Struktur bangunan yang terbuat dari beton sangat rentan dan besar
kemungkinannya terhadap keretakan, meskipun dalam perencanaan dan
pelaksanaan telah dilakukan pengawasan yang baik tetap saja ada hal-hal yang
tidak terprediksi terjadi seperti retak pada beton. Retak pada suatu struktur
bangunan terutama pada beton sangat membahayakan karena retak dapat
mengurangi kekuatan struktur sehingga bangunan tersebut tidak sesuai dengan
fungsi perencanaannya.
Bangunan dapat dikatakan seperti manusia walaupun ia hanya benda mati.
Bangunan mempunyai tanggal kelahiran, penyakit dan tanggal kematian.
Ketika bangunan selesai dibangun, saat itulah menjadi tanggal kelahiran
bangunan tersebut. Selama waktu layannya bangunan dapat mengalami sakit
(kerusakan), baik oleh sebab-sebab dalam diri bangunan itu sendiri maupun akibat
perubahan lingkungan di sekitarnya. Dalam hal kerusakan yang dialami sangat
berat sehingga tidak dapat diperbaiki lagi, maka waktu itu adalah waktu bangunan
menjadi mati. Bangunan dapat mati sebelum waktu layan rencananya habis.
Bangunan yang sudah mati perlu dikubur (dirobohkan dan dihancurkan), setelah
itu dibangun bangunan pengganti yang baru jika diperlukan.
Iklim Indonesia yang tropis menyebabkan setiap harinya perubahan temperatur dan
kelembaban cukup besar. Kondisi seperti ini menyebabkan berbagai jenis
penyakit (kerusakan) pada bahan bangunan sebagai tubuh bangunan. Kerusakankerusakan yang mungkin terjadi adalah susut dan korosi baja tulangan. Susut
diakibatkan oleh perubahan temperatur di sekitar bangunan beton, sedangkan
korosi baja tulangan diakibatkan oleh perubahan kondisi dalam beton dari basa
menjadi asam dan kondisi lingkungan di sekitar bangunan beton.
Beton adalah bahan bangunan yang bersifat basa. Sifat beton ini menyebabkan
baja tulangan aman terhadap korosi. Akan tetapi, kondisi basa dalam beton itu
dapat berubah akibat pengaruh lingkungan di sekitarnya. Gas CO2 atau ion asam
dapat masuk ke dalam beton melalui pori-pori kapiler yang terdapat dalam beton.
Gas CO2 yang masuk ke dalam beton akan bereaksi dengan Ca(OH)2 dan
menghasilkan H2CO3 yang menyebabkan pH dari beton turun, selain itu, ion
Cldari laut yang berinfiltrasi ke beton menyebabkan konsentrasi asam naik.
Perubahan kondisi dalam beton menjadi asam menyebabkan lapisan tipis di
permukaan baja tulangan hilang, baja mudah mengalami korosi jika kadar gas O2
dan air di dalam beton cukup.
Korosi pada baja tulangan selain menyebabkan diameter baja tulangan berkurang,
juga menimbulkan volume senyawa hasil reaksi korosi yang lebih besar daripada
volume baja yang bereaksi. Hal inimenyebabkan tekanan pada beton di sekeliling
baja tulangan. Selimut beton yaitu bagian beton yang melindungi baja tulangan
tulangan
plat
Kerusakan yang terjadi timbul karena penutup pelat terlalu tipis, atau pada saat
pengecoran plat, tulangan tidak dilakukan pemakaian beton tahu untuk menjaga
jarak
antara
tulangan
dengan
dasar
plat
Akibat penutup terlalu tipis, maka penutup plat beton bagian bawah mudah
terkelupas sehingga tulangan tidak terlindungi, seperti yang terlihat pada gambar
dibawah. Keadaan tulangan yang semacam ini membuat tulangan mudah terjadi
korosi
karena
proses
oksidasi.
Reaksi oksidasi baja berlangsung seperti persamaan reaksi di bawah ini :
4Fe(s) + 3O2(g)
-->
2Fe2O3
B. Pengaruh
Aliran
Air
Limbah
Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke
sungai yang lain. Dalam perjalanannya sungai juga digunakan sebagai saluran pembuangan
limbah baik dari industri maupun rumah tangga yang tidak jarang mengandung bahan-bahan
kimia
yang
bersifat
asam
ataupun
sulfat.
Sumber utama limbah B3 pada industri tekstil misalnya, adalah penggunaan zat warna.
Beberapa zat warna dikenal mengandung Cr, seperti senyawa Na2Cr2O7 atau senyawa
Na2Cr3O7. Industri batik menggunakan senyawa Naftol yang sangat berbahaya. Senyawa lain
dalam kategori B3 adalah H2O2 yang sangat reaktif dan HClO yang bersifat toksik.
Beberapa
tahap
proses
antara
lain
washing,
dan degreasing. Tahap
Proses
tersebut
pada
indusrti
kulit
soaking,
dehairing,
selanjutnya meliputi
menggunakan
pewarna
yang
yang
menghasilkan
limbah
lisneasplatting,
bathing,
tanning, shaving, dan
mengandung
Cr
dan
B3
pickling,
polishing.
H2SO4.
Hal
inilah
yang
menjadi
pertimbangan
untuk
memasukkan
industry
kulit
dalam
Selanjutnya, reduksi kalsium hidroksida (CaOH) oleh Si0 2 akan mengurangi unsur
pembentuk ettringite sehingga mengurangi sensitivitas beton terhadap serangan
sulfat. Karenanya, beton tidak mudah ditembus air serta tidak mudah mengalami
korosi.
Perbaikan non Struktural
Keberhasilan perbaikan ini sangat tergantung pada kesadaran masyarakat tentang
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan khususnya pada Daerah Aliran Sungai
(DAS) dan juga memerlukan perhatian yang serius dari pemerintah tentang
pengaturan pembuangan limbah industri. Sehingga limbah yang berbahaya tidak
mengganggu kelangsungan struktur bangunan sekitar sungai. Selain itu juga tidak
membahayakan bagi makhluk hidup yang hidup di sekitar aliran sungai.
B.
Solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan melakukan perbaikan baik secara
perencanaan struktural maupun non Struktural.