Tugas 1 (Models of Linear Rheologies)
Tugas 1 (Models of Linear Rheologies)
Disusun Oleh :
NURAIN SILVANA AKUBA
NPT : 13.11.2546
1. Elastic Behavior
Proses perambatan gelombang yang terjadi didalam lapisan batuan di
kontrol oleh sifat elastisitas batuan, yaitu suatu batuan terdeformasi disebabkan
oleh gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Setiap batuan mempunyai sifat
keelastisitasan yang berbeda-beda yakni batuan lunak akan menghasilkan strain
yang berbeda jika dibandingkan dengan batuan yang lebih keras. Teori elastisitas
berhubungan dengan deformasi yang disebabkan oleh tekanan yag dikenakan pada
batuan tersebut. Tekanan atau stress () adalah gaya per satuan luas sedangkan
strain (e) adalah jumlah deformasi material persatuan luas. Jika stress diterapkan
pada batuan maka batuan tersebut akan terdeformasi yang menyebabkan
terjadinya strain.
Mula mula suatu lapisan yang belum terjadi perubahan bentuk geologi,
karena didalam bumi terjadi gerakan yang terus menerus sehingga terdapat stress
yang lama kelamaan terakumulasi dan mampu merubah bentuk geologi dari
lapisan batuan. Lapisan batuan yang telah mengalami perubahan struktur geologi
tersebut mendapat stree di masing-masing bidang, sehingga stress yang di terima
cukup besar hingga mampu merubahnya menjadi gesekan. Lama kelamaan batuan
tidak mampu lagi menahan stress yang terus menerus hingga terjadilah patahan
secara tiba-tiba.
Contoh:
Batuan Gabro
Batuan Granit
Batuan Diorit
Batuan Basalt
Batuan Kuarsit
2. Viscous Behavior
Respon dari bahan cair untuk stres. Ketika tekanan stress menjadi lebih
besar dari nol, bahan viscous mulai mengalir, dan laju aliran sebanding dengan
besarnya tekanan yang diakibatkan oleh stress.
Contoh :
Lahar
Aspal
Minyak Mentah
3. Viscoelastic Behavior
Viskoelastis merupakan struktur yang memiliki kelakuan viscous dan
elastis. jika kita melihat penjelasan tentang struktur viscous pada penjelasan no 2,
kita bisa mempertimbangkan bahwa struktur viskoelastis
merupakan struktur
viscous yang mampu untuk kembali setelah mengalami deformasi. Jika kita lihat
pada Gambar menunjukkan bahwa struktur viskoelastis diperlihatkan oleh dashpot dan pegas yang disusun parallel. Jika pada model tersebut diberikan gaya
makadash-pot
yang
melambangkan
struktur
viscous
dan
pegas
yang
Contoh :
Lava
Lava Bantal
Cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi melalui
kawah gunung berapi atau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku
menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam.
4. Elastico-Viscous Behavior
Contoh :
Mantel bumi
Lapisan ini terletak di bawah kerak bumi yang mempunyai suhu kira-kira
2000 C dan pada umumnya dibagi menjadi 3 yaitu:
Lhitosfer
Letaknya paling atas dari selimut bumi, terdiri dari materi-materi yang
berwujud padat dan kaya silisium dan aluminium, tebalnya sekitar 50-100 km.
Bersamaan dengan kerak bumi sering disebut dengan lempeng lhitosfer yang
mengapung diatas lapisan yang agak kental yaitu astheonosfer.
Astheonosfer
Lapisan dibawah lhitosfer yang wujudnya agak kental, kaya dengan
silisium, aluminium dan magnesium. Tebal lapisan ini sekitar 130-160 km
Mesosfer
Lapisan yang lebih berat dan tebal, kaya dengan silisium dan magnesium.
Tebalnya sekitar 2400-2750 km.
5. General Linear Behavior
Beberapa General Linier Rheology, dimodelkan dengan menempatkan
elastic viscous dan viskoelastik secara seri (Gambar).
Regangan elastis
Contoh :