Anda di halaman 1dari 26

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL

PROPOSAL SKRIPSI
NAMA : TAQORRUB UBAIDILLAH
NIM : 3201406546
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GEOGRAFI

JUDUL: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL CIRC ( COOPERATIVE


INTEGRATED READING AND COMPOSITION ) DALAM PEMBELAJARAN
GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 CEPIRING TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran
didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi;
otak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Akibatnya?ketika anak didik kita lulus dari sekolah mereka
pintar secara teoritis tetapi mereka miskin aplikasi ( Wina Sanjaya, 2006:1 ).

Problematika pendidikan yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah


terdapatnya kesenjangan yang cukup lebar antara pengetahuan yang dimiliki para
siswa dengan sikap dan perilakunya. Banyak siswa yang tahu atau hafal materi
pelajaran, tetapi tidak mampu mengaplikasikan pengetahuannya bagi peningkatan
kualitas kehidupannya. Pembelajaran efektif seharusnya pembelajaran yang lebih
memberdayakan siswa dalam proses belajar mengajar. Namun, pembelajaran
selama ini hanya berpusat pada guru dan kurang relevan dengan kehidupan siswa.

1
Oleh karena itu, perlu adanya sebuah model pembelajaran yang tidak hanya
mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta tetapi sebuah model pembelajaran
yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara ( Wina
Sanjaya, 2006:2 ).

Praktek pembelajaran Geografi di sekolah selama ini terkesan tidak


menarik bagi siswa. Siswa menganggap pelajaran Geografi hanya sebagai
pelajaran yang lebih bersifat hafalan, yakni hanya membeberkan teori-teori saja
tanpa ada praktiknya. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa geografi merupakan mata
pelajaran yang tidak menarik, membosankan, sulit dan lain-lain yang
menunjukkan sebenarnya siswa tidak menyukai pelajaran tersebut. Keadaan ini
dapat diperparah lagi jika guru mengajarkannya monoton, terlalu teoritis, dan
kurang buku ajar.

Berdasarkan observasi selama Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) di


SMA Negeri 1 Cepiring pada tanggal 6 Oktober - 19 Desember 2009 fakta
menunjukkan bahwa:
1. Pembelajaran Geografi sering dilaksanakan dengan menggunakan metode
ceramah, metode tanya jawab dan metode diskusi sehingga proses belajar
mengajar dikelas dapat berjalan dengan efektif.
2. Sudah muncul adanya kreativitas dan aktivitas siswa membaca dan
menulis secara kelompok atau koopertif dalam pembelajaran Geografi
3. Siswa sering diberi tugas oleh guru Geografi untuk membuat laporan,
kliping dan makalah yang nantinya akan dipresentasikan didepan kelas.

2
Selain itu banyak hal yang menunjukkan adanya aktivitas dan kreativitas
siswa diluar jam pelajaran Geografi, diantaranya:
1. Banyaknya kreativitas siswa dalam menulis majalah dinding disekolahan,
baik itu berwujud puisi cerpen maupun artikel, boleh dikatakan bahwa
kemamuan dan kemampuan siswa untuk menulis itu tinggi.
2. Aktivitas siswa dalam berkunjung ke perpustakan sekolah semakin
meningkat, yang mana di indikasikan bahwa tingkat membaca siswa itu
tinggi.
3. Siswa banyak yang aktif diberbagai kegiatan intrakulikuler dan
ekstrakulikuler disekolahan, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat
bersosialisasi siswa itu tinggi.

Seorang guru / pengajar membutuhkan kejelian khusus dalam hal memilih


model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah satu model
pembelejaran yang telah dicoba oleh Steven dan Slavin adalah model
pembelajaran Cooperative Integrated Read and Composition ( CIRC ) yakni
model pembelajaran yang dengan cara mengelompokkan dalam 4 kelompok yang
heterogen dimana pada masing-masing kelompok diberikan wacana atau kliping
sehingga akan terjadi proses diskusi, selanjutnya masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil diskusinya, dan guru kemudian memberikan kesimpulan.

Rendahnya pemahaman konsep siswa dan prestasi belajar Geografi di


SMA Negeri 1 Cepiring merupakan salah satu indikasi perlunya perbaikan model
yang kurang tepat yang digunakan oleh guru, sehingga kita perlu mencari suatu
alternatif lain atau model pembelajaran lain dalam proses belajar mengajar. Salah
satu model pembelajaran yang bisa memfasilitasi yaitu Cooperative Integrated
Reading and Composition ( CIRC ). Model pembelajaran CIRC ini diadaptasikan
dengan kemampuan peserta didik dalam proses pembelajarannya serta
membangun kemampuan siswa untuk membaca dan menyusun rangkuman
berdasarkan materi yang dibacanya, sehinngga dapat meningkatkan pemahaman
konsep siswa terhadap materi yang diajarkan. Model pembelajaran ini juga cocok

3
bagi siswa yang merasa cepat jenuh dalam menerima pelajaran serta siswa yang
memiliki daya ingat lemah. Berdasarkan uraian diatas penulis menjadi tertarik
untuk meneliti ” Efektivitas Penggunaan Model CIRC ( Cooperative
Integrated Reading and Composition ) dalam Pembelajaran Geografi di SMA
Negeri 1 Cepiring Tahun 2010”.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah,
diantaranya sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan Model CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition ) dapat berjalan secara efektif dalam Pembelajaran Geografi
di SMA Negeri 1 Cepiring Tahun 2010?
2. Apakah penggunaan Model CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Geografi di SMA Negeri 1 Cepiring Tahun 2010?

C. TUJUAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penggunaan Model CIRC
( Cooperative Integrated Reading and Composition ) dalam Pembelajaran
Geografi di SMA Negeri 1 Cepiring Tahun 2010
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan Model CIRC ( Cooperative
Integrated Reading and Composition ) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Cepiring Tahun
2010?

D. MANFAAT
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka adapun
manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, mengetahui apakah penggunaan Model CIRC ( Cooperative
Integrated Reading and Composition ) dapat efektif dalam Pembelajaran

4
Geografi di SMA Negeri 1 Cepiring Tahun 2010
2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan aktivitas
dan kreativitas siswa dalam belajar geografi
3. Bagi siswa
a) Menumbuhkan dan meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa
dalam pembelajaran geografi
b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
kemampuan masing-masing
c) Melatih siswa agar berani untuk mengemukakan pendapat atau
mengajukan pertanyaan
d) Meningkatkan kerja sama bagi siswa dalam kelompok dan
meningkatkan kemampuan bersosialisasi siswa

E. PENEGASAN ISTILAH
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pengaruh atau
akibat. Jadi efektivitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian
terjadinya suatu efek atau akibat yang ingin dikehendaki dalam perbuatan.
Efektivitas dalam penelitian ini ditujukan dengan perolehan hasil belajar
siswa yang baik.

2. Model CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition )


Metode Kooperatif atau Cooperative Learning merupakan kegiatan
pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling
membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.
Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif ( kompak-
partisipatif ), tiap anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang, siswa
heterogen ( kemampuan, gender, karakter ), ada control dan fasilitasi, dan
meminta tanggung jawab hasil kelompokberupa laporan atau presentasi
( Suyatno, 2009:51 ).

5
Salah satu tipe dari Model Kooperatif adalah CIRC ( Cooperative
Integrated Reading and Composition ) yakni komposisi terpadu membaca
menulis secara kooperatif kelompok. Sintaknya adalah: membentuk
kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan
sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama ( membaca
bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan ) terhadap
wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil
kelompok, refleksi ( Slavin, Robert 2008: 80 ).

3. Pembelajaran Geografi
Secara sederhana, pengajaran geografi adalah geografi yang
diajarkan ditingkat sekolah dasar dan sekolah menengah ( Nursid, 2001:9 )
Pakar-pakar Geografi pada Seminar dan Lokakarya Peningkatan Kualitas
Pengajaran Geografi di Semarang tahun 1988, telah merumuskan konsep
geografi sebagai berikut:
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan
dalam konteks keruangan ( Nursid, 2001:11 )

F. SISTEMATIKA SKRIPSI
1. Bagian Awal Skripsi, terdiri atas:
Bagian awal skripsi terdiri atas sampul berjudul, lembar berlogo
( sebagai halaman pembatas ), halaman judul dalam, persetujuan
pembimbing, pengesahan kululusan, pernyataan ( keaslian karya ilmiah ),
motto dan persembahan, prakata, sari, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, daftar lampiran
2. Bagian Pokok Skripsi terdiri atas beberapa bagian.
a. BAB I Pendahuluan
merupakan bab pertama yang mengantarkan pembaca untuk
mengetahui ikhwal topik penelitian, alasan, dan pentingnya penelitian. Bab
pendahuluan terdiri atas:

6
1) Latar Belakang, bab ini menerangkan keternalaran ( kerasionalan )
mengapa topik yang dinyatakan pada judul skripsi itu diteliti.
Menjelaskan argumen yang melatarbelakangi pemilihan topik
skripsi dari sisi substansi dalam keseluruhan sistem substansi yang
melingkupi topik itu.
2) Perumusan Masalah, Rumusan masalah adalah rumusan persoalan
yang perlu dipecahkan atau pertanyaan yang perlu dijawab dengan
penelitian.
3) Tujuan Penelitian, tujuan penelitian mengungkapkan apa yang
akan dicapai dengan penelitian. Tujuan dirumuskan sejajar dengan
rumusan masalah.
4) Manfaat Penelitian, manfaat penelitian terutama dikemukakan hal-
hal yang terkait dengan pengembangan ilmu dan bagi kepentingan
praktik. Uraian sekaligus berfungsi menunjukkan bahwa masalah
yang dipilih memang layak untuk diteliti.
5) Batasan Istilah, merupakan penegasan istilah-istilah yang terkait
dengan penelitian.
b. BAB II Kajian Pustaka
. Kajian pustaka, menjelaskan secara teoritis tentang teori yang
digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian.
c. BAB III Metode Penelitian
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif, meliputi: 1) jenis dan desain penelitian, 2) populasi, sampel
dan teknik pengambilan sampel, 3) variabel penelitian dirumuskan secara
operasional, atau dapat berupa uraian tentang bahan dan peralatan
penelitian, 4) instrumen penelitian disertai penentuan validitas dan
reliabilitas, 5) teknik pengumpulan data, 6) tahap penelitian, 7) teknik
analisis data.
d. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi hasil penelitian dan penjelasanya. Bab ini dapat dirinci
menjadi dua sub-sub dan masing-masing sub-sub dapat dirinci menjadi

7
beberapa bagian yang mencerminkan temuan atas pemecahan masalah-
masalah yang dirumuskan dalam bab pendahuluan. Jawaban atas masalah
yang dirumuskan pada bab pendahuluan harus diuraikan dengan jelas,
sistematis dan tuntas.
e. BAB V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan rangkuman hasil penelitian, dimana dalam
kesimpulan ini harus sejalan dengan masalah, tujuan dan uraian tentang
hasil penelitian. Saran dapat bersifat praktis atau teoritis, saran harus
sejalan dengan kesimpulan atau temuan.
3. Bagian Akhir Skripsi, terdiri atas:
a. Daftar Pustaka, berisi pustaka yang benar-benar dirujuk dalam teks skripsi.
b. Lapiran-lampiran, berisi keterangan-keterangan yang yang dipandang
penting untuk skripsi, misalnya instrumen penelitian, data mentah
penelitian, rumus-rumus dan perhitungan statistik ( seperlunya ), tanda
bukti telah melakanakan penelitian, dan lampiran lain yang dianggap
perlu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. LANDASAN TEORI
1. Pembelajaran Geografi
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku
manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan
( Chatarina, 2006:2)
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (
Slameto, 2003:2 )

Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si


belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan
dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan ( Briggs, 1992 dalam

8
Sugandi, 2006: 9-10 )

Pakar-pakar Geografi pada Seminar dan Lokakarya Peningkatan


Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang tahun 1988, telah merumuskan
konsep geografi sebagai berikut:
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan
dalam konteks keruangan ( Nursid, 2001:11 )

Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan dalam


segala perwujudan makna: hidup sepanjang hayat, dan dorongan
peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajianya memungkinkan manusia
memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang
menekankan pada aspek-aspek spasial eksistensi manusia, agar manusia
memahami karakteristik dunianya dan tempat hidupnya.
Geografi mengkaji tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala
dimuka bumi. Penekanan bahan kajianya adalah gejala-gejala alam dan
kehidupan yang membentuk lingkungan dan tempat-tempat. Gejala alam
dan kehidupan itu dapat dipandang sebagi hasil dari proses alam yang
terjadi dibumi, atau sebagai kegiatan yang dapat memberi dampak kepada
makhluk hidup yang tinggal diatas permukaan bumi . Untuk menjelaskan
pola-pola geogrfis yang terbentuk dan mempertajam maknanya disajikan
dalam bentuk deskripsi peta dan tmpilan geografis lainya.

Bidang kajian geografi meliputi muka bumi dan proses-proses


yang membentuknya, hubungan antar manusia dengan lingkungan, serta
pertalian antar manusia dengan tempat-tempat. Sebagai suatu disiplin
integratif, geografi memadukan dimensi-dimensi alam dan manusia
didunia dalam menelaah manusia tempat-tempat dan lingkunganya.
Mata pelajaran Geografi mengembangkan pemahaman siswa
tentang organisasi spasial, masyarakat, tempat-tempat dan lingkungan

9
pada muka bumi. Siswa didorong untuk memahami proses-proses fisik
yang membentuk pola-pola muka bumi karakteristik dan persebaran
spasial ekologis dimuka bumi, sehingga diharapkan siswa dapat
memahami bahwa manusia menciptakan wilayah ( region ) untuk
menyederhanakan kompleksitas muka bumi. Selain itu siswa dimotivasi
secara aktif untuk menelaah bahwa kebudayaan dan pengalaman
mempengaruhi persepsi manusia tentang tempat-tempat dan wilayah.
Dengan demikian siswa diharapkan bangga akan warisan budaya dengan
memiliki kepedulian kepada keadilan sosial, proses-proses demokratis dan
kelestarian ekologis, yang pada giliranya dapat mendorong siswa untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dilingkunganya pada masa kini dan
masa depan.

Fungsi mata pelajaran Geografi adalah sebagai berikut:


a. Mengembangkan pengetahuan tentang pola-pola keruangan dan proses
yang berkaitan
b. Mengembangkan keterampilan dasar dalam memperoleh data dan
informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan
Geografi.
c. Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan
hidup dan sumber daya serta toleransi terhadap keragaman sosial-
budaya masyarakat.

Tujuan pembelajaran Geografi meliputi ketiga aspek sebagai berikut:


Pengetahuan:
a. Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola
keruangan dan proses-prosesnya
b. Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam peluang dan
keterbatasanya untuk dimanfaatkan
c. Mengembangkan konsep dasar geografi yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar, dan wilayah negara / dunia

10
Keterampilan
a. Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik,
lingkungan sosial dan lingkungan binaan.
b. Mengembangkan keterampilan mengumpulkan, mencatat data dan
informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek keruangan
c. Mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan dan
hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografis.
Sikap
a. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang
terjadi dilingkungan sekitar
b. Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap
kualitas lingkungan hidup
c. Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan
sumber daya
d. Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya
e. Mewujudkan cinta tanah air dan persatuan bangsa

Ruang lingkup pembelajaran Geografi di SMA dan MA adalah:


1. Konsep, Pendekatan, Prinsip dan Aspek geografi
2. Sejarah pembentukan bumi
3. Tata Surya dan Jagad Raya
4. Unsur-unsur Geosfer
5. Fenomena Biosfer dan Antroposfer
6. Sumber Daya Alam
7. Pemanfaatan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
8. Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan
9. Pemetaan Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi
( SIG )
10. Wilayah dan Perwilayahan

Standar Kompetensi Mata pelajaran Geografi SMA

11
1. Memahami Konsep, Pendekatan, Prinsip dan Aspek geografi
2. Memahami Sejarah pembentukan bumi
3. Mendiskripsikan Tata Surya dan Jagad Raya
4. Menganalisis Unsur-unsur Geosfer
5. Menganalisis Fenomena Biosfer dan Antroposfer
6. Memahami Sumber Daya Alam
7. Menganalisis Pemanfaatan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
8. Mempraktekkan Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan
9. Memahami Pemetaan Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografi ( SIG )
10. Menganalisis Wilayah dan Perwilayahan

2. Model Pembelajaran CIRC


Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran bersama-sama
dalam suatu kelompok dengan jumlah anggota antara tiga sampai lima
orang siswa. Para anggota bekerjasama dan saling membantu dalam
menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru. Cooperative Learning
mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim
untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau
mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama ( Suyitno, Amin
2004:260 ).
Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif adalah CIRC atau
Cooperative Integrated Reading and Composition, yang mana akan
dijelaskan dibawah ini.

a. Pengertian Model Pembelajaran CIRC


CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition ) adalah
komposisi terpadu membaca menulis secara kooperatif kelompok.
Sintaknya adalah: membentuk kelompok heterogen 4 orang, guru
memberikan wacana bahan bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa

12
bekerja sama ( membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan
tanggapan ) terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya,
presentasi hasil kelompok, refleksi ( Slavin, Robert 2008: 80 ).

Menururt Slavin, Robert ( 2008:80 ), model CIRC ini siswa


dibentuk kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap wacana atau
kliping atau soal cerita kaitannya dengan materi yang telah dijelaskan.
Menurut ( Suyitno, Amin 2004:19 ), hal-hal penting yang harus
diperhatikan dalam menyampaikan model CIRC antara lain:
1. Sasaran dari pokok pelajaran harus jelas
2. Kumpulkan bahan-bahan yang cukup
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
4. Guru memberikan wacana kliping atau soal cerita yang kaitanya
dengan materi yang disampaikan.
5. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok
dan memberi tanggapan terhadap wacana atau kliping dan ditulis pada
lembar kertas.
6. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok
7. Guru membuat kesimpulan bersama
8. Penutup

b. Tujuan Model CIRC


Menurut ( Suyitno, Amin 2004 26-27 ) tujuan digunakan yaitu:
1. Mengetahui tingkat kemampuan siswa yang lebar dalam suatu kelas
dengan menggunakan teknik pengelompokan siswa dalam kelas secara
heterogen dan homogen.
2. Melatih siswa meningkatkan keterampilan dalam menyelesaikan soal
cerita atau materi yang menyangkut tentang materi yang telah
dipelajari.
3. Membuat siswa menjadi aktif dalam proses belajar dan dapat
memberikan rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat atau

13
dalam menyampaikan pendapat.
Menururt ( Slavin, Robert 2008:200 ), tujuan CIRC yaitu:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan
dengan tingkat perkembangan anak.
2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat siswa dan
kebutuhan anak.
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil
belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama
4. Pembelajaran dapat menumbuhkembangkan keterampilan berfikir anak
5. Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bermanfaat sesuai
dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan anak.
6. Pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa kearah
belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna.
7. Menumbuhkembangkan interaksi sosial anak seperti kerjasama,
toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.
8. Membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi
guru dalam mengajar.

c. Syarat –syarat Model CIRC


Syarat-syarat model CIRC yang baik dan menyenangkan menurut (
Slavin, Robert 2008 202 ), seorang guru harus menciptakan situasi belajar
yang efektif, efisien dan menyenangkan bagi siswanya, karena dengan
senangnya itu, anak akan mau belajar ( khususnya dalam pembelajaran
geografi ), dan menjadi pintar, bukan gurunya saja yang pintar.
1. Kreatif dan tidak membosankan karena terdapat inovasi dalam
penyampaian materi
2. Membuat suasana kelas menjadi tenang dalam proses pembelajaran
sehingga dalam proses diskusi kelompok dapat berjalan dengan baik
3. Kerjasama yang baik antara siswa dengan guru agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.

14
d. Prosedur Pelaksanaan Model CIRC
Pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu setiap siswa
bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok
saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan
menyelesaikan tugas ( task ), sehingga terbentuk pemahaman yang dan
pengalaman belajar yang lama. Model pembelajaran ini terus mengalami
perkembangan mulai dari tingkat sekolah dasar ( SD ) hingga sekolah
menengah. Proses pembelajaran ini mendidik siswa berinteraksi sosial
dengan lingkungan.

Prosedur pelaksanaan Model Pembelajaran CIRC untuk memahami


konsep pada mata pelajaran Geografi adalah sebagi berikut:
1. Guru menerangkan suatu pokok bahasan Geografi tertentu kepada para
siswa
2. Guru siap melatih untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep
melalui penerapan model pembelajaran CIRC
3. Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang heterogen,
setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5 siswa
4. Guru melatih siswa untuk bekerja secara kelompok, melatih kerja sama
atas dasar saling menghargai
5. Masing-masing kelompok siswa mempersiapkan makalah yang telah
ditugaskan oleh guru pada pertemuan sebelumnya
6. Guru memberitahukan agar dalam kegiatan kelompok terjadi kegiatan
sebagai berikut. Salah satu anggota kelompok membaca makalah
tersebut, membuat prediksi atau menafsirkan isi dari makalah tersebut
dan kemudian menganalisis. Setelah dianalaisis kemudian dirangkum
dalam sebuah catatan untuk difahami bersama.
7. Seiap kelompok bekerja berdasarkan serangkaian kegiatan pola CIRC.
Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok
8. Guru bertindak sebagai fasilitator atau nara sumber jika diperlukan
9. Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya atau melapor

15
kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota kelompoknya.
Jika diperlukan guru dapat memberikan bantuan kepada kelompok
secara proporsional
10. Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah
memahami seluruh konsep yang terdapat pada makalah tersebut
11. Guru meminta kepada perwakilan kelompok tertentu untuk menyajikan
atau mempresentasikan didepan kelas
12. Guru memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi yang telah
dipresentasikan oleh siswa secara singkat
13. Guru memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan
kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara
cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam
memahami konsep
14. Guru membubarkan kelompok yang dibentuk dan siswa kembali
ketempat duduknya masing-masing
15. Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang
ditentukan

3. Hasil Belajar Geografi


Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar ( Chatarina, 2006:5 )
Hasil belajar merupakan uraian untuk menjawab pertanyaan “apa yang
harus digali, dipahami, dikerjakan siswa?” Hasil belajar ini merefleksikan
keleluasaan, kedalaman dan kompleksitas ( secara bergradasi ) dan
digambarkan secara jelas serta dapat diukur dengan teknik-teknik
penilaian tertentu. Perbedaan tentang kompetensi dan hasil belajar terdapat
pada batasan dan patokan-patokan kinerja siswa yang dapat diukur
( Sugandi. 2006:63 )
Dapat dikatakan bahwa hasil belajar Geografi merupakan
perolehan hasil belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran Geografi
baik berupa pengetahuan, sikap ataupun keterampilan. Hasil belajar juga

16
merupakan pencapaian Kompetensi Dasar atau Standar Kompetensi Mata
pelajaran Geografi SMA
Adapun Standar Kompetensi Mata pelajaran Geografi SMA
1. Memahami Konsep, Pendekatan, Prinsip dan Aspek geografi
2. Memahami Sejarah pembentukan bumi
3. Mendiskripsikan Tata Surya dan Jagad Raya
4. Menganalisis Unsur-unsur Geosfer
5. Menganalisis Fenomena Biosfer dan Antroposfer
6. Memahami Sumber Daya Alam
7. Menganalisis Pemanfaatan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
8. Mempraktekkan Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan
9. Memahami Pemetaan Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografi ( SIG )
10. Menganalisis Wilayah dan Perwilayahan

4. Keterkaitan Antara Model Pembelajaran CIRC dengan Hasil Belajar


Geografi
Upaya peningkatan hasil belajar Geografi peneliti menggunakan
model pembelajaran CIRC mengingat model pembelajaran ini merupakan
model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok
kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda, sehingga siswa dapat
bekerjasama dalam memahami konsep pada mata pelajaran Geogarafi
dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran model CIRC
dapat melatih siswa untuk mendengarkan pendapat-pendapat orang lain
dan merangkum pendapat atau temuan-temuan dalam bentuk tulisan.
Siswa secara individu lebih percaya diri terhadap kemampuannya untuk
memahami konsep-konsep Geogarfi. Dorongan teman untuk mencapai
prestasi akademik yang baik dapat meningkatkan berfikir kritis serta
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep geografi

Dari seluruh Standar Kompetensi diatas materi yang berkaitan

17
dengan pemahaman konsep adalah ’’Menganalisis Pemanfaatan dan
Pelestarian Lingkungan Hidup’’, dimana pada Standar kompetensi ini
siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep pelestarian lingkungan
hidup sehingga penerapan model pembelajaran CIRC akan sangat relevan
dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Geografi.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN


Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
“Perbedaan Hasil Belajar Geografi dengan Metode CIRC ( Cooperative
Integrated Reading Composition ) dan Metode Ceramah pada Siswa Kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Purworejo Klampok Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran
2008 / 2009” oleh Retna Esti Widayanti, Pendidikan Geografi, FIS, UNNES,
tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan
metode ceramah lebih baik dibandingkan dengan metode CIRC pada materi
dengan kompetensi dasar pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan
pembangunan berkelanjutan pada siswa kelas XI IPS Semester II SMA Negeri 1
Purworejo Klampok Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2008 / 2009.

C. KERANGKA BERFIKIR

18
D. HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Ha : Penggunaan Model CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition ) efektif dalam pembelajaran geografi di SMA Negeri 1
Cepiring Tahun 2010

19
H0 : Penggunaan Model CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition ) tidak efektif dalam pembelajaran geografi di SMA Negeri 1
Cepiring Tahun 2010

BAB III METODE PENELITIAN


A. POPULASI
Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas
atau tidak terbatas ( Moh. Pabundu Tika, 2005:24 ).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Cepiring.
Populasi ini diasumsikan homogen dengan memperhatikan latar belakang
pendidikan guru yang sama, buku sumber yang digunakan sama, dan usia siswa
relatif sama, serta penempatan siswa dalam kelas berdasarkan rangking atau tidak
ada kelas unggulan.

B. SAMPEL
Sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili
suatu populasi ( Moh. Pabundu Tika, 2005:24 ).
Pengambilan sampel dengan teknik random sampling yaitu dengan memilih satu
kelas secara acak dan yang terpilih adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1
Cepiring.
Simple random sampling adalah cara mengambil sampel dengan memberi
kesempatan yang sama untuk dipilih bagi setiap individu atau unit dalam
keseluruhan populasi ( Moh. Pabundu Tika, 2005:30 ).

C. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas
Variabel bebasnya adalah penggunaan Model CIRC ( Cooperative
Integrated Reading and Composition ) ( X )
Indikator: Meningkatkan pemahaman konsep

20
2. Variabel terikat
Variabel terikatnya adalah peningkatan hasil belajar geografi ( Y )
Indikator: Menganalisis Pemanfaatan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

E. METODE PENGUMPULAN DATA


1. Observasi
Pengamatan atau observasi ( observation ) adalah suatu teknik
yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis ( Arikunto, 2006:30 ).
Lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data yang dapat
memperhatikan pengelolaan proses belajar mengajar oleh guru dan
partisipasi siswa dikelompokanya dan juga kerja kelompok secara
keseluruhan. Lembar pengamatan ini mengukur secara individual maupun
kelas bagi keaktifan mereka dalam belajar.

2. Angket / Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang harus diisi oleh orang
yang akan diukur ( responden ). Dengan kuesioner ini orang dapat
diketahui tentang keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap
atau pendapatnya, dan lain-lain ( Arikunto, 2006:27-28 ).
Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui apakah ada perubahan
setelah diberikan tindakan, hal ini juga berkaitan dengan pendapat mereka
tentang Model pembelajaran CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition ).

3. Dokumentasi
Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang
berupa nilai siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
Model CIRC pada kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Cepiring Tahun pelajaran
2009 / 2010.

21
F. ANALISIS DATA
1. Uji Prasyarat
Sebelum soal angket digunakan, maka diadakan uji instrumen soal
angket terlebih dahulu yang meliputi:
Uji Validitas
Untuk pengujian validitas digunakan rumus korelasi product moment,
sebagai berikut:
rxy = nΣXY – ( ΣX ) ( ΣY )
√{ nΣ X² - ( ΣX² )} { nΣ Y² - ( ΣY² )}
rxy= koefesien korelasi antara variabl X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan.
Y = skor total
n = jumlah sampel
Koefesien korelasi yang diperoleh dengan rumus tersebut
dibandingkankan dengan n responden pada taraf signifikan 5%. Item-
item yang mempunyai koeefesien korelasi lebih besar dari r tabel
termasuk item yang valid dan yang kurang dari r tabel termasuk item
yang tidak valid. Item yang tidak valid perlu direvisi atau tidak
digunakan ( Arikunto, 2006:75 )

2. Uji Hipotesis
a. Uji Normalitas
Pengujian statistik yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat dengan
rumus:
X² = ∑ ( Oi – Ei )²
Ei
Keterangan:
k = Banyaknya kelas interval
Oi = Frekuensi pengamatan
Ei = Frekuensi harapan
Distribusi data normal jika X²hitung < X²tabel dengan dk = k-1 dan taraf
signifikan 5% maka data yang diperoleh berdistribusi normal

22
( Sudjana, 2003 )

b. Analisis Regresi Sederhana


Untuk memudahkan, satuan-satuan sebaiknya disusun dalam sebuah
daftar sehingga didapat daftar analisis varians, disingkat ANAVA,
seperti dibawah ini:
Sumber Dk JK KT F
Variansi
Regresi (a) 1 ( ∑Yi )² / n ( ∑Yi )² / n
Regresi (b|a) 1 JK (b|a) s²reg = ( ∑ Yi )² / n s²reg
s²res

Residu n-2 ∑ ( Yi – Ŷ )² s²res = ∑ ( Yi – Ŷ )²


n-2
Jumlah N ∑Yi²
- -

JK ( b|a ) = b∑ ( Xi – X ) ( Yi – Ỹ )

=b { ∑ X Y – ( Σ X ) ( Σ Y )}( Sudjana., 2003 )


i i i i
n
Hasil bagi F = s²reg / s²res ternyata berdistribusi F dengan dk
pembilang satu dan dk penyebut ( n-2 ). Berdasarkan ini, hipotesis
H0 : θ2 = 0 ditolak jika F ≥ F ( 1 - α) ( 1.n – 2 ) dan diterima dalam hal
lainnya.
c. Analisis Korelasi dalam Regresi Linier
r= nΣXiYi – ( ΣXi ) ( ΣYi )
√{ nΣ Xi² - ( ΣXi² )} { nΣ Yi² - ( ΣYi² )}
Dalam koefesien korelasi didapat hubungan -1 ≤ r ≤ + 1. Harga r = -1
menyatakan adanya hubungan linier sempurna tak langsung antara X
dan Y. Ini berarti bahwa titik-titik yang ditentukan oleh ( Xi, Yi )
seluruhnya terletak pada garis regresi linier dan harga X yang besar
menyebabkan atau berpasangan dengan Y yang kecil sedangkan harga
X yang kecil berpasangan dengan Y yang besar. Harga r = + 1

23
menyatakan adanya hubungan linier sempurna langsung antara X dan
Y. Letak titik-titik ada pada garis regresi linier dengan sifat bahwa
harga X yang besar menyebabkan atau berpasangan dengan Y yang
besar sedangkan harga X yang kecil berpasangan dengan Y yang kecil
( Sudjana, 2003 )
d. Koefesien Determinasi
Besarnya pengaruh antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y
dapat ditunjukkan dengan koefesien determinasi yang berupa persen
variansi yang terjadi pada variabel Y yang dipengaruhi oleh variabel
X. Besarnya koefesien determinasi dirumuskan r² . r² dapat diperoleh
dari pengkuadratan nilai koefesien korelasi r . r² adalah koefesien
determinasi yang menunjukkan pengaruh variabel X terhadap Y.

Diagram Alir Penelitian

24
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi


Aksara
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

25
Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
Slavin, Robert. 2008. Cooperative Learning Teori, riset dan praktik. Bandung:
Nusa Media
Sudjana. 2003. Stastika. Jakarta. Bumi Aksara
Sugandi, Achmad dkk. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang. Unnes Pess
Sumaatmaja, Nursid. 2001. Metode Pengajaran Geografi. Jakarta. Bumi Aksara
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo. Masmedia Buana
Pustaka
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika.
Semarang:FMIPA UNNES
Tika, Moh Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta. Bumi Aksara
Tri Anni, Chatarina dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang. Unnes Press

26

Anda mungkin juga menyukai