Refrat Kelompok 3
Refrat Kelompok 3
ZAT STIMULAN
Pembimbing :
dr. Imelda I, Sp.KJ
dr. Carlamia H. Lusikooy, Sp.KJ
dr. Adhi, Sp.KJ
KELOMPOK 3
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia, serangan ecstasy telah meningkat
secara kontinu dari 0,1 ton pada 2009 hingga
1,3 ton pada 2012.
Hasil survey penggunaan zat di antara pekerja
Indonesia usia antara 15 - 60 tahun pada
2012,ecstasy termasuk dalam urutan ketiga
substansi yang banyak digunakan dengan
persentase 2,50% setelah cannabis (7,11%) dan
tranquilizers and sedatives (4,09%).
EPIDEMIOLOGI
Apa itu
stimulan??
STIMULAN
Jenis Zat
Stimulan
Amfetamin
-metamfetamin
-MDMA
Kafein
Khat
Kokain
Nikotin
Amfetamin
Amfetamin
shabu (methamphetamine)
bentuk bubuk kristal putih
Shabu
Ecstasy
Amfetamin
Amfetamin
Amfetamin
Sebab kematian
Susunan
Syaraf
insomnia,
neurologi, perilaku
ringan
stimulasi,
Peningkatan
Pusat,
Dosis tinggi
dizziness,
tremor
atau
perilaku
Euphoria/disforia,
Stereotipik
bicara
berlebihan
Cemas, panik
Dilatasi pupil
Peningkatan
Sakit
kepala,
pandangan
kabur, dizziness
energi,
stamina
Psikosis
paranoia)
(halusinsi,
delsi,
Gangguan serebrovaskular
Kejang
Sakit kepal
Koma
Gemerutuk gigi
Gemerutuk gigi
Distorsi
bentuk
tubuh
secara keseluruhan
Kardiovskular
Takikardia
juga
(mungkin
bradikardia)
Pernapasan
Hipertensi
Palpitasi, aritmia
Peningkatan
krdiak
frekuensi
Stimulasi
Vasokonstriksi
hipertensi
napas
Kolaps kardiovaskuler
Kesulitan
bernapas
gagal napas
Konstipasi,diare
Mulut kering
atau Mual dan muntah
Kram abdominal
kramabdominal
Kulit
Kemerahan
flushing
Hiperpireksia,
disforesis
Otot
Peningkatan
tendon
refleks
atau
Amfetamin
Amfetamin
Amfetamin
Gejala kardiovaskuler
Delirium, paranoia, ansietas akut, halusinasi,
amphetamines induced psychosisakan berkurang
bila penggunaan napza dihentikan,bersamaan
dengan diberikan medikasi jangka pendek.
Depresi, gangguan mood yang lain (misal distimia),
atau adanya gangguan makan pada protracted
withdrawal.
Penurunan fungsi kognitif, terutama daya ingat dan
konsentrasi.
Amfetamin
/ perkelahian
Penggunaan alkohol
Berani mengambil resiko
Kecelakaan
Sex tidak aman
Menghindar dari hubungan social dengan
sekitarnya
Penggunaan obat-obatan lain
Problem hubungan dengan orang lain
or bradikardia
dilatasi pupil
peningkatan atau penurunan tekanan darah
perspirationatauchills
nausea atau muntah
bukti adanya penurunan berat badan
agitasi psikomotor atau retardasi
kelemahan muscular, depresi pernapasan, nyeri dada atau
aritmia jantung
konfusi, kejang, diskinesis, dystonia, atau koma
B.
E.
Kokain
Erythroxylon coca
3 cara penggunaan :
Dua (atau lebih) dari tanda di bawah ini, berkembang selama atau
beberapa saat setelah penggunaan kokain:
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
D.
E.
takikardia or bradikardia
dilatasipupil
peningkatan atau penurunan tekanan darah
perspirationatauchills
nausea atau muntah
bukti adanya penurunan berat badan
agitasi psikomotor atau retardasi
kelemahan muscular, depresi pernapasan, nyeri dada atau aritmia jantung
konfusi, kejang, diskinesis, dystonia, atau koma
Sebab kematian
Kokain
lokal
Dilatasi pupil
Vasokonstriksi
Peningkatan pernapasan
Peningkatan denyutjantung
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan suhu tubuh
Kokain
Peningkatan tekanan
darah yang bermakna
Nyeri dada/angina
Edema paru
Gagal ginjal akut
Konvulsi
Penglihatan kabur
Stroke akut
Kokain
Aritmia jantung
Iskemi miokardial dan
infark
Berkeringat/suhu tubuh
sangat tinggi (suhu rektal
bisa mencapai 41C)
Kokain
EFEK PADA PENGGUNAAN KRONIS :
Insomnia
Depresi
Agresif atau liar
Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat
badan
Kedutan otot
Ansietas
Psikosis - waham curiga, halusinasi
Hilang libido dan/atau impotensi
Peningkatan refleks
Peningkatan denyut nadi
Kokain
GEJALA PUTUS KOKAIN
atau hipersomnia
Agitasi psikomotor atau retardasi
Craving
Peningkatan nafsu makan
Mimpi buruk
Nikotin
Nikotin
Nikotin
GEJALA- GEJALA
KETERGANTUNGAN NIKOTIN :
Khat
Khat
Khat
Khat
Kafein
Kafein
Kafein
Ggn.
Ggn.
Amnesis
Cemas
Delirium
Ggn.
Ggn.
Ggn. Fs.
Ggn.
Mood
Psikotik
Seksual
Tidur
CNS Stimulant
Amfetamin
Kafein
Kokain
Nikotin
X
X
X
X
Penatalaksanaan
Self-help program
Konseling individu
Konseling kelompok
Konseling Web-based
Akupuntur
Hipnoterapi
METODE FARMAKOLOGI
Terapi lini pertama:
Nicotine replacement therapy (NRT)
Nikotin gum, patch, lozenge, nasal spray, inhaler
Jenis obat psikotropik
Bupropion
Agonis parsial nicotinic reseptor
Varenicline
Minggu 1-6
Minggu 7-9
Minggu 10-12
NICOTINE LOZENGE
VARENICLINE
terikat dengan afinitas tinggi dan selektif di
reseptor a4b2 neuronal nicotinic acetylcholine
Menstimulasi aktivitas sebagai agonis level rendah
Secara kompetitif menghambat ikatan nikotin
Efek klinik
< gejala withdrawal
Mem-blok stimulasi dopaminergik yang berperan
dalam dorongan dan keinginan merokok
NORTRYPTILINE
CLONIDINE
KETERGANTUNGAN KOKAIN
KETERGANTUNGAN KOKAIN
2.
3.
4.
5.
KETERGANTUNGAN KOKAIN
1.
2.
3.
4.
yang
fungsinya
KETERGANTUNGAN KOKAIN
KETERGANTUNGAN KOKAIN
Antidepresan
Agonis Dopamin
Produk herbal dan Suplemen
PILIHAN MEDIKASI
KOKAIN
ANTIDEPRESAN
Antidepresan Heterosiklik
Merupakan
PILIHAN MEDIKASI
KOKAIN
PILIHAN MEDIKASI
KOKAIN
Antidepresan lain
& Ritanserin tidak memiliki efek
yang lebih daipada plasebo pada penelitian
Bupoprion
AGONIS DOPAMIN
PARKISON)
PILIHAN MEDIKASI
(ANTI KOKAIN
Pergolide, Amantadine,
Levadopa, L-tyrosine tidak memiliki efek
yang lebih baik dari plasebo pada penelitian
PILIHAN MEDIKASI
KOKAIN
(250 mg/hari) memblok konversi
dopamin menjadi norepinefrin melalui enzim
dopamine-B-hidoksilase
Menjadi terapi pilihan bagi penyalahguna kokain
sekaligus penyalahguna alkohol
ES : mempotensiasi aritmia, hipertensi, dan
meningkatkan waktu paruh konsentrasi kokain
dalam plasma
Disulfiram
STIMULAN
STIMULAN
Modafinil (stimulant lemah)
Mekanisme kerjanya belum jelas, tetapi termasuk
dalam blok transporter dopamine presinaps
meningkatkan pelepasan glutamate pada otak dan
menurunkan kadar pelepasan GABA.
Penelitian : penggunaan 200 - 400 mg/hari
secara teratur dapat meningkatkan abstinensi pada
penggunaan kokain. Modafinil adalah agen stimulant
yang sangat aman dan dapat ditoleransi dengan
baik, tidak pernah dilaporkan penggunaan agen ini
dapat mengakibatkan cocaine craving maupun
menyebabkan euphoria.
ANTIPSIKOTIK
ANTIPSIKOTIK
potensinya
dapat
mengakibatkan terjadinya neuroleptic malignant
syndrome penurunan level dopamine pada
pengguna kokain.
Pengguna kokain dan amphetamine juga dapat
berada di risiko yang meningkat dalam terjadinya
dyskinesia yang disebabkan oleh antipsikotik.
ANTIKONVULSAN
Antikonvulsan
memblokir
perkembangan
kokain. Antikonvulsan mampu meningkatkan
sensitivitas saraf untuk obat karena paparan
intermiten sebelumnya.
Di tingkat neurotransmitter, antikonvulsan
mungkin efektif karena mampu meningkatkan
penghambatan aktivitas GABA dan / atau
menurunkan rangsang aktivitas glutamat di
otak, baik yang akan mengurangi respon
terhadap kokain dalam dopaminergik, cortico
mesolimbic otak.
Gabapentin efektif
ANTIKONVULSAN
ANTIKONVULSAN
Suplemen gizi
Tirosin (asam amino prekursor L-DOPA) dan L-triptofan (asam amino
prekursor serotonin
campuran tirosin dan triptofan tidak berpengaruh signifikan (1 gram setiap
hari) pada ketergantungan kokain atau gejala withdrawal.
Produk herbal
Ibogaine, alkaloid indol yang ditemukan di kulit akar semak Tabernanthe
iboga di Afrika Barat menekan penggunaan terhadap kokain (dan opioid
dan alkohol) untuk beberapa bulan setelah dosis oral tunggal
Ginkgo Biloba (120 mg / hari selama 8 minggu) tidak lebih baik
dibandingkan plasebo dalam uji klinis terkontrol.
Calsium Channel Blocker
Pengaruh terhadap pelepasan neurotransmiter dan penghambatan efek
psikologis kokain di beberapa orang, tapi tidak semua
Obat lainnya
Ondansentron
Naltrexone
KOMBINASI PENGOBATAN
KETERGANTUNGAN COCAIN
Terapi kombinasi
Penggunaan
KETERGANTUNGAN AMFETAMIN
Banyak dari obat-obatan yang dievaluasi
untuk pengobatan ketergantungan kokain
juga telah diteliti untuk pengobatan
ketergantungan amfetamin, sering untuk
alasan farmakologis sama. Seperti dengan
ketergantungan kokain, kebanyakan hasil uji
klinis tidak menunjukkan kemanjuran.
KETERGANTUNGAN AMFETAMIN
KETERGANTUNGAN AMFETAMIN
KETERGANTUNGAN AMFETAMIN
KETERGANTUNGAN AMFETAMIN
KETERGANTUNGAN AMFETAMIN
KETERGANTUNGAN AMFETAMIN
COGNITIVE BEHAVIORAL
THERAPY
COGNITIVE BEHAVIORAL
THERAPY
= sebuah bentuk psikoterapi yang menekankan
pada apa yang pasien pikirkan dan apa yang
pasien lakukan
- Terapi ini menganggap kesulitan-kesulitan
emosional berasal dari pikiran atau
keyakinan yang salah (kognisi) yang
menyebabkan perilaku yang tidak produktif.
Prinsip-prinsip terapi :
CBT
CBT
CBT
TUJUAN
CBT
KESIMPULAN