Oleh:
Nama Mahasiswa
NIM
: 14233007
Program Studi
Konsentrasi
: Teknologi Gas
Diploma
: II (Dua)
Juni 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Kertas Kerja
Wajib yang berjudul Analisis G Size Meter Turbin Pelanggan Industri di PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU DW II Area Sidoarjo
Kertas Kerja Wajib ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan untuk
melengkapi kegiatan program kurikuler sebagai mahasiswa STEM Akamigas
tahun akademik 2014-2015.
Penyusunan Kertas Kerja Wajib ini dilakukan setelah penulis
mendapatkan data-data dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Perusahaan
Gas Negara (Persero) Tbk. SBU DW II Area Sidoarjo pada tanggal 30 Maret 2015
sampai dengan 17 April 2015.
Keberhasilan penulis dalam penyusunan Kertas Kerja Wajib ini tak lepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Direksi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
2. Bapak Ir. Toegas S. Soegiarto, M.T. selaku Plt Ketua STEM Akamigas
3. Bapak Ir. Sujono, M.T. selaku Ketua Konsentrasi STEM Akamigas
4. Bapak Ir. Roni Heru Triyanto, M.T. selaku dosen pembimbing KKW
5. Bapak Misbachul Munir selaku Manajer PGN Area Sidoarjo.
6. Bapak Sucipto selaku pembimbing Praktik Kerja Lapangan
7. Bapak Gilang, Bapak Nito, Bapak Arifin, Bu Yuli, Bu Metya yang telah
membantu penulis memperoleh data-data di lapangan
8. Bapak dan Ibu dosen STEM Akamigas
9. Kedua orang tua tercinta dan keluarga yang tersayang.
10. Bang Zulfan Fauzi dan Kak Annisaa Putri yang telah membantu penulis
dalam mengumpulkan data non teknis
11. Semua pihak yang telah membantu proses PKL ataupun penyusunan
Kertas Kerja Wajib ini
Akhir kata, semoga penulisan Kertas Kerja Wajib ini bisa bermanfaat demi
perkembangan dunia migas.
iv
INTISARI
Meter turbin merupakan salah satu alat ukur yang digunakan untuk
mengetahui flow rate gas yang mengalir. Meter turbin harus disesuaikan dengan
kapasitas gas yang dialirkan pada suatu pelanggan. Kapasitas gas ini akan
menentukan ukuran meter turbin yang akan di pasang. Ukuran meter turbin
biasanya disebut dengan G size. Terdapat berbagai G size dengan range kapasitas
yang berbeda-beda mulai dari G 65 sampai dengan G10000. Jika kapasitas tidak
masuk pada range (out of range), aliran gas yang terbaca dianggap tidak sah
karena menghasilkan kesalahan (error) yang tinggi dan kemungkinan besar
terdapat gas yang tidak terhitung atau looses. Terdapat lima pelanggan sebagai
sampel untuk dilakukan analisis berkaitan dengan kesesuain G size terhadap
kapasitas gas yang dialirkan menuju pelanggan tersebut. Pelanggan pertama yaitu
PT Aneka Metal Industry, meter turbin yang terpasang pada PT Aneka Metal
Industry yaitu G 65 sudah sesuai dengan kapasitas gas yang dialirkan. Namun
flow rate tiap jamnya terlalu fluktuatif dan perlu adanya penambahan tanki
penyimpanan. Pelanggan kedua yaitu PT Karya Terang Sedati, penggunaan meter
turbin G 65 telah sesuai.. Pelanggan ketiga yaitu PT Tomatec Indonesia, kapasitas
gas yang dialirkan menuju PT Tomatec Indonesia terlalu kecil apabila meter
turbin yang digunakan adalah G 400. Diperlukan penggantian meter turbin dengan
G 65. Selanjutnya dua pelanggan terakhir yaitu PT Dharma Perkasa Gemilang dan
PT Asahimas Flat Glass Tbk, meter turbin G 1600 yang terpasang pada kedua
pelanggan telah sesuai dengan kapasitas gas yang dialirkan, sehingga hasil
pengukuran aliran gas dapat dikatakan akurat dan sah sebagai alat ukur custody
transfer.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN LAPANGAN .................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
INTISARI........................................................................................................ v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan Pembahasan ........................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ................................................................................ 3
1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................ 3
II. ORIENTASI UMUM
2.1 Sejarah Singkat PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. .............. 5
2.2 Profil PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. .............................. 6
2.2.1 Maksud dan Tujuan Perusahaan ................................................. 6
2.2.2 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................... 7
2.2.3 Wilayah Usaha di Bidang Distribusi dan Transmisi................... 7
2.3 Profil PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. SBU DW II
Area Sidoarjo ..................................................................................... 9
2.3.1 Tugas Kantor Area Sidoarjo ....................................................... 9
2.3.2 Struktur Organisasi ..................................................................... 10
III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pelanggan ........................................................................................... 11
3.2 Meter Turbin ...................................................................................... 12
3.2.1 Bagian-bagian Meter Turbin ....................................................... 13
3.2.2 Body Meter .................................................................................. 13
3.2.3 Mekanisme Pengukuran ............................................................. 15
3.2.4 Keluaran dan Bagian Pembacaan................................................ 15
3.3 Standar ............................................................................................... 16
3.4 Prinsip Kerja Meter Turbin ................................................................ 17
3.5 G size Meter Turbin ........................................................................... 18
3.6 Dampak Flow Rate Berada di Luar Kapasitas Meter Turbin............. 22
3.6.1 Flow Rate Gas Kurang dari Kapasitas Meter Turbin ................. 22
3.6.2 Flow Rate Gas Lebih dari Kapasitas Meter Turbin .................... 23
IV. PEMBAHASAN
4.1 Tahapan Analisis ................................................................................ 24
4.2 PT Aneka Metal Industry ................................................................... 25
4.2.1 Analisis Berdasarkan Kapasitas per Bulan ................................. 26
4.2.2 Analisis Berdasarkan Kapasitas yang Mengalir Tiap Jam
(Flow Rate) ................................................................................. 27
vi
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel G size Meter Turbin ............................................................... 19
Tabel 4.1 Analisis Persen Kapasitas Meter Turbin di PT Aneka Metal .......... 26
Tabel 4.2 Analisis Persen Kapasitas Meter Turbin di PT Karya Terang ......... 30
Tabel 4.3 Analisis Persen Kapasitas Meter Turbin di PT Tomatec Indonesia. 33
Tabel 4.4 Analisis Persen Kapasitas Meter Turbin di PT Dharma Perkasa ..... 38
Tabel 4.5 Analisis Persen Kapasitas Meter Turbin di PT Asahimas ............... 42
Tabel 4.6 Evaluasi G size Meter Turbin yang Terpasang ................................ 45
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Komponen Dasar Meter Turbin ................................................. 13
Gambar 3.2 Pelat Identifikasi Meter Turbin .................................................. 14
Gambar 3.3 Rotor atau Balin-baling pada Meter Turbin ............................... 15
Gambar 3.4 Counter Meter Turbin ................................................................ 16
Gambar 3.5 Gearbox Meter Turbin ............................................................... 17
Gambar 3.6 Grafik Kalibrasi Meter Turbin ................................................... 22
Gambar 4.1 MR/S PT Aneka Metal Industry................................................. 25
Gambar 4.2 Grafik Flow Rate PT Aneka Metal Industry .............................. 27
Gambar 4.3 Stand Meter Turbin di PT Karya Terang Sedati ........................ 29
Gambar 4.4 Grafik Flow Rate PT Karya Terang Sedati ................................ 31
Gambar 4.5 Stand Meter Turbin di PT Tomatec Indonesia ........................... 33
Gambar 4.6 Grafik Flow Rate PT Tomatec Indonesia (G 400) ..................... 35
Gambar 4.7 Grafik Flow Rate PT Tomatec Indonesia (G 65) ....................... 36
Gambar 4.8 Stand Meter Turbin di PT Dharma Perkasa Gemilang .............. 38
Gambar 4.9 Grafik Flow Rate PT Dharma Perkasa Gemilang ...................... 40
Gambar 4.10 Meter Turbin yang Terpasang di PT Asahimas Flat Glass Tbk 42
Gambar 4.11 Grafik Flow Rate PT Asahimas Flat Glass Tbk ....................... 44
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang penyaluran gas bumi di Indonesia melalui jalur
perpipaan distribusi maupun transmisi. Jaringan pipa transmisi yang dimiliki oleh
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk terdapat di daerah Sumatera, Jawa
bagian barat, dan Jawa bagian timur. Jaringan pipa transmisi digunakan untuk
menyalurkan pasokan gas dengan jarak yang cukup jauh. Sedangkan jaringan pipa
distribusi digunakan oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk
menyalurkan gas kepada pelanggan dengan jarak yang relatif dekat.
Terdapat berbagai aspek penting dalam menyalurkan gas bumi kepada
pelanggan, salah satunya adalah metering. Metering yang dilakukan mencakup
banyak hal terutama aliran gas. Gas yang dialirkan ke pelanggan harus terpantau
dan terhitung, guna terciptanya custody transfer yang baik dan tidak merugikan
kedua belah pihak. Dalam proses penyaluran gas kepada pelanggan, PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mengandalkan suatu alat bernama Meter
Regulating Station (M/RS). Meter regulating station merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengontrol aliran gas kepada pelanggan yang menggunakan jasa
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebagai penyalur gas. Meter regulating
station tersebut, terbagi menjadi dua proses yakni metering dan regulator.
Regulator sendiri berfungsi untuk mengatur tekanan gas yang mengalir.
Sementara metering merupakan suatu proses dimana M/RS melakukan
perhitungan gas yang mengalir.
1
suatu referensi dan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan serta merupakan salah
satu persyaratan dalam mengikuti ujian akhir.
1.2
Tujuan Pembahasan
Tujuan penulisan Kertas Kerja Wajib ini antara lain sebagai persyaratan
Batasan Masalah
Pada Kertas Kerja Wajib ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan
sebagai berikut :
1. Penulis hanya membahas tentang penggunaan G size meter turbin pada
pelanggan IJK/IMP di PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU
DW II Area Sidoarjo
2. Analisis kesesuaian G size meter turbin pelanggan terhadap kapasitas
gas yang dialirkan.
1.4
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Kertas Kerja Wajib ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan, batasan masalah,
II.
2.1
ORIENTASI UMUM
yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 yang
memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara.
Pada tahun 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi dan diubah menjadi PN Gas
yang selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas
Negara. Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PGN pada
tiap tahunnya.
Perusahaan ini mulai menyalurkan gas alam menggantikan gas buatan dari
batu bara dan minyak yang tidak ekonomis pada tahun 1974. Konsumennya
adalah sektor rumah tangga, komersial dan industri. Penyaluran gas alam untuk
pertama kali dilakukan di Cirebon tahun 1974, kemudian disusul berturut-turut di
wilayah Jakarta tahun 1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun 1985, Surabaya
tahun 1994, dan Palembang tahun 1996.
Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan, maka pada
tahun 1984 statusnya berubah menjadi Perum dan pada tahun 1994 statusnya
ditingkatkan lagi menjadi Persero dengan penambahan ruang lingkup usaha yang
lebih luas yaitu selain di bidang distribusi gas bumi juga di bidang yang lebih ke
sektor hulu yaitu di bidang transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter.
PGN kemudian memasuki babak baru menjadi perusahaan terbuka ditandai
dengan tercatatnya saham PGN pada tanggal 15 Desember 2003 di Bursa Efek
Indonesia.
5
2.2
Perencanaan,
pembangunan,
pengembangan
produksi,
penyediaan,
Misi
Pengembangan usaha
Jalur pipa transmisi gas bumi PGN terdiri dari jaringan pipa bertekanan
tinggi sepanjang sekitar 2.160 km yang mengirimkan gas bumi dari sumber gas
bumi ke stasiun penerima pembeli. PGN menerima Toll Fee untuk pengiriman gas
sesuai dengan Gas Transportation Agreement (GTA) atau Perjanjian Transportasi
Gas yang berlaku selama 10-20 tahun.
Untuk mengawasi kegiatan operasional transmisi dan distribusi, PGN
membagi area bisnisnya menjadi empat Unit Bisnis Strategis dengan fokus
geografis masing-masing:
PT
Banten
Gas
Synergi:
jasa,
transportasi,
perdagangan
dan
pertambangan
2.3
merupakan salah satu kantor area milik PGN yang terdapat di wilayah SBU
Distrik Wilayah II Jawa Timur yang terletak di Jl. Jaksa Agung Suprapto no. 17
Sidoarjo. Kantor Area Sidoarjo ini secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama
yaitu bagian Operasi dan Pemeliharaan, Bagian Penjualan, dan Bagian
Administrasi dan layanan umum.
2.3.1 Tugas Kantor Area Sidoarjo
Secara umum kantor Area Sidoarjo memiliki beberapa tugas utama yang
dibagi-bagi menjadi beberapa sektor bagian di Area tersebut, dimana masingmasing sektor bagian tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda, yaitu :
1. Bagian Operasi dan Pemeliharaan
Melakukan tes uji kebocoran yang dilakukan minimal satu kali dalam
seminggu di seluruh jaringan pipa di Area Sidoarjo.
2. Bagian Penjualan
10
III.
3.1
TINJAUAN PUSTAKA
Pelanggan
Pelanggan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang bergerak di
Meter Turbin
Meter turbin merupakan salah satu jenis meter yang digunakan oleh PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebagai salah satu alat custody transfer
dalam perhitungan jumlah volume yang mengalir ke pelanggan yang ditampilkan
dalam bentuk digit angka pada counter. Meter jenis turbin ini digunakan di eropa
sebagai alat transmisi dan distribusi gas sejak tahun 1960 dan disahkan di
Indonesia oleh migas pada tahun 2000.
Meter jenis ini mempunyai prinsip kerja yang didasarkan pada energi
kinetik gas yang melewati poros tengah yang berbentuk kerucut dan memiliki
sudu-sudu (baling-baling) atau lubang dan celah-celah silinder yang tetap pada
porosnya, hal ini akan mengakibatkan gas yang memiliki energi kinetik tersebut
mendorong baling-baling yang mengakibatkan baling-baling tersebut berputar
pada porosnya.
Putaran baling-baling tersebut di teruskan ke gear box yang terdapat pada
gear house secara mekanik, kemudian putaran dari gear tersebut di teruskan oleh
as magnetig yang berfungsi sebagai batang pemutar (joint proppeler shaft) yang
12
memiliki roda gigi yang terhubung ke counter sebagai alat pembaca pada meter.
Kecepatan putaran baling-baling tersebut sebanding dengan rata-rata laju aliran
gas yang melaluinya yang di tampilkan pada counter1:59).
3.2.1 Bagian-bagian Meter Turbin
Bagian-bagian meter turbin terbagi menjadi 3 komponen dasar, yaitu :
Output and
Readout
Mechanism
Measurement
Body Meter
13
menyerupai bentuk tabung atau pipa, bentuk ini di desain agar memudahkan
pemasangan meter turbin pada pipeline. Prinsip kerja dan fungsi utama dari body
meter ini adalah sebagai pelindung komponen-komponen pada meter turbin yang
rapuh dan memiliki sensitifitas tinggi agar tidak rusak dan tidak menimbulkan
nilai error yang tinggi pada saat perhitungan fluida alir yang diakibatkan faktor
lingkungan pengganggu atau noise 3:20).
Umumnya material body terbuat dari steel untuk tekanan tinggi, sedangkan
yang alumunium untuk digunakan pada tekanan rendah. Body biasa disebut rumah
meter (meter housing) harus terbuat dari non magnetik, tahan karet dan tahan
terhadap kemungkinan cairan seperti kondensat atau glycol.
Body meter biasanya akan mempunyai identitas seperti :
Nama pabrikan
Kapasitas maksimum pada actual volume unit (meter kubik per jam)
Maksimum tekanan kerja operasinya yang diijinkan, dalam bar atau psig
Nomor seri
Tanda panah untuk arah aliran gas pada saat pemasangan meter
14
15
Standard
Ada dua standar yang digunakan pada perhitungan untuk pengukuran
meter ini yaitu satu asli dari Amerika (US) dan satunya lagi asli dari Eropa di
mana keduanya sudah dapat diaplikasikan pada bisnis gas, yaitu:
a. American Gas Association (AGA) Report No. 7 Measurement of Fuel Gas by
Turbine Meter
b. International Standards Organization (ISO) Report ISO 9951
16
3.4
melewati sudu meter dengan adanya poros tengah yang besar dan berbentuk
kerucut, maka akan menyebabkan kenaikan kecepatan gas melalui bagian
straightener atau disebut sebagai nose cone, selanjutnya akan mengakibatkan
terdorongnya baling-baling (turbine meter) hingga dapat melalui porosnya.
dengan perbandingan rasio tertentu dari roda gigi (gear) yang dihubungkan
dengan index plate didapatkan laju alir gas secara desimal (mechanical index) dan
terletak di atas daripada body meter.
Index meter normal pada umumnya ditunjukkan dalam satuan meter kubik
(m3) pada pengukuran kondisi lapangan serta ditunjukkan dalam 8 (delapan) digit
desimal.
Di antara bagian body dengan mechanical index atau counter head disekat
dengan sebutan tophat yang berfungsi sebagai penyekat agar tidak terjadi
kebocoran gas secara mekanis antara bagian dalam dengan bagian luar meter.
Pengukuran ideal gas yang diukur meter turbin, diperoleh dengan adanya
keseragaman kecepatan tanpa adanya pusaran dan getaran.
3.5
18
G Size
in.
2"
G. 65
G. 100
80
3"
G. 160
G. 250
G. 160
100
4"
G. 250
G. 400
G. 400
150
6"
G. 650
G. 1000
G. 1000
200
8"
G. 1600
G. 1000
250
10"
G. 1600
G. 2500
G. 2500
300
12"
G. 4000
G. 4000
400
16"
G. 6500
G. 6500
500
20"
G. 10000
*) 1: 10 Measuring range
Dimensions
(Length)
mm
150
240
300
4450
600
750
900
1200
1500
19
Po + Pabs
Qm!"#
Pabs
Keterangan :
Po = Pressure outlet atau Tekanan operasi (Bar)
Pabs = Pressure absolute = 1,01325 Bar
Qmmax = Kapasitas maksimum meter , yaitu kapasitas maksimum
fluida yang diperbolehkan mengalir melalui meter turbin pada G size
tertentu, dapat dilihat pada tabel 3.1 (m3/Jam)
2)
Keterangan :
Kapasitas Gas Pelanggan = Volume yang disalurkan ke pelanggan tiap
jamnya, kapasitas ini meliputi kapasitas yang tercantum pada Surat
Kontrak Perjanjian Jual Beli Gas dan kapasitas nyata di lapangan.
(m3/Jam)
20
21
yang berbeda. Hal ini menyebabkan pemilihan kapasitas meter turbin yang sesuai
dengan kapasitas meter turbin sangat penting. Terdapat beberapa dampak apabila
kapasitas yang dialirkan kurang atau lebih dari range kapasitas meter tersebut
dapat melakukan pengukuran secara tepat.
3.6.1 Flow Rate Gas Kurang dari Kapasitas Meter Turbin
Flow rate yang dialirkan harus sesuai dengan range kapasitas meter turbin
yang terpasang. Sehingga pemilihan meter turbin diawal pemasangan instalasi
pipa untuk mengalirkan gas menuju pelanggan harus tepat dan sesuai. Kesalahan
pemilihan meter turbin akan berdampak pada pengukuran yang tidak tepat. Meter
turbin yang memiliki range kapasitas yang lebih besar dari flow rate gas yang
22
23
IV.
4.1
PEMBAHASAN
Tahapan Analisis
Analisis yang dilakukan oleh penulis dibagi menjadi beberapa tahap.
Untuk tahapan awal, penulis menentukan pelanggan gas PT PGN yang bergerak
di sektor industri sebanyak lima perusahaan sebagai sampel untuk dilakukan
analisis berkaitan dengan ukuran meter turbin yang telah tepasang. Selanjutnya
penulis mengumpulkan data-data seperti kapasitas maksimum kontrak per bulan,
kapasitas minimum kontrak per bulan, dan kapasitas yang telah tersalurkan tiap
bulannya, serta ukuran meter turbin yang telah terpasang.
Tahap selanjutnya penulis melakukan analisis meter turbin terhadap
kapasitas maksimum kontrak, kapasitas minimum kontrak, dan kapasitas yang
telah tersalurkan. Kapasitas minimum dan maksimum kontrak per bulan di dapat
dari Surat Kontrak Perjanjian Jual Beli Gas sedangkan untuk kapasitas yang
tersalurkan per bulan diambil dari data yang terdapat pada Electronic Volume
Corrector (EVC) selama empat bulan terakhir lalu dirata-rata. Dari data tersebut
dapat ditentukan kapasitas tiap jam atau flow rate. Flow rate ini akan
dibandingkan dengan Kapasitas Maksimum Meter Terpasang dan akan diketahui
persentase kapasitas terhadap keakurasian pada meter turbin yang terpasang.
Lalu untuk tahap terakhir, penulis membandingkan flow rate di lapangan
dengan range ukur optimal meter turbin yang terpasang, yaitu 25% sampai
dengan 80% dari kapasitas maksimum meter terpasang. Data disajikan dengan
24
grafik sehingga dapat dilihat apakah flow rate gas melampui batasan range
tersebut.
4.2
Kapasitas tersalurkan
: 55.333,76 m3/Bulan
Tekanan operasi
: 2 Bar
Waktu operasi
: 10 Jam/Hari, 6 Hari/Minggu
: G 65
25
26
6
10
Diameter
inci
2
3
3
4
3
4
4
6
6
6
8
6
10
10
12
12
16
12
20
20
hari
hari
jam
Tekana (P) :
absolute =
Operasi =
m3/bulan
m3/bulan
m3/bulan
Range Kapasitas
Min
Max
m3/jam m3/jam
10
100
16
160
13
250
13
250
20
400
20
400
32
650
32
650
50
1000
80
1600
80
1600
130
2500
130
2500
200
4000
200
4000
320
6500
320
6500
500
10000
500
10000
800
16000
1.01325
2
Tekanan Operasi
2
Min
Max
29.74
297.38
47.58
475.82
38.66
743.46
38.66
743.46
59.48
1,189.54
59.48
1,189.54
95.16
1,933.00
95.16
1,933.00
148.69
2,973.85
237.91
4,758.15
237.91
4,758.15
386.60
7,434.62
386.60
7,434.62
594.77
11,895.39
594.77
11,895.39
951.63
19,330.00
951.63
19,330.00
1,486.92
29,738.47
1,486.92
29,738.47
2,379.08
47,581.54
bar
bar
Persentase
Min
13%
8%
5%
5%
3%
3%
2%
2%
1%
1%
1%
1%
1%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
Max
65%
40%
26%
26%
16%
16%
10%
10%
6%
4%
4%
3%
3%
2%
2%
1%
1%
1%
1%
0%
26
Salur
72%
45%
29%
29%
18%
18%
11%
11%
7%
4%
4%
3%
3%
2%
2%
1%
1%
1%
1%
0%
25%. Untuk kapasitas maksimum kontrak berada pada 65% dan persentase
kapasitas yang tersalurkan berada pada 72% yang artinya kapasitas maksimum
dan kapasitas yang tersalurkan masuk dalam range optimal meter turbin bekerja,
yaitu 25% sampai dengan 80%. Hasil pengukuran bisa dikatakan tepat dan sesuai
karena kapasitas gas yang mengalir terutama kapasitas yang tersalurkan berada
pada range optimal pengukuran meter turbin.
4.2.2 Analisis Berdasarkan Kapasitas Gas yang Mengalir Tiap Jam (Flow
Rate)
Untuk melakukan analisis berdasarkan flow rate, perlu ditentukan range
flow rate yang dapat terbaca secara tepat pada turbin meter.
minimum meter = 297,38 m! Jam 25%
= 74,3461633 m! Jam
maksimum meter = 297,38 m! Jam 80%
= 237,907723 m! Jam
Selanjutnya dapat dibandingkan antara range kapasitas optimal meter
turbin dengan flow rate actual yang terukur dalam meter turbin dan sudah
terkoreksi oleh EVC. Grafik pada Gambar 4.2 merupakan grafik data
perbandingan antara flow rate aktual dengan range optimal pengukuran meter
turbin dengan G 65.
27
28
semakin tinggi. Hal ini menyebabkan bertambahnya flow rate yang berada di
bawah batas minimum range kapasitas optimal meter turbin.
Meter turbin ukuran G 65 tetap dapat di gunakan asalkan fluktuasi atau
flow rate yang melebihi range optimal pengukuran meter turbin terjadi secara
singkat. Selain itu untuk menjaga agar tidak terjadi kerugian karena kerusakan
alat, pihak PGN dapat memberikan himbauan kepada pelanggan untuk menjaga
penggunaan gas agar lebih teratur, atau melakukan perjanjian apabila terjadi
kerusakan pihak pelanggan berkewajiban untuk mengganti.
Selain itu upaya lain untuk meminimalisir terjadinya kerusakan akibat
flutuasi aliran gas yang mengalirkan menuju pelanggan dapat ditambahkan tangki
penyimpanan atau storage tank. Hal ini bertujuan agar aliran yang melewati meter
turbin lebih stabil dan fluktuasi hanya terjadi setelah keluar dari tanki
penyimpanan.
4.3
Kapasitas tersalurkan
: 61.276,12 m3/Bulan
Tekanan operasi
: 1,5 Bar
Waktu operasi
: 24 Jam/Hari, 6 Hari/Minggu
: G 65
29
26
6
24
Diameter
inci
2
3
3
4
3
4
hari
hari
jam
Tekana (P) :
absolute =
Operasi =
m3/bulan
m3/bulan
m3/bulan
Range Kapasitas
Min
Max
m3/jam m3/jam
10
100
16
160
13
250
13
250
20
400
20
400
Tekanan Operasi
1.5
Min
Max
24.80
248.04
39.69
396.86
32.25
620.10
32.25
620.10
49.61
992.15
49.61
992.15
30
1.01325
1.5
bar
bar
Persentase
Min
39%
24%
16%
16%
10%
10%
Max
47%
29%
19%
19%
12%
12%
Salur
40%
25%
16%
16%
10%
10%
G-400
G-400
G-650
G-1000
G-1000
G-1600
G-1600
G-2500
G-2500
G-4000
G-4000
G-6500
G-6500
G-10000
4
6
6
6
8
6
10
10
12
12
16
12
20
20
32
32
50
80
80
130
130
200
200
320
320
500
500
800
650
650
1000
1600
1600
2500
2500
4000
4000
6500
6500
10000
10000
16000
79.37
79.37
124.02
198.43
198.43
322.45
322.45
496.08
496.08
793.72
793.72
1,240.19
1,240.19
1,984.31
1,612.25
1,612.25
2,480.38
3,968.62
3,968.62
6,200.96
6,200.96
9,921.54
9,921.54
16,122.50
16,122.50
24,803.85
24,803.85
39,686.16
6%
6%
4%
2%
2%
2%
2%
1%
1%
1%
1%
0%
0%
0%
7%
7%
5%
3%
3%
2%
2%
1%
1%
1%
1%
0%
0%
0%
31
6%
6%
4%
2%
2%
2%
2%
1%
1%
1%
1%
0%
0%
0%
32
range optimal meter turbin bekerja adalah sebesar 68%. Sebesar 1% berada diatas
range optimal pengukuran meter turbin dan 31% berada dibawahnya. Namun
untuk flow rate yang berada dibawah range ini dikarenakan pada jam dan hari itu
pelanggan tidak melakukan kegiatan produksi sehingga tidak ada pemakaian gas.
Untuk itu flow rate pada PT Karya Terang Sedati bisa dikatakan hampir
seluruhnya berada pada range optimal pengukuran meter turbin dan hasil
pengukuran dianggap sah dan tepat.
4.4
PT Tomatec Indonesia
Data yang diperoleh berkaitan dengan ukuran dengan meter turbin yang
terpasang serta kapasitas kontrak (Lampiran 4) dan kapasitas yang tersalurkan
menuju PT Tomatec Indonesia disajikan sebagai berikut,
: 80.000 m3/Bulan
Kapasitas tersalurkan
: 59.706,98 m3/Bulan
Tekanan operasi
: 2 Bar
Waktu operasi
: 24 Jam/Hari, 7 Hari/Minggu
: G 400
33
30
7
24
Diameter
inci
2
3
3
4
3
4
4
hari
hari
jam
Tekana (P) :
absolute =
Operasi =
m3/bulan
m3/bulan
m3/bulan
Range Kapasitas
Min
Max
m3/jam m3/jam
10
100
16
160
13
250
13
250
20
400
20
400
32
650
34
1.01325
2
Tekanan Operasi
2
Min
Max
29.74
297.38
47.58
475.82
38.66
743.46
38.66
743.46
59.48
1,189.54
59.48
1,189.54
95.16
1,933.00
bar
bar
Persentase
Min
37%
23%
15%
15%
9%
9%
6%
Max
45%
28%
18%
18%
11%
11%
7%
Salur
28%
17%
11%
11%
7%
7%
4%
G-400
G-650
G-1000
G-1000
G-1600
G-1600
G-2500
G-2500
G-4000
G-4000
G-6500
G-6500
G-10000
6
6
6
8
6
10
10
12
12
16
12
20
20
32
50
80
80
130
130
200
200
320
320
500
500
800
650
1000
1600
1600
2500
2500
4000
4000
6500
6500
10000
10000
16000
95.16
148.69
237.91
237.91
386.60
386.60
594.77
594.77
951.63
951.63
1,486.92
1,486.92
2,379.08
1,933.00
2,973.85
4,758.15
4,758.15
7,434.62
7,434.62
11,895.39
11,895.39
19,330.00
19,330.00
29,738.47
29,738.47
47,581.54
6%
4%
2%
2%
1%
1%
1%
1%
1%
1%
0%
0%
0%
7%
4%
3%
3%
2%
2%
1%
1%
1%
1%
0%
0%
0%
Berdasarkan pada Tabel 4.3 dengan meter turbin yang terpasang pada PT
Tomatec Indonesia yaitu G 400, persentase untuk kapasitas minimum kontrak
sebesar 6% dari kapasitas maksimum meter yang terpasang. Pada kapasitas
maksimum kontrak 7% dari kapasitas maksimum meter, dan pada kapasitas yang
tersalurkan 4% dari kapasitas maksimum meter. Ini terlihat jelas bahwa ditinjau
dari kapasitas kontrak dan kapasitas yang tersalurkan ukuran meter turbin yang
terpasang tidak tepat. G size meter turbin yang terpasang terlalu besar sehingga
persentase kapasitasnya berada di bawah range optimal pengukuran meter turbin.
Sehingga perlu adanya penggantian meter turbin ke ukuran yang lebih
kecil. Dapat dilihat pada Tabel 4.3, ukuran meter turbin yang sesuai dengan
kapasitas gas yang dialirkan yaitu meter turbin G 65. Dengan menggunakan meter
turbin G 65 persen kapasitas maksimum kontrak sebesar 45%, persen kapasitas
minimum kontrak 37%, dan persen kapasitas yang tersalurkan yaitu 28%.
Sehingga dapat dikatakan seluruh persen kapasitas berada pada range optimal
pengukuran meter turbin G 65.
35
4%
3%
2%
2%
1%
1%
1%
1%
0%
0%
0%
0%
0%
4.4.2 Analisis Berdasarkan Kapasitas Gas yang Mengalir Tiap Jam (Flow
Rate)
Analisis untuk meter turbin yang terpasang pada PT Tomatec Indonesia
yaitu meter turbin G 400. Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa flow rate
gas di PT Tomatec sesuai dengan analisis persen kapasitas gas yang mengalir
yaitu berada dibawah range kapasitas optimal meter turbin.
minimum meter(G 400) = 1933,00 m! Jam 25%
= 483,25 m! Jam
maksimum meter(G 400) = 1933,00 m! Jam 80%
= 1546,4 m! Jam
Selanjutnya dapat dibandingkan antara range optimal pengukuran meter
turbin dengan flow rate actual yang terukur dalam meter turbin dan sudah
terkoreksi oleh EVC. Perbandingan ini dapat di gambarkan dalam sebuah grafik
seperti pada Gambar 4.6.
36
Berdasarkan grafik pada Gambar 4.6 yang lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 9, garis berwarna biru merupakan flow rate aktual yang terbaca oleh
meter turbin. Garis berwana merah dan kuning merupakan range kapasitas meter
standar pabrikan, dan garis berwarna oranye dan hijau merupakan range kapasitas
optimal meter turbin.
Pada Gambar 4.6 grafik membuktikan bahwa flow rate gas yang mengalir
menuju PT Tomatec Indonesia sebagian besar berada dibawah range optimal
pengukuran meter turbin. Data menunjukkan bahwa seluruh flow rate atau 100%
flow rate yang melewati meter turbin ini tidak menyentuh batas bawah range
kapasitas optimal meter turbin. Bahkan pada waktu tertentu flow rate menjadi
sama dengan nol (0), dapat dikatakan pada waktu ini turbin pada meter turbin
tidak berputar karena flow rate yang terlalu kecil sehingga tidak mampu
memberikan gaya yang cukup kuat untuk memutar turbin. Hal ini menyebabkan
pengukuran pada meter turbin diragukan keabsahannya. Sehingga diperlukan
penggantian meter turbin dengan G size yang lebih kecil yaitu G 65.
minimum meter(G 65) = 297,385 m! Jam 25%
= 237,91 m! Jam
maksimum meter(G 65) = 297,385 m! Jam 80%
= 74,35 m! Jam
Sehingga dapat terlihat perbandingan antara flow rate gas pada PT
Tomatec Indonesia dengan range optimal pengukuran meter turbin G 65.
37
38
4.5
Kapasitas tersalurkan
: 2.331.976,80 m3/Bulan
Tekanan operasi
: 2 Bar
Waktu operasi
: 24 Jam/Hari, 7 Hari/Minggu
: G 1600
39
30
7
24
Diameter
inci
2
3
3
4
3
4
4
6
6
6
8
6
10
10
12
12
16
12
20
20
hari
hari
jam
Tekana (P) :
absolute =
Operasi =
m3/bulan
m3/bulan
m3/bulan
Range Kapasitas
Min
Max
m3/jam m3/jam
10
100
16
160
13
250
13
250
20
400
20
400
32
650
32
650
50
1000
80
1600
80
1600
130
2500
130
2500
200
4000
200
4000
320
6500
320
6500
500
10000
500
10000
800
16000
1.01325
2
Tekanan Operasi
2
Min
Max
29.74
297.38
47.58
475.82
38.66
743.46
38.66
743.46
59.48
1,189.54
59.48
1,189.54
95.16
1,933.00
95.16
1,933.00
148.69
2,973.85
237.91
4,758.15
237.91
4,758.15
386.60
7,434.62
386.60
7,434.62
594.77 11,895.39
594.77 11,895.39
951.63 19,330.00
951.63 19,330.00
1,486.92 29,738.47
1,486.92 29,738.47
2,379.08 47,581.54
bar
bar
Persentase
Min
1129%
706%
452%
452%
282%
282%
174%
174%
113%
71%
71%
45%
45%
28%
28%
17%
17%
11%
11%
7%
Max
1355%
847%
542%
542%
339%
339%
208%
208%
135%
85%
85%
54%
54%
34%
34%
21%
21%
14%
14%
8%
40
Salur
1089%
681%
436%
436%
272%
272%
168%
168%
109%
68%
68%
44%
44%
27%
27%
17%
17%
11%
11%
7%
diketahui bahwa dengan menggunakan meter turbin G 1600 kapasitas gas yang
terasalurkan menuju PT Dharma Perkasa Gemilang terukur dengan tepat dan
sesuai. Sehingga hasil pengukura dari meter turbin ini dianggap sah.
Penggunaan meter turbin G 2500 juga menunjukkan bahwa persen
kapasitas gas yang dialirkan berada pada range kapasitas optimal meter turbin.
Namun dilihat dari nilai persentasenya, kapasitas gas pada PT Dharma Perkasa
Gemilang mendekati batas bawah kapasitas optimal meter turbin G 2500.
Sehingga pemilihan G 1600 merupakan G size yang paling tepat karena apabila
terjadi fluktuasi dalam bentuk penurunan ataupun kenaikan kapasitas yang
dialirkan, ini masih dapat terukur dengan baik oleh meter turbin selama tidak
keluar dari range (out of range).
4.5.2 Analisis Berdasarkan Kapasitas Gas yang Mengalir Tiap Jam (Flow
Rate)
Batas atas dan batas bawah range kapasitas optimal ditentukan untuk
membandingkan nilai flow rate tiap jam. Hal ini untuk membuktikan bahwa
dengan menggunakan G 1600 tidak ada flow rate yang berada di luar range
optimal pengukuran meter turbin.
minimum meter = 7.434,62 m! Jam 25%
= 1.858,65 m! Jam
maksimum meter = 7.434,62 m! Jam 80%
= 5.947,69 m! Jam
Selanjutnya dapat dibandingkan antara range kapasitas optimal meter
turbin dengan flow rate actual yang terukur dalam meter turbin dan sudah
41
terkoreksi oleh EVC. Grafik pada Gambar 4.9 merupakan grafik data
perbandingan antara flow rate aktual dengan batas atas dan batas bawah
pengukuran optimal meter turbin dengan G 1600.
42
pada PT Dharma Perkasa Gemilang telah sesuai dan dianggap sah sebagai alat
ukur custody transfer.
4.6
Kapasitas tersalurkan
: 4.815.585,33 m3/Bulan
Tekanan operasi
: 3,5 Bar
Waktu operasi
: 24 Jam/Hari, 7 Hari/Minggu
: G 1600
Gambar 4.10 Meter Turbin yang Terpasang di PT Asahimas Flat Glass Tbk
43
30
7
24
GRating
G-65
G-100
G-160
G-160
G-250
G-250
G-400
G-400
G-650
G-1000
G-1000
G-1600
G-1600
G-2500
G-2500
G-4000
G-4000
G-6500
G-6500
G-10000
Diameter
inci
2
3
3
4
3
4
4
6
6
6
8
6
10
10
12
12
16
12
20
20
hari
hari
jam
Tekana (P) :
absolute =
Operasi =
m3/bulan
m3/bulan
m3/bulan
Range Kapasitas
Min
Max
m3/jam m3/jam
10
100
16
160
13
250
13
250
20
400
20
400
32
650
32
650
50
1000
80
1600
80
1600
130
2500
130
2500
200
4000
200
4000
320
6500
320
6500
500
10000
500
10000
800
16000
44
1.01325 bar
3.5 bar
Tekanan Operasi
3.5
Min
Max
44.54
445.42
71.27
712.68
57.91
1,113.56
57.91
1,113.56
89.08
1,781.69
89.08
1,781.69
142.54
2,895.25
142.54
2,895.25
222.71
4,454.23
356.34
7,126.77
356.34
7,126.77
579.05 11,135.58
579.05 11,135.58
890.85 17,816.93
890.85 17,816.93
1,425.35 28,952.50
1,425.35 28,952.50
2,227.12 44,542.31
2,227.12 44,542.31
3,563.39 71,267.70
Persentase
Min
1310%
819%
524%
524%
327%
327%
201%
201%
131%
82%
82%
52%
52%
33%
33%
20%
20%
13%
13%
8%
Max
1565%
978%
626%
626%
391%
391%
241%
241%
157%
98%
98%
63%
63%
39%
39%
24%
24%
16%
16%
10%
Salur
1502%
938%
601%
601%
375%
375%
231%
231%
150%
94%
94%
60%
60%
38%
38%
23%
23%
15%
15%
9%
45
46
4.7
pelanggan gas PGN yang bergerak dibidang industri, dapat dilakukan evaluasi
kesesuaian G size yang terpasang pada pelanggan seperti pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Evaluasi G size Meter Turbin yang Terpasang
No
Kapasitas Gas
(m3/Jam)
Nama
Pelanggan
P
(Bar)
G
size
Min
38
Maks
192
Salur
213
2.0
65
Kapasitas
Meter
(m3/Jam)
Min
Maks
30
297
PT Aneka
Metal
Industry
PT Karya
Terang
Sedati
96
115
98
1.5
65
25
248
PT Tomatec
Indonesia
111
133
83
2.0
400
95
1933
PT Darma
Perkasa
Gemilang
3,357
4,028
3,239
2.0
1600
387
7435
PT
Asahimas
Flat Glass
Tbk.
5,833
6,972
6,688
3.5
1600
579
11136
47
Evaluasi
G size yang terpasang
telah sesuai dengan
kapasitas gas pada
pelanggan. Untuk
mengakomodir flow
rate yang fluktuatif
disarankan untuk
penambahan tangki
penyimpanan (storage
tank).
G size yang terpasang
telah sesuai dengan
kapasitas gas yang
dialirkan. Tidak perlu
adanya penggantian
atau penambahan alat.
G size yang terpasang
terlalu besar. Perlu
penggantian meter
turbin G 65
G size yang terpasang
telah sesuai dengan
kapasitas gas yang
dialirkan. Tidak perlu
adanya penggantian
atau penambahan alat.
G size yang terpasang
telah sesuai dengan
kapasitas gas yang
dialirkan. Tidak perlu
adanya penggantian
atau penambahan alat.
V.
5.1
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil analisis data yang diperoleh sejak 30 Maret 2015 hingga 17
48
Flow rate yang melalui meter tersebut sebagian besar berada pada range
optimal pengukuran meter turbin, sehingga hasil pengukuran aliran gas dapat
dikatakan akurat dan sah sebagai alat ukur custody transfer.
5. Penggunaan meter turbin di PT Asahimas Flat Glass Tbk. merupakan
penggunaan meter turbin yang paling ideal. Hal ini karena flow rate gas yang
mengalir melalui meter turbin seluruhnya berada pada range optimal
pengukuran meter turbin G 1600.
5.1
Saran
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di PT Perusahaan Gas Negara
49
DAFTAR PUSTAKA
1. Spink, Leland K. 1967. Principles and Practice of Flow Meter Engineering.
The Foxboro Company. United States of America.
2. -----------, Panduan Berlangganan Gas, PT Perusahaan Gas Negara (Persero)
Tbk.
3. -----------, Gas Turbine Meter X-XIC Series, Instromet, United Kingdom.
4. -----------, Turbine Gas Flow Meter Brochure, Elster.
5. -----------, Metering System, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Tahapan Analisis
G Size Meter
Menghitung kapasitas
maksimum meter
Menentukan range
optimal meter
Menentukan persen
kapasitas gas
Identifikasi persen
kapasitas gas
Membandingkan flow
rate dengan range