OLEH: UMNAS
Para ulama telah sepakat bulat menuturkan bahwa kalam yang
pertama keluar dari lisan nabi Muhammad itu ialah yang rekamannya
berbentuk teks:
kata
qaul
atau
tilawat.
Sebagian
besar
ulama
Tuhan.
Pisahkan dulu bahwa pada kalimat itu ada yang dengan nama Tuhan,
nama Tuhan, dan Tuhan.
Jadi ada bi, ada ism, dan ada rabb. Yang harus dicari untuk
dijadikan objek baca itu ialah bi itu apa, dan dialah dengan nama
Tuhan. Kemudian ditelusuri mengapa disebut dengan nama Tuhan, apa
itu nama Tuhan, apa hubungannya bi itu dengan ism, dan apa
hubungannya keduanya dengan rabb. Yang pasti untuk memahami ini
jangan
sodorkan
kaedah
bahasa
karena
Muhammad
yang
Imam-imam yang lain seperti al-Hakim dalam al-Mustadrak, al-Baihaqi dalam alDalail dan al-Tabrani dalam al-Kabir mengesahkan ayat tersebut adalah yang pertama
diturunkan.
Saat wahyu ini diturunkan Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira,
ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Adapun mengenai
waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para
ulama, sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada
tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar), sebagian lainnya pada
bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah, dan lainnya adalah
pada bulan Ramadhan pada tanggal 17 (Al-Bara bin Azib), 21 (Syekh Al-Mubarakfuriy)
dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo)
Diriwayatkan dari Aisyah, Ummul mukminin r.a., dia berkata:
Awal mula wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah Saw, berupa
mimpi yang benar, ketika itu Rasulullah Saw, mendapatkan mimpi
yang benar seterang cahaya pagi, kemudian beliau senang berkhalwat.
Beliau berkhalwat di gua Hira untuk beribadah selama beberapa
malam sebelum beliau kembali kepada keluarganya. Rasulullah Saw
membawa perbekalan makanan untuk berkhalwat, lalu beliau pulang
menemui Khadijah untuk mengambil perbekalan lagi, sehingga ketika
berada didalam gua Hira, beliau tiba-tiba mendapat wahyu. Beliau
didatangi malaikat yang mengatakan, Bacalah! Rasulullah Saw
menjawab, Aku tidak bisa membaca, Kata Rasulullah Saw : Lalu
malaikat itu memelukku keras-keras sehingga nafasku terasa sesak,
kemudian dia melepaskanku, lalu dia katakan lagi, Bacalah! Aku
menjawab, Aku tidak bisa membaca. Dia memelukku lagi (kedua
kalinya) dengan keras sehingga nafasku terasa sesak, lalu dia
melepaskanku, kemudia katakan lagi, Bacalah! Aku tidak bisa
membaca. Dia
Daftar Pustaka:
Asyaikh Muqbil. 2006. Shohih Asbabunnuzul. Depok Jabar: Meccah
Imam Az-zabidi. 2002. Ringkasan Hadist Shahih Al-Bukhari. Jakarta :
Pustaka Amani
M. Nasib Ar-Rivai. 2000. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4 (Surah ashShaaffat-an-Naas), Jakarta: Gema Insani
M. Quraish Shihab. 2009. Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan, dan
Keserasian al-Quran). Jakarta: Lentera Hati
Syarif. 2011. Tafsir Tarbawi (Mengenal Ontologi Agama Berbasis
Hikmah), Pontianak: STAIN Pontianak Press