Nama
: Supardi
No. Mhs
: 200012008
Kelompok
Prodi
: II (Dua)
: TEKNIK MESIN D3
LEMBAR PENGESAHAN
Demikian
Nama
: Supardi
NIM
: 200012008
Kelompok
: II (Dua)
laporan
ini
saya
susun semoga
dapat diterima
dan
Yogyakarta
Penanggung Jawab
Praktikum
Kerja Mesin Bubut
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan
rahmat
kepada
kita
semua
sehingga
peyusun
dapat
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAAR ISI
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. TUJUAN UMUM PRAKTIKUM
4
C. UNIT-UNIT PRAKTIKUM
5
D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
6
PENUTUP
A. KESIMPULAN
25
B. SARAN
25
C. LAMPIRAN
25
DAFTAR PUSTAKA
31
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
1.GERGAJI MESIN
Mesin gergaji adalah mesin potong yang menggunakan bilah gergaji
sebagai alat potongnya. Mesin ini digerakan dengan menggunakan motor
listrik. Bahan yang akan di potong jenis logam,
bilah gergaji logam yang memiliki sudut geram antara 10 sampai 20 dan
sudut bebasnya 11. Gergaji tersebut digerakan dengan kecepatan antara 8
m/s samppai dengan 20 m/s.
2.MESIN BUBUT
Mesin Bubut adalah mesin dengan gerak utama berputar.Benda kerja
dipasang pada chuck, dan pada saat mesin dihidupkan benda kerja akan
berputar pada sumbu utamanya. Alat irisnya bergerak dengan arah ke
kanan/kiri atau maju/mundur atau kombinasi dari arah
mendapat hasil yang baik,alat iris bila
tersebut. Untuk
rumah pahat dan diatur sedemikian rupa sehingga ssumbu utama setinnggi
penggeraj
phatnya yang akan melakukan pemotongan tetapi sisi samping dari mata
pahat, hasinya tidak baik walaupun pahat tersebut telah di atur setinggi
sumbu utama ujungnya. Bahkaan terlalu tebal atau terlalu cepat gerak
asutannya dapat mengakibatkan pahat menjaadi patah.
1
Mesin bubut dapat menggerakan beberapa macam pengerjaan antara
lain :
1. Membubut memanjang (Meratakan Permukaan)
Sewaktu membubut memanjang pahat digerakan dari kiri ke kanan
atau sebaliknya menurut jenis pahatnya. Dengan demikian bahaan
akan terpotong menjadi bentuk slinder dengan diameter yang lebih
kecil atau benda dengan bentuk lain menjadi slinder.
2. Membubut Melintang
Sewaktu membubut
terhadap
sumbu
kerja.
Dengan
demikian
Untuk member alat iris yang dalam hal ini berupa mata bor di pegang
dengan chuk bor tersebut di pasang pada kepala lepas dari mesin
bubut. Pada waktu pengeboran , kepala lepas di kunci kemudian mata
bor di gerakkan maju dengan memutar handledari kepala lepas sampai
kedalaman seperti yang di kehendaki.
6. Membesarkan Lubang
Untuk memebesarkan lubang dapat di lakukan dengan cara di bor
kembali dengan mata bor yang memiliki diameter sebesar diameter
lubang yang dikehendaki. Hal ini dilakukan bila diameter lubang yang
di kehendaki hanya kecil ( kurang dari 20 mm).
2
Memperbesaar lubang dengan pahat bubut, dalam gerak pemakanan
maupun gerak asutan arahnya kebalikan dari arah kalau membubut
permukaan.
7. Membubut Ulir
Mesin bubut juga bias membubut macam-macam ulir, baik ulir
pengikat maupun ulir penghantar. Pada waktu membuat ulir pahat
yang digunakan adalah pahaut ulir.besarnya sudut pahat
untuk
membuat ulir ini tentu besarnya . demikian pula cara pembuatan ulir,
untuk ulir segitiga, ulit trapezium maupun ulir segiempat cara
pembuatan maupun besarnya sudut pahat ulir berbeda antara satu
dengan yang lainnya.
8. Membuat kartel
Utntuk membuat /membubut bentuk kartel, cara pembuatannya sama
dengan membubut memenjang. Hanya alat irisnya berupa mata kartel
yang digerakkan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Gerakan ini
dilakukuan
berulang-ulang.dengan
demikian
akan
menghasilkan
Melatih
mahasiswa
untuk
dapat
melakukuan
macam-maccam
C. UNIT-UNIT PRAKTIKUM
D.
yang
jaringan serat kayu dan mempunyai 3-4 pucuk gigi per 25 mm.
Panjang daun antara 500-700 mm.
b. Gergaji pemotong
Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk
memotong benda kerja. Digunakan untuk penggergajian melintang
jaringan serat kayu dan mempunyai 5-7 pucuk gigi per 25 mm.
Panjang daun antara 550-700 mm.
c. Gergaji punggung
Terdapat punggung dari bahan baja yang dipasang pada daun
gergaji. Mempunyai 12-14 pucuk gigi per 25 mm. Digunakan untuk
pengerjaan kecil dan halus.
3. Mesin Bubut
Mesin bubut dipergunakan untuk mengerjakan berbagai macam
bentuk benda kerja antara lain untuk meratakan suatu permukaan,
membuuat profil,membuat kartel,membuat tirus,membuat alur dan
membuat lubang pada benda kerja.
4. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang
akan dikikir, dipahat, digergaji, ditap, diseney, dan lain-lain.
6
Dengan memutar tangkai (handle) ragum, maka mulut ragum akan
menjepit atau membuka benda kerja yang dikerjakan. Bibir dari mulut
ragum harus dijaga baik-baik, jangan sampai rusak akibat terpahat,
terkikir dan sebagainya.
perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil
daripada bagian yang terjepit. . Gunakan pelat pelapis untuk menjepit
untuk
membuat
ulir
luar.
Pada
saat
berulang-ulang
7
7. Palu
Palu adalah suatu alat untuk memukul ynngg diigunakan untuk
meluruskan benda kerja yang bengkok sewaktu akan dikerjakan
dengan mesin atau untuk memukul stempel
angka atau
huruf
sedikit
bekas
pemukulan
pada
permukaan
pelat
8
4) Palu peregang, digunakan untuk meregang atau memperpanjang
pelat.
5) Palu penipis, digunakan untuk menipiskan ketebalan pelat.
6) Palu perata, digunakan untuk pekerjaan penyelesaian.
8. Mistar Baja
Mistar bajaa dipergunakan untuk mengukur panjang bahan benda
kerja yang akaann
dipotong
tangan.
9. Jangka Sorong
Jangka sorong dipergunakan untuk mengukur bahan dari benda kerja
yang akan dikerjakan
melakukan
pengukuran
dengan
menggunakan
vernier
dan
bersih.
Kemudian
periksa
vernier
caliper
apakah
9
10.
Stempel Angka
Setempel angka dipergunakaan untuk membuat nomor prakitan pada
benda keja yang telah selesai dikerjakan.
11.
Stempel Huruf
Stempel huruf diipergunakan untuk membuat nama prakitan pada
benda kerja yang telah seleesaai dikrejakan.
10
BAB 2
KERJA MESIN BUBUT
A. LANDASAN TEORI
Mesin Bubut
Bubut merupakan
sayatannya
dilakukan
suatu
dengan
proses
pemakanan
caramemutar
benda
benda
kerja
kerja
yang
kemudian
roda
gigi
translasi
(change
gears)
yang
menghubungkan
poros
memutar
roda
gigi pada
poros
spindel.
Melalui
roda
gigi
11
Bagian-Bagian Mesin Bubut
Mesin bubut terdiri dari meja (bed) dan kepala tetap (head stock). Di
dalam kepala tetap terdapatroda-roda gigi transmisi penukar putaran yang
akan memutar poros spindel. Poros spindel akanmenmutar benda kerja
melalui cekal (chuck). Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjangmeja
sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross
slide)
dandudukan
pahat. Sumber
utama
dari
semua
gerakkan
tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk (belt).
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1.
2.
3.
4.
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
12
yang
Sney
dipergunakkan
untuk
membuat
ulir
luar.
Pada
saat
berulang-ulang
dipotong
tangan.
13
7. Jangka Sorong
Jangka sorong dipergunakan untuk mengukur bahan dari benda kerja
yang akan dikerjakan dengan mesin. Jangka sorong ini mempunyai
ketelitian sampai dengan 0,05 mm.
Fungsi dari fernier Caliver ini adalah :
1. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar.
2. Kedalaman.
3. Tingkat/step.
4. Jarak celah atau diameter dalam.
5. Stempel Angka
8. Setempel Angka
Setempel angka dipergunakaan untuk membuat nomor prakitan pada
benda keja yang telah selesai dikerjakan.
9. Mata Pahat kartel
Mata pahat kartel di pergunakan untuk membuat kartel pada benda
kerja.
10.
Mata Pahat Tirus
Mata pahat tirus
kerja.
11.
Mata Pahat Alur
14
D.LANGKA KERJA
1. Bahan benda kerja dipasang pada chuck mesin bubut dan disetel agar
tidak oleng bila mesin dihidupkan.
2. Pahat bubut rata dipasang pada rumah pahat dan disetel sedemikian
rupa sehingga ujung dari pahat tepat setingi sumbu utama mesin
bubut (senter).
3. Setelah semua diperiksa dengan baik dan benar, mesin bubut
dihidupkan dan mulai pekerjaan membubut.
4. Untuk pembubutan pertama adalah meratakan dari sisi
dengan
kanan
eretan melintang sebagai gerak asutan. Atur tebal beram tiap kali
asutan yaitu 0,3 mm, sehingga permukaan rata menjadi diameter 18
mm dengan panjang 200 mm dari ujung sebelah kanan.
5. Kemudian 20 mm dari sebelah kanan dibubut lagi menjadi diameter
16 mm sepanjang 40 mm.
6. Langka selanjutnya, 80 mm dari sebelah kanan dibuat tirus dengan
sudut 20 sepanjang 92 mm.
7. Pada setiap ujung dibubut tirus dengan sudut 450 sepanjang 2 mm.
8. Setelah selesai mem bubut melintang dan tirus, maka mesiin bubut
dimatikan. Gantilah pahatnya dengan pahat alur.
9. Mesin bubut dihidupkan lagi untuk mengerjakan pembubutan alur
10.
Buatlah alur sesuai dengan gambar dan ukuran yang ada
11.
Setelah selsai pembuatan alur, maka mesin bubut dimatikan lagi lalu
pasang pahat kartel
12.
Karena ada dua tempat yang dikerjakan dengan kartel maka lakukan
pekerjaan kartel dengan ukuran yang sesuai pada gambar.
13.
Membuat ulir luar di ujung kiri dengan ukuran M14 x 1,5 sepanjang 20
mm bias dengan mesin bubut atau snay.
15
14.
Membuat lubang atau mengebur dengan menggunakan mesin bubut
dengan diameter lubang 13mm sepanjang 80mm dari ujung kanan.
15. Setelah selesai matikan mesin bubut dan lepas bennda kerja.
16.
Buatlah ulir dalam di ujung kanan dengan ukuran M14 x 1,5 sepanjang
80mm dengan taps
17.
Buatlah tutup untuk poros bertingkat tersebut sesuai dengan gambar
dan ukuran yang ada
18.
Gunakan stempel angka dan stempel hurup untuk membuat nomor dan
nama mahasiswa pada hasil pekerjaan yang telah selsai dilakukan.
E. RENCANA KERJA
16
4. Bahan benda kerja dipasang pada chuck mesin bubut dan disetel agar
tidak oleng bila mesin dihidupkan.
5. Mengebor senter kedua ujung benda kerja dengan rpm 190.
6. Pahat bubut rata dipasang pada rumah pahat dan disetel sedemikian
rupa sehingga ujung dari pahat
bubut (senter).
7. Setelah semua diperiksa dengan baik dan benar mesin bubut
dihidupkan dan mulai pengerjaan membubut.
17
8. Untuk pembubutan pertama adalah meratakan daari sisi kanan dengan
cara
melintang sebagaai gerak asutan. Atur tebal tiap kali asutan yaitu 0,3
mm, sehinga permukaan rata menjaadi diameter 18 mm dengan
panjang 220 mm dam rpm 460.
10.
Kemudian menjemper ujung benda kerja dengan sudut 45 0 dengan
panjang 2 mm dan rpm 190. Selanjutnya mesin bubut dimatikan,mata
pahat diganti dengan mata paha untuk membuat tirus.
11.
18
12.
Kemudian membuat tirus lagi dengan panjang 92 mm dengan kemiringan
20 dan rpm 190. Lalu mesin bubut dimatikan dan penyetelan
membuaat tirus di normalkaan lagi untuk membuat tirus lagi.
13.
Membuat tirus lagi sepanjang 40 mm dengan diameter 16 mm dan rpm
190. Selanjutnya mesin bubut dimatikan,benda kerja dibalik dan mata
pahat diganti lagi untuk membuat alur.
19
14.
Membuat alur untuk tutup poros bertingkat dengan panjang 11 mm
dengan diameter 13,8 mm dan rpm 460.
15.
Kemudian menjemper ujung dari tutup poros bertingkat tersebut dengan
sudut 450
16.
Ke dua ujung benda kerja
20
18. Benda kerja di pasang kembali di mesin bubut untuk membuat kartel
dan mata pahat kartel dipasang dan disetel.
21
19. Membuat kartel ada dua tempat dengan ukuran panjang 20 x 2 mm
dengan diameter 18 mm dan rpm 190. Selanjut mesin bubut di
matikan dan pasang mata bor M 13.
dengan
dengan M 14 dengan
22
23. Finishing.
23
F. PEMBAHASAN
1. Kendala
Penulis
masih
belum
dapat
mengoperasikan
mesin
bubut
sorong, mata pahat kartel, mata pahat tirus dan mata bor.
Mata pahat yang digunakan sudah tumpul sehingga
pembubutan kasar.
Salah satu dari mesin bubut tersebut kondisinya kurang baik
hasil
(rusak).
2. Solusi
Penulis masih perlu banyak latihan dan berlatih mengoperasikan
mesin bubut dan mempelajari semua komponen-komponen yang
diadaka
pembubutan halus.
Mesin bubutnya segera diperbaiki.
24
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mahasiswa lebih mengerti mengenai mesin bubut.
Mahasiswa lebih disiplin dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Mahasiswa lebih mengetahui fungsi dan alat-alat yang digunakan dalam
mesin bubut.
Mahasiswa lebih teliti dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Mahasiswa lebih mengetahui cara bekerja disuatu perusahaan nantinya.
B. Saran
Jadwal praktikum kerja mesin bubut
dengan jadwal praktikum yang lainnya.
25
DAFTAR PUSTAKA
31