Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH CASE SULIT

Katarak Traumatik

O
L
E
H

Ance Novita Simbolon


11.2014.041
Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Rumah Sakit Mata Dr. YAP Yogyakarta periode 16 Maret 18 April 2015

I. IDENTITAS
Nama

: A. Muhammad Abby Rofiatha

Umur

: 5 tahun 3 bulan

Agama

: Islam

Alamat

: Sabrang Kidul Jangkrikan Kepil Wonosobo RT 02/09

Tanggal Pemeriksaan

: 09/04/2015

Tanggal masuk RS

: 09/04/2015

II. ANAMNESIS
Autodan alloanamnesis dilakukan pada tanggal 09 dan 11April 2015
Keluhan utama : Mata kanan terasa kabur sejak 1 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang : Os datang diantar orangtuanya ke poli RSM Dr.Yap dengan
keluhan penglihatan Mata kanannya kabur.

Awalnya 4 bulan yang lalu mata kanan OS

kelilipan. Sejak 1 bulan yang lalu, tampak gambaran kabut putih pada mata kanannya tersebut.
Karena pandangan nya makin kabur dan sulit untuk beraktivitas maka Os di bawa berobat oleh
orangtuanya ke dokter ke spesialis mata di RSM Dr.Yap. Os belum pernah memeriksa matanya
ke dokter sama sekali. Mata merah (-), nyeri (-), gatal (-), berair (-), Pusing (-), mual (-), muntah
(-). BAB/BAK tidak ada keluhan. OS lahir normal dan cukup bulan dengan Berat Badan Lahir
3,7 Kg. Imunisasi OS lengkap
Riwayat Penyakit Terdahulu :
1) Umum

: DM (-), Asma(-), Alergi (-)

2) Mata

: katarak (-), trauma (+) kelilipan 4 bulan yang lalu.

Riwayat Penyakit Keluarga :


3) umum
Hipertensi -), DM (-), Asma (-), alergi (-)
4) Mata
Pemakaian kacamata (-), operasi mata (-), miopia tinggi (-), katarak (-), keluarga
keluhan sama (-)

III. PEMERIKSAAN FISIK


Status Generalis
Keadaan Umum

: Pasien tampak sakit sedang

Kesadaran

: Compos mentis

Tanda Vital

: TD 120/40 mmHg, Nadi: 80x/mnt, RR: 20x/mnt, T: 36,5 C

Kepala

: Normochepali, Benjolan (-), sikatrik (-)

Jantung

: BJ I-II reguler, murmur(-/-), gallop (-/-)

Paru

: suara nafas Vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen

: Supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)

Ekstremitas

: Akral hangat, tidak ada sianosis atau edema

KGB

: Tidak teraba pembesaran.

Status Oftalmologicus
KETERANGAN
1.

OKULO DEXTRA (OD)

OKULO SINISTRA (OS)

VISUS
Axis

1/300

6/6

Koreksi

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Addisi

Tidak ada

Tidak ada

Distansia pupil

Tidak ada

Tidak ada

Kacamata Lama

Tidak ada

Tidak ada

2.

KEDUDUKAN BOLA MATA

Eksoftalmus

Tidak ada

Tidak ada

Enoftalmus

Tidak ada

Tidak ada

Deviasi

Tidak ada

Tidak ada

Baik kesemua arah

Baik kesemua arah

Hitam

Hitam

Gerakan bola mata

3.
Warna

SUPERSILIA

Simetris

4.

5.

6.

Simetris

Simetris

PALPEBRA SUPERIOR DA INFERIOR

Edema

Tidak ada

Tidak ada

Nyeri tekan

Tidak ada

Tidak ada

Ektropion

Tidak ada

Tidak ada

Entropion

Tidak ada

Tidak ada

Blefarospasm

Tidak ada

Tidak ada

Trikiasis

Tidak ada

Tidak ada

Sikatriks

Tidak ada

Tidak ada

Fissura palpebra

Tidak ada

Tidak ada

Ptosis

Tidak ada

Tidak ada

Hordeolum

Tidak ada

Tidak ada

Kalazion

Tidak ada

Tidak ada

Sekret

Tidak ada

Tidak ada

Injeksi Konjungtiva

Tidak ada

Tidak ada

Injeksi Silier

Tidak ada

Tidak ada

Injeksi Subkonjungtiva

Tidak ada

Tidak ada

Pterigium

Tidak ada

Tidak ada

Pinguekulum

Tidak ada

Tidak ada

Nevus pigmentosa

Tidak ada

Tidak ada

Kista Dermoid

Tidak ada

Tidak ada

KONJUNGTIVA BULBI

SISTEM LAKRIMALIS
Punctum Lakrimalis

Normal

Normal

Tes Anel

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

7.

8.

SKLERA
Warna

Putih

Putih

Ikterik

Tidak ada

Tidak ada

Nyeri tekan

Tidak ada

Tidak ada

KORNEA
Kejernihan

Jernih

tetapi

terdapat

Jernih

goresan dibawah

9.

10.

Permukaaan

Licin

Licin

Ukuran

12 mm

12 mm

Sensibilitas

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Infiltrat

Tidak ada

Tidak ada

Keratik presipitat

Tidak ada

Tidak ada

Sikatrik

Tidak ada

Tidak ada

Ulkus

Tidak ada

Tidak ada

Perforasi

Tidak ada

Tidak ada

Arkus Senilis

Tidak ada

Tidak Ada

Edema

Tidak ada

Tidak ada

Tes Placido

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Kedalaman

Dangkal

Dalam

Kejernihan

Jernih

jernih

Hifema

Tidak ada

Tidak ada

Hipopion

Tidak ada

Tidak ada

Efek tyndall

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Warna

Cokelat tua

Cokelat tua

COA

IRIS

11.

Kripte

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Sinekia

Tidak ada

Tidak ada

Letak

Ditengah

Ditengah

Bentuk

Bulat

Bulat

Ukuran

3 mm

3 mm

cahaya

Positif

Positif

tidak

Positif

Positif

Kejernihan

Keruh

Jernih

Letak

Sentral

Sentral

Tes shadow

Positif

Negatif

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Batas

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Warna

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Ekstravasio

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Rasio Arteri: Vena

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

C/D Ratio

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Makula Lutea

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

PUPIL

Refleks
langsung
Refleks

cahaya

langsung

12.

LENSA

13.

BADAN KACA

Kejernihan

14. FUNDUS OKULI

Retina

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Eksudat

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Perdarahan

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Sikatrik

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Ablasio

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

15. PALPASI
Nyeri tekan

Tidak ada

Tidak ada

Massa tumor

Tidak ada

Tidak ada

Normal perpalpasi

Normal perpalpasi

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Normal

Normal

Tensi okuli
Tonometri Schiotz

16. KAMPUS VISI


Tes konfrontasi

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1) USG Biometri
2) Konsul retina
V. RESUME
An.MA berusia 5 tahun datang diantar orangtuanya ke poli RS. MATA Dr. Yap dengan keluhan
penglihatan Mata kanan kabur seperti melihat bercak-bercak putih sejak 1 bulan yang lalu,
tampak gambaran kabut putih pada mata kanannya tersebut. Orangtua dan pasien mengaatakan
4 bulan yang lalu mata kanan OS kelilipan. Dari pemeriksaan mata didapatkan lensa mata
kanan keruh, pada kornea terdapat goresan dan COA yang dangkal.
VI. DIAGNOSIS KERJA
OD : Katarak Traumatic
VII. DIAGNOSIS BANDING
OD : Katarak Komplikata
OD : Katarak Kongenital
7

OD : leukoma Aderens

VIII. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Tobro 6x pada mata kanan
Cefadroxil p.o 2x250 mg
Non medikamentosa
OD SICS+ IOL

IX. PROGNOSIS
OKULO DEXTRA (OD)

OKULO SINISTRA (OS)

Ad Vitam

: bonam

bonam

Ad Fungsionam

: dubia ad bonam

bonam

Ad Sanationam

: dubia ad bonam

bonam

PEMBAHASAN
Seperti yang kita ketahui lensa normal merupakan suatu struktur cembung ganda,
evaskular, tidak berwarna dan hampir bening sempurna. Namun, ada pula yang menyebabkan
kelainan yaitu kekeruhan lensa pada katarak.1,2 Dari hasil anamnesis pada pasien didapatkan
OS mengalami trauma atau kelilipan pada mata kanannya, beberapa bulan setelahnya mata
kanan pasien kabur tanpa rasa sakit. Untuk memeriksa penyakit atau kelainan lensa dilakukan
pemeriksaan slitlamp, oftalmoskopi, lampu senter/ lup dengan pupil yang telah dilebarkan. 3
Dari pemeriksaan mata kanan didapatkan lensa yang keruh, adanya goresan pada kornea,
dengan COA yang dangkal, dengan visus OD 1/300. Katarak traumatik paling sering terjadi
karena adanya cedera yang disebabkan oleh benda asing yang mengenai lensa atau trauma
tumpul pada bola mata.2,3,4 Pada katarak traumatik, lensa menjadi putih segera setelah
masuknya benda asing, karena gangguan pada kapsul lensa memungkinkan humor aqueos
dan kadang-kadang humor vitreous dapat masuk pada struktur lensa. 5 Seringkali pada katarak
traumatik yang disebabkan oleh kontusio dapat terlihat opasifikasi berbentuk stellate atau
8

rosette (katarak rosette), biasanya terletak di aksial. Adapun penyakit katarak yang dijadikan
Differential diagnosis yang hampir mirip seperti katarak traumatic dari pasien adalah ;

Katarak anak-anak
Katarak anak-anak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a) Katarak kongenital, yang terdapat sejak lahir atau segera sesudahnya. Banyak
katarak kongenital yang tidak diketahui penyebabnya walaupun mungkin terdapat
faktor genetik, yang lain disebabkan oleh penyakit infeksi atau metabolik, atau
beerkaitan dengan berbagai sindrom.
b) Katarak komplikata
Katarak komplikata adalah katarak sekunder akibat penyakit intraokular pada fisiologi
lensa. Katarak biasanya berawal didaerah sub kapsul posterior dan akhirnya mengenai
seluruh struktur lensa. Penyakit-penyakit intraokular yang sering berkaitan dengan
pembentukan katarak adalah uveitis kronik atau rekuren, glaukoma, retinitis
pigmentosa dan pelepasan retina.
c) Katarak ikutan
Katarak ikutan menunjukkan kekeruhan kapsul posterior akibat katarak traumatik
yang terserap sebagian atau setelah terjadinya ekstraksi katarak ekstrakapsular.
Penatalaksanaan katarak traumatik tergantung kepada saat terjadinya. Bila terjadi

pada anak sebaiknya dipertimbangkan akan kemungkinan terjadinya ambliopia. Untuk


mencegah ambliopia pada anak dapat dipasang lensa intra okular primer atau sekunder.6

DAFTAR PUSTAKA
1. Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya
Medika, 2000.
2. Ilyas S. Trauma tumpul Pada Lensa. Dalam: Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3 Cetakan ke5. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2008. 267
3. Ilyas S. Kelainan Refraksi dan Koreksi Penglihatan. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta: 2004.
4. Bletcher MH, Bobrow JC, Glasser DB et al. Traumatic Cataract. In: American Academy
of Opthalmology.54-5; 2009
5. Graham, Robert H., MD.
http://emedicine.

Traumatic

Cataract.

medscape.com/article/

Available

1211083,

at

accessed

URL:
on

October 2011.

6. Galloway, N. R, et al. Common eye diseases and their management. Third Edition.

Spinger-Verlag. London: 2006.

10

Anda mungkin juga menyukai