Anda di halaman 1dari 3

BAB II

ERUPSI GIGI

2.1.

Proses Erupsi
Proses erupsi gigi adalah suatu proses fisiologis berupa proses
pergerakan gigi yang dimulai dari tempat pembentukkan gigi di dalam
tulang alveolar kemudian gigi menembus gingiva sampai akhirnya
mencapai dataran oklusal. Pada manusia terdapat 20 gigi desidui dan 32 gigi
permanen. Setiap gigi berbeda-beda secara anatomi, tetapi dasar proses
pertumbuhannya sama pada semua gigi.
Perkembangan gigi dimulai sejak dalam kandungan (fetus) sekitar
28 hari Intra Uterin (UI). Gigi desidui berkembang pada minggu ke-6 dan
minggu ke-8 dan gigi permanen berkembang pada minggu ke-20. Tahap
mineralisasi pada gigi desidui dimulai pada minggu ke-14 IU dan seluruh
gigi desidui termineralisasi secara sempurna setelah kelahiran. Gigi I dan
M1 permanen termineralisasi pada atau waktu setelah kelahiran, setelah itu
baru gigi-gigi permanen lain mengalami mineralisasi.
Erupsi gigi terjadi setelah formasi dan mineralisasi mahkota
terbentuk sempurna tetapi sebelum akar terbentuk sempurna. Gigi tumbuh
dari dua tipe sel, yaitu epitel oral dari organ enamel dan sel mesenkim dari
papilla dental. Perkembangan enamel dari enamel organ dan perkembangan
dentin dari papila dental. Mahkota dan bagian akar dibentuk sebelum gigi
tersebut erupsi, mahkota dibentuk terlebih dahulu, kemudian baru
pembentukkan akar. Pertumbuhan mandibula dan maksila menurut Sadler,
dipersiapkan untuk tumbuhnya gigi geligi. Perkembangan gigi dibagi dalam
3 tahap, yaitu : tahap pra-erupsi, tahap pra-fungsional (tahap erupsi), dan
tahapfungsional.
Pertumbuhan (erupsi) gigi pada anak ditandai dengan pemunculan
gigi pada permukaan gusi dan diikuti dengan perubahan psosisi gigi dari
dalam tulang pendukung gigi untuk menempati posisi fungsionalnya dalam

12

13

rongga mulut. Pada umumnya, gigi sulung pertama kali akan muncul pada
usia 6 bulan sesudah lahir dan seluruh gigi sulung selesai muncul pada usia
2,5 tahun, yang ditandai dengan gigi geraham sulung kedua telah mencapai
kontak dengan gigi.
Urutan pertama gigi sulung yang tumbuh adalah gigi seri bagian
bawah (biasanya pada usia 6-9 bulan), kemudian disusul dengan gigi seri
bagian atas. Gigi seri kedua, yaitu gigi yang tumbuh disamping gigi seri
pertama akan tumbuh saat usia 7-10 tahun bulan. Terkadang gigi seri kedua
di rahang bawah tumbuh lebih dulu sebelum gigi seri kedua di rahang atas.
Kemudian, satu gigi geraham depan tumbuh pada usia 16-20 bulan. Gigi
taring juga mulai muncul pada usia yang sama. Gigi geraham kedua tumbuh
pada usia 20-30 bulan. Pada akhirnya, akar gigi sulung terbentuk sempurna
pada usia 3 tahun. Kemudian, satu persatu gigi sulung akan tanggal dan akan
digantikan dengan gigi permanen yang jumlahnya 32 buah, yang dimulai
saat anak berusia 5-6 tahun sampai gigi geraham bungsu muncul pada usia
19-22 tahun.

2.2.

Periode Erupsi Gigi


Gigi yang bererupsi pertama kalinya adalah gigi susu atau gigi
desidui atau gigi primer. Untuk beberapa lama gigi susu akan berada dalam
rongga mulut untuk melaksanakan aktivitas fungsionalnya, sampai akhirnya
gigi permanen erupsi untuk menggantikan gigi susu tersebut. Gigi susu
berjumlah 20 di rongga mulut, yaitu 10 pada maksila dan 10 pada
mandibula. Gigi susu terdiri dari insisivus pertama, insisivus kedua,
kaninus, molar pertama dan molar kedua di mana terdapat sepasang pada
rahang untuk tiap jenisnya. Erupsi gigi desidui dimulai saat bayi berusia 6
bulan yang ditandai dengan munculnya gigi insisivus rahang bawah dan
berakhir dengan erupsi gigi molar dua pada usia 2 tahun. Gigi permanen
berjumlah 32 yang terdiri dari 4 insisivus, 2 kaninus, 4 premolar, dan 6
molar pada masing-masing rahang.

14

Tabel Kronologi Perkembangan Gigi Manusia

Anda mungkin juga menyukai