Anda di halaman 1dari 24

Kuswanto, 2012

1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis statistik adalah asumsi atau
pernyataan mengenai satu atau lebih populasi.
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang
dirumuskan dengan harapan akan ditolak.
Hipotesis alternatif (H1) akan muncul akibat
penolakan hipotesis nol.
Hipotesis bisa benar atau salah.
Bila semua data mendukung hipotesis tersebut
baru dapat dikatakan benar.

Bila ada satu saja yang tidak mendukung, maka


hipotesis tersebut salah, sehingga kita menolak.
Penolakan suatu hipotesis berarti menyimpulkan
hipotesis tersebut salah, penerimaan hipotesis
semata-mata mengimplikasikan bahwa kita tidak punya
bukti untuk mempercayai sebaliknya
Apabila kita menolak berarti hipotesis tersebut
adalah salah dan apabila kita menerima belum tentu
hipotesis tersebut benar.
Namun ada kalanya kita menerima walaupun hipotesis
tersebut sebenarnya salah atau menolak padahal
hipotesis tersebut ternyata benar.

Perhatikan
Hipotesis Benar
Menolak
Menerima

Salah tipe I

Hipotesis Salah

Salah tipe II

Apabila kita membuat kesalahan karena


menolak hipotesis yang benar berarti telah
melakukan kesalahan (galat) jenis I, dan
Apabila menerima hipotesis yang salah, kita
telah melakukan kesalahan (galat) jenis II.
Tentu saja melakukan kesalahan jenis II adalah
lebih berat daripada jenis I.

Tingkat signifikansi

Peluang untuk melakukan kesalahan jenis I


disebut tingkat signifikansi (taraf nyata) yang
dilambangkan dengan ; sehingga
= P (menolak hipotesis yang benar) dan
= P (menerima hipotesis yang benar)

Baik maupun selalu kecil, tetapi bila lebih


kecil maka membesar dan bila diperbesar
mengecil.
Satu-satunya jalan untuk memperkecil kesalahan
adalah dengan memperbanyak contoh. dapat
ditentukan, bisa 0,05 dan 0,01 (R.A Fisher), dan
yang lebih penting dalam menentukan adalah
resiko ketelitian yang akan diperoleh.

2. Pengujian rerata populasi


Pengujian nilai tengah dapat dikerjakan
dengan asumsi ragam diketahui.
Contoh acak berukuran n, x1, x2, x3, ,
xn diambil dari populasi menyebar normal
X~N(,).
Kita ingin menguji hipotesis bahwa nilai
tengah populasi sama dengan nilai
tertentu 0 lawan hipotesis alternatifnya
bahwa nilai tengah populasi lebih dari,
kurang dari atau tidak sama dengan 0.

Hipotesis yang akan diuji akan berupa

a. Ho : = 0 lawan H1 : > 0
b. Ho : = 0
lawan H1 : < 0
c. Ho : = 0
lawan H1 : 0

Dua uji hipotesis pertama disebut uji satu


arah, karena hipotesis tandingan hanya
ada pada satu arah dari Ho.
Pengujian hipotesis yang ketiga disebut uji
dua arah, karena hipotesis tandingan ada
pada dua arah Ho yaitu lebih kecil atau
lebih besar dari 0 .

Daerah penerimaan dan penolakan


untuk uji satu arah
Daerah
penerimaan H1

Daerah
penerimaan Ho

Untuk :Ho : = 0

Luas=

lawan H1 : > 0

Daerah penerimaan dan penolakan


untuk uji satu arah
Daerah
perimaan H1

Luas =

Daerah
penerimaan Ho

Untuk Ho : = 0 lawan H1 : < 0

Daerah penerimaan dan penolakan


untuk uji dua arah
Daerah
penolakan Ho

Daerah
penolakan Ho

Daerah
penerimaan Ho

Luas=

d1
Untuk

Luas=

d2

Ho : = 0 lawan H1 : 0

Langkah-langkah pengujian hipotesis rata-rata


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nyatakan hipotesis nol-nya bahwa Ho : = o


Pilih hipotesis alternatif H1 yang sesuai antara
< o, > o atau
Tentukan taraf nyatanya /2
Pilih statistik uji yang sesuai, apakah z, t,
atau F dan kemudian tentukan wilayah kritiknya
Hitung nilai statistik uji berdasarkan contohnya
Keputusan : tolak Ho bila nilai statistik uji
tersebut jatuh dalam wilayah kritiknya,
sedangkan bila nilai itu jatuh diluar wilayah
kritiknya terima Ho. Uji dikatakan nyata bila
ditolak pada taraf nyata 0,05 dan dikatakan
sangat nyata dila ditolak pada taraf nyata 0,01

Menguji rata-rata

Uji satu arah, ( atau ) diketahui

Soal :
Hasil pengamatan jumlah polong kacang panjang adalah 16
dengan varian 2,3. Saudara tidak percaya dan melakukan
pengamatan terhadap 20 tanaman, ternyata diperoleh ratarata 16,9. Patutkan hasil pengamatan tersebut dipercaya?
Ujilah dengan taraf 0,05%

Jawab

Ho : = 16, berarti rata-rata polong paling tinggi 16


H1 : > 16, berarti pengamatan sdr lebih dari 16
Z hit = ( x - 0)/(/n)
= (16,9-16)/(2,3/20) = 2,65

Dari tabel normal diperoleh 1,64


Karena z hit terletak diluar wilayah kritis Z tabel, maka tolak
Ho atau terima H1. Berarti pengamatan sdr layak dipercaya
dan jumlah polong memang > 16
Gambar

Daerah penerimaan dan penolakan


Daerah
penerimaan H1

Daerah
penerimaan Ho

Luas=0,05

1,64
z hit = 2,65 lebih dari z tabel, maka terima H1 dan
tolak H0, atau jumlah polong memang 16,9
Bagaimana kalau taraf nyata 0,01%??

Bagaimana kalau () tidak


diketahui?
tidak diketahui, maka diduga
dari simpangan baku contoh (s)
Gunakan uji t
Bila

t = ( x - 0)/(s/n)
t

berdistribusi Student dgn db n-1


Gunakan tabel t

Contoh Soal

Penyemprotan GA3 dapat menambah bobot mentimun 4,5


g. Dari contoh 31 buah mentimun mempunyai rata-rata
4,9 g dan simpangan baku 0,8 g. Dengan taraf 0,01,
layakkah sdr menerima pernyataan bahwa pertambahan
rata-rata bobot mentimun minimal 4,5 g?
Jawab

Ho : = 4,5, berarti GA3 menambah bobot rata-rata 4,5 g


H1 : > 4,5, berarti GA3 meningkatkan bobot minimal 4,5 g
t hit = ( x - 0)/(s/n)
= (4,9-4,5)/(0,8/31) = 2,78

Dari t tabel pada db=30 diperoleh 2,46


Karena t hit terletak diluar wilayah kritis t tabel, maka tolak Ho
atau terima H1. Berarti pemberian GA3 sungguh dapat bobot
minimal 4,5 g
Gambar

Menguji rata-rata

Contoh : satu populasi, varian pop (


atau ) diketahui
Soal :

Nilai tengah kemampuan alat beban adalah 8 kg dengan simpangan


baku 0,5kg. Ujilah hipotesis bahwa = 8 kg lawan alternatifnya
8 kg, bila contoh acak 50 alat memberikan nilai tengah 7,8 kg.
Gunakan taraf nyata 0,01.

Jawab :
1. Ho : = 8 kg
2. H1 : 8 kg
= 0,01
4. Karena = 0,01, maka 1- = 0,99 sehingga (z tabel)= 2,575.
Dengan demikian wilayah kritik adalah -2,575 s/d 2,575.
karena () diketahui, gunakan uji Z
z = ( x - 0)/( / n)
5. Perhitungan : dengan x = 7,8 kg dan n = 50
maka z hit = (7,8-8)/(0,5/50) = -2,83
6. Keputusan : Tolak Ho, kesimpulan rata-rata kekuatan alat 8,
Tunjukkan gambar

Daerah penerimaan dan penolakan


Daerah
penolakan Ho
(terima H1)

Luas=

Daerah
penolakan Ho
(terima H1)

Daerah
penerimaan Ho

-2,575
Untuk

Luas=

2,575

Ho : = 0 lawan H1 : 0

Bagaimana kalau ( atau ) tidak


diketahui?
tidak diketahui, maka diduga
dari simpangan baku contoh (s)
Gunakan uji t
Bila

t = ( x - 0)/(s/n)
t

berdistribusi Student dgn db n-1


Gunakan tabel t

Contoh soal

Soal : Masa pakai lampu adalah 800 jam. Uji terhadap 50


lampu, diperoleh rata-rata 792 jam dan simpangan baku contoh
55 jam. Ujilah dengan taraf 0,05 apakah kualitas lampu
berubah?
Jawab
Ho : = 800 jam, berarti masa pakai lampu 800 jam
H1 : 800 jam, berarti masa pakai berubah bukan 800 jam
t hit = ( x - 0)/(s/n)
= (792-800)/(55/50)
= - 1,029
Lihat tabel t dengan taraf 0,05 dan db=49 dan diperoleh t =2,01.
Karena uji 2 arah maka, maka apabila t hitung terletak antara
-2,01 sampai 2,01, maka H0 akan diterima.
Ternyata t hit terletak didalam wilayah kritis, maka H0 diterima
atau rata-rata masa pakai lampu memang 800 jam

Daerah penerimaan dan penolakan


Daerah
penolakan Ho
(terima H1)

Daerah
penolakan Ho
(terima H1)

Daerah
penerimaan Ho

Luas=0,025

-2,01

Luas=0,025

2,01

t hit = -1,029 terletak didalam wilayah kritis,


Sehingga terima H0

Daerah penerimaan dan penolakan


Daerah
penerimaan H1

Distribusi t student
db = 30
Daerah
penerimaan Ho

Luas=0,01

2,46
t hit = 2,78 lebih dari t tabel, maka terima H1 dan
tolak H0, atau penggunaan GA3 memang meningkatkan
Rata-rata bobot buah minimal 4,5 g

Anda mungkin juga menyukai