Anda di halaman 1dari 3

BAB I.

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam.

Sekam (Jawa : merang) secara anatomi disebut palea (bagian yang ditutupi) dan
lemma (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen
padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit
gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan,
ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras merupakan salah satu dari
sembilan bahan pokok (http://id.wikipedia.org/wiki/Beras.com).
Di beberapa negara terutama Asia, beras merupakan makanan pokok
terpenting, agar beras dapat digunakan dalam jangka waktu lama dan menghindari
kutu beras maka timbul ide-ide penyimpanan beras. Dahulu, tempat penyimpanan
beras hanya berupa karung ataupun gentong. Namun, sekarang ini banyak
tempat penyimpanan beras yang beredar di pasaran tetapi beras hanya disimpan
begitu saja tanpa memperhatikan level beras yang ada pada tempat penyimpanan.
Sehingga sering kali para konsumen beras mendapati beras yang berada
dipenyimpanannya telah habis tanpa mereka sadari dan juga keluarnya berat
beras tidak dapat dikontrol dengan kebutuhan yang diinginkan sehingga beras
yang keluar tidak sesuai dengan apa yang konsumen inginkan. Oleh sebab itu
dibutuhkan suatu alat yang dapat menampilkan level beras yang berada dalam
tempat penyimpanan dan konsumen dapat mengatur beras yang keluar dari alat
penyimpan beras tersebut.
Pada proyek akhir ini akan dibahas mengenai alat penyimpan beras dengan
memanfaatkan sensor Light Dependent Resistor (LDR), sensor Load Cell, liquid
crystal display (LCD), motor servo dan arduino uno. Proyek akhir ini
menggunakan arduino uno dengan tujuan sebagai kontrol dari sistem yang
terkendali. LDR digunakan sebagai pendeteksi adanya beras dalam alat
penyimpan beras, sensor Load Cell sebagai sensor berat untuk mengukur
keluarnya beras dan LCD merupakan output dari alat ini. Dalam hal ini, sensor

Load Cell dan sensor LDR berpengaruh besar pada alat ini, karena sensor LDR
akan membaca ada atau tidaknya beras dalam penyimpanan beras dan sensor
Load Cell akan menimbang berat beras yang diinginkan konsumen.
Alat yang dibuat sebelumnya oleh (Dody Sidiq R, 2009) hanya mendesain
alat penyimpan beras yang berfungsi mengeluarkan beras sesuai keinginan
konsumen tanpa mengetahui masih ada atau tidaknya beras pada alat penyimpan
beras. oleh sebab itu diperlukan alat penyimpan beras yang dapat mengatur
keluarnya beras dari alat penyimpan beras dan konsumen tahu masih ada atau
tidaknya beras pada alat penyimpan beras.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan yang diteliti dalam

proyek akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut:


1. Bagaimana membuat alat penyimpan beras menggunakan sensor LDR dan
Load Cell dengan kontrol arduino uno?
2. Bagaimana merancang sensor LDR untuk mengetahui ada atau tidaknya beras?
1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dibuatnya alat ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat alat penyimpan beras menggunakan sensor LDR dan Load Cell.
2. Mengatur motor servo sebagai katup keluarnya beras pada alat penyimpan
beras sesuai dengan berat yang diinginkan sensor Load Cell .
1.4

Batasan Masalah
Ruang lingkup penelitian dalam proyek akhir ini sebagai berikut:

1. Sensor yang digunakan dalam rancangan ini adalah LDR yang hanya dapat
mendeteksi beras dan Load Cell menimbang beras yang keluar sesuai
keinginan.
2. Sistem kontrol yang digunakan berbasis arduino uno yang berfungsi sebagai
sistem operasi.
3. Alat ini hanya menampung berat beras sebesar 3 Kg.
1.5

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dengan adanya alat ini adalah :

1. Diharapkan dapat mempermudah dalam penyimpanan beras dan mengetahui


masih atau tidaknya beras di dalamnya.

2. Dapat dengan mudah mengatur keluarnya beras dari alat penyimpan beras ini.

Anda mungkin juga menyukai