Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTEK KERJA MESIN BUBUT

Nama

: Supardi

No. Mhs

: 200012008

Kelompok
Prodi

: II (Dua)
: TEKNIK MESIN D3

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA


2013

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun sebagai syarat telah melaksanakan praktikum


Kerja Mesin Bubut di Laboratorium Manufaktur dan Produksi STTNAS
Yogyakarta pada tanggal 11 14 Juni 2013.

Demikian

Nama

: Supardi

NIM

: 200012008

Kelompok

: II (Dua)

laporan

ini

saya

susun semoga

dapat diterima

dan

memenuhi syarat yang telah di tentukan sesuai dengan kurikulum yang


berlaku di Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) Yogyakarta.

Yogyakarta
Penanggung Jawab
Praktikum
Kerja Mesin Bubut

(Hasta Kuntara, ST.,MT)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan

rahmat

kepada

kita

semua

sehingga

peyusun

dapat

menyelesaikan laporan hasil praktikum Kerja Mesin Bubut ini.


Laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
dengan senang hati siap maenerima kritik dan saran yang membangun agar
laporan berikutnya bias lebih baik lagi dari llaporan ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak pembimbing selaku instruktur praktikum Kerja Mesin Bubut.
2. Asisten praktikum Kerja Mesin Bubut.
3. Teman-teman serta semua
pihak yang ikut membantu dalam
pengerjaan praktikum Kerja Mesin bubut.
Apa bila ada kata-kata yang kurang berkenan bagi pembaca, penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta,24 Juni
2013
Penyusun
(S u p a r d i)
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAAR ISI
iv
BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. TUJUAN UMUM PRAKTIKUM
4
C. UNIT-UNIT PRAKTIKUM
5
D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
6

BAB 2 KERJA MESIN BUBUT


A. LANDASAN TEORI
11
B. TUJUAN PRAKTIKUM
12
C. MESIN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
13
D. LANGKA KERJA
15
E. RENCANA KERJA
17
F. PEMBAHASAN
24
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
25
B. SARAN
25
C. LAMPIRAN
25
DAFTAR PUSTAKA
31

iv

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

1.GERGAJI MESIN
Mesin gergaji adalah mesin potong yang menggunakan bilah gergaji
sebagai alat potongnya. Mesin ini digerakan dengan menggunakan motor
listrik. Bahan yang akan di potong jenis logam,

ole karena itu digunakan

bilah gergaji logam yang memiliki sudut geram antara 10 sampai 20 dan
sudut bebasnya 11. Gergaji tersebut digerakan dengan kecepatan antara 8
m/s samppai dengan 20 m/s.

2.MESIN BUBUT
Mesin Bubut adalah mesin dengan gerak utama berputar.Benda kerja
dipasang pada chuck, dan pada saat mesin dihidupkan benda kerja akan
berputar pada sumbu utamanya. Alat irisnya bergerak dengan arah ke
kanan/kiri atau maju/mundur atau kombinasi dari arah
mendapat hasil yang baik,alat iris bila

tersebut. Untuk

dari jenis pahat, dipasang pada

rumah pahat dan diatur sedemikian rupa sehingga ssumbu utama setinnggi

sumbu utama, kemudian pada gerak pembubuatan (asutan) ujung pahatnya


yang melakukan pemotongan , bukan sisi samping dari mata pahat. Bila
mata pahat tidak tepat setinggi sumbu utama maka hasilnya tidak akan
baik/halus, atau padaa

penggeraj

pembubutan (asutan) bukan ujung

phatnya yang akan melakukan pemotongan tetapi sisi samping dari mata
pahat, hasinya tidak baik walaupun pahat tersebut telah di atur setinggi
sumbu utama ujungnya. Bahkaan terlalu tebal atau terlalu cepat gerak
asutannya dapat mengakibatkan pahat menjaadi patah.

1
Mesin bubut dapat menggerakan beberapa macam pengerjaan antara
lain :
1. Membubut memanjang (Meratakan Permukaan)
Sewaktu membubut memanjang pahat digerakan dari kiri ke kanan
atau sebaliknya menurut jenis pahatnya. Dengan demikian bahaan
akan terpotong menjadi bentuk slinder dengan diameter yang lebih
kecil atau benda dengan bentuk lain menjadi slinder.
2. Membubut Melintang
Sewaktu membubut
terhadap

sumbu

pahat digerakan dengan arah tegak lurus


utamanya/benda

kerja.

Dengan

demikian

bahan/benda kerja pada sissi kanannya menjaadi rata. Bila pahaat


yang digunakan adalah pahat potong, maka bahan/benda kerja akan
terpotong pada tempat pahat tersebut melakukan gerak potong.
3. Membubut Tirus
Pahat bergerak miring terhadap permukaan benda kerja atau sumbu
utaamanyaa dengan sudut kemiringan tertentu sesuai dengan sudut
kemiringan kerucut yang dihasilkan.
4. Membubut profil
Sewaktu membuat profil, disamping pahat digerakan dan kiri kke
kanan atau sebaliknya, pahat juga digerakan maju atau mundur
menurut bentuk profil dari benda yang dibubut.
5. Membor Lubang

Untuk member alat iris yang dalam hal ini berupa mata bor di pegang
dengan chuk bor tersebut di pasang pada kepala lepas dari mesin
bubut. Pada waktu pengeboran , kepala lepas di kunci kemudian mata
bor di gerakkan maju dengan memutar handledari kepala lepas sampai
kedalaman seperti yang di kehendaki.
6. Membesarkan Lubang
Untuk memebesarkan lubang dapat di lakukan dengan cara di bor
kembali dengan mata bor yang memiliki diameter sebesar diameter
lubang yang dikehendaki. Hal ini dilakukan bila diameter lubang yang
di kehendaki hanya kecil ( kurang dari 20 mm).
2
Memperbesaar lubang dengan pahat bubut, dalam gerak pemakanan
maupun gerak asutan arahnya kebalikan dari arah kalau membubut
permukaan.
7. Membubut Ulir
Mesin bubut juga bias membubut macam-macam ulir, baik ulir
pengikat maupun ulir penghantar. Pada waktu membuat ulir pahat
yang digunakan adalah pahaut ulir.besarnya sudut pahat

untuk

membuat ulir ini tentu besarnya . demikian pula cara pembuatan ulir,
untuk ulir segitiga, ulit trapezium maupun ulir segiempat cara
pembuatan maupun besarnya sudut pahat ulir berbeda antara satu
dengan yang lainnya.
8. Membuat kartel
Utntuk membuat /membubut bentuk kartel, cara pembuatannya sama
dengan membubut memenjang. Hanya alat irisnya berupa mata kartel
yang digerakkan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Gerakan ini
dilakukuan

berulang-ulang.dengan

demikian

akan

menghasilkan

bentuk kartel yang cukup dalam seperti yang dikehendaki. Macam


/bentuk dari kaartel ini adalah kartel tunggal dan kartel ganda.

B. TUJUAN UMUM PRAKTIKUM


1.

Melatih

mahasiswa

untuk

dapat

melakukuan

macam-maccam

pekerjaan dengan menggunakan mesin bubut.


2.
Melatih mahasiswa untuk mngetahui fungsi dari alat-alat yang
berubungan dengan mesin bubut dan dapat menggunakan dengan
benar seseai dengan fungsinya.
3.
Melatih mahasiswa untuk dapat membuat rencana kerja dan
menentukan langkah kerja sesuai dengan urutannya.
4. Melatih mahasiswa agar dapat bekerja dengan teliti,cekatan ,disiplin
dan

bila di perlukan dapat bekerja samadalam mengerjakansuatu

pekerjaan atau tugas dengan cara yang benar.


5. Melatih mahasiswa agar dapat membaca alat ukur fernier caliper.
6.
Melatih mahasiswa agar dapat membaca gambar yang akan di
kerjakan.

C. UNIT-UNIT PRAKTIKUM

Unit 1 : Memotong Dengan Geraji Mesin atau Gergaji Tangan.

Unit 2 : Membubut Memanjang.


Unit 3 : Membuat Profil.
Unit 4 : Membuat Ulir Luar.
Unit 5 : Membor Lubang.
Unit 6 : Membuat Ulir Dalam.
Unit 7 : Membubut Alur Datar.
Unit 8 : Membubut Alur Tirus.
Unit 9 : Membuat Kartel.
Unit 10 : Finishing.

D.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1. Mesin Gergaji
Mesin gergaaji dipergunakan

untuk memotong suatu bahan

yang

akan digunakan sebagai bahan benda kerja.


2. Gergaaji Tangan
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya
untuk dikerjakan kembali. Beberapa jenis gergaji tangan yang umum
digunakan dalam proses kerja antara lain:
a. Gergaji pembelah
Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk
membelah benda kerja. Digunakan untuk pengergajian searah

jaringan serat kayu dan mempunyai 3-4 pucuk gigi per 25 mm.
Panjang daun antara 500-700 mm.
b. Gergaji pemotong
Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk
memotong benda kerja. Digunakan untuk penggergajian melintang
jaringan serat kayu dan mempunyai 5-7 pucuk gigi per 25 mm.
Panjang daun antara 550-700 mm.
c. Gergaji punggung
Terdapat punggung dari bahan baja yang dipasang pada daun
gergaji. Mempunyai 12-14 pucuk gigi per 25 mm. Digunakan untuk
pengerjaan kecil dan halus.
3. Mesin Bubut
Mesin bubut dipergunakan untuk mengerjakan berbagai macam
bentuk benda kerja antara lain untuk meratakan suatu permukaan,
membuuat profil,membuat kartel,membuat tirus,membuat alur dan
membuat lubang pada benda kerja.
4. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang
akan dikikir, dipahat, digergaji, ditap, diseney, dan lain-lain.

6
Dengan memutar tangkai (handle) ragum, maka mulut ragum akan
menjepit atau membuka benda kerja yang dikerjakan. Bibir dari mulut
ragum harus dijaga baik-baik, jangan sampai rusak akibat terpahat,
terkikir dan sebagainya.

Menjepit benda kerja pada ragum


Bila kita menjepit benda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar
dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terutama apabila bahan
benda kerja

itu terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan

perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil
daripada bagian yang terjepit. . Gunakan pelat pelapis untuk menjepit

benda kerja, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan


akibat dari jepitan gigi ragum . Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan
plat tipis yang rata, seperti plat siku dll.
5. Taps
Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan
terdiri dari 3 buah dalam 1 set, yaitu tap konis, tap antara, dan tap
rata. Sedangkan sebagai alat pemegang dan pemutar pada waktu
pelaksanaan mengulir, dipergunakan tangkai tap (batang pemutar).
6. Sney
Sney dipergunakkan

untuk

membuat

ulir

luar.

mengggunakan sney membuat ulir luar dilakukan

Pada

saat

berulang-ulang

sambil mengatur besar kecilnya lubannng sney.


Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan
tangan, dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat
bantu untuk memutarkan sney adalah rumah sney atau tangkai sney.

7
7. Palu
Palu adalah suatu alat untuk memukul ynngg diigunakan untuk
meluruskan benda kerja yang bengkok sewaktu akan dikerjakan
dengan mesin atau untuk memukul stempel

angka atau

huruf

paadaa waaktu membuat nomor atau nama prakitan.


Berdasarkan jenisnya palu dibedakan menjadi:
a. Palu konde, jenis-jenisnya, antara lain: palu pen searah (straight
hammer), palu konde (ball pan hammer), dan palu pen melintang
(cross hammer).

b. Palu lunak, digunakan untuk meratakan, membentuk pelat dengan


tanpa ada bekas pemukulan pada permukaan pelat. Kepala palu
lunak terbuat dari bahan plastik, kayu, karet, kulit, tembaga, timah,
dll.
1) Palu kayu, digunakan untuk membentuk pelat dari bahan
stainless steel atau galvanis.
2) Palu plastik dan karet, digunakan untuk menghasilkan bentuk
dengan

sedikit

bekas

pemukulan

pada

permukaan

pelat

alumunium atau tembaga.


3) Palu kulit, digunakan pada pembentukan pelat-pelat lunak yang
relatif tebal.
c. Palu pembentuk, dirancang untuk keperluan tertentu. Macammacam palu pembentuk beserta fungsinya adalah:
1) Palu pengeling, digunakan untuk membentuk kepala paku keling.
2) Palu pelipat, digunakan untuk merapatkan ujung pelat dan pada
pekerjaan pengawatan tepi.
3) Palu pelengkung, digunakan untuk membuat cekungan pada
pelat

8
4) Palu peregang, digunakan untuk meregang atau memperpanjang
pelat.
5) Palu penipis, digunakan untuk menipiskan ketebalan pelat.
6) Palu perata, digunakan untuk pekerjaan penyelesaian.

8. Mistar Baja
Mistar bajaa dipergunakan untuk mengukur panjang bahan benda
kerja yang akaann

dipotong

dengan gergaji mesin atau gergaji

tangan.
9. Jangka Sorong
Jangka sorong dipergunakan untuk mengukur bahan dari benda kerja
yang akan dikerjakan

dengan mesin. Jangka sorong ini mempunyai

ketelitian sampai dengan 0,05 mm.


Fungsi dari fernier Caliver ini adalah :
1. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar.
2. Kedalaman.
3. Tingkat/step.
4. Jarak celah atau diameter dalam.
Sebelum

melakukan

pengukuran

dengan

menggunakan

vernier

caliper bersihkan vernier caliper dengan menggunakan kain yang


lunak

dan

bersih.

Kemudian

periksa

vernier

caliper

apakah

penunjukkannya masih nol (0), apabila ke dua rahangnya dirapatkan.


Untuk merapatkan rahangnya gunakan penyetel.Benda kerja yang
akan diukur bersihkan terlebih dahulu darikotoran.

9
10.
Stempel Angka
Setempel angka dipergunakaan untuk membuat nomor prakitan pada
benda keja yang telah selesai dikerjakan.

11.
Stempel Huruf
Stempel huruf diipergunakan untuk membuat nama prakitan pada
benda kerja yang telah seleesaai dikrejakan.

10

BAB 2
KERJA MESIN BUBUT
A. LANDASAN TEORI
Mesin Bubut
Bubut merupakan
sayatannya

dilakukan

suatu
dengan

proses

pemakanan

caramemutar

benda

benda

kerja

kerja

yang

kemudian

dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan


sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak
potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan
(feeding).
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan
kecepatan translasi pahat makaakan diperoleh berbagai macam ulir dengan
ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukandengna jalan menukar

roda

gigi

translasi

(change

gears)

yang

menghubungkan

poros

spindeldengan poros ulir (lead screw).Roda gigi penukar disediakan secara


khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlahgigi pada masingmasing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15
sampaidengan jumlah gigi maksimum 127. roda gigi penukar dengan jumlah
127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk monversi dari ulir
metrik ke ulir inchi.
Prinsip Kerja Mesin Bubut
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa
sehingga

memutar

roda

gigi pada

poros

spindel.

Melalui

roda

gigi

penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi porosulir. Oleh klem


berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada
eretanyang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi
sayatan yang berbentuk ulir.

11
Bagian-Bagian Mesin Bubut
Mesin bubut terdiri dari meja (bed) dan kepala tetap (head stock). Di
dalam kepala tetap terdapatroda-roda gigi transmisi penukar putaran yang
akan memutar poros spindel. Poros spindel akanmenmutar benda kerja
melalui cekal (chuck). Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjangmeja
sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross
slide)

dandudukan

pahat. Sumber

utama

dari

semua

gerakkan

tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk (belt).

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1.
2.
3.
4.

Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa

mampu mengenali mesin bubut dan fungsinya.


mampu mengenali bagian-bagian dari mesin bubut.
mampu menjelaskan gerakan-gerakan dalam membubut.
mampu menentukan putaran mesin pada mesin bubut

sesuai dengan benda kerjanya.


5. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis pahat bubut.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaturan eretan atas dengan
skala derajat.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan proses kerja dari mesin bubut.

12

C. MESIN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Mesin Gergaji
Mesin gergaaji dipergunakan

untuk memotong suatu bahan

yang

akan digunakan sebagai bahan benda kerja.


2. Mesin Bubut
Mesin bubut dipergunakan untuk mengerjakan berbagai macam
bentuk benda kerja antara lain untuk meratakan suatu permukaan,
membuuat profil,membuat kartel,membuat tirus,membuat alur dan
membuat lubang pada benda kerja.
3. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang
akan dikikir, dipahat, digergaji, ditap, diseney, dan lain-lain.
4. Taps
Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan
terdiri dari 3 buah dalam 1 set, yaitu tap konis, tap antara, dan tap
rata. Sedangkan sebagai alat pemegang dan pemutar pada waktu
pelaksanaan mengulir, dipergunakan tangkai tap (batang pemutar).
5. Sney

Sney

dipergunakkan

untuk

membuat

ulir

luar.

mengggunakan sney membuat ulir luar dilakukan

Pada

saat

berulang-ulang

sambil mengatur besar kecilnya lubannng sney.


Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan
tangan, dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat
bantu untuk memutarkan sney adalah rumah sney atau tangkai sney.
6. Mistar Baja
Mistar bajaa dipergunakan untuk mengukur panjang bahan benda
kerja yang akaann

dipotong

dengan gergaji mesin atau gergaji

tangan.

13
7. Jangka Sorong
Jangka sorong dipergunakan untuk mengukur bahan dari benda kerja
yang akan dikerjakan dengan mesin. Jangka sorong ini mempunyai
ketelitian sampai dengan 0,05 mm.
Fungsi dari fernier Caliver ini adalah :
1. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar.
2. Kedalaman.
3. Tingkat/step.
4. Jarak celah atau diameter dalam.
5. Stempel Angka
8. Setempel Angka
Setempel angka dipergunakaan untuk membuat nomor prakitan pada
benda keja yang telah selesai dikerjakan.
9. Mata Pahat kartel
Mata pahat kartel di pergunakan untuk membuat kartel pada benda
kerja.
10.
Mata Pahat Tirus
Mata pahat tirus
kerja.
11.
Mata Pahat Alur

dipergunakan untuk membuat tirus pada benda

Mata pahat alur dipergunaakan untuk membuat alur dan menjemper


ujung benda kerja.

14

D.LANGKA KERJA

1. Bahan benda kerja dipasang pada chuck mesin bubut dan disetel agar
tidak oleng bila mesin dihidupkan.
2. Pahat bubut rata dipasang pada rumah pahat dan disetel sedemikian
rupa sehingga ujung dari pahat tepat setingi sumbu utama mesin
bubut (senter).
3. Setelah semua diperiksa dengan baik dan benar, mesin bubut
dihidupkan dan mulai pekerjaan membubut.
4. Untuk pembubutan pertama adalah meratakan dari sisi
dengan

kanan

cara membubut melintang, yaitu dengan menggerakan

eretan melintang sebagai gerak asutan. Atur tebal beram tiap kali
asutan yaitu 0,3 mm, sehingga permukaan rata menjadi diameter 18
mm dengan panjang 200 mm dari ujung sebelah kanan.
5. Kemudian 20 mm dari sebelah kanan dibubut lagi menjadi diameter
16 mm sepanjang 40 mm.
6. Langka selanjutnya, 80 mm dari sebelah kanan dibuat tirus dengan
sudut 20 sepanjang 92 mm.
7. Pada setiap ujung dibubut tirus dengan sudut 450 sepanjang 2 mm.
8. Setelah selesai mem bubut melintang dan tirus, maka mesiin bubut
dimatikan. Gantilah pahatnya dengan pahat alur.
9. Mesin bubut dihidupkan lagi untuk mengerjakan pembubutan alur
10.
Buatlah alur sesuai dengan gambar dan ukuran yang ada

11.
Setelah selsai pembuatan alur, maka mesin bubut dimatikan lagi lalu
pasang pahat kartel
12.
Karena ada dua tempat yang dikerjakan dengan kartel maka lakukan
pekerjaan kartel dengan ukuran yang sesuai pada gambar.
13.
Membuat ulir luar di ujung kiri dengan ukuran M14 x 1,5 sepanjang 20
mm bias dengan mesin bubut atau snay.
15
14.
Membuat lubang atau mengebur dengan menggunakan mesin bubut
dengan diameter lubang 13mm sepanjang 80mm dari ujung kanan.
15. Setelah selesai matikan mesin bubut dan lepas bennda kerja.
16.
Buatlah ulir dalam di ujung kanan dengan ukuran M14 x 1,5 sepanjang
80mm dengan taps
17.
Buatlah tutup untuk poros bertingkat tersebut sesuai dengan gambar
dan ukuran yang ada
18.
Gunakan stempel angka dan stempel hurup untuk membuat nomor dan
nama mahasiswa pada hasil pekerjaan yang telah selsai dilakukan.

E. RENCANA KERJA

16

1. Mempersiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Mengukur benda kerja yang akan dikerjakan
3. Memtong benda kerja dengan ukuran diameter 22 mm dan panjang
220 mm.

4. Bahan benda kerja dipasang pada chuck mesin bubut dan disetel agar
tidak oleng bila mesin dihidupkan.
5. Mengebor senter kedua ujung benda kerja dengan rpm 190.

6. Pahat bubut rata dipasang pada rumah pahat dan disetel sedemikian
rupa sehingga ujung dari pahat

tepat setinggi sumbu utama mesin

bubut (senter).
7. Setelah semua diperiksa dengan baik dan benar mesin bubut
dihidupkan dan mulai pengerjaan membubut.

17
8. Untuk pembubutan pertama adalah meratakan daari sisi kanan dengan
cara

membubut melintang, yaitu dengan menggerakan eretan

melintang sebagaai gerak asutan. Atur tebal tiap kali asutan yaitu 0,3
mm, sehinga permukaan rata menjaadi diameter 18 mm dengan
panjang 220 mm dam rpm 460.

9. Kemudian membuat alur dari sebelah kanan dengan panjang 23 mm


dengan diameter 13,8 mm dan rpm 460.

10.
Kemudian menjemper ujung benda kerja dengan sudut 45 0 dengan
panjang 2 mm dan rpm 190. Selanjutnya mesin bubut dimatikan,mata
pahat diganti dengan mata paha untuk membuat tirus.

11.

18

Membuat tirus dengan panjang 3 mm dengan diameter 13 mm dan rpm


190. Selanjutnya mesin bubut dimatikan unntuk menyetel kemiringan
untuk membuat tirus lagi.

12.
Kemudian membuat tirus lagi dengan panjang 92 mm dengan kemiringan
20 dan rpm 190. Lalu mesin bubut dimatikan dan penyetelan
membuaat tirus di normalkaan lagi untuk membuat tirus lagi.

13.
Membuat tirus lagi sepanjang 40 mm dengan diameter 16 mm dan rpm
190. Selanjutnya mesin bubut dimatikan,benda kerja dibalik dan mata
pahat diganti lagi untuk membuat alur.

19
14.
Membuat alur untuk tutup poros bertingkat dengan panjang 11 mm
dengan diameter 13,8 mm dan rpm 460.

15.
Kemudian menjemper ujung dari tutup poros bertingkat tersebut dengan
sudut 450

dengan panjang 2 mm dan rpm 190. Selanjutnya messin

bubut di matikan benda kerja dilepas dan kemudian di pasang di


ragum untuuk membuat ulir.

16.
Ke dua ujung benda kerja

dibuat ulir luar dengan cara di snay

menggunakan M14 x 1,5 dengan panjang 20 mm dan untuk tutup


poros bertingkat dengan panjang 10 mm.
Untuk tahap penyenayan ada 2 tahap:
1. Membuat jalan ulir.
2. Finishing.

20

17. Kemudian tutup poros bertingkat di potong dengan panjang 15 mm


dengan gergaji tangan.

18. Benda kerja di pasang kembali di mesin bubut untuk membuat kartel
dan mata pahat kartel dipasang dan disetel.

21
19. Membuat kartel ada dua tempat dengan ukuran panjang 20 x 2 mm
dengan diameter 18 mm dan rpm 190. Selanjut mesin bubut di
matikan dan pasang mata bor M 13.

20. Membuat lubang dengan mesin bubut menggunakan M13

dengan

panjang 80 mm dengan diameter 13 mm dan rpm 190. Benda kerja


dilepas dari mesin bubut dan di pasang di ragum untuk membuat ulir
dalam.

21. Membuat ulir dalam dengan cara mengetap


panjang 13 mm.
Mengetap di lakukan secara bertahap:
1. Membuat jalan ulir
2. Finishing.

dengan M 14 dengan

22

22. Membuat NIM pada benda kerja menggunakan stempel angka.

23. Finishing.

23

F. PEMBAHASAN
1. Kendala
Penulis

masih

belum

dapat

mengoperasikan

mesin

bubut

semaksimal mungkin dan belum mengetahui semua fungsi dari

alat atau tombol-tombol yang ada dimesin bubut tersebut.


Peralatan yang disediakan masih belum lengkap seperti, jangka

sorong, mata pahat kartel, mata pahat tirus dan mata bor.
Mata pahat yang digunakan sudah tumpul sehingga

pembubutan kasar.
Salah satu dari mesin bubut tersebut kondisinya kurang baik

hasil

(rusak).

2. Solusi
Penulis masih perlu banyak latihan dan berlatih mengoperasikan
mesin bubut dan mempelajari semua komponen-komponen yang

ada di mesi bubut tersebut.


Peralatan praktikum mesin bubut perlu dilengkapi lagi sehingga

praktikum berjalan lebih lancar lagi.


Mata pahat sebaiknya diperbaiki dulu sebelum pembubutan
dimulai bila perlu

diadaka

mata pahat yang baru agar hasil

pembubutan halus.
Mesin bubutnya segera diperbaiki.

24

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mahasiswa lebih mengerti mengenai mesin bubut.
Mahasiswa lebih disiplin dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Mahasiswa lebih mengetahui fungsi dan alat-alat yang digunakan dalam

mesin bubut.
Mahasiswa lebih teliti dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Mahasiswa lebih mengetahui cara bekerja disuatu perusahaan nantinya.

B. Saran
Jadwal praktikum kerja mesin bubut
dengan jadwal praktikum yang lainnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

diatur agar tidak bertabrakan

Buku panduan praktikum kerja mesin bubut 2013

31

Anda mungkin juga menyukai