dapat menentukan kekuatan pribadi apapun yang dipunyai pemimpin. Perilaku tugas adalah
suatu perilaku seorang pemimpin untuk mengatur dan merumuskan peranan-peranan dari
anggota-anggota kelompok atau para pengukut, menerangkan kegiatan yang harus dikerjakan
oleh masing-masing anggota, dan bagai mana tugas-tugas tersebut harus dicapai.
Perilaku hubungan adalah perilaku seorang pemimpin yang ingin memelihara hubunganhubungan antara pribadi di antara dirinya dengan anggota-anggota kelompok atau para
pengikut dengan cara membuka lebar-lebar jalur komunikasi, mendelegasikan tanggung
jawab, dan memberikan kesempatan pada bawahan untuk menggunakan potensinya.
Berdasarkan teori gaya kepemimpinan situasional dari beberapa ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan situasional adalah pola prilaku yang diperlihatkan
seorang pemimpin pada saat memimpin pada saat mempengaruhi aktivitas orang lain baik
sebagai individu maupun kelompok.
B. Gaya dasar Kepemimpinan Situasional
Dalam hubungannya dengan prilaku pemimpin ini, ada dua hal yang biasanyadilakukan
terhadap bawahannya atau pengikutnya menurut Hersey dan Blanchard yang dikutip oleh
Miftah Thoha,( 2003:65) yakni : prilaku mengarahkan atau prilaku mendukung.
1. Perilaku mengarahkan adalah sejauh mana seorang pemimpin
melibatkan
dalamkomunikasai satu arah. Bentuk pengarahan dalam komunikasi satu arah ini
antaralain,
menetapkan
peranan
yang
seharusnya
dilakukan
pengikut,
Rendah
Tinggi Dukungan
Dan Rendah
Pengarahan
(Supporting)
G3
Tinggi Pengarahan
Dan Tinggi Dukungan
(Coaching)
G2
Rendah Dukungan
Dan Rendah
Pengarahan
(Delegating)
G4
Tinggi Pengarahan
Dan Rendah Dukungan
(Directing)
G1
Perilaku Mengarahkan
dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai definisi masalah yang kemudian
proses pembuat keputusan didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan. Pemimpin
memberikan kesempatan yang luas bagi bawahan untuk melakasanakan pengontrolan atas
tugastugasnya, karena mereka memiliki kemampuan dan keyakina untuk mengemban
tanggung jawab dalam pengarahan perilaku mereka sendiri.Sesuai dengan uraian tersebut
diatas, bahwa empat gaya dasar kepemimpinan merupakan hal yang penting bagi seorang
pemimpin dalam hubungannya dengan perilaku pemimpin itu sendiri dalam mempengaruhi
bawahannya dalam hal ini perilaku mengarahkan dan perilaku mendukung yang nantinya
akan melibatkan hubungan kerja yang berorientasi akan tugas.
D. Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Situasional
1) Supel atau luwes
2) Berwawasan luas
3) Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
4) Mampu menggerakkan bawahan
5) Bersikap keras pada saat-saat tertentu
6) Berprinsip dan konsisten terhadap suatu masalah
7) Mempunyai tujuan yang jelas
8) Bersikap terbuka bila menyangkut bawahan
9) Mau membantu memecahkan permasalahan bawahan
10) Mengutamakan suasana kekeluargaan
11) Berkomunikasi dengan baik
12) Mengutamakan produktivitas kerja
13) Memberi kesempatan pada bawahan untuk mengutarakan pendapat pada saat-saat tertentu
14) Melakukan atau mengutamakan pengawasan melekat
15) Mengetahui kelemahan dan kelebihan bawahan
16) Mengutamakan kepentingan bersama
17) Bersikap tegas dalam situasi dan kondisi tertentu
18) Mau menerima saran dan kritik dari bawahan
E. Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan Situasional
Kelebihan :
1) Hubungan pemimpin dengan anggota, berdasarkan kadar kepercayaan serta respek
dari bawahan terhadap pemimpin
2) Kadar formalisasi dan prosedur opersional standar pada struktur tugas yang di
berikan oleh pemimpin
3) Otoritas pada suatu situasi seperti penerimaan dan pemberhentian pegawai,
disiplin, promosi serta peningkatan upah
4) Mengarah tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana caranya,
menjadwalkan pekerjaan, mempertahankan standar kinerja, dan memperjelas
peranan pemimpin dalam kelompok