Anda di halaman 1dari 4

Responsif Gender

Sejak jaman dulu hingga jaman sekarang, masyarakat


menganggap gender memiliki arti atau makna yang sama
dengan jenis kelamin (sex), namun sebenarnya kedua hal
tersebut memiliki arti atau makna yang berbeda dan
perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

. Gender

adalah konsep yang mengacu pada peran dan tanggung jawab


perempuan dan laki-laki yang terbentuk dari pengaruh sosial
budaya di masyarakat. Gender dapat berubah seiring dengan
adanya perkembangan jaman serta peran dan tanggung jawab
yang terkandung di dalam gender berbeda pada setiap
kelompok

masyarakat.

Jenis

kelamin

(sex)

adalah

karakteristik anatomi biologi dan fisiologi tubuh yang


menentukan seseorang merupakan laki-laki atau perempuan.
Berikut ini adalah contoh perubahan gender dengan adanya
perkembangan jaman:
Juru masak adalah pekerjaan untuk perempuan,
namun dengan adanya perkembangan jaman, banyak
laki-laki yang menjadi juru masak
Merokok dianggap pantas untuk laki-laki namun tidak
pantas untuk perempuan, namun dengan adanya
perkembangan

jaman, banyak

perempuan

yang

merokok dan pada jaman sekarang perempuan


merokok dianggap hal yang biasa.

No

Tindakan

Gender

Sex

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Perempuan melahirkan, laki-laki tidak


Anak perempuan lembut, laki-laki kasar
Laki-laki mencari nafkah, perempuan
mengurus rumah tangga
Tugas perempuan adalah mengurus anak
Laki-laki menerima warisan sedangkan
perempuan tidak
Hanya laki-laki yang memproduksi sperma
Hanya perempuan yang memiliki rahim
Hanya perempuan yang mengalami
menstruasi
Pemimpin laki-laki lebih baik daripada
perempuan
Seorang sekertaris lebih baik perempuan
Hanya laki-laki yang terkena kanker prostat
Tabel 3. Perbedaan Antara Gender dan Sex

Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan (PUGBK) merupakan suatu strategi untuk mencapai kesetaraan
dan keadilan gender melalui kebijakan dan program
kesehatan yang memperhatikan kebutuhan dan permasalahan
laki-laki dan perempuan kedalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi. Tujuan dilakukan PUG-BK adalah
untuk mewujudkan kesetaraan antara perempuan dan lakilaki sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
oleh karena itu United Nations Development Programme
(UNDP) bersepakat untuk mewujudkan kesetaraan gender.
Perbedaan antara laki-laki dan perempuan seharusnya
tidak menimbulkan ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender.
Namun keadaan ini masih sulit untuk diwujudkan dan berikut
ini adalah beberapa macam manifestasi ketidakadilan dan
ketidaksetaraan gender:

Stereotipi : menempatkan perempuan sebagai makluk


lemah yang perlu dilindungi, tidak punya nilai
ekonomi, tidak penting serta bukan pengambil

keputusan.
Marginalisasi : menempatkan perempuan sebagai
makluk terpinggirkan, tidak diperhatikan dalam

berbagai hal (pengalaman, kebutuhan, dan lain-lain).


Beban Majemuk : memberi perempuan beban
pekerjaan yang lebih banyak daripada laki-laki
sehingga perempuan memiliki beban yang berlipat

ganda.
Subordinasi : menempatkan perempuan pada posisi
yang terletak dibawah posisi laki-laki sehingga
perempuan tidak mempunyai kesempatan maupun

dapat mengambil keputusan seperti laki-laki.


Kekerasan
Berbasis
Gender
:
perempuan
mendapatkan serangan baik secara fisik, seksual dan
psikologis yang menimbulkan penderitaan.
Ketidaksetaraan gender tidak hanya terdapat pada

kehidupan sosial, namun ketidaksetaraan gender juga ada


pada bidang kesehatan. Ketidaksetaraan gender pada bidang
kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu partisipasi,
akses, kontrol, manfaat, sebab internal dan sebab eksternal.
Berikut

ini

adalah

isu

ketidaksetaraan

kesehatan :
1.
2.
3.

Prevalensi dan keparahan penyakit


Lingkungan fisik dan penyakit
Faktor resiko penyakit

pada

bidang

4.
5.

Persepsi dan respon penyakit


Akses : Fisik, psikologis-sosial, kesarkes
6. Keterpajanan dan kerentanan terhadap penyakit.

Anda mungkin juga menyukai