Penyusun
Daftar Isi
hal.
I.
Halaman Sampul..................................................................
Halaman Francis...................................................................
Kata Pengantar....................................................................
Daftar Isi..............................................................................
Peta Kedudukan Modul.........................................................
Daftar Judul Modul................................................................
Mekanisme Pemelajaran......................................................
Glosary.................................................................................
10
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
II.
1
2
3
4
6
7
9
Deskripsi.........................................................................
Prasarat...........................................................................
Petunjuk Penggunaan Modul...........................................
Tujuan Akhir.....................................................................
Kompetensi.....................................................................
Cek Kemampuan.............................................................
12
12
12
13
14
17
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat.................................
18
B. Kegiatan Belajar.
1. Kegiatan Belajar 1.................................................
Transistor.
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran..............................
b. Uraian Materi
.. 19
c. Rangkuman.........................................................
d. Tugas....................................................................
e. Tes Formatif..........................................................
f. Lembar Kerja ......................................................
18
18
22
23
23
24
hal.
d. Tugas
...
e. Tes Formatif..........................................................
f. Lembar Kerja .......................................................
3. Kegiatan Belajar 3.................................................
Diac, Triac dan
Quadrac.. 49
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran..............................
b. Uraian Materi
.. 49
c. Rangkuman.........................................................
d. Tugas...................................................................
e. Tes Formatif.........................................................
f. Lembar Kerja ......................................................
40
40
42
49
49
51
51
51
52
59
59
60
III. EVALUASI.
A. Tes Tertulis
...............
B. Tes Praktek
...............
62
62
hal.
PTL.OPS.005
PTL.HAR.007
PTL.OPS.004
LETAK
KEDUDUKAN
MODUL
PTL.HAR.01208
PTL.HAR.003
PTL.KON.006
TAMATAN
SMK
PTL.HAR.009
PTL.KON.002
PTL.KON.001
PTL.OPS.001
PTL.OPS.002
PTL.HAR.001
PTL.HAR.005
PTL.HAR.002
PTL.HAR.006
PTL.HAR.011
PTL.KON.007
PTL.KON.008
PTL.HAR.026
PTL.HAR.004
PTL.HAR.008
PTL.OPS.003
Daftar Judul
Modul
Keterangan :
PTL.HAR.001(1).
PTL.KON.008(1).
Memasang
pengawatan
dan
PTL.OPS.001(2).
Mengoperasikan
tegangan rendah
menyambung
peralatan
pengalih
sistem
daya
PTL.OPS.004(1).
TPL.HAR.002(1).
PTL.HAR.003(1).
PTL.OPS.002(2).
Mengoperasikan
tegangan tinggi
peralatan
pengalih
daya
PTL.OPS.005(2)
PTL.OPS.006(2).
PTL.HAR.004(1).
PTL.HAR.005(1).
Merakit
dan
menguraikan
komponen
listrik/elektronika pada peralatan rumah tangga
PTL.HAR.007(1).
PTL.HAR.012(1).
PTL.HAR.026(1).
Mekanisme Pemelajaran
START
Lihat Kedudukan
Modul
Lihat Petunjuk
Penggunaan
Modul
Kerjakan
Cek
Kemampua
n
Nilai 7>=
Nilai <=7
Kegiatan Belajar
1
Kegiatan Belajar
n
Nilai <
7
Evaluasi
Tertulis &
Praktik
Nilai 7>=
Modul 9
berikutnya/Uji
Kompetensi
Glosary
ISTILAH
KETERANGAN
Junction
Saturasi
Cut of
Latching
Komplemen
Cascade
10
Triggering
Elektron valensi
Arus
genggam,
arus
yang
harus
diperahankan apada suatu SCR, supaya
komponen tsb terus bekerja
Blocked
Conduct
Homopolar
Chip
Dope
Conductivity
Modulation
Relaxion Oscilator
11
Ekivalen
Reverse
Saw-Tooth
Frekuensi
Banyaknya
detiknya
Konstanta
gelombang
dalam
satu
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Deskripsi
Modul dengan judul mengoperasikan mesin produksi dengan
kendali elektronik merupakan kelanjutan dari modul PTL.
KON.007
dan
PTL.KON.008,
pada
program
keahlian
pemanfaatan energi listrik / bidang keahlian Ketenaga
Listrikan, kurikulum edisi 2004.
Modul mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektronik diberi kode modul PTL OPS 005 (2) A. Modul ini
berisikan system pengendali yang menggunakan peralatan
elektronik, kemudian dimanfaatkan pada mesin produksi
sehingga cara mengoperasikan mesin produksi akan lebih
aman dan praktis.
Setelah menguasai modul ini peserta DikLat memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagaimana cara
mengendalikan mesin produksi dengan menggunakan kendali
elektronik.
B. Prasyarat
12
13
D. Tujuan Akhir
Pada akhir pembahasan/pembelajaran peserta didik diharapkan
dapat:
1. Menggambar rangkaian mesin produksi dengan kendali
elektronik.
2. Menjelaskan cara kerja rangkaian mesin prodiksi dengan
kendali elektronik.
3. Mengidentifikasikan komponen pada rangkaian mesin
produksi dengan kendali elektronik.
4. Membuat rangkaian kendali mesin produksi dengan kendali
elektronik
5. Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektronik.
6. Membuat laporan mengoperasikan mesin produksi dengan
kendali elektronik.
14
E.
Kompetensi
KOMPETENSI
: Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektronik
KODE
: PTL.OPS.005(2).A
DURASI PEMELAJARAN : 40 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
KONDISI KINERJA
SUB KOMPETENSI
Mempersiapkan operasi
mesin produksi
dengan kendali
elektronik
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
Meliputi jenis
pengasutan motor
listrik sebagai penggerak mesin produksi
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Mengikuti standar K3
dalam pengoperasian
pengoperasian mesin
produksi dengan
kendali elektro
mekanik
Mengkoordinasikan persiapan pengoperasian
mesin produksi
dengan kendali
elektro mekanik
kepada pihak lain
yang berwenang
15
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
produksi dengan
kendali elektronik
Memahami kebijakan
dan prosedur K3
peng-operasian mesin
produksi dengan
kendali elektronik
Melaksanakan operasi
Personel yang
berwenang dikoordinasi untuk
meyakinkan bahwa
pelaksanaan
persiapan
terkoordinasi secara
efektif dengan pihak
lain yang ter-kait
Tombol atau indikator
yang berkaitan
dengan operasi
dipersiapkan sesuai
SOP
Operasi dilaksanakan
sesuai
deskripsi/urutan kerja
pada SOP
Meliputi jenis
pengasutan motor
listrik sebagai penggerak mesin produksi
Melakukan koordinasi
persiapan
pengoperasian
dengan pihak lain
yang berwenang
Mengidentifikasi gambar
rangkaian kendali
elektronik sesuai
dengan rencana kerja
Mengidentifikasi bahan
dan perlengkapan
kerja pemeliharaan
kendali elektonik
Mengidentifikasi perlengkapan dan lokasi kerja
pemeliharaan kendali
elektronik
Mengidentifikasi lokasi
dan keselamatan kerja
pada pekerjaan
pemeli-haraan kendali
elektronik
Memilih bahan dan spare
part kendali Elektronik
Mengamati dan
menangani masalah
operasi
Gangguan yang
berkaitan dengan
penyimpangan
operasi diidentifikasi,
dengan
memperhatikan
toleransi yang
ditetapkan sesuai
instruksi manual
Penyimpangan yang
teriden-tifikasi
Meliputi jenis
pengasutan motor
listrik sebagai penggerak mesin produksi
Mengkonsultasikan
alternatif pemecahan
masalah gangguan
pada pihak terkait
Menganalisa gangguan
pada pengoperasian
mesin produksi
dengan kendali
elektronik
Memahami cara mengatasi gangguan pada
pengoperasian mesin
produksi dengan
kendali elektronik
Mengatasi gangguan
pada pengoperasian
mesin produksi
dengan kendali
elektronik
16
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Meliputi jenis
pengasutan motor
listrik sebagai penggerak mesin produksi
Membuat laporan
pengoperasian mesin
produksi dengan
kendali elektonik
17
18
F.
Cek Kemampuan
Pelajari dan coba jawab pertanyaanpertanyaan dibawah ini
secara lengkap!
Jika merasa telah menguasai dan mampu, Anda bisa langsung
mengajukan uji kompetensi assessor internal atau eksternal
melalui guru pembimbing.
1.
2.
3.
saturasi ?
4.
5.
6.
SCR !
7.
8.
9.
10.
kakinya !
B
AB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta DikLat
Kompetensi
:
Sub Kompetensi
:
Jenis Kegiatan
A.
Tanggal
Waktu
Tempat
Belajar
Alasan
Perubaha
n
Tanda
Tangan
Transistor
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1.
Modul PTL OPS 005 (2)
20
b. Uraian materi
1. Susunan bahan dan simbol transistor.
Kata transistor berasal dari dua kata transfer dan
resistor ini menandakan bahwa transistor ialah alat yang
dapat memindahkan daya dari suatu rangkaian ke
rangkaian lain. Pada saat berfungsi sebagai resistor non
linear, transistor yang paling digunakan adalah junction
transistor, yang akan dibahas dalam job ini. Gambar di
bawah ini merupakan susunan bahan dari transistor.
Kolektor
Kolektor
Basis
Emiter
Gambar 1a. Transistor PNP
N
Basis
Emiter
Gambar 1b. Transistor NPN
21
Kolektor
Kolektor
Bas e
Bas e
Emitter
Emitter
RL
IC.RL=0
RL
Uce=Ucc
RL
IB
IC.RL=Ucc
RL
Uce=0
22
23
+ Ucc
RL
TR1
TR2
TR1
Picu
Gambar 2 c.
TR2
Gambar 2d.
24
c. Rangkuman
Transistor selain digunakan sebagai penguat juga dapat
digunakan sebagai switch yang disebut Switch Statis.
Switch statis berbeda dengan switch/sakelar manual atau
sakelar elektromagnetik dimana pada sakelar manual atau
saklar elektromagnetik hanya mengenal dua keadaan yaitu
ON dan OFF.
Pada transistor selain beban dapat dijalankan dan dimatikan
juga dayanya dapat diatur dengan mengatur arus yang
masuk ke basis dari transistor tersebut. Pengaturan arus
basis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
potensiometer atau tahanan sebagai Drop Devider.
d. Tugas
1. Buat gambar rangkaian pengontrolan pintu garasi
menggunakan trasistor dengan sensor cahaya!
2. Bawalah lima buah trasistor lengkap dengan jenis dan
spesifikasinya!
e. Tes Formatif
1. Jelaskan bagaimana cara memberi penyulutan pada
trasistor jenis PNP ?
2. Apakah yang akan terjadi jika kaki basis transisor jenis
NPN diberi
polaritas negatif ?
Modul PTL OPS 005 (2)
25
f. Lembar Kerja.
a. Pengaturan Putaran Motor Menggunakan
Transistor
1. Alat dan Bahan
1.1. Power Supplay 12V/ 3A .
1.2. Transistor C 1060. ...
1.3. Potensiometer 100K/1W
1.4. Tahanan 10K/5W
1.5. Motor DC 12V
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
26
dan
Motor DC
10K
+
12V
TR
100K
27
a. Motor
b. Emiter Kolektor
c. Emiter Basis
3.7. Dengan mengatur tahanan potensiometer. Apakah
putaran
motor dapat diatur? Jelaskan.!
3.8. Dari hasil pengukurani langkah 2.4. s/d 2.6. Masukan
pada table1a.
3.9. Matikan sakelar (S). Lepaskan semua rangkaian!
Kembalikan semua peralatan pada tempat semula!
Tabel 1a.
Tegangan pada
Potensiometer
Motor
E-B
E-K
Keadaan
Motor
Maximum
Maximum
Minimum
28
3. Langkah Kerja
3.1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2.4. Buat rangkaian percobaan seperti gambar 1b.
3.3. Yakinkan sakelar SPDT pada posisi OFF!
3.4. Masukan sumber AC.! Apakah yang terjadi pada
motor?
3.5. Gerakkan sakelar SPDT pada posisi 1! Amati arah
putaran motor? Ukur tergangan pada:
a. Emiter Kolektor Transistor 1
b. Emiter Kleoktor Transistor 2
c. Motor
D1
D2
220V
AC
12V
1 2V
470uF/
50V
CT
D4
1.5K
1
OFF
D3
470uF/
50V
220V
1K
+
MCB
1.5K
TR1
TR2
Motor DC
Tegangan
pada Motor
Arah
putaran
Motor
OFF
Modul PTL OPS 005 (2)
29
POSISI 1
POSISI 2
c. Pengontrolan Start pada dua buah Motor secara
Berurutan.
1. Alat dan Bahan
1.1. Transformator 220V/12V, 3A.
Buah.
1.2. Dioda IN4002. .
Buah.
1.3. Kapasitor 470F / 50V
Buah
1.4. Kapasitor 500 F / 50V
1 Buah
1.5. Transistor 2N404
1 Buah.
1.6. Relay 12VDC
Buah.
1.7. Potensiometer 1M / 1W
Buah.
1.8. Potensiometer 100 K
Buah.
1.9. Tahanan 27 K
1 Buah.
1.10. Tahanan 150
Buah.
1.11. Tahanan 47 .
Buah.
1.12. Switch SPDT
1 Buah
1.13.Motor Universal 220V / 75W
1 Buah.
1.14.Motor Shaded Pole 220V/25W
Buah
1.15. Kabel Penghubung . .
secukupnya.
1
4
1
2
1
1
1
1
2. Keselamatan Kerja.
2.1. Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan
baik.
2.2. Periksalah peralatan dan komponen sebelum
digunakan !
2.3. Matikan terlebih dahulu sumber tegangan pada saat
membuat rangkaian pengawatan!
2.4. Ikuti langkah kerja !
Modul PTL OPS 005 (2)
30
3. Langkah Kerja
3.1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
3.2. Buat rangkaian percobaan seperti gambar 1c.
3.3. Yakinkan sakelar (S) pada posisi OFF, potensiometer 1
pada
tahanan minimum dan potensiometer 2 pada
tahanan maximum, siapkan sebuah AVO meter pada
range 50VDC dimana jack positif dari AVO meter
terhubung pada kaki kolektor dan jack negatif AVO
meter pada negatif sumber tegangan (tegangan pada
CR2).
1A
S
CR1
CR2
L2
Motor
Shaded Pole
Motor
Universal
47
Bridge
Diode
L1
470uF/
50V
CR1
P2
100K
TR
CR2
27K
Gambar 1c. Pengontrolan Start Pada Dua Buah Motor Secara Berurutan
P1
1M
150
Trafo
12VAC
220V
AC
500uF/50V
31
Tabel 1c.
Potensiometer
Penundaan
(1)
Maximum
Potensiometer
(2)
Waktu
Maximum
Minimum
Maximum
Maximum
Minimum
Minimum
Kapasitor
Maximum
500F
500F
500F
1100F
Minimum
Maximum
1100F
Minimum
Minimum
1100F
32
3. Langkah Kerja
3.1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
3.2. Buat rangkaian percobaan seperti gambar 1d.
3.3. Yakinkan sakelar SPST pada posisi OFF, tangki air
dalam keadaan kosong,potensiometer pada posisi
maximum dan jarak kedua elektroda 10 Cm.!
3.4. Gerakkan sakelar SPST pada posisi ON.! Apakah yang
terjadi pada motor pompa air ( motor 3 fasa )? Ukur
tegangan pada
a. Transistor
b. Relay 1
c. Relay 2
d. Kontaktormagnit
3.5. Masukan air ke dalam tangki sampai permukaan air
menyentuh sakelar pelampung (batas minimum),
sehingga kontaknya terdorong ke atas. Apakah yang
terjadi pada motor pompa? Ukur tegangan pada :
a. Transistor
b. Relay 1
c. Relay 2
d. Kontaktormagnit
3.6. Masukan kembali air ke dalam tangki sampai
permukaan
air
menyentuh
elektroda
((batas
maximum ). Apakah yang terjadi pada motor pompa.?
Ukur tegangan pada :
a. Transistor
b. Relay 1
c. Relay 2
d. Kontaktormagnit
33
MCB
220V
AC
Hijau
Relay 1
CR1
12V
220V/
2W
D1
Bridge
Diode
2N1008
TR
200
NC CR1
R
Merah
NO
CR2
CR2
NO
220V/
2W
Batas Maximum
Level
Control
Batas Mini
mum
OL
95
97
96
98
Relay 2
CR2
S aklar
Pelampung
Kuning
Tangki Air
220V/
2W
Motor
3
Fasa
34
d. Kontaktormagnit
3.9. Data hasil pengukura dari langkah 3.4 s/d 3.7 masukan
pada table 1d.
3.10. Buat kesimpulan dari hasil percobaan tsb.
Tabel 1d.
KeadaanTang
ki
Air
Tegangan
pada
Relay 1
Tegangan Tegangan
pada Relay pada
2
EmiterKolektor
Keadaan
Motor
3Fasa
Kosong
Batas
Minimum
Batas
Maximum
Batas
Minimum
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Silicon Controlled Rectifier (SCR) Dan Uni
Junction Transistor (UJT)
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2.
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, peserte DikLat akan
dapat :
1. Menjelaskan susunan fisis dan prinsip kerja SCR.
2. Mejelaskan cara kerja SCR sebagai switch.
Modul PTL OPS 005 (2)
35
b. Uraian Materi.
36
G
G
K
Gambar 1.1a. Susunan Fisis SCR
SCR
37
melainkan kita harus menurunkan besarnya arus anodakatoda sampai batas dibawah nilai Ih holding current
(nilai mendekati nol). Apabila sekarang SCR digunakan
untuk keperluan arus tukar AC, kita tak mendapat
kesulitan sebab setiap setengah periode positif akhir,
tegangan arus AC akan menurun dan kemudian nol
sahingga SCR secara otomtis OFF dengan sendirinya.
Dalam pemakain SCR dapat dipergunakan oleh
pemakai/beban. Rangkaian untuk keperluan tersebut
dapat mempergunakan DC maupun AC.
1.3. Sistim picu gate
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, bahwa Thyristor
merupakan kompenen break over, khususnya SCR dan
triac adalah kompenen break over yang tinggi tegangan
konduknya, tetapi dengan mengatur melalui sinyal picu
yang diberikan pada gate, sehinggga dengan tegangan
yang kecil komponen tsb dapat mengalirkan arus
( konduk).
Di dalam rangkaian kenverter AC, Thyristor merupakan
komponen utama melalui pengontrolan lebar sudut
konduk (conduction angle) atau sudut penundaan picu
(firing delay angle).
Rangkaian dasar SCR dan Triac beban dan sumber
tegangan diperlihatkan pada gambar 1.3b. dan gambar
1.3c. memperlihatkan sudut konduk SCR 120 o maka sudut
picunya 60o dan bila sudut konduknya 45o, sudut picunya
135o.
Selanjutnya gambar 1.2e. memperlihatkan sudut konduk
dan sudut picu.
SCR
AC
Pemicu
Load
Load
AC
Pemicu
Triac
38
UAK
UAK
60o
135o
t
URL
t
URL
120o
45o
Gambar 1.3b. Sudut Konduk dan Sudut Penyalaan pada Rangkian SCR
UTriac
= 150o
UTriac
= 60o
= 30o
=120o
Gambar 1.2c. Sudut Konduk dan Sudut Penyalaan pada Rangkaian Triac
39
40
B2
B2
E
B1
B1
Gambar 2.1a.
2.1b.
Gambar
Konstruksi
dari UJT
B2
RB1
E
+
-
Up
UBB
RB2
B1
RB1
RBB
= UBB
41
dimana
UP
IP
VALLEY
UV
POINT
IEO
IV
Saturasi
UEB1
EMITTER CURRENT
Gambar 2.1d. Karakteristik Konduktivitas Emitter
42
Us
R1
Us
UB1
R1
UE
R3
C1
UB1
43
R1
LOAD
R2
P1
SCR
B2
Z1
UJT
C1
B1
DC FULL
WAVE
R3
44
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
45
f. Lembar Kerja
a. Mengoperasikan Motor Universal menggunakan
SCR
dengan tegangan AC.
1. Alat dan Bahan
1.1. SCR, TIC101 D 1
Buah.
1.2. Tahanan 10 K .. 1
Buah.
1.3. Potensiomeer 1K / 5W 1
Buah.
Modul PTL OPS 005 (2)
46
220V
AC
5.6K
33K
SCR
A
1K
B
Motor Universal
47
48
2A
100K
220V
AC
500uF/
250V
5.6K
33K
SCR
A
1K
B
Tegangan pada
Anoda
- Katoda
Motor
Keadaan
Motor
ON
OFF
ON
Modul PTL OPS 005 (2)
49
c.
50
Fuse
2A
1K
Q2
BC547
S3
SCR
S2
S1
Relay 12 V
Q1
BC547
Water
220V
AC
Motor
25V
470F 1 0uF/
D1-D4
IN4001
Trafo
220V/12V/1A
12V
220V
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
51
a. Transistor 1.
b. Transistor 2.
c. SCR.
d. Relay.
3.8. Kosongkan air di dalam tangki sampai permukaan air
tidak menyen
tuh elektroda 3.! Apakah yang terjadi pada mtor.?
Jelaskan.!
3.9. Lepaskan sumber AC dan pengawatan pada rangkaian,
dan kembalikan alat-alat pada tempat semula.!
3.10. Dari data hasil pengukuran masukan pada table 3h.
3.11. Buat kesimpulan dari percobaan tsb.!
Tabel 3c.
Keadaan Air
Teganga
n
Pd TR 1
Teganga
n
Pd TR 2
Teganga
n
Pd SCR
Teganga Keadaa
n
n
Pd Relay Motor
Kosong
Menyentuh
elektroda 1
Menyentuh
Elektroda 2
Menyentuh
Elektroda 3
1 Buah.
1.4. Tahanan 100K/5W
1 Buah.
1.5. Tahanan 33K/5W
1 Buah
1.6. Tahanan 9.1K ..1
Buah
1.7. Tahanan 2.7 K 1
Buah
52
Start
100K
Run
9.1K
220V
AC
SCR
Triac
A
250K
33K
B
2.7K
0.1uF
53
Teganga
Teganga
Teganga
Arus
Keadaa
Potensiomete
Beban
r
Minimum
Maximum
Maximum
Pd A - K
Pd Motor Pd G - K
Motor
54
KEGIATAN BELAJAR 3
Diac, Triac, Quadrac
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3.
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, peserta DikLat akan
dapat:
1. Menjelaskan susunan fisis dan simbol Diac.
2. Mejelaskan fungsi dari Diac.
3. Menjelaskan susunan fisi dan simbol Triac.
4. Menjelaskan fungsi Triac.
5. Memahami cara memberi peyulutan pada Triac.
6. Mengidentifikasi komponen-komponen pada pengendali
beban menggunakan Diac dan Triac.
7. Menjelaskan cara kerja rangkaian pengedali menggunakan
Diac
dan Triac.
8. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Quadrac.
b. Uraian Materi.
1.1. Diac
Kecuali
SCR,
masih
banyak
kompenen-kompenen
elektronika yang lainnya yang termasuk dalam keluarga
Thyristor. Diantaranya yang paling banyak digunakan
adalah DIAC, TRIAC, dan QUADRAC. Komponen-kompenen
tersebut bekerja atas dasar prinsip kerja dioda 4 lapis dan
SCR.
Susunan fisis DIAC merupakan dua buah dioda 4 lapis yang
digabung secara paralel terbalik.
Modul PTL OPS 005 (2)
55
T1
T2
T2
Gambar 1a.
Gambar 1b.
T1
1.2. Triac
56
T2
Gate
G
T1
T1
Gambar 1.2b.
57
f. Lembar Kerja
a. Pengontrolan Putaran Motor Menggunakan Triac
Dengan
Sensor Cahaya.
1. Alat dan bahan.
1.1. Triac Pic 123 1
Buah.
1.2. Potensiometer 50/5W.1
Buah.
1.3. Transformator 220V/6V, 1A.. . 1
Buah.
Modul PTL OPS 005 (2)
58
220V
AC
33K
Run
A
100K
B
Triac
220V
S
12V
33K
LDR
Gambar
3a.
Pengaturan
Putaran Motor
Dengan
Menggunakan
Triac
Sensor Cahaya.
59
a. T1 T2.
b. Motor.
3.5. Gerakan sakelar SPST pada posisi ON.! Sinari permukaan
LDR dengan lampu.! Apakah yang terjadi pada motor.!
Ukur
tega
ngan pada :
a. T1 T2.
b. Motor.
3.6. Dengan cara mendekatkan dan menjauhkan cahaya
lampu pada
permukaan LDR,
Apakah yang terjadi pada putaran motor.?
3.7. Lepaskan sumber AC 220V dan pengawatan pada
rangkaian.!
3.8. Kembalikan peralatan pada tempat semula.!
3.9. Buat kesimpulan dari hasil percobaan tsb.!
b. Pengontrolan Dua Buah Motor Secara Berganian
( Interlocking ).
1. Alat dan bahan.
1.1. Triac Q4004L3
1 Buah.
1.2.. Potensiometer 250K/5W .
1. Buah.
1.3. Transistor 2N235 ...
1. Buah.
1.4. Transistor 2N204 ..
1. buah.
1.5. Kapasitor 500F/250V
1. Buah.
1.6. SCR S4003LS3
1. Buah.
1.7. Dioda IN15401..
1. Buah.
1.8. Tahanan 4.7K/5W 1.
Buah
1.9. Tahanan 3.3K/5W 1.
Buah.
1.10. Tahanan 68K/5W
1. Buah.
1.11. Tahanan 47K/5W
1. Buah.
1.3. Motor Universal220V...1
. Buah.
Modul PTL OPS 005 (2)
60
Fuse
2A
D1
68K
220V
AC
SCR
TR1
Motor
Universal
4.7K
100K
47K
B
250K
3.3K
TR2
Triac
Motor
Shaded Pole
3.3.
3.4.
61
b. SCR ( VAC ).
c. Motor universal ( VAC ).
d. Motor shaded pole. ( VAC )
3.5. Atur potensiometer pada posisi A.! Motor manakah
yang
berputar.! Ukur tegangan pada :
a. Triac ( VAC ).
b. SCR ( VDC ).
c. Motor universal ( VDC ).
d. Motor shaded pole. ( VAC ).
3.6. Atur potensiometer pada posisi B.! Motor manakah
yang
berputar.! Ukur tegangan pada :
a. Triac ( VAC ).
b. SCR ( VAC ).
c. Motor universal ( VAC ).
d. Motor shaded pole. ( VAC ).
3.7. Dengan mengatur potensiometer, Apakah kedua motor
dapat bekerja secara bersamaan.? Apakah nama sistim
pengontrolan tsb.?
3.8. Lepaskan sumber AC 220V dan pengawatan pada
rangkaian.!
Kembalikan alat alat pada tempat semula.!
3.9. Dari data hasil percobaan masukan pada table 3b.
3.10. Buat kesimpulan dari hasil percobaan tsb.!
Tabel 3b.
Posisi
Potensiomete
r
Teganga
n
Pada
SCR
Teganga
n
Pada
Triac
Tegangan
pada Motor
Universal
Tegangan pada
Motor Shade
Pole
Keadaan
Motor
Di tengah te
ngah
62
63
B
Run
Brake
220V
AC
220V
33K
OFF
12V
CR
220
220
S
12V
Triac
Diac
2.7K
20K
+
500uF/50V
0.1uF
64
33K
65
Motor Induksi
15K
D1
220V
AC
D2
15K
D5
IN5060
100K
B
D3
D4
24x16
470
UJT
0.14F
47
SCR
10
D6
22
Triac
100
0.14F
66
KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF
A. Kegiatan Belajar 1.
67
+ Ucc
TR1
TR2
B. Kegiatan Belajar 2.
1. SCR singkatan dari Silicon Controlled Rectifier.
2. SCR terbuat dari bahan silicon.
3. Simbol SCR
A
G
68
10.
R1
DC FULL
WAVE
R2
P1
UJT
Z1
B2
SCR
B1
C1
R3
C. Kegiatan Belajar 3.
1. Susunan fisis dan simbol Triac.
T2
T2
Gate
G
T1
T1
69
BAB III
EVALUASI
Modul PTL OPS 005 (2)
70
A. TES TERTULIS
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Tuliskan dua fungsi transistor?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan switch statis?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keadaan cut of pada
transisor?
4. Jelaskan apa yang disebut dengan laching?
5. Tuliskan persamaan tegangan kondisi saturasi pada transistor?
6. Tuliskan 3 komponen yang tergolong pada keluarga thyristor?
7. Jelaskan kenapa SCR jika digunakan untuk mengontrol tegangan
DC dengan sekali triger, SCR akan terus konduk?
8. Jelaskan bagaimana bekerjanya SCR yang dipicu menggunakan
UJT?
9. Buat gambar rangkaian pengaturan cahaya lampu mengunakan
SCR?
10. Apakah keuntungan pengontrolan beban menggunakan Triac
dibandingkan dengan SCR?
B. TES PRAKTEK
Buat rangkaian pengontrolan motor induksi 3 fasa, 2HP,
220V/380V;/Y, yang dikontrol menggunakan TRIAC, disulut oleh
SCR dan UJT mengunakann sensor cahaya dengan urutan kerja sbb:
1. Jika LDR disinari maka motor 3 induksi 3 fasa akan bekerja.
2. Jika permukaan LDR ditutup maka motor induksi 3 fasa akan
mati.
3. Dalam keadaan stand by, hanya lampu hijau yang menyala.
4. Dalam keadaan beroperasi, hanya lampu merah yang menyala
5. Jika terjadi over load, hanya lampu kuning yang menyala.
Rangkaian pengontrolan ini dilengkapi dengan dua pengaman,
yaitu
Sikering ( MCB ) dan over load. Tentukan besarnya
sikering dan over load sehingga motor akan aman jika terjadi
gangguan.
71
KUNCI JAWABAN
Tes Tertulis
1. Dua fungsi transistor adalah :
a). Merupakan alat yang berfungsi sebagai penguat.
b). Merupakan alat / komponen yang berfungsi sebagai
pengontrol (switch statis ).
2. Switch statis adalah dimana
switch tsb pada saat ON
maupun OFF
tidak ada bagian yang bergerak dari alat tsb.
3. Yang dimaksud dengan kondisi cut of pada transistor adalah
dimana tran sistor tsb tidak dalam mengalirkan arus dari
emiter ke kolektor atau jikadiumpamakan sakelar dimana
sakelar tsb dalam keadaan membuka (of).
4. Yang dimaksud dengan Laching disebut juga kancing, adalah
dua buah transistor yang dihubungkan sedemikian rupa yang
jika salah satu transistor tsb diberi penyulutan maka akan
terjadi aliran arus dari kedua transistor tsb.
5. Persamaan tegangan pada trasistor dalam keadaan saturasi
adalah :
IC . RL = UCC, dari persamaan UCC = IC . RL + UCE
UCE = UCC IC . RL
Karena :
IC . RL = UCC, maka UCC IC . RL = 0
Dan UCE = 0.
6. Komponen-komponen Yang termasuk keluarga Thyristor
adalah :
a. SCR.
b. Triac.
c.
Quadrac.
7. Tegangan DC adalah tegangan yang setiap saat harganya
sama ( DC murni ), jika SCR di gunakan untuk mengontrol
tegangan DC maka arus genggam ( holding Current )
harganya akan selalu di bawah harga arus/tegangan DC tsb
(tegangan DC tidak mengalami harga nol). Untuk itu jika SCR
digunakan untuk mengontrol tegangan DC dengan sekali
triger maka SCR akan terus konduk.
8. Jika SCR dipicu menggunakan UJT, tegangan/arus yang
dikeluarkan oleh UJT kemudian masuk pada gate
SCR.
Bentuk tegangan/arus yang masuk tsb berupa gigi gergaji
sehingga sudut kerja SCR akan lebih kecil, dengan demikian
maka daya pada beban akan lebih besar.
9. Rangkaian pengaturan cahaya lampu menggunakan SCR.
Modul PTL OPS 005 (2)
72
10.
Keuntungan pengontrolan beban menggunakan TRIAC
dibandingkan SCR adalah tegangan/arus yang jatuh pada
beban akan tetap berupa arus bolak-balik sedangkan jika
menggunakan SCR maka tegangan yang jatuh pada beban
akan menjadi DC gelombang.
:
:
:
:
PEDOMAN PENILAIAN
No. Aspek Penilaian
Skor
Maks.
Skor
Peroleha
n
Keteranga
n
Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan
1.2. Membaca gambar rangkaian
Sub total
Proses ( Sistematika & Cara
Kerja )
2.1.
Penempatan
komponen
/Alat
2.2.
Pengawatan
rangkaian
kontrol.
2.3.
Pengawatan
rangkaian
tenaga.
2.4. Penggunaan alat ukur.
Sub total
Hasil Kerja.
3.1. Rangkaian pengendali.
3.2. Rangkaian tenaga.
3.3. Kerapihan & tata letak
komponen.
3.4. Hasil pengukuran.
Sub total
Sikap Kerja.
II
11
1
1V
VI
Laporan
6.1.
Sistimatika
penyusunan
laporan
6.2. Kelengkapan bukti fisik
5
5
10
5
10
10
5
30
15
15
5
5
40
5
5
10
4
6
73
Sub total
Total
10
100
KRITERIA PENILAIAN
No
.
I
Aspek Penilaian
Kriteria Penilaian
Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan
bahan
II
Komponen ditempatkan
pada tempat yang benar.
Komponen ditempatkan
pada tempat yang salah.
Pengawatan rangkaian
kontrol dibuat dengan
benar.
Pengawatan rangkaian
kontrol salah.
10
2
10
Sko
r
Pengawatan rangkaian
tenaga dibuat dengan
benar.
Pengawatan rangkaian
74
III
Hasil Kerja.
3.1. Rangkaian pengontrol
Sikap/Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab
Cara
kontrol
Cara
kontrol
kerja
benar.
kerja
salah.
rangkaian 15
rangkaian 3
Cara
kerja
rangkaian 15
tenaga benar.
Cara kerja rangkaian
3
tenaga salah
Komponen ditata dengan 5
rapih.
1
Komponen
ditata
tidak
rapih.
5
1
Hasil pengukuran benar.
Hasil pengukuran salah.
5.2. Ketelitian
1
3
1
5.3. Inisiatif
5.4. Kemandirian
2
1
75
diperintah
Bekerja dengan banyak
diperintah
VI
Laporan
6.1. Sistimatika penyusunan
laporan
Melampirkan bukti
fisik hasil penyusunan
Tidak melampirkan bukti
fisik
BAB. IV
PENUTUP
76
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
MC
4.
INTYRE,
ELECTRICAL
THIRD
EDITION.
MORRIS
MANUAL FOR
77
5.
6.
7.
8.
78