PENDAHULUAN
Ekstraksi adalah suatu proses
pemisahan
suatu
zat
berdasarkan
perbedaan kelarutannya terhadap dua
cairan berbeda yang tidak saling larut,
biasanya air dan pelarut organik.
Pelarut organik sendiri merupakan
pelarut yang umumnya mengandung atom
karbon. Pelarut organic dapat bersifat
polar atau semi-polar maupun non polar
tergandung pada gugus kepolaran serta
tingkat
keelektronegatifan
senyawa
pelarut tersebut.
Ada beberapa macam metode
dalam proses ekstraksi,salah satunya yang
akan kita bahas disini yaitu maserasi.
Maserasi merupakan cara penyaringan
yang sederhana,dapat dilakukan dengan
cara merendam serbuk simplisisa di dalam
cairan. Ada beberapa kelebihan serta juga
kekurangan melakukan ekstraksi dengan
metode maserasi. Kelebihannya adalah
unit alat yang dipakai sederhana, biaya
relative rendah, prosesnya hemat tanpa
pemanasan. Kekurangannya adalah proses
ini tidak sempurna, hanya 50% yang
terekstraksi. proses membutuhkan waktu
yang lama.
Kali ini pelarut yang digunakan
untuk proses maserasi kali ini yaitu
metanol yang mewakili pelarut polar, etil
asetat mewakili semi-polar, dan n-heksan
mewakili pelarut non-polar. Penggunaan
pelarut berdasarkan kepolarannya ini
dilakukan
agar
senyawa-senyawa
metabolit dari sampel tertarik keluar
menuju pelarut berdasarkan kepolaran
masing-masing. Pemilihan pelarut untuk
proses maserasi akan memberikan
efektivitas
yang
tinggi
dengan
memperhatikan
kelarutan
kelarutan
senyawa bahan organik dalam pelarut
tersebut. Secara umum pelarut metanol
merupakan
pelarut
yang
banyak
Jenis Pelarut
1
2
3
n-heksan
Etil asetat
metanol
Volume Pelarut
(ml)
Volume Filtrat
(ml)
25
25
25
Ket
14
10
17
Tabel 1. Hasil Maserasi Dengan Pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol pada perendaman
2x24 jam.
No.
Perlakuan
Volume Pelarut
(ml)
Jenis Pelarut
(ml)
Volume Filtrat
(ml)
1x24
180
Metanol
96
2x24
180
Metanol
231
1x24
300
Metanol
87.5
2x24
300
Metanol
227
135
N-heksana
25
135
Etil Asetat
27
135
Metanol
28
135
N-heksana
39
135
Etil Asetat
50
135
Metanol
51
225
N-heksana
12*
225
Etil Asetat
14*
225
Metanol
15
225
N-heksana
42
225
Etil Asetat
35
225
Metanol
39
Jenis
Perbandingan
Lama
Maserasi
Volume
Perendaman
Pelarut
1
1 : 3
2
Tunggal
3
1 : 5
4
1x24
1 : 3
6
2x24
Bertingkat
1x24
1 : 5
8
2x24