Anda di halaman 1dari 22

Physical Mineralogy

Clevage
Cleavage terjadi ketika ada beban eksternal yang diberikan

kepada mineral
Cleavage merupakan arah yang disukai oleh mineral ketika
terjadi retakan
Beban/ tegangan tersebut akan memecah mineral menjadi
beberapa cleavage
Cleavage akan cenderung terbentuk pada kisi kristal yang
memiliki
Ikatan terlemah
Lattice spacing yang besar

Cleavage
Clevage adalah bidang pada kristal
yang mudah hancur sehingga
penandaannya menggunakan notasi
bidang pada kristalografi ex {100}
Tidak semua jenis mineral
mempunyai cleavage

Contoh arah clavage mineral

Jenis Perpatahan Cleavage


Cubic terjadi ketika mineral terpecah melalui tiga arah cleavage
dan masing masing membentuk sudut 90

Diamond terbentuk ketika mineral terpecah dalam 8 arah

Rhombohedra l terbentuk ketika mineral terpecah dalam tiga arah


namun tidak membentuk sudut 90

Pinacoidal pecahan dalam bentuk satu arah

Parting
Parting adalah pembelahan kristal mineral akibat mineral dari

luar dibidang tertentu (yang paling lemah)


Bidang parting umumnya terlihat secara makroskopi sebagai
garis patahan atau striasi
Perbedaan parting dan cleavage adalah
Parting tidak bisa terjadi disemua mineral, hanya pada mineral

yang mempunyai bidang twin


Parting tidak dapat terbentuk secara alami seperti halnya
cleavage, hanya pada mineral yang memang terkena pressure
yang sangat tinggi

Parting mineral

Fracture Minerals
Fracture merupakan perpatahan mineral dalam bentuk acak

tanpa ada bentuk cleavage yang jelas


Fracture dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk :
Conchoidal : halus, berbentuk seperti cangkang
Fibrous : berbentuk serabut
Hackly : Tajam
Irregular

Fibrous

Conchoidal
Hackly

Hardness
Ketahanan suatu mineral terhadap goresan

Dilambangkan dengan satuan H


Hardness mineral tergantung dari struktur kristal dan

kekuatan ikatan dalam mineral tersebut


Biasa diklasifikasikan dengan skala mohr
Pengujian dilakukan dengan menggesekan kedua mineral
yang akan diukur kekerasannya

Mohr scale

TENACITY
Kemampuan mineral menahan berbagai macam bentuk gaya

yang diberikan padanya


Tenacity dijelaskan dalam berbagai jenis

Brittle : sifat mudah dihancurkan


Malleable : mudah ditempa menjadi pelat tipis
Sectile : mudah dipotong menjadi lembaran
Ductile : contoh copper
Flexible bisa di bengkokan namun tidak kembali ke bentuk
semula
Elastic : bsa dibengkokan dan kembali ke bentuk semula :
Chrysotile dan Serpentine.

Specific Gravity

13

Specific gravity refers to the weight or heaviness of a mineral, and it is expressed


as the ratio of the minerals weight to an equal volume of water.

Water has a specific gravity of 1. Therefore, a mineral with a specific gravity of


1.5, is one and a half times heavier than water.

Minerals with a specific gravity < 2 are considered light, 2-4 are average, and
>4.5 are heavy

Specific gravity can be measured using complex lab tools such as the hydrostatic
balance or more simple procedures involving beakers and water displacement
measurements.

Specific Gravity
Specific Gravity tergantung dua faktor utama
Jenis atom yang terlibat didalam

Ex : Jenis kation berbeda merubah densitas


Mineral

Composition

At.Wt of
Cation

Specific
Gravity

Aragonite

CaCO3

40.08

2.95

Strontianite

SrCO3

87.63

3.7

Barite

BaCO3

137.36

4.3

Cerrusite
Bentuk ikatanPbCO3
antar atom 207.21

6.55

Metode Perhitungan Specific Gravity


Jolly Balance
Menggunakan perbandingan berat di udara dengan berat

didalam air
G= Wu/(Wu-Wa)
Heavy Liquids (prinsip oplosan)
Menggunakan larutan yang memiliki densitas yang berbeda beda dan
diketahui nilai densitas laurutan tersebut
Untuk mendapatkan nilai densitas larutan yang tertentu bisa dengan cara
menggabungkan mencampur dua/lebih larutan yang berbeda

Metode Perhitungan Specific Gravity


Perhitungan teoritis
Hanya untuk menghitung mineral yang sudah diketahui komposisi kimianya

Contoh CaCO3 (aragonite)


Struktur kristal : orthorombic
Memiliki nilai atmomic lattice (Z) : 4
Molecular Weight : 100.09 (M)
Dimensi panjang kisi : 4.59A,7.96A dan 5.73A
Volume kristal (4.59Ax7.96A x5.73A=225.76A3)
Avogrado (N) :6.02x1023

D= ZxM/NxV

Latihan
Hitung densitas dari mineral CaF2, yang memiliki (Z=4) ,

Panjang kisi 5.46A


Cari Nilai Z dari pyrite dengan nilai densitas (5.02) panjang

kisi 5.42 A

Sifat elektrik dan Magnetis


Piezoelectronic
Jika sebuah kristal mampu membuat listrik dari sebuah gaya

mekanik dari luar


Disebabkan oleh kondisi kristal yang asimetris ukurannya

Sifat Pyroelecticity
Kemampuan mineral tertentu menghasilkan listrik karena

pengaruh panas dan pendinginan


Ketika mineral dipanaskan dan didinginkan akan ada
perubahan dimensi yang berbeda akibat perbedaan sifat
thermal expansion
Perbedaan menghasilkan polarisasi pada mineral dan
membuat / menghasilkan listrik

Basic XRD
Braggs law is a simplistic model to understand
what conditions are required for diffraction.

dhkl dhkl

2d hkl sin

Basic XRD
Our powder diffractometers typically use
the Bragg-Brentano geometry.
Detector
Xray
tube

The incident angle, w, is defined between the X-ray source and the sample.
The diffracted angle, 2, is defined between the incident beam and the detector angle.
The incident angle w is always of the detector angle 2 .

A single crystal specimen in a Bragg-Brentano diffractometer would


produce only one family of peaks in the diffraction pattern.

At 20.6 2, Braggs law


fulfilled for the (100) planes,
producing a diffraction peak.

The (110) planes would diffract at 29.3


2; however, they are not properly
aligned to produce a diffraction peak (.

The (200) planes are parallel to the (100)


planes. Therefore, they also diffract for this
crystal. Since d200 is d100, they appear at
42 2.

Anda mungkin juga menyukai