Disusun
Oleh:
I. Definisi
2. Lampu Wood
Pemeriksaan dengan lampu Wood dapat memberikan perubahan
warna pada seluruh daerah lesi sehingga batas lesi lebih mudah terlihat.
Daerah yang terkena infeksi akan memperlihatkan fluoresensi warna emas
sampai oranye (Siregar R., 2002). Hal ini seperti terlihat pada gambar 3
2. Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain seperti handuk, sabun
batang, sepatu atau sandal saat menggunakan fasilitas umum.
3. Menggunakan alas kaki jika sedang berjalan di tempat yang lembab
seperti kamar mandi umum, tempat bilas atau disekitar kolam renang.
4. Membilas tubuh dengan sabun antiseptik setelah selesai berenang.
Adapun untuk mencegah terjadinya Pitiriasis versikolor dapat disarankan
pemakaian 50% propilen glikol dalam air untuk mencegah kekambuhan. Pada
daerah endemik dapat disarankan pemakaian ketokonazol 200 mg/hari selama 3
bulan atau itrakonazol 200 mg/hari selama sebulan atau pemakaian sampo
selenium sulfid sekali seminggu (Siregar R., 2005).
X. Prognosis
Prognosisnya baik dalam hal kesembuhan (Hall, 2009 ) bila pengobataan
dilakukan menyeluruh, tekun dan konsisten. Pengobatan harus di teruskan 2
minggu setelah fluoresensi negatif dengan pemeriksaan lampu Wood dan sediaan
langsung negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Hall C.J., Hall J.B. 2009. Skin Infection Diagnosis and Treatment. New York :
Cambridge University Press
Murtiastutik, D., Ervianti, E., Agusi, I., Suyoso, S. 2009. Atlas Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi II. Surabaya: Airlangga University Press.
Partogi D. 2008. Pityriasis versicolor dan diagnosisnya ( Ruam-Ruam Bercak
Putih Pada Kulit). Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan
Price S.A., Wilson L.M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Volume II. Jakarta : EGC.
Siregar, R.S. 2005. Penyakit Jamur Kulit . Edisi II. Jakarta : EGC.