Anda di halaman 1dari 32

Bagian 6:

Disain Tarif Menetapkan Struktur


Tarif yang Tepat

Struktur Tarif
DISAIN

TARIF
Menentukan pola pembebanan (pola
pentarifan) yang akan ditanggung oleh
konsumen.

Proses Penyusunan Tarif


Seluruh Biaya.
Kebutuhan Keuangan

Tanggung Jawab
Kelas Konsumen

Struktur Tarif
Pertimbangan Sosial

Efisiensi Ekonomi

Revenue
Requirement
Menentukan Target
Keuangan yg ingin
dicapai
Identifikasi biayabiaya dari suplier.
Mengkategorikan
biaya berdasarkan
fungsi.

Cost Of Service

Tarif Disain

Identifikasi Kelas2
Konsumen

Identifikasi isu2
sosial.

Analisa Data Beban.


Mengalokasikan
biaya kepada kelas
konsumen.

Menyeimbangkan
antara kendala,
ekonomi dan
pertimbangan sosial.

Menentukan biaya
penyediaan (Cost Of
Service)

Penyusunan tarif
yang tepat bagi
konsumen.

Alokasi Biaya Pengadaan

Keterangan

ALOKASI DAN KLASIFIKASI REV.REQ PADA KELAS KONSUMEN


(Alokasi berdasarkan Metode Single Coincidence Peak Untuk ROI & FA disemua Fungsi )
Jumlah
Rp
Residential
Industri
Bisnis
Publik

Sosial

Jumlah

ALOKATOR
JUMLAH KONSUMEN
Faktor (%)
Menggunakan Metode Jumlah Konsumen sbg Alokator untuk Biaya Kons
Biaya Pelayanan Konsumen - Transmisi
Biaya Pelayanan Konsumen - Distribusi
Jumlah Revenue Requirement
Penjualan 2003 (Estimated) - kWH
Rata-rata tarif per kelas konsumen

17,296.00
1.67%

969,121.00
93.75%

50,195,022
200,780,089

41,906.00
4.05%

590.00
0.06%

121,616,131
486,464,525

1,712,249
6,848,997

20,338,501,836 111,063,269,017
131,435,836
26,605,206

35,474,892,922
50,483,700

27,090,135,088
33,274,470

702.70

814.14

845.00

1,033,728.00
100.00%

13,973,695
55,894,781

3,000,000,000
12,000,000,000

0.47%

2,812,502,902
11,250,011,608

764.46

4,815.00

6,033,201,137 200,000,000,000
6,064,500
247,863,712
994.84

806.90

Disain Tarif

Disain tarif adalah proses pengembangan pola tarif yang akan


dibebankan pada setiap kelas konsumen.

Umumnya tarif mengandung komponen-komponen sebagai


berikut :
Biaya Bulanan Tetap (Fixed Monthly Charge):
Rp/Customer/Month
Biaya Beban (Demand Charge) : Rp/kW Maximum
Demand/Month
Biaya Pemakaian (Energy Charge) : Rp/kWh/Month
Dalam pasar yang sudah direstrukturisasi setiap komponen
tarif harus dipisahkan berdasarkan fungsinya
(pembangkitan, transmisi, dan distribusi).

Aspek lainnya:
Time-of-Use (Musim, waktu dalam satu hari, variasi jam)
Block rates

Model Tarif
Jenis

Contoh

Kelebihan/kekurangan

Tarif tetap per kWh (Flat)

Rp. 350,- / kWh

Mudah dalam implementasi, namun


tidak ada insentip ekonomi.

Komponen Demand dan Energy

Rp. 18.000,- per KVA of demand

Memberikan signal yang tepat tetapi


memerlukan meter yang mahal.

Rp. 250,- / kWh pemakaian


Flat tarif dengan biaya konsumen

Rp.20.000 per bulan

Upaya kompromi Metode flat.

Rp. 325 / kWh pemakaian


Blok Menurun (Declining Block)

Rp. 400 , 100 kWh ke 1


Rp. 350 , 101 300 kWh ke2.
Rp. 300, diatas 300 kWh

Inverted Rate (Block Increase)

Rp. 300 , 100 kWh ke 1


Rp. 350 , 101 300 kWh ke2.

Jika biaya tetap lain (biaya


penyambungan ) sudah termasuk
didalamnya mungkin memberikan
signal yang salah.
Dapat digunakan dalam
implementasi subsidi.

Rp. 400, diatas 300 kWh

Time of Use

Rp. 425 , beban puncak


Rp. 275, Luar waktu Beban
puncak

Membutuhkan meter yang


mahal tetapi memberikan
signal yang tepat.

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan


dalam Disain Tarif

Efisiensi Ekonomi tarif yang sama dengan marginal costs


mendorong efisiensi ekonomi.

Integritas Finansial tarif sebaiknya sama dengan biaya


pengadaan.

Kewajaran (Fairness) tidak ada kelas konsumen yang


membayar lebih besar dari biaya pengadaan pada kelas tersebut.

Kesinambungan (Continuity) perubahan struktur tarif


hendaknya dapat diprediksi dan secara gradual.

Kemampuan (Affordability) tarif harus dapat dijangkau oleh


konsumen berpenghasilan rendah.

Sederhana (Simplicity) tarif harus mudah dimengerti oleh


konsumen.

23:30

22:30

21:30

20:30

19:30

18:30

17:30

16:30

15:30

14:30

13:30

12:30

11:30

10:30

9:30

8:30

7:30

6:30

5:30

4:30

3:30

2:30

1:30

0:30

BIAYA MARJINAL (RP./KWH)

Marginal Cost Dalam Industri Ketenagalistrikan


BIAYA MARJINAL SISTEM PER-SETENGAHJAM - AN

350

300

250

200

150

100

50

JAM

Metode Marginal Cost Dalam


Penentuan Tarif

Tentukan Marginal Costs (Gunakan Metode


Perhitungan yang cukup tepat).

Gunakan marginal cost untuk menentukan tarif.

Tentukan penerimaan yang diperoleh setiap kelas


yang menggunakan marginal cost, atas estimasi
banyak pelanggan dan kWh terjual untuk tahun yang
dipergunakan (Test Year).

Sesuaikan komponen tarif sehingga penerimaan


yang dihasilkan sesuai dengan penerimaan yang
diharapkan (revenue requirement / Biaya
Penyediaan) per kelas konsumen.
9

Marginal Cost Dalam Industri


Ketenagalistrikan
Marginal

costs dibedakan berdasarkan:

Jangka Waktu Short-run atau long-run


Fungsinya Production; Transmission,
Distribution and Customer Cost.
Alokasi biaya

Periode waktu (Time Period)


Voltage Level (by variations in losses)

10

MARGINAL PRODUCTION
CAPACITY COST

Marginal Capacity Cost; berhubungan erat dengan


permintaan konsumen yaitu peningkatan dalam coincident
peak demand (beban puncak) yang meningkatkan investasi
pada pembangkit dan dilakukannya reserve margin dalam
memenuhi tuntutan demand.

Metode Estimasi Perhitungan yang dapat digunakan:

Peaker Deferal (Estimasi Modal dan Biaya Operasi Beban Puncak)


Generation Resource Plan Expansion (Estimasi dimulai dari
Pembangkit termurah yang tersedia)

Alokasi Biaya kepada periode waktu

Alokasi biaya kepada kelompok konsumen.

11

Marginal Production Capacity Cost


Metode Beban Puncak (Peaker)

Peaker, modified peaker, proxy unit,


differential revenue requirements.

Peaker method selalu menerapkan:

MCP = Annualized Cost


of Peaking Unit

(1 + Reserve Margin)
(1 - Appropriate Loss %)

12

Metode Peaker
Marginal Unit
Capital Cost ($/kW)
Foreign ($/kW)
Local ($/kW)
Year Required
Life (years)
Reserve Margin (%)
Station Use (% of gross gen.)
Discount Rate (%)
Fixed O&M (% of capital cost)
Annualized Capital Cost
Annualized Fixed O&M Cost
Marginal Cost ($/kWc/year)
Marginal Cost (Rp/kWc/year)

Gas Turbine
500.0
450.0
50.0
1997
20
25.0%
1.5%
12.0%
3.3%
$84.95
$16.50
$101.45
913036.2

13

Generation Resource.Exp Plan


Annual Cost ( $/KW) = Capital Cost X (Economic Carrying
Charge)
(Load Increment)
Economic carrying charge = rev.req present worth factor X
infinite series factor X defferal value factor
Infinite Series Factor
i = capital cost rise
r = cost of capital utility
Deferral value Factor

1
1 i
n
1 r

r i
1 r

Annual Cost ( $/KW) = ($ 30.000.000) X (0,1407) = $21/KW


(20.000 KW)

14

Marginal Production Cost

Marginal Production Capacity Cost (Rp/kWc/month)


Busbar
76086.3
EHV
76086.3
HV
79339.3
MV
81793.0
LV
102113.7

kWc = kilowatts coincident peak


15

Metode Estimasi
Marginal Production Energy Cost
2.

Produksi/Energy Meningkatnya biaya


produksi berhubungan dengan peningkatan
jumlah energy yang harus dihasilkan.
Termasuk dalam komponen ini adalah:

Fuel, variable O&M, working capital.

Total Marginal energy costs berubah-ubah setiap jam.

Metode Perhitungan yang dapat digunakan :

Production Cost Modeling (Incremental/Decremental Load


Methodology)
Historical Marginal Energy Cost

Alokasi Biaya ; melalui Voltage Level, Periode waktu dan


kelompok konsumen

16

Marginal Production Energy Cost


Berdasarkan Periode Waktu (Time Period)
Peak dan Off Peak
Marginal Unit
Fuel
Specific Fuel Consumption (units/kWh)
Financial Cost of Fuel (Rp/unit)
Variable O&M (% of fuel cost)
Station Use (% of gross generation)
Fuel Cost (Rp/kWh)
Variable O&M (Rp/kWh)
Station Losses (Rp/kWh)
Marginal Cost (Rp/kWh)

PEAK
Gas Turbine
HSD
0.4530
1190.0
3.50%
1.50%

OFF-PEAK
Oil Steam
MFO
0.2840
805.0
8.10%
6.50%

539.1
18.9
8.5
566.4

228.6
18.5
17.2
264.3

17

Marginal Production Energy Costs


Dari Periode Waktu Kepada Voltage Level

Marginal Energy Cost (Rp/kWh)


PEAK
OFF-PEAK
Busbar
566.4
264.3
EHV
566.4
264.3
HV
590.7
273.3
MV
608.9
280.1
LV
760.2
333.4
18

Metode Estimasi
Marginal Transmisi, Distribusi dan Customer Cost
3.

Transmisi dan distribusi/demand Meningkatnya /


berubahnya nilai investasi transmisi dan distribusi
dan biaya lainnya berhubungan dengan peningkatan
pada beban puncak (coincident or non-coincident).
Antara lain metodenya adalah :

Long-run average incremental cost (LRAIC):


PV of Incremental T&D Investment
PV of Incremental Peak Demand

Econometric: Menggunakan data historis, gunakan analisa regresi


untuk memperkirakan perubahan pada investasi T&D akibat
perubahan demand

Dengan 2 metode diatas, biaya investasi T&D harus dianualisasi


berdasarkan jangka waktu umur dari fasilitas investasi tersebut.

Penambahan Overhead dan Maintenance, serta biaya umum


administrasi hendaknya menjadi perhatian.

Marginal cost untuk setiap voltage level dihitung terpisah.

19

Marginal Network Costs


(Transmission and Distribution)
Summary of Marginal Network Capacity Costs Using LRAIC Method
EHV
HV
MV
Capital Cost (Rp/kWc)
0.0
839105.2
1336926.7
Capital Cost (Rp/kWc/yr)
0.0
106985.9
170458.1
O&M and A&G Cost (Rp/kWc/yr)
0.0
23494.9
37433.9
Marginal Cost (Rp/kWc/yr)
0.0
130480.8
207892.1
Marginal Cost (Rp/kWc/month)
0.0
10873.4
17324.3
Cumulative Marginal Cost (loss adjusted)
0.0
10873.4
28534.0
Discount Rate (%)
Life of Investment (yr)
O&M and A&G adder

LV
1553143.0
198025.7
43488.0
241513.7
20126.1
55749.2

12.0%
25
2.8%

Jaringan EHV diperlakukan sebagai basic infrastructure dan


karenanya tidak dibebankan kepada incremental capacity.
20

Marginal Cost Summary

Voltage
Level
HV
MV
LV

Summary of Marginal Costs by Voltage Level


Marginal Capacity
Marginal Energy
(Rp/kWc/month)
(Rp/kWh)
Generation
Network
Total
Peak
Off-Peak
79,339.26 10,873.40
90,212.66
590.65
273.34
81,793.05 28,534.03 110,327.08
608.92
280.06
102,113.67 55,749.15 157,862.82
760.20
333.41

21

Marginal Cost Berdasarkan


Kelas Tarif

Rate Class
Public/Social
Public/Social
Commercial
Commercial
Residential
Industrial
Industrial
Industrial
Streetlighting

Service
Voltage
LV
MV
LV
MV
LV
LV
MV
HV
LV

CoinciClass
Peak
dence
Load
Energy
Factor
Factor
Share
42%
45%
15%
39%
48%
14%
62%
47%
20%
68%
46%
19%
87%
50%
27%
33%
40%
12%
65%
69%
15%
73%
72%
17%
100%
50%
33%

Capacity
Rp/kW
66302.4
43027.6
97874.9
75022.4
137340.7
52094.7
71712.6
65855.2
157862.8

Marginal Cost per Month


Energy
Capacity
Rp/kWh
Rp/kWh
397.4
204.6
326.1
124.5
418.8
289.2
342.5
226.5
448.6
381.5
384.6
180.9
329.4
144.3
327.3
127.0
474.2
438.5

TOTAL
Rp/kWh
602.1
450.6
708.0
569.1
830.1
565.5
473.7
454.3
912.8

Coincidence Factor = rate class demand at the time of system peak


divided by the sum of the billing (or contract) demand of the rate class.
Class Load Factor = average demand of the rate class divided by the kW
billing (or contract) demand of the rate class.
Peak Energy Share = percent of energy consumed on-peak.

22

Marginal Transmission Cost Regression Approach

23

24

Marginal Cost Distribusi Metode Jaringan


Minimum dan Konsumen Khusus

25

Metode Estimasi
Marginal Production Energy Cost
4.

Marginal customer costs Meningkatnya


biaya pelayanan konsumen berhubungan dengan
perubahan jumlah konsumen.
Termasuk dalam metode estimasi ini adalah:

Zero-intercept estimasi econometric;

Minimum system (service connection, meter, etc.)


perkiraan teknis dari investasi dasar
infrastruktur.

26

Econometric Estimation
Relationship Between Cost and Demand (Hypothetical)
2200

Cost ($ Million)

2000
1800

y = 0.0862x + 155.07
2

R = 0.9168

1600
1400
1200
1000
800
10000

12000

14000

16000

18000

20000

22000

Demand (MW)

27

Rekonsiliasi Marginal Cost dengan


Average Revenue Requirement

Marginal costs tidak sama dengan average


costs average costs sama dengan costbased revenue requirements dibagi dengan
billing quantities.

Untuk itu, komponen tarif dengan dasar


marginal cost harus disesuaikan untuk
mencapai penerimaan sesuai dengan
revenue requirement per kelas konsumen

Komponen tarif mana yang harus saya


sesuaikan?
28

Penyesuaian Terhadap Komponen Tarif

Menerapkan tarif marginal cost pada blok terakhir


(tail-block) adalah langkah terbaik dalam memenuhi
kriteria efisiensi ekonomi.

Rekonsiliasi revenue requirement terhadap tarif


dengan dasar marginal cost menimbulkan masalah
elasitisitas harga dapat mempengaruhi penerimaan
yang diharapkan.

Ramsey (residual) pricing principle: sesuaikan komponen


tarif yang paling inelastis untuk meminimalkan pengaruhnya
terhadap penerimaan.
Adjustments (penyesuaian) dapat dilakukan pada :

Biaya Konsumen (Customer charge),


Biaya Beban (Demand charge), dan/atau
Blok pertama atau kedua Biaya Pemakaian (Head-block and
intermediate-block energy charges).

29

Penyesuaian Terhadap Komponen Tarif

Affordability dapat dipenuhi dengan:

Memperkirakan life-line level dari konsumsi


listrik. Blok pertama yang merefleksikan life-line
level penggunaan listrik ini disesuaikan, dengan
memberikan potongan harga tarif yang cukup
pada blok pertama tersebut.
Namun, pemotongan harga tarif tersebut akan
menyebabkan penerimaan menjadi lebih rendah.
Untuk mengkompensasinya, dilakukan realokasi
revenue requirements kepada:

Komponen tarif yang lain didalam kelas tarif yang sama,


Kelas tarif yang lain, atau
Keduanya.

30

Finalisasi Penyusunan Tarif

Setelah tarif selesai didisain, kalikan dengan jumlah


tagihan (estimasi penjualan kWh per konsumen per
blok pada tahun dasar) untuk melihat apakah
menghasilkan revenue requirement yang
direncanakan semula.

Jumlah tagihan diperlukan untuk setiap komponen


tarif yang didisain, jika tidak, maka finalisasi
penyusunan tarif tidak mungkin dilakukan. Analisa
frekuensi tagihan diperlukan untuk menentukan
penggunaan:

Blocked rates,

Lifeline rates,

Time-of-Use rates.

31

Latihan Penyusunan Tarif


Menggunakan Long Run
Marginal Cost

32

Anda mungkin juga menyukai