Josefine D. Sahilatua
14014101163
Supervisor : dr. Richard A. Monoarfa, SPU
Residen Pembimbing : dr. Joseph
LATAR
BELAKANG
BUKTI ?
Ditemukan batu kandung kemih seorang mumi
Di negara berkembang :
Penyakit batu buli buli
Di negara maju :
Penyakit BSK bagian atas
ANATOMI SALURAN
KEMIH
GINJAL
Beratnya bervariasi :
120 170 gr atau kurang lebih 0,4%
Struktur Ginjal
URETER
(pelvi-ureter juntion)
Tempat ureter menyilang arteri iliaka di ronga
pelvis
Saat ureter masuk ke buli buli
(benda / batu dari ginjal seringkali tersangkut pada
ketiga tempat ini).
BULI - BULI
Mukosa buli buli terdiri atas sel transisional yang sama pada mukosa
URETRA
Uretra memiliki :
Sfingter uretra interna : terletak pada
Panjang uretra
Wanita : 3 5 cm
Pria : 23 25 cm
Uretra Pria
Uretra posterior
Uretra pars prostatika : bagian uretra yang
uretralis
Kiri kanan verumontanum : duktus
ejakulatorius
Uretra membranosa
Uretra anterior
Dibungkus oleh oleh spongiosum penis
Terdiri atas :
Pars bulbosa
Pars pendularis
Fossa navikularis
Meatus uretra eksterna
Uretra Wanita
Faktor Resiko
Faktor Intrinsik
Herediter (keturunan) :
Umur : paling sering didapatkan pada usia
30 50 tahun
Jenis kelamin : pasien laki laki 3x lebih
banyak dari pasien perempuan
Faktor Ekstrinsik
Geografi : pada beberapa daerah menunjukan
Komposisi batu
Batu kalsium
Paling banyak dijumpai
Terdiri atas : kalsium oksalat, kalsium fosfat dan
campuran keduanya
Faktor terjadinya batu kalsium :
Hiperkalsiuri : kadar kalsium dalam urin lebih besar dari 250 300 mg/24
jam.
Hiperoksaluri : ekskresi oksalat urin melebihi 45 gram per hari.
Hiperurikosuria : kadar asam urat di dalam urine yang melebihi 850mg/24
jam
Hipositraturia : rendahnya kadar kalsium sitrat untuk menghalangi ikatan
kalsium dengan oksalat atau fosfat.
Hipomagnesuria : rendahnya kadar magnesium oksalat untk
menghambat timbulnya batu kalsium.
Batu Struvit
Diebut juga batu infeksi karena terbentuk oleh
silikat
Sangat jarang dijumpai
Batu sistin : kelainan abdorbsi sistin di mukosa usus
Batu xanthin : penyakot bawaan (defisiensi ensim
xanthin oksidase
Batu siklat : pemakaian antasida yang mengandung
siklat secara berlebihan dan dalam jangka waktu
yang lama.
DIAGNOSA
ANAMNESA
Identitas (Nama, Jenis Kelamin, Umur,
Pekerjaan, Alamat)
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu (Hipertensi,
Kolestrol, Asam Urat, Infeksi Saluran Kemih)
Riwayat Kebiasaan (Diet, Alkohol, Rokok,
Olahraga)
Riwayat Mengkonsumsi Obat
BATU GINJAL
Keluhan tergantung : posisi atau letak batu,
besar batu, penyulit lain
Paling sering : nyeri pinggang
Nyeri kolik / nyeri bukan kolik
Nyeri kolik :
aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises ataupun
ureter meingkat dalam usaha untuk mengeluarkan
batu.
Peristaltik meningkat tekanan intraluminal
meningkat peregangan terminal saraf sensasai
nyeri
Nyeri non kolik :
Peregangan kapsul ginjal karena adanya
hidronefrosis atau infeksi pada ginjal
BATU URETER
Batu yang terletak pada distal ureter :
Nyeri saat kencing
Sering kencing
BATU URETRA
Nyeri pinggang miksi tiba tiba terhenti
retensi urin
dapat diraba oleh pasien berupa benjolan keras
bila batu berada pada uretra anterior
rasa sakit hebat pada glans penis, batang penis
atau tempat batu berada
rasa sakit pada perineum dan rectum bila batu
berada pada uretra posterior
Pemeriksaan Fisik
Status Urologis
Regio CVA
Nyeri Ketok
Nyeri tekan
Balotement (+)
Regio Supra-simfisis
Benjolan buli buli (pada retention urin)
Nyeri Tekan dan rabaan batu (dengan bimanual)
Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan elektrolit
menilai nilai kalsium, As. Urat, oksalat dan fosfat dalam
Pemeriksaan Radiologi
Pielografi Retrograd
dilakukan jika dengan pemeriksaan IVP belum dapat
menjelasakan keadaan sistem saluran kemih akibat
adanya penurunan fungsi ginjal.
USG
dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani
pemeriksaan IVP yaitu pada keadaan keadaan :
alergi terhadap bahan kontras
faal ginjal menurun
wanita yang sedang hamil.
Pemeriksaan USG dapat menilai adanya batu di
ginjal atau buli buli (yang ditunjukkan sebagai
echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis, atau
pengerutan ginjal.
TATA LAKSANA
Medikamentosa
Ditujukan untuk batu yang ukurannya
ESWL (Extracorporeal
Shockwave Lithotripsy)
Dapat memecah batu ginjal,
Endourologi
PNL (percutaneous
nephronlithotomy) :
mengeluarkan batu yang berada
Ekstraksi Dormia
mengeluarkan batu ureter dengan
Bedah Laparoskopi
Pembedahan laparoskopi untuk
Bedah Terbuka
Dilakukan jika belum terdapat fasilitas yang
memadai untuk tindakan endourologi,
laparoskopi, maupun ESWL. Pembedahan
terbuka itu antara lain :
Pielitotomi atau Nefrolitotomi : untuk
mengambil batu pada saluran ginjal
Ureterolithotomi : untuk mengambil batu
pada ureter
Vesicolithotomi : untuk mengambil batu
pada vesika urinaria
pada uretra
Nefrektomi : pengambilan ginjal karena
ginjal sudah tidak berfungsi dan berisi
nanah (pionefrosis), korteksnya sudah
sangat tipis, atau mengalami pengkerutan
akibat saluan kemih yang menimbulkan
obstruksi dan infeksi yang menahun.
Mencegah Kekambuhan
Terima Kasih