Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO

HEPATITIS VIRAL AKUT

Oleh :

dr. Pindo Sapto Nugroho

PUSKESMAS POASIA
KOTA KENDARI
INTERNSHIP PERIODE 2015-2016
KOTA KENDARI

PORTOFOLIO
Topik : Hepatitis Viral akut
Tanggal (kasus) : 11 Juni 2015
Presenter : dr. Pindo Sapto Nugroho
Tanggal presentasi : 17 juni 2015
Pendamping : dr. Juriadi Pado, M.Kes
Tempat presentasi : Puskesmas Poasia
Obyektif presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bay Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
i
Deskripsi : Laki-laki 30 tahun demam naik turun sejak 1 minggu
Tujuan : melakukan diagnosis secara cepat dan tepat pada pasien serta memberikan
terapi yang adekuat pada pasien hepatitis viral akut
Bahan bahasan :
Tinjauan
Riset
Cara membahas :

Pusaka
Diskusi

Presentasi

Kasus

Audit

Email

Pos

dan diskusi
Data pasien :
Nama : Tn. H
No. registrasi :
Nama klinik :
Telp : Terdaftar sejak : Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis : Hepatitis viral akut, demam naik turun 1 minggu, mual,
muntah, tidak nafsu makan, nyeri ulu hati, tidak buang air besar dan buang air kecil
seperti teh sejak 3 hari yang lalu
2. Riwayat Pengobatan : paracetamol 3 x 1
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit : 4. Riwayat Keluarga/ Masyarakat : tidak ada keluhan yang sama di keluarga
5. Riwayat Pekerjaan : PNS
6. Lain-lain : Daftar Pustaka :
1. Sherlock S. Dodley J; viral hepatitis ini disease of the liver and biliary system 10 th
ed; blackwell science ltd;Oxford;1997;265-302
2. Rubertone MV, DeFraites RF, Krauses MR et al, An outbreak of Hepatitis A During
A Military Field Training Exercise, Mil-Med, 1993,158-37
3. Raharjo H, Hepatitis Virus Akut dalam Editor Utama: Noer S: Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 3, balai penerbit FK UI, 1996, 251-56
4. PB PAPDI; Hepatologi dalam Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia; PB PAPDI dan Pusat penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSUPN-CM,Jakarta;Juli 2006;317-25
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Hepatitis Viral Akut
2. Patogenesis Hepatitis Viral Akut

3. Penatalaksanaan Hepatitis Viral Akut


4. Edukasi tentang penyebab, faktor resiko, dan penatalaksanaan yang tepat

Subyektif
Demam naik turun sejak 1 minggu SMRS. Keluhan disertai dengan mual, muntah
setiap habis makan dan minum, tidak nafsu makan serta badan lemas dan nyeri ulu
hati, kemudian diikuti dengan tidak buang air besar dan buang air kecil seperti air the
sejak 3 hari yang lalu. Pasien hanya meminum obat penurun panas namun keluhan
tetap belum teratasi. Riwayat sakit dengan keluhan yang sama sebelumnya disangkal

Obyektif
Keadaan umum

: Tampak sakit sedang

Sensorium

: Composmentis

Tekanan darah

: 130/90 mmhg

Nadi

: 84 x/i reguler, t/v: cukup

Pernafasan

: 20 x/i

Temperatur

: 37,8c

Status Gizi
Berat badan : 53 Kg, Tinggi badan: 170 cm

BB ideal

: (TB-100)KG -10%
: ( 170-100)kg-10% = 70 -7
: 63 kg

Status gizi

: Kesan cukup

KU/KP/KG= Baik/ sedang/ Buruk

Pemeriksaan fisik
Kepala
Rambut

: Hitam tidak mudah dicabut

Mata

: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),


refleks cahaya (+/+) D/S, Pupil isokor D/S

Telinga

: Membran timphani intact D/S, Tidak


ada tophy, serumen (-)

Hidung

: Tidak ada deviasi septum,polip (-),sekret(-)

Mulut

: mukosa bibir tidak sianosis, lidah kotor(-),


Tremor (-), hiperemis (-), Uvula letak tengah,

Tonsil T1/T1
Leher

hiperemis (-)
: JVP R -2 cmH2O, tidak ada pembesaran tyroid, tidak
ada pembesaran KGB

Thoraks
Paru-paru
Anterior
Inspeksi

: Simetris Fusiform, tidak ada


pernafasan tertinggal, tidak ada retraksi
intercostal, tidak ada spider nervi

Palpasi

: vokal Fremitus kanan = kiri

Perkusi

: Sonor pada kedua lapangan Paru


Batas paru Hati relatif, ICR V

LMCD

Batas Paru Hati Absolut, ICR VI LMCD


Peranjakan 2 jari di bawah batas paruhati absolute

Auskultasi

: SP : vesikuler
ST : Ronkhi (-) Wheezing (-)

Posterior
Inspeksi

: Simetris Fusiform, tidak ada pernafasan tertinggal,


tidak ada retraksi intercostal, tidak ada spider nervi

Palpasi

: vokal Fremitus ka=ki

Perkusi

: Sonor pada kedua lapangan Paru

Auskultasi

: SP : vesikuler
ST : Ronkhi (-) Wheezing (-)

Jantung
Inspeksi

: Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi

: Trill tidak teraba

Perkusi

: Batas jantung atas : ICR II parasternal Sinistra


Batas jantung Kanan : ICR IV Linea parasternalis

Dextra
Batas jantung Kiri : ICR V LMCD
Auskultasi

: BJ I dan BJ II + (N) Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen
Inspeksi

: Simetris

Palpasi

: Soepel, nyeri tekan (+) regio epigastrium. pembesaran


hepar 2 jari dibawah arcus costae, tidak ada pembesaran
lien, tidak ada pembesaran renal

Perkusi

: Tympani di semua regio abdomen

Auskultasi

: Peristaltik usus (+) meningkat

Pinggang

: Nyeri ketok CVA (-/-)

Genitalia

: Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas

Superior

: Oedema (-), eritem palmaris (-/-), sianosis (- /-),


clubbing finger (-/-),

fisiologi:

edema (-/-) Refleks

Biceps (+/+)N, Triceps (+/+)N

Inferior

: Edema (-/-), sianosis (-/-) Refleks fisiologi

(+/+)

Refleks patologis : (-/-)


Darah rutin
Hb

: 12,8 gr %

Leukosit

: 7.800/ mm

Hematokrit

: 39,8 %

Trombosit

: 206.000 / mm

LED

: 20 mm/jam

Difftel

: eosinofil 2, basofil 0, basofil batang 0


segmen 54, limposit 37, monosit 7

SGOT

: 371

SGPT

: 471

Widal

: (+)

Malaria

Titer H

1/80

Titer O

1/40

: (-)

Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,8 oc dan didapatkan sklera ikterik dan nyeri
tekan pada epigastrium serta hepar teraba 2 jari dibawah arcus costae

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan SGOT : 371 dan SGPT 471

Assessment
Demam yang naik turun sejak 1 minggu disertai mual muntah setiap habis makan serta
kehilangan nafsu makan dan minum dan badan lemas, kemudian buang air kecil seperti
the diperkuat dengan pemeriksaan fisik berupa sklera ikterik dan hepatomegaly
memperkuat dugaan bahwa pasien terkena Hepatitis Viral Akut
Pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, sangat mendukung Hepatitis Viral
Akut pada pasien. diagnosis ditegakkan berdasarkan :
- Gejala klinis
- Pemeriksaan laboratorium
Hepatitis virus adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Dikatakan akut apabila
inflamasi atau radang hati akibat infeksi virus hepatitis yang berlangsung selama
kurang dari 6 bulan, dan khronis apabila hepatitis yang tetap bertahan selama lebih dari
6 bulan. Keadaan khronis pada anak anak lebih sukar dirumuskan karena perjalanan
penyakitnya lebih ringan daripada orang dewasa.
Plan
Diagnosis : Hepatitis Viral Akut
Pengobatan : pemberian IVFD D5% xx gtt/I bertujuan untuk pemberian cairan gula kepada
pasien. Ondancentron 4mg/12 jam untuk mencegah muntah, Ranitidin 1amp/12 jam untuk
mengurangi asam lambung yang berlebihan, serta paracetamol 500mg 3x1 untuk menurunkan
demam dan curcuma 3 x1 untuk membantu perlindungan terhadap hati
Pendidikan : Motivasi pasien untuk menjalani pengobatan secara tuntas, membatasi aktivitas
fisik
Konsultasi : Dijelaskan secara rasional tentang tatalaksana yang diberikan
Rujukan : Rujukan kepada dokter spesialis penyakit dalam

Anda mungkin juga menyukai