Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas
segala karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pengembangan Sumber
Daya Pariwisata Ekonomi Kreatif tahun 2014. Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan dokumen
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi, serta program
yang
dioperasionalisasikan
melalui
kegiatan-kegiatan
Badan
Pengembangan Sumber Daya selama tahun 2014.
Penyusunan LAKIP
sesuai amanat
Perpres nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sedangkan outline disusun
sesuai dengan Keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor:B/5278/D.I.PAN-RB/12/2014 tentang
Penyampaian PERMENPANRB Nomor 53 Tahun 2014.
Tujuan penyusunan LAKIP adalah untuk menyampaikan hasil kinerja
organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya
kepada Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang di dasarkan pada rencana kinerja,
pengukuran dan evaluasi kinerja, termasuk keberhasilan dan kendala
yang di hadapi guna meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif 2012-2014, pada tahun 2014, Badan Pengembangan Sumber
Daya
melaksanakan program pengembangan sumber daya.
Operasionalisasi program tersebut diwujudkan melalui beberapa
|i
I Gde Pitana
NIP: 19600804 198503 1 017
ii
| LAKIP-2014
Ikhtisar Eksekutif
Berdasarkan siklus Renstra, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) tahun 2014 ini, merupakan laporan tahun ketiga
dari siklus Renstra Badan Pengembangan Sumber Daya (BPSD)
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2012-2014.
LAKIP merupakan dokumen pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, serta program yang dioperasionalisasikan
melalui kegiatan-kegiatan Badan Pengembangan Sumber Daya selama
kurun waktu tahun 2014. Sesuai dengan amanat Inpres RI No 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), sebagai
unsur pemerintah pusat, unit kerja Badan Pengembangan Sumber Daya
(BPSD) melaksanakan fungsi antara lain:
a) Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan
sumber daya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif;
b) Pelaksanaan pengembangan sumber daya di bidang pariwisata
ekonomi kreatif;
c) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan
sumber daya di bidang pariwisata ekonomi kreatif; dan
d) Pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Namun demikian, mengingat begitu kompleks dan luasnya
permasalahan pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi
kreatif, maka perlu langkah-langkah penanganan secara bertahap,
komprehensif dan berkelanjutan sesuai dengan skala prioritas dan
urgensinya.
Berikut capaian kinerja BPSD dibandingkan dengan target kinerja yang
dituangkan dalam PK BPSD Parekraf sebagai berikut:
1) Capaian kinerja berdasarkan jumlah tenaga kerja di sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif tidak mencapai target disebabkan:
a. Pada tahun 2014 kegiatan sertifikasi kompetensi pariwisata dan
ekonomi kreatif direncanakan targetnya sebanyak 6.000 orang,
karena ada penghematan anggaran maka sertifikasi tidak bisa
dilaksanakan.
| iii
iv
Kelambatan DIPA;
Kebijakan penghematan anggaran;
Realokasi anggaran, yang berdampak perubahan struktur anggaran;
Terjadinya revisi sebagai akibat perubahan kebijakan dari
Kementerian Keuangan.
| LAKIP-2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..............................................................................
Daftar Isi ......................................................................................
Ikhtisar Eksekutif ..........................................................................
Bab I
Pendahuluan ..................................................................
1.1
Latar Belakang ................................................................
1.2
Gambaran Badan Pengembangan Sumber Daya ...............
1.3
Peran dan Fungsi Badan Pengembangan Sumber Daya .....
Bab II
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.2
Hal
i
v
iii
1
2
4
5
7
8
9
10
10
11
12
13
14
48
51
Lampiran
1. Penetapan Kinerja (PK) Badan Pengembangan Sumber Daya Tahun
2014
2. Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (Form PPS)
|v
BAB I
P ENDAHULUAN
|1
Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah antara lain menyatakan
bahwa setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara,
wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya.
Berdasarkan kebijakan tersebut di atas, Badan
Pengembangan Sumber Daya (BPSD) berkewajiban mempertanggungjawabkan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan BPSD tahun 2014
kepada Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif.
Sejalan dengan visi dan misi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif yang tertuang dalam RPJM (2010-2014), Badan Pengembangan
Sumber Daya menempuh 4 (empat) strategi utama dalam
pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu:
1
berdasarkan
kompetensi,
serta
mengembangkan
pembekalan melalui penerapan pre and post test.
sistem
|3
1.2.1 TUGAS
Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber
daya pariwisata dan ekonomi kreatif.
1.2.2 FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas, BPSD menyelenggarakan fungsi:
Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program
1
pengembangan sumber daya di bidang pariwisata dan
ekonomi kreatif;
Peran BPSD
LIPI
Kemendagri
Fasiltator Lokus
Kepolisian
Kemendikbud
Pembina Teknis,
Fungsional Dosen
Industri
Peningkatan
Kapasitas
SDM
Pemda
Pelaksanaan
pembekalan
melalui Dekonsentrasi
Kemennakertrans
dan
BNSP
Dukungan
Manajemen
DPR-RI
Penganggaran
pengawasan
Bappenas
Kemenkeu
Penganggaran
Litbang
Pendidikan
Badan
Pengembangan
Sumber Daya
K/L
Sektor Terkait
Peran
Pembina
dan
|5
BAB II
P ERENCANAAN
S TRATEGIS
|7
PERENCANAAN
STRATEGIS
2.1 RENCANA
STRATEGI
BADAN
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
Sesuai
Renstra
Badan
Pengembangan
Sumber
Daya
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Tahun 2012-2014, arah kebijakan
pengembangan
sumber
daya
pariwisata dan ekonomi kreatif
merupakan
penjabaran
arah
kebijakan Kementerian, sesuai
dengan visi, misi sebagaimana
dituangkan
dalam
Renstra
Kementerian Parekraf:
1. Peningkatan kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan
ekonomi kreatif;
2. Peningkatan kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata;
3. Penciptaan inovasi baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif;
4. Peningkatan kinerja organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
5. Penguatan dan peningkatan kualitas organisasi dan SDM Badan
Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dalam membangun visi, misi dan tujuan, serta sasaran strategis Badan
Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode
tahun 2012-2014, maka dikembangkan kerangka pikir untuk
2.1.1
Terwujudnya SDM yang
profesional dan kajian kebijakan
yang efektif di bidang pariwisata
dan ekonomi kreatif
|9
2.1.2
Ekonomi Kreatif
Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata
Meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang
pariwisata
Meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang
ekonomi kreatif
Meningkatnya kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi
program dan kegiatan
Meningkatnya kualitas penyerapan anggaran belanja
Meningkatnya kualitas SDM Badan Pengembangan Sumber Daya
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Meningkatnya kualitas organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
| 11
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Jumlah tenaga kerja di sector pariwisata
yang disertifikasi (orang)
Jumlah tenaga kerja disektor ekonomi
kreatif yang disertifikasi. (orang)
TARGET
500
1.490
12%
13%
PROGRAM
5.500
Program
Pengembangan
Sumber Daya
Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.
BAB III
A KUNTABILITAS
K INERJA
| 13
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 IKHTISAR CAPAIAN KINERJA 2014
Untuk mengukur keberhasilan yang menggambarkan terwujudnya
kinerja, tercapainya hasil program dan kegiatan sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing unit kerja di lingkungan Kementerian adalah
menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan perjanjian
kinerja yang telah disepakati dan ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2014 merupakan laporan
akuntabilitas ke 3 (tiga) dari periode Renstra 2012 2014 yang
menggambarkan capaian kinerja dan memuat analisis capaian kinerja
yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun dari tahun
2012 2014.
Berikut ini akan diuraikan sasaran strategis Badan Pengembangan
Sumber Daya tahun 2014, yang diukur dengan menggunakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan pada tabel 3.1 sebagai
berikut:
No
Sasaran
Strategis
1.
Meningkatnya
kapasitas
dan
profesionalisme
SDM pariwisata
dan
ekonomi
kreatif
2.
3.
Meningkatnya
kualitas lulusan
pendidikan
tinggi pariwisata
Meningkatnya
penelitian dan
pengembangan
kebijakan
di
sektor
pariwisata dan
ekonomi kreatif
Target
Realisasi
5500
0.00
500
0.00
4. Jumlah lulusan
pendidikan tinggi
pariwisata yang
terserap di pasar
kerja (orang)
1490
1685
113.09
5. Persentase
penelitian dan
pengembangan yang
dimanfaatkan untuk
mendukung
kebijakan
pengembangan
sektor pariwisata
12%
10%
83.33
6. Persentase
penelitian dan
pengembangan yang
dimanfaatkan untuk
mendukung
kebijakan
pengembangan
sektor ekonomi
kreatif
13%
0.00
Indikator Kinerja
| 15
Target
Realisasi
1.
5.500
Capaian
(%)
0
2.
500
Dari tabel di atas nampak bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran
jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang
disertifikasi terlihat tidak mencapai target bahkan tidak ada realisasi.
Hal tersebut disebabkan adanya penghematan anggaran sehingga
kegiatan sertifikasi tidak dapat dilaksanakan, namun demikian kegiatan
pendukung sertifikasi kompetensi tetap dilaksanakan antara lain
Penyusunan SKKNI bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, Fasilitasi
work Place Assesor (WPA) bidang pariwisata.
16 | L A K I P - 2 0 1 4 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Indikator Kinerja
Utama
1.
Jumlah
tenaga
kerja di sektor
pariwisata yang
disertifikasi
(orang)
2.
Jumlah
tenaga
kerja di sektor
ekonomi kreatif
yang disertifikasi
(orang)
2014
Realisasi Capaian
(%)
0
0.00
0.00
2013
Realisasi Capaian
(%)
11.500
127.8
0.00
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2014 secara umum
tidak ada realisasi, namun demikian di tahun 2013 capaian realisasi
melebihi dari target atau mencapai 127.8%.
Jika dibandingkan indikator keberhasilan sasaran meningkatnya
kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif
antara realisasi dan target dari tahun 2012 2014 dapat dilihat pada
tabel berikut:
No
Indikator Kinerja
Utama
1.
2.
Target
2012 2014
29500
Realisasi
2012 2014
33.000
%
Capaian
500
0.00
111.86
| 17
2012
21500
2013
11500
2014
-
2.
21500
20000
15000
11500
10000
5000
0
Tahun 2012
0
Tahun 2013
0
Tahun 2014
21500
11500
Grafik 1.1 Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang disertifikasi
| 19
| 21
Penyelenggaraan Konsinyering II
Konsinyering II Bidang Biro Perjalanan Wisata Review untuk
membahas konsep standar yang telah disusun oleh kelompok kerja
diselenggarakan di Jakarta.
Pra Konvensi
Pra Konvensi dilaksanakan sebagai persiapan menuju Konvensi
yang dilaksanakan sebagai langkah mendapatkan masukan dari
stakeholder mengenai rancangan SKKNI yang disusun. Pra
Konvensi dilaksanakan di Jakarta.
Posisi Kegiatan
Kegiatan Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) Bidang Biro Perjalanan Wisata Review telah
memasuki tahapan Pra Konvensi dan akan dilanjutkan dengan
Konvensi sesuai dengan tahapan dalam ketentuan Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
2.
Workshop
Dilaksanakan sebagai rangkaian tahapan penyusunan penyusunan
SKKNI dan dilaksanakan dengan tujuan mendapat masukan dari
stakeholder daerah. Workshop dilaksanakan di Badung dan
Denpasar pada bulan Oktober.
Pra Konvensi
Pra Konvensi dilaksanakan sebagai persiapan menuju Konvensi
yang dilaksanakan sebagai langkah mendapatkan masukan dari
stakeholder mengenai rancangan SKKNI yang disusun. Pra
Konvensi dilaksanakan di Jakarta pada awal bulan November.
Konvensi
Konvensi dilaksanakan sebagai rangkaian akhir tahapan
penyusunan SKKNI. Konvensi dilaksanakan dengan tujuan
mendapatkan konsensus atau kesepakatan dari stakeholder terkait
mengenai rancangan SKKNI yang telah disusun. Konvensi
dilaksanakan di Jakarta pada akhir bulan November.
Posisi Kegiatan
Kegiatan Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) Bidang Editor Film telah memasuki tahapan
Konvensi dan akan dilanjutkan dengan penetapan oleh
Kementerian Tenaga Kerja sesuai dengan tahapan dalam
ketentuan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Penyusunan SKKNI Bidang
Dansa
Tujuan
kegiatan
ini
melaksanakan
perumusan,
penetapan dan penerapan
Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
Bidang Dansa.
| 23
Penyelenggaraan Konsinyering I
Konsinyering I Bidang Dansa untuk membahas konsep standar
yang telah disusun oleh kelompok kerja diselenggarakan di Jakarta
tanggal 8 s.d 10 Mei 2014.
Penyelenggaraan Konsinyering II (FINALISASI)
Konsinyering II (Finalisasi) Bidang Dansa untuk finalisasi konsep
standar yang disusun oleh kelompok kerja sebagai
bahan
workshop di daerah, kegiatan diselenggarakan di Jakarta.
Workshop
Dilaksanakan sebagai rangkaian tahapan penyusunan penyusunan
SKKNI dan dilaksanakan dengan tujuan mendapat masukan dari
stakeholder daerah. Workshop dilaksanakan di Medan dan Batam.
Pra Konvensi
Pra Konvensi dilaksanakan sebagai persiapan menuju Konvensi
yang dilaksanakan sebagai langkah mendapatkan masukan dari
stakeholder mengenai rancangan SKKNI yang disusun. Pra
Konvensi dilaksanakan di Jakarta.
Konvensi
Konvensi dilaksanakan sebagai rangkaian akhir tahapan
penyusunan SKKNI. Konvensi dilaksanakan dengan tujuan
mendapatkan konsensus atau kesepakatan dari stakeholder terkait
mengenai rancangan SKKNI yang telah disusun. Konvensi
dilaksanakan di Jakarta pada akhir bulan November.
Posisi Kegiatan
Kegiatan Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) Bidang Dansa telah memasuki tahapan Konvensi
dan akan dilanjutkan dengan penetapan oleh Kementerian Tenaga
Kerja sesuai dengan tahapan dalam ketentuan Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
| 25
4.
5.
| 27
6.
7.
8.
9.
Soft
Launching
Gerakan
Akselerasi Sertifikasi Tenaga Kerja
Pariwisata Dalam Menghadapi
Masyarakat
Ekonomi
ASEAN
(MEA) 2015.
Kegiatan dilaksanakan sebagai
impelementasi kesepakatan 10
negara
ASEAN
terhadap
implementasi MRA dengan tujuan mendorong seluruh stakeholder
pariwisata melakukan gerakan bersama dalam menghadapi ASEAN
MRA on Tourism Professionals di tahun 2015.
Acara
didahului
dengan
penadatanganan Skema Sertifikasi
Kompetensi
Profesi
KKNI
berdasarkan ACCSTP, CATC dan
AQRF Bidang Pariwisata antara
Kepala
Badan
Pengembangan
| 29
PERMASALA HAN
1) Stakeholder menyambut baik setiap kegiatan namun masih
kurangnya informasi di daerah mengenai kegiatan dimaksud
sehingga kalangan stakeholder yang terlibat masih terbatas.
2) Masih kurangnya sinergi program antara pemerintah pusat dan
daerah sehingga program yang dijalankan di pemerintah pusat tidak
berkelanjutan di pemerintah daerah.
PEMECAHAN MASALAH
1) Perlu makin intensifnya diseminasi kegiatan di daerah agar
keterlibatan stakeholder di daerah dapat lebih luas.
2) Koordinasi kegiatan antara Pemerintah Pusat dan Daerah perlu
ditingkatkan agar keberlanjutan kegiatan di Pemerintah Pusat dapat
dilakukan di Daerah.
Target
Realisasi
Capaian (%)
1490
1685
113.09
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran
jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja
pada tahun 2014 mencapai 1.685 orang dari 4 (empat) UPT Pendidikan
Tinggi Pariwisata yang terdiri dari STP Bandung 547 orang, STP Bali 767
orang, Akpar Medan 234 orang, dan Akpar Makassar 137 orang.
| 31
No
Indikator Kinerja Utama
2013
Realisasi
Capaian
(%)
Realisasi
Capaian
(%)
1685
113.09
1437
99.6
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja, sasaran
jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar
kerja mencapai 1685 orang atau 113.09%. Dengan demikian jumlah
lulusan tahun 2014 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun
2013.
Pada tabel berikut ini akan diperlihatkan perbandingan indikator
keberhasilan sasaran meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi
pariwisata, antara target dan realisasi dari tahun 2012 2014.
No
Target
Realisasi
2012 2014
2012 2014
%
Capaian
4316
4338
100.51
Capaian kinerja di atas apabila diuraikan per tahun dalam periode tahun
2012 2014 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
No
2012
2013
2014
1216
1437
1685
1685
1400
1437
1200
1216
1000
800
600
400
200
0
Jumlah lulusan pendidikan
tinggi pariwisata yang
terserap di pasar kerja
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
1216
1437
1685
Grafik 2.1 jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja
| 33
1. Wisuda
2. Job Fair
Guna mendukung program pemerintah zero unemployment ke 4 (empat)
UPT Pendidikan Tinggi Pariwisata senantiasa melakukan upaya yang
dapat menyalurkan para lulusannya untuk dapat diterima di pasar kerja
baik nasional maupun internasional. Upaya tersebut antara lain kegiatan
bursa kerja atau Job Fair yang melibatkan perusahaan peserta
rekruitmen, dan perusahaan peserta expo.
| 35
Target
Realisasi
Capaian (%)
1.
12%
10%
83.33
2.
13%
0.00
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja yang
dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor
pariwisata sebesar 10% dari target 12% atau capaian 83.33%,
sedangkan indikator yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan
pengembangan disektor ekonomi kreatif belum ada realisasi atau belum
dapat dimanfaatkan pada saat ini.
2013
No
Realisasi
Capaian
(%)
Realisasi
Capaian
(%)
Jumlah/Persentase
penelitian
dan
pengembangan
yang
dimanfaatkan
untuk
mendukung
kebijakan
pengembangan sektor
pariwisata (naskah)
10%
83.33
11
92.7
Jumlah/Persentase
penelitian
dan
pengembangan
yang
diman-faatkan
untuk
mendukung kebijakan
pengembangan sektor
ekonomi
kreatif
(naskah)
0.0
75.0
1.
Jumlah/Presentase penelitian
dan pengembangan yang
dimanfaatkan
untuk
mendukung
kebijakan
pengembangan
sektor
pariwisata (kajian)
Target
Realisasi
2012 2014
2012 2014
%
Capaian
32
21
65.63
| 37
Jumlah/Presentase penelitian
dan pengembangan yang
dimanfaatkan
untuk
mendukung
kebijakan
pengembangan
sektor
ekonomi kreatif (kajian)
25
13
52.00
2012
2013
2014
1.
11
| 39
| 41
a.
Singkarak
| 43
P E R M A S A L A HA N
1.
2.
3.
4.
P E M E C A HA N M A S A L A H
1.
2.
3.
4.
| 45
Sasaran
Indikator
1.
Standarisasi
Kompetensi
Kepariwisataan
dan Ekonomi
Kreatif
Meningkatnya
kapasitas dan
profesionalisme
SDM pariwisata dan
ekonomi kreatif
Jumlah tenaga
kerja di sektor
pariwisata
yang
disertifikasi
(orang)
2.
Pengembangan
SDM
Kepariwisataan
dan Ekonomi
Kreatif
Meningkatnya
kapasitas dan
profesionalisme
SDM pariwisata dan
ekonomi kreatif
3.
Pengembangan
Pendidikan
Tinggi bidang
Pariwisata
Meningkatnya
profesionalisme dan
daya saing SDM
bidang pariwisata di
lembaga pendidikan
tinggi pariwisata
No
Target
Realisasi
2010
2011
2012
2013
2014
2010
2011
2012
2013
2014
10.000
10.000
15.000
9.000
6.000
5.000
12.500
21.500
11.500
Jumlah SDM
peserta
pembekalan
sektor
kepariwisataan
dan ekonomi
kreatif (orang
1.150
1.150
1.175
1.190
1.200
1.150
1.270
1.045
1.260
1380
Jumlah lulusan
pendidikan
tinggi
kepariwisataan
yang terserap
di pasar kerja
(orang)
1.241
1.281
1.383
1.443
1.490
1.241
1.290
1.216
1.437
1.685
2.
3.
| 47
Pagu DIPA BPSD tahun 2014 sebesar Rp. 333.925.231.000,- (Tiga ratus
tiga puluh tiga milyar Sembilan ratus dua puluh lima juta dua ratus tiga
puluh satu ribu rupiah) yang terbagi di 5 (lima) Satuan Kerja Pusat, 4
(empat) Unit Pelaksana Teknis di Daerah dan 15 Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD). Sedangkan kegiatan Satuan Kerja beserta anggarannya
ditunjukkan pada tabel 3.2
Satuan Kerja
Pagu DIPA
Realisasi
58.724.172.000
48.482.781.567
82.56
Pusat
Penelitian
Pengembangan
Kebijakan Kepariwisataan
5.721.420.000
4.795.591.504
83.82
Pusat
Penelitian
Pengembangan
Kebijakan Ekonomi Kreatif
5.840.573.000
4.807.156.750
82.31
5.185.030.000
4.286.540.100
82.67
Pusat Kompetensi
Ekonomi Kreatif
Pariwisata dan
9.436.906.000
7.086.603.590
75.09
32.540.243.000
27.506.889.623
84.53
271.201.059.000
215.891.263.086
79.61
Sekolah Tinggi
Bandung
89.765.836.000
71.932.502.969
80.13
87.285.675.000
64.984.630.571
74.45
46.948.391.000
40.345.087.787
85.93
Akademi
Makassar
47.201.157.000
38.629.041.759
81.84
Dekonsentrasi
4.000.000.000
3.617.943.278
90.45
Provinsi Jambi
200.000.000
174.718.600
87.36
Provinsi Bengkulu
200.000.000
175.965.500
87.98
Provinsi Lampung
188.000.000
184.118.700
97.94
200.000.000
187.697.200
93.85
200.000.000
199.637.700
99.82
Provinsi Bali
268.000.000
210.745.500
78.64
210.000.000
206.231.500
98.21
210.000.000
157.779.150
75.13
200.000.000
181.821.800
90.91
10
1.000.000.000
999.910.000
99.99
11
Provinsi Gorontalo
200.000.000
158.914.200
79.46
12
230.000.000
203.636.128
88.54
13
230.000.000
230.000.000
100.00
14
Provinsi Maluku
200.000.000
169.526.300
84.76
15
Provinsi Papua
264.000.000
177.241.000
67.14
333.925.231.000
267.991.987.931
80.26
Pariwisata
Pariwisata
Total
(STP)
(Akpar)
| 49
BAB IV
P ENUTUP
| 51
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan Penetapan Kinerja (PK) Badan Pengembangan Sumber Daya
(BPSD) tahun 2014
terhadap capaian/realisasi kegiatan, yang
merupakan capaian kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya,
sebagian besar telah melampui target yang telah ditetapkan.
1) Capaian kinerja berdasarkan jumlah tenaga kerja di sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif tidak mencapai target disebabkan:
a. Pada tahun 2014 kegiatan sertifikasi kompetensi pariwisata dan
ekonomi kreatif direncanakan targetnya sebanyak 6.000 orang,
karena ada penghematan anggaran maka sertifikasi tidak bisa
dilaksanakan.
b. Target Renstra BPSD 2012 2014 sertifikasi tenaga kerja
pariwisata dan ekonomi kreatif sebesar 30.000 orang. Posisi
sampai dengan tahun 2013 tenaga kerja yang sudah tersertifikasi
berjumlah 33.000 orang atau 110.00% sehingga telah melampui
target yang ditetapkan oleh Renstra BPSD sebesar 3.000 orang
yang tersertifikasi.
2) Capaian kinerja berdasarkan jumlah lulusan pendidikan tinggi
pariwisata yang terserap di pasar kerja sebesar 1685 orang atau
113.09% terhadap target kinerja yang dituangkan dalam PK BPSD
sebesar 1490 orang.
3) Capaian kinerja berdasarkan presentase penelitian dan
pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan
pengembangan sektor pariwisata sebesar 10% dengan target 12%,
dari 10 Penelitian yang telah dilaksanakan. Sedangkan capaian
kinerja berdasarkan presentase penelitian dan pengembangan yang
dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor
ekonomi kreatif belum tercapai yang ditargetkan (13%) dari 7
penelitian yang telah dilaksanakan. Hal ini disebabkan belum
tuntasnya program keberkelanjutan penelitian di Pusat Penelitian
Kelambatan DIPA;
Kebijakan penghematan anggaran;
Realokasi anggaran, yang berdampak perubahan struktur anggaran;
Terjadinya revisi sebagai akibat perubahan kebijakan dari
Kementerian Keuangan.
| 53
:
:
NO
Sasaran
1.
Meningkatnya
kapasitas
dan
profesionalisme SDM pariwisata dan
ekonomi kreatif
2.
3.
Meningkatnya
kualitas
pendidikan tinggi pariwisata
lulusan
Meningkatnya
penelitian
dan
pengembangan kebijakan di sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif
Target
Realisasi
1.
5500
0.00
2.
500
0.00
3.
1490
1685
113.09
4.
12%
10%
83.33
5.
13%
0.00