Dinamika Bab I, Bab 2, Bab III Dan Bab IV
Dinamika Bab I, Bab 2, Bab III Dan Bab IV
PENDAHULUAN
1.1
saat
ini
kapal
yang
diproduksi
masih
stock),di
digerakan
secara
pasang
di
mekanis.
buritan
Untuk
kapal
menggerakan
yang
kemudi
jalannya
haluan
yang
pelayaran.
adalah
kapal
dapat
sesuai
ditentukan
Sedangkan
gerakan
Nakhoda
olah
maju
dengan
gerak
mundur
dalam
kapal
atau
arah
garis
kegiatan
(manouvering)
perubahan
haluan
induk
menggerakan
penggerak
kemudi
atau
baling-baling
peralatan
lain
dan
di
juga
kapal,
umum
salah
satu
oleh
Nakhoda
sifat
dan
kemampuan
olah
gerak
saat
bersandar
atau
akan
keluar
kapal
Mualim
berlayar
dari
yang
kapal
dan
dermaga
perlu
adalah
ketika
akan
yakni
dari
induk
di
anjungan
digerakan
dan
juga
besar-
sandar
atau
lepas
kapal
tunda
(tug
boat),
kemudi
dan
kemampuan
dari
dermaga
maka
olah
tanpa
memerlukan
gerak
yang
dibantu
peralatan
lebih
andal,
thrusterdi
buritan
sehingga
dapat
melakukan
olah
gerak
Hovgaard,
Baker
dan
kapal
antara
Bottomley
yang
lain
hingga
Joessel,
saat
ini
memiliki
fasilitas
pengujian
dengan
selain
tangki
percobaan
untuk
pengujian
kavitasi
propeller
(cavitation
test
kemudi
sebagai
penggeraknya
masih
mendominasi
barang
antara
kapal-kapal
samudera
yang
pulau,
kapal
berukuran
ikan
besar
maupun
termasuk
2
kapal-kapal
khusus
seperti
kapal
tunda
(tug
menggunakan
Voith
Schneider
propeller
karena
istilah
penting
yang
biasanya
ada
dalam
adalah
posisinya
kemampuan
dibawah
kapal
kendali
untuk
operator
kapal.
Sea worthiness, adalah kemampuan kapal untuk tetap
selamat dalam operasionalnya di laut.
Sea kindliness, adalah respon kapal terhadap kondisi
operasional di laut
Deck wetness, adalah air naik keatas geladak kapal,
sehingga geladak menjadi basah.
Wave
spectrum,
adalah
merepresentasikan
spektrum
kondisi
gelombang
gelombang
pada
yang
lautan
terbuka.
I.3 Aliran Air dan Tekanan Pada Badan Kapal Sesaat
Berputar Melingkar
Sebuah kapal bermotor dengan daun kemudi tunggal di
bagian
buritan
tengah
kapal
sedang
berlayar
dengan
dan
tidak
ada
angin
maupun
gelombang.
Kapal
kemudi
(helm
angle
posisi
maju
lurus
ke
demikian,
aliran
air
00)
sehingga
depan.
yang
gerakan
kapal
keadaan
yang
badan
kapal
Dalam
menyelubungi
kecepatan
tetap
mengubah
arah
haluan
dan
badan
kapal
berubah
menjadi
tidak
yang
timbul
pada
daun
kemudi.
Gaya
tersebut
termasuk
gaya
pada
daun
kemudi
yang
menyebabkan
gerakan
gerakan
translasi
translasi
sedangkan
dan
gerakan
mengikuti
gerakan
arah
rotasi
rotasi.
sumbu
mengikuti
X,
GerakanY
sumbu
dan
putar
lerus
kedepan
(surge),
gerakan
yang
mengikuti
mengikuti arah
mengakibatkan
haluan
kapal
berubah
arah
dan
akibat
gaya
pada
daun
kemudi,
membuat
kapal
berbelok arah(turning).
Dalam
kajian
olah
gerak
kapal,
gerakan
yang
heaving
berupa
gerak
linear
turun
naik,
bergerak
tegak
lurus
untuk
mencapai
titik
gerakan
bersudut
dimana
pitching
berupa
Rolling
berupa
gerakan
bersudut
dimana
force
dengan
adalah
arah
gaya
gerak
peredam
kapal
yang
yang
berlawanan
menghasilkan
posisi
semula
(equilibrium
position).
Gaya
ini
force
kapal.
adalah
Exciting
gaya
eksternal
force
berasal
yang
dari
bekerja
hasil
timbul
berubah
gaya-gaya
sehingga
kapal
yang
akan
menyebabkan
berputar
haluan
kapal
membuat
suatu
BAB II
PERSAMAAN GERAK KAPAL
II.1 Persamaan Gerak Translasi
a. Percepatan gerakan surge
Percepatan surge dapat ditentukan formula:
ax 0,2 g 0 a0 Cb ; m/det
................(1)
go = percepatan gravitasi, 9,8 m/det2
Cb = koefisien blok
ao = percepatan awal ; m/det2 , yang dapat
ditentukan dengan formula:
3 Cw
ao
Cv Cv1
L
L = Panjang Antara Garis Air Tegak (Lbp) ; m
Cw = Koefisien water line, dapat ditentukan
dengan formula:
300 L
Cw 10,75
100
b.
3/ 2
, Cv
L
50
dan
Cv1
Vs
L
Percepatan sway
Percepatan sway dapat ditentukan formula:
az 0,3 g0 a0
; m/det2
.......................(2)
ay 0,7 g0
a0
Cb
; m/det2
.....................(3)
semula
disebut
added
mass
inertia
force
e w
w
cos
g
; Hz .........................(4)
w frekuensi
gelombang,
w
dengan formula:
Dumping
force
pada
dapat
2g
Lw
; Hz
gerakan
Fb b
ditentukan dengan formula:
adalah
dumping
Dumping
coeficient
coeficient
secara
ditentukan
untuk
normal
heave,
dapat
d2
d t , dimana (-b)
gerakan
heave.
tergantung
pada
cz g Awp z
, dimana Awp
dipengaruhi
oleh
(hagging/sagging),sehingga
gelombang
exciting
pada
force
kondisi
pada
Fe 2 g ha Awp
dimana ha adalah amplitude gelombang laut.
Cb
Th 2 d
0,5
Cw
;
d
(detik)
................(5)
axroll
2
TR
h z
;
radian
.................(6)
formula:
50 C
B 75
; radian
B = lebar kapal ; m
C = (1,25 0,025TR)k
k
Z = 2
;m
; m
10
T 2
detik ......................(7)
GMT
: 20
25
detik
13
detik
- Tanker
10
detik
- Fishing Boat
5,5
- Cruiser
detik
: 12
13
detik
- Destroyer
9,5 detik
- Torpedo Boat
7,5 detik
dimana:
d 2
d
b
c M 0 cos et
2
dt
dt
...............(8)
d 2
dt 2 = adalah momen internal massasesungguh
d
dt
d
dt
11
Damping
force
yang
bekerja
selama
gerakan
damping
koefisien
ini
dapat
dirumuskan
g 2 Bn
e3 2
A2
...........................(9)
A
e2 Bn
2g
d
a Bn / 2
dimana:
b. Percepatan, moment dan periode pitching
Percepatan pitching pada panjang (l) dari AP dapat
ditentukan dengan formula:
az pitch
l 0,45L
120
l =
jarak
; radian
antara
sumbu pitching
................(10)
After
Peak
dengan
pusat
; m
formula:
a0
g0
0,25
; radian
12
moment,
exciting
moment
dan
restoring
d 2
d
a 2 b
c M 0 cos e t
dt
dt
............(11)
dimana:
d 2
dt 2 = Inertial moment.
d 2
dt 2
b
d
dt
= Damping moment.
= Damping
moment
coefficient
yang
station
yang
yang
kemudian
sudah
di
dintegrasi
d
dt
= Kecepatan sudut.
c = Restoring
cara
moment,
linear
pitch
dianggap
dalam
dimana
sebagai
penentuan
adalah
moment of coefficient
sudut
restoring
adalah
dan
M 0 cos e t = Exciting
dengan
yang
bagian
moment,
ketidak
disebabkan
tengah
dalam
kaitannya
seimbangan
oleh
kapal
moment
ombak
dan
pada
gerakan
13
Tp
C
L
L
3
g
0,01L
; detik
.................(12)
dipengaruhi
oleh
tinggi
Gerakan
gelombang,
BAB III
GERAKAN KAPAL BERPUTAR MELINGKAR
III.1 Parameter Karakteristik Kapal Dalam Olah Gerak
Pemisalan yang dibahas dalam gerakan kapal berputar
melingkar antara lain:
14
gaya
yang
timbul
termasuk
gaya
pada
daun
hanya
penempatannya
mempunyai
didaerah
satu
buritan
daun
pada
kemudi
bidang
yang
tengah
kapal.
Kapal dengan pemisalan-pemisalan tersebut di atas
sedang berlayar dengan arah haluan lurus, posisi daun
kemudi
ditengah.
Kemudian
kemudi
cikar
kanan
dengan
suatu
kurva
yakni
pada
awalnya
berbentuk
15
(AB)
sedang
begitu
maju
daun
lurus,
kemudi
dicikar
kedudukan
garis
saat
(AB)
posisi
bergerak
pada
kurva
di
titik
(G)
yakni
titik
yang
G1
seterusnya
dan
berturut-turut
masing-masing
adalah
saat
di
G2,G3,G4
dan
halnya pada titik (A) dan (B) yang juga berada pada
garis (AB) masing-masing setiap saat mempunyai sudut
hanyut tersendiri.
Parameter untuk karakteristik kapal yang berkaitan
dengan kemampuan olah gerak antara lain:
- Advance,
mulai
adalah
dari
jarak
titik
G0
lajunya
yakni
kapal
saat
daun
yang
dihitung
kemudi
mulai
16
dicikar
sampai
titik
G3
saat
arah
haluan
kapal
diameter
pergerakan kapal
(Dt),
adalah
jarak
melebar
of
lingkaran
turning
circle
pergerakan
(),
kapal
adalah
setelah
jarijari
kapal
berputar
of
turning
circle
adalah
jari-jari
lingkaran putar, 2.
Salah satu tolak ukur untuk penilaian kemampuan olah
gerak kapal berputar melingkar adalah besarnya () baik
saat kapal cikar kiri maupun cikar kanan dengan sudut
cikar maksimum = 350.
III.2 Pendekatan Penentuan Kecepatan Kapal
Pendekatan kecepatan kapal setelah berputar melingkar
merupakan
hasil
analisis
dari
kegiatan
percobaan
daun
kemudi
tunggal
diburitan
tengah
kapal,
A
Vg 1
Vs
Ks
S
; knot
dimana: Vg =
.............(13)
Vs =
Kecepatan
dinas
kapal
; knot
(sebelum
kemudi
dicikar) ; knot
Ks =
Coefficient (tabel. 1)
S Lwl
perbandingan parameter
dimana: =
S
LWL =
; m
Tabel.1 Coefficient Ks
S Lwl
Ks
S Lwl
Ks
0,04 0,05
0,06
0,07
0,08
0,09
4,25 3,77
3,33
2,97
2,68
2,45
0,10 0,11
0,12
0,13
0,14
0,15
2,27 2,13
2,02
1,94
1,88
1,83
(A1)= 1,94
(B) = 0,14
(B1)= 1,88
(Cn)= nilai
yang
telah
dari
hasil
perhitungan.
(Kn)= nilai yang akan dicari.
18
berputar
melingkar,
diberikan
latihan
soal
sebagai berikut:
- Latihan soal (1)
Sebuah kapal berbaling-baling ganda dengan daun kemudi
tunggal mempunyai ukuran pokok sebagai berikut:
Panjang
garis
air
(Lwl)=
400,0
ft,
lebar
(moulded)
0,112
S Lwl = 7840 400,0
Berdasarkan
tabel.1
untuk
nilai
coefficient
Ks,di
0,12 0,11
Dengan
formula
(13)
dapat
ditentukan
nilai
(Vg),
yakni
30 85,0
Vg 1
12,0 10,148
2,108 7840
knot
-
19
Sebuah
kapal
barang
berbaling-baling
tunggal,
daun
muatan
penuh)
sebagai
berikut:
Panjang
antara
dengan
Panjang
garis
ukuran
garis
tegak
air
pokok
kapal
(Lwl)=
95,50
92,15
m,
(Lbp)=
m,
Lebar
m3,
Luas
daun
kemudi
10,10
m 2,
Luas
bidang
kapal
Vg
sesaat
setelah
bergerak
berputar
0,114
S Lwl = 506 95,50
Berdasarkan
tabel.1
untuk
nilai
coefficient
Ks,
0,114 0,11
2,13
2,02 2,13
0,12 0,11
= 2,086
Dengan
formula
(13)
dapat
ditentukan
nilai
(Vg),
yakni
35 10,10
Vg 1
12,50 8,30
2
,
086
506
knot
penentuan
ratio
Dt/Lwl
adalah
adalah
tidak
dapat
diperkirakan
dengan
jelas
dan
20
perhitunga
proses
jari-jari
yang
rumit.
lingkaran
Oleh
putar
()
itu
untuk
karena
memerlukan
keperluan
Cn A Cos ; m .................(14)
K3
Dimana:
= Volume of displacement
; m3
; m2
K3 = Coefficient (tabel.2)
Cn = Coefficient gaya normal daun kemudi, yang
dapat ditentukan dengan formula Joessel:
Cn
0,811Sin
0,195 0,305Sin ............(15)
S Lwl
K3
S Lwl
0,090 0,10
0,11
0,12
0,13
0,14
0,15
K3
Bila
dicermati
tabel.2,
dapat
harga-harga
diketahui
coefficient
bahwa
bila
ratio
K3
pada
/S.Lwl
pengaruh
terhadap
turning
characteristic
21
an
kapal,
hasil
percobaan
gerak
melingkar
sejumlah
Heavy cruiser
tanpa
deadwood aft
3,0 - 4,0
3,0 4,0
Dt/Lwl
Heavy cruiser
dengan
deadwood aft
3,5 4,5
Destroyer
kecepatan
rendah
Destroyer
kecepatan
tinggi
Kapal Niaga
Tanker
General cargo
Tug boat
3,45 7,50
4,40 6,10
1,50 2,30
plate
dengan
potongan
symmetrical
aerofoil
Diameter
tactical
(Dt)
dan
ratio
per
8200
0,124
S Lwl
658 100,61
, dimana coefficien K3 dapat
22
Cn
0,811Sin
0,811 0,574
0,466
1,26
0,195 0,305Sin
0,195 0,305 ,574
0,37
8200
262,50
0,364
Cn ACos
1,26 11,20 0,819
m
K3
kapal
barang
semi
container
3650
DWT
Hp/840
Rpm.
Kecepatan
kapal
Vs
12,50
knot,
5490
0,114
S Lwl
508 95,0
, dimana
coefficien
K3
dapat
yakni:
Cn A
K 3 A1
B1 A1
B A
0,114 0,11
0,40
0,370 0,40 0,388
0,12 0,11
Sedangkan untuk coefficient Cn sama halnya dengan soal no.1 adalah 1,26.
5490
205
0,388
Cn ACos
1,26 10,07 0,819
m
K3
Komponen
gaya
ke
arah
memanjang
kapal
(Pn
Sin)
permulaan
periode
sirkulasi
ini
momen
inersia
gaya
menyebabkan
Pn
Cos
kapal
sebesar
miring
ke
(Pn
Cos
kiri
jika
RG)sehingga
daun
kemudi
b. Periode kedua
Dimulai
pada
saat
akibat
gerakan
sudut
kesamping
menjadi
badan
konstan.
kapal
Sebagai
pada
periode
yang
akan
menghambat
kapal.
Sedangkan
komponen
kapal
pada
periode
sirkulasi
ini
menjadi
berkurang.
Kopel WCs x BG akan membantu kopel Pn Cos x RG
akan
membuat
kecepatan
sudut
gerak
putar
bertambah,
berkurang
dengan
bertambahnya
keadaan
dimana
tahanan
dengan
haluan
kecepatan
sudut
gerak putar.
Pada
titik
haluan
dibagian
lengkungan
dalam
lintasan
bekerja
diantara
kapal,
kopel
berputar
dengan
dan
buritan
berada
diluar
titik
G,
kondisi
yang
demikian
c. Periode ketiga
Dimulai saat keseimbangan kapal tercapai, dalam hal
ini percepatan sudut dan percepatan tangensial kedua
duanya akan berhenti. Jari-jari lengkunagn () menjadi
25
Periode
ketiga
dicapai
setelah
haluan
kapal
diameter
sirkulasi
kapal
dan
merupakan
pada
keadaan
pertama
diputar)
dengan
bidang
membujur
(saat
setelah
kemudi
kapal
kesamping,
adalah
jarak
titik
berat
lurus,
adalah
jarak
pendek
antara
kapal
dalam
keadaan
semula
dengan
kapal
Rs
2r R
R
; detik .....................(13)
26
R = Kecepatan
dimana:
rata-rata
setelah
kapal
BAB IV
KEMUDI KAPAL
IV.1 Daun Kemudi
Kapal
baling
berbaling-baling
ganda
biasanya
tunggal
mempunyai
maupun
daun
berbaling-
kemudi
yang
serta
adanya
arus
air
akibat
putaran
propeller.
Saat berlayar, kecepatan aliran air yang melewati
daun kemudi di buritan kapal dipengaruhi oleh arus ikut
(wake)akibat adanya sekumpulan air yang terseret ikut
gerakan kapal (boundary layer) dan jika daun kemudi
ditempatkan di belakang propeller juga dipengaruhi oleh
hembusan air dari propeller (propeller race).
Akibat kedua hal tersebut maka sudut pukul air yang
membentur permukaan daun kemudi merupakan sudut pukul
daun
kemudi
yang
sesungguhnya,
besarnya
tidak
sama
dan
jenis
kemudi
semi
spade
sebagaimana
yang
yang
bekerja
pada
poros/tongkat
kemudi
perlu
28
dan
Bottomley
membuat
suatu
formulasi
untuk
(plate
rudder)berbaling-baling
tunggal,
dengan
formula:
Pn k A Vs 2 ....................(14)
Dimana:
Pn = gaya normal pada daun kemudi
A
; ft
Vs = kecepatan kapal
; ft/det
nilainya
= koefisien
yang
; Lbs
tergantung
dari
aspect
2,73
3,33
10
15
20
0,45
0,66
0,45
0,61
30
35
0,84
1,10
1,24
0,75
1,00
1,13
0 = sudut kemudi
s/w = aspect ratio tinggi dan lebar daun kemudi
kg
Dimana:
A = Luas daun kemudi ; m2
V = Kecepatan
; knot
; knot
Sedangkan
gaya
formulasi
normal
pada
daun
kemudi
29
Tabel.5 coefficient k
10
15
20
k 0,55 0,78
1,00
30
35
1,35
1,52
pukul
arus
air
yang
menimpa
permukaan
daun
perkalian
gaya
dengan
jarak
dari
sampai
titik
P,
normal
sumbu
titik
pada
daun
putar/sumbu
dimana
kemudi
tongkat
bekerja
gaya
(Fn)
kemudi
normal
Q Pn a Fn x1 d ...........(15)
dimana:
- Q
; lbsft
; ft2
30
- a
- X1 = Jarak
antara
ujung
= Jarak
antara
daun
kemudi
bagian
depan
kemudi
bagian
depan
; ft
ujung
daun
; ft
0,787 A V0 sin 0
0,195 0,305 sin 0
2
Pn
................(16)
0,787 A V0 sin 0
Qr
x1
0,195 0,305 sin 0
............. (17)
2
Sedangkan
formulasi
untuk
besarnya
torsi
pada
0,787 A V0 sin 0
Q
x1 d
0,195 0,305 sin 0
.........(18)
2
; ft/det
; derajat
31
yakni
jika
kecepatan
maksimum
kapal
bagian
dari
suatu
daun
kemudi
32
untuk
daun
kemudi
dibelakang
propeller nozzle.
- 1,00 bagi yang lain termasuk daun kemudi
dalam peopeller jet.
K4 = coefficient
yang
tergantung
pada
thrust
T
2 D4
dimana: T = gaya
dorong
yang
dihasilkan
baling-baling (thrust) ; kg
= masa jenis air laut (density) ;
kg det2/m4
n = putaran tiap detik (rps)balingbaling ; det-1
D = diameter baling-baling
Tabel.6 Coefficient K2
Tipe potongan profil daun kemudi
NACA-00 series
Gotingen profiles
Flat side
profiles
Hollow
profiles
; m
a
High lift
rudders
33
Ahead
Astern
1,1
1,4
1,1
1,4
1,35
1,4
1,7
*)
; Nm
......................(20a)
Q = Pn x r ; kg
......................(20b)
dimana: r = w ( kb) ; m
harga minimum r = 0,1 x w ; m
= 0,33 (untuk kondisi kapal maju), = 0,66
(untuk
kondisi
kapal
mundur
0,75
bagi
hollow rudders).
Bila ada bagian daun kemudi berada dibelakang
(fixed structure), seperti halnya tanduk kemudi
(rudder horn), maka: = 0,25 (untuk kondisi
kapal maju) dan
semi
spade
untuk
rudder
masing-masing
maka
luas
gaya
normal
daun
dengan
Pn*(A1/A)
; N atau Pn1
Pn*(A1/A)
; kg ...(21a)
Pn2
Pn*(A2/A)
; N atau Pn2
Pn*(A2/A)
; Kg ...(21b)
dimana
harga
gaya
normal
Pn*
dihitung
dengan
; N atau Kg ..............(22)
34
Sedangkan
torsi
terhadap
tongkat
kemudi
dapat
dan
atas
A2f
dan
masing-masing
bawah
didepan
adalah
sumbu
luas
bagian
tongkat
kemudi
min
; Nm dan
min
; Kgm
min
daun
kemudi
harga
dengan
A
rudder
L T
r
formula
pendekatan
; m2 ..........(24)
coefficient
(r),
antara
lain:
- Kapal barang : r = 75 90, untuk kapal yang
diisyaratkan
memiliki
kemampuan
olah
gerak
daun
kemudi
dengan
formula
pendekatan
B
1 25
L
L T
A
100
m2
................
(25)
Dimana: L = panjang water line ; m
B = lebar kapal,(moulded) ; m
T = sarat kapal
rancangan (kondisi
muatan penuh) ; m
2. BKI (sama dengan GL)
1,75 L T
100
A f1 f 2 f 3 f 4
m2
.....(26)
dimana:
f1 (faktor tipe kapal)= 1,0 untuk kapal pada
umumnya, = 0,9 untuk kapal bulk carriers
dan
tankers
dengan
displacement
>
tipe
kemudi)=
1,0
untuk
daun
spade,
(tiap
daun
0,8
untuk
kemudi),
kemudi
0,7
untuk
ganda
daun
potongan
NACA
dan
profil)=
daun
1,0
untuk
kemudi
pelat
36
spade
proyeksi
agar
ditambah
(projectet
50
dari
area)tanduk
luas
kemudi
37