Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhamad Nurul Farih

NIM : 3101413045

Gulungan karton berukuran satu meter persegi itu dibentangkan di dinding. Sebuah
gambar peta dunia. Di hadapan para kiai sepuh yang memandangnya sinis, pemuda 21 tahun itu
dengan tegas mengatakan arah kiblat semua masjid dan langgar harus diubah. Dengan sebuah
kompas, dia menunjukkan arah kiblat yang selama ini diyakini ke barat ternyata bukan
menghadap ke Kabah di Mekah, melainkan ke Afrika. Tak perlu mengubah arah masjid, cukup
menggeser posisi kiblat saja, katanya.Usul itu kontan membuat para kiai, termasuk penghulu
Masjid Agung Kauman, Kiai Cholil Kamaludiningrat, meradang. Ahmad Dahlan, anak muda
yang lima tahun menimba ilmu di Kota Mekah, dianggap membangkang aturan yang sudah
berjalan selama berabad-abad lampau. Apalagi bukan sekali ini Ahmad Dahlan membuat para
kiai naik darah.
Dalam khotbah pertamanya sebagai khatib, dia menyindir kebiasaan penduduk di
kampungnya, Kampung Kauman, Yogyakarta. Dalam berdoa itu cuma ikhlas dan sabar yang
dibutuhkan, tak perlu kiai, ketip, apalagi sesajen, katanya. Walhasil, Dahlan dimusuhi. Dahlan,
yang piawai bermain biola, dianggap kontroversial, bahkan disebut-sebut sebagai kiai kafir.
Langgar kidul di samping rumahnya, tempat dia salat berjemaah dan mengajar mengaji, bahkan
sempat hancur diamuk massa lantaran dianggap menyebarkan aliran sesat.Meski sempat putus
asa, Dahlan, yang juga dituduh sebagai kiai kejawen karena dekat dengan organisasi Boedi
Oetomo, tetap pada niat awalnya: menyebarkan ajaran Islam secara benar. Islam sebagai agama
yang mampu memperbaiki kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan, rahmatan lil alamin,
bukan agama mistik dan takhayul seperti anggapan kalangan Eropa dan kaum modern saat itu.
Maka, bersama istri tercinta, Siti Walidah ,dan lima murid setianya, Sudja, Sangidu, Fahrudin,
Hisyam, dan Dirjo, dia membentuk organisasi Muhammadiyah pada 19 November 1912.
Diatas merupakan sedikit kutipan review film Sang Pencerah. Film ini menggambarkan
seorang sosok kyai dan sekaligus guru yaitu Kyai Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri
Muhammadiyah. Ada suatu adegan dalam film ini yang menurut saya sangat menginspirasi, yaitu
adegan ketika Kyai Ahmad Dahlan mengajar murid muridnya. Dalam adegan tersebut beliau
mengajarkan sepotong ayat suci Al-Quran kepada murid muridnya. Kemudian murid murid
beliau membaca ayat tersebut. Hal itu berlanjut setiap hari, sampai murid murid beliau
bertanya kepada beliau, mengapa hanya belajar ayat ini saja. Kemudian beliau mengajak murid
muridnya menuju alun alun dan memperlihatkan para gelandangan yang ada disekitar alun
alun. Kemudian beliau berkata saat kamu memperlajari sesuatu jangan hanya membacanya
tetapi amalkanlah pelajaran yang sudah kamu pelajari itu. Sebenarnya masih banyak sekali hal
hal yang menginspirasi dalam buku dan Film Sang Pencerah.

Anda mungkin juga menyukai