Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keberadaan Eceng Gondok di Pandeglang


Untuk mengetahui sejauh mana
mengetahui

masyarakat

Pandeglang

akan keberadaan eceng gondok, penulis telah melakukan

observasi dan wawancara kepada warga sekitar Situ Cipalurahan. Selain


itu penulis juga menyebarkan angket kepada 20 siswa SMA Negeri 2
Pandeglang dengan tempat tinggal yang berbeda.
Penulis melakukan wawancara kepada

warga

sekitar

Situ

Cipalurahan pada hari Sabu, 8 Maret 2014 pukul 10.00 s.d 10.30 WIB.
Warga yang bertempat tinggal disana, mengatakan bahwa mereka
sebenarnya mengetahui manfaat tanaman eceng gondok karena pada
bebarapa tahun yang lalu mereka melihat ada beberapa orang yang
datang ke kampung mereka untuk mengambil eceng gondok untuk
dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan. Namun, mereka tidak sempat
memperoleh informasi atau pelatihan dari orang tersebut. Oleh karena itu,
sampai saat ini mereka hanya menganggap tanaman tersebut sebagai
gulma atau tanaman pengganggu dan perusak pemandangan Situ
Cipalurahan. Untuk mengatasinya, warga hanya membersihkannya dari
kolam dan membiarkan tanaman eceng gondok membusuk.
Selain melakukan wawancara, penulis juga mengumpulkan data
dengan metode angket yang diisi oleh 20 siswa SMA Negeri 2
Pandeglang. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1
Hasil Rekapitulasi

No.

PERTANYAAN
Apakah Anda mengenal tanaman eceng

1.

JAWABAN
YA
TIDAK
20

15

12

15

20

gondok?
Apakah di daerah Anda terdapat tanaman
2.
eceng gondok?
Apakah
tanaman

eceng

gondok

3.
mengganggu?
Apakah Anda mengetahui manfaat dari
4.
tanaman eceng gondok?
Apakah tanaman eceng gondok di daerah
5.
Anda sudah dimanfaatkan sebagai biogas?
Sumber : Data penelitian

Dari tabel di atas menunjukan bahwa, semua siswa mengenal


tanaman eceng gondok. Namun, tidak semua daerah dimana siswa
berasal terdapat tanaman eceng gondok, sebanyak 15 siswa di
daerahnya masing-masing terdapat eceng gondok, sedangkan 5 siswa
lainnya tidak ada.
Pada umumnya sebagian besar siswa berpendapat bahwa
tanaman eceng gondok tidak mengganggu, terlihat pada tabel di atas
bahwa sebanyak 12 siswa tidak setuju jika tanaman eceng gondok
dikatakan sebagai tanaman pengganggu dan 8 siswa setuju jika tanaman
eceng gondok disebut tanaman pengganggu. Kemudian, ternyata
kebanyakan dari siswa mengetahui manfaat dari tanaman eceng gondok,
terlihat dari tabel di atas, sebanyak 15 siswa tahu manfaat dari eceng
gondok dan 5 siswa lainnya tidak tahu. Namun, walaupun kebanyakan
siswa mengetahui manfaat tanaman eceng gondok, di daerah mereka
masing-masing belum diadakan pemanfaatan tanaman tersebut. Terlihat

pada tabel di atas, seluruh siswa menyatakan bahwa di daerahnya belum


diadakan pemanfaatan.
Jadi, terlihat jelas bahwa di daerah Pandeglang ini, terdapat banyak
tanaman eceng gondok, masyarakat pun sudah ada beberapa yang
memanfaatkannya

sebagai

kerajinan.

Namun

sampai

saat

ini,

masyarakat di Pandeglang belum memanfaatkannya sebagai bahan


bakar alternatif gas.
B. Hasil Uji Laboratorium
Berdasarkan informasi yang penulis peroleh dari berbagai sumber,
tanaman eceng gondok mengandung biogas yang bisa dimanfaatkan
sebagai bahan bakar alternatif gas. Berikut ini cara mengolah eceng
gondok untuk dijadikan biogas :

Alat dan bahan :

Tong/drumfermentasi

(kedap udara)
Gunting atau pisau

Air
Eceng gondok
Kompor gas

Selang

Cara pengolahan :
5 cm .

Siapkan eceng gondok, lalu gunting dengan ukuran

Masukan Air dan potongan eceng gondok kedalam drum fermentasi

dengan perbandingan 1:1.


Diamkan eceng gondok selama 2 minggu.
Setelah 2 minggu, salurkan gas menggunakan selang ke kompor

gas.
Biogas pun siap di pakai.

Anda mungkin juga menyukai