OLEH :
NUR AMINA
RRA1C210088
Page 1
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi peneliti sebelum melakukan penelitian dan melihat
data nilai siswa maka diperoleh hasil belajar yang dicapai siswa masih rendah. Masih
rendahnya hasil belajar siswa pada materi himpunan serta belum terpenuhinya standar
ketuntasan dengan KKM sekolahan ini yaitu 70. Selain itu peneliti juga melihat sendiri
guru mata pelajaran mengajar dikelas, didapati bahwa metode, strategi maupun cara guru
menyampaikan materi sudah bagus, tetapi penyebab dari rendahnya presentase
ketuntasan siswa itu berasal dari kurang penguasaan guru dalam pembuatan LKS.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk Lembar Kerja Siswa (LKS)
matematika menggunakan pendekatan scientific dengan model jigsaw pada materi
persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP serta untuk mengetahui keefektifan
Lembar Kerja Siswa (LKS) menggunakan pendekatan scientific dengan model jigsaw
pada materi persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini mendesain
LKS, pemberian tes untuk mengetahui hasil belajar siswa dan pemberian angket untuk
mengetahui hasil respon siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar penilaian ahli materi dan desain terhadap LKS, angket tanggapan guru dan siswa
pada uji coba kelompok kecil, lembar observasi aktivitas siswa, tes hasil belajar siswa
dan angket respon siswa pada uji coba pemakaian. Setelah LKS dibuat maka LKS
tersebut divalidasi oleh ahli. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli desain dengan
nilai baik. Setelah LKS divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya dilakukan
implementasi di kelas VIII SMP Al-Falah Jambi.
Proses pengembangan lembar kerja siswa yang telah dilakukan dilanjutkan
dengan tahap validasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli desain dengan rerata
skor validasi 3,45 pada kategori baik dan untuk validasi desain media bahan ajar
setelah revisi di centang pada kolom setuju semua, jadi untuk desain bahan ajar setuju
dan valid. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap tes akhir materi persamaan linear
dua variabel diperoleh 79,41% nilai siswa mencapai kriteria ketuntasan minimum, hasil
observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mencapai 61% menunjukkan
kategori baik Ini artinya LKS yang dibuat ini efektif digunakan oleh guru matematika
SMP khususnya pada pembelajaran persamaan linear dua variabel.
Page 2
Page 3
dalam
Pendekatan
ilmiah
(scientific
appoach) dalam pembelajaran semua mata
pelajaran meliputi menggali informasi
melaui pengamatan, bertanya, percobaan,
kemudian mengolah data atau informasi,
menyajikan
data
atau
informasi,
Page 5
METODE PENELITIAN
Dalam pengembangan LKS Mind
Map berbasis scientific, peneliti mengikuti
model pengembangan Analysis, Design,
Development, Implementation or Delivery
and Evaluations (ADDIE).
Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Prosedur Pengembangan
1. Tahap Analyze (Analisis)
Analisis
yang
dilakukan
yaitu
memvalidasi kesenjangan kinerja,
menetapkan tujuan,
menganalisis
pembelajar, sumber daya yang
tersedia, dan rencana kerja.
2. Tahap Design (Desain)
Pada tahap ini, peneliti membuat LKS
sesuai rancangan. Setelah LKS selesai
dibuat, dilanjutkan dengan validasi
kelayakan LKS oleh para ahli.
Sehingga dapat diketahui kelemahan
dan kekurangannya dan revisi sesuai
saran dan komentar. Disamping proses
validasi, pada tahap ini peneliti
membuat item untuk pelaksanaan tes
siswa, yang terlebih dahulu di
ujicobakan kepada siswa yang telah
mempelajari materi tersebut.
3. Tahap Development (Pengembangan)
Setelah LKS direvisi sesuai saran,
maka langkah selanjutnya yaitu
evaluasi formatif. Menurut Branch
(2009:123) Terdapat 3 tahap khusus
pada evaluasi formatif, yaitu uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil
dan uji coba lapangan.
4. Tahap Implementation (Implementasi)
Pada tahap ini yang dilakukan adalah
produk yang telah diuji coba
diterapkan dalam situasi nyata dengan
pengajaran yang sesungguhnya yang
sesungguhnya
menggunakan
pendekatan scientific.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Menurut Branch (2009:151) tujuan
dari tahap evaluasi adalah menilai
kualitas dari produk dan proses.
Evaluasi dilakukan pada setiap tahap.
Evaluasi yang dimaksudkan untuk
memperbaiki LKS di setiap tahapnya.
Sehingga diperoleh LKS yang layak
untuk
digunakan
pada
proses
pembelajaran.
Page 6
c. Menganalisis Pembelajar
peneliti memperoleh informasi
bahwa siswa kelas VIII SMP Al-fallah
Kota Jambi masih terbiasa dengan
pembelajaran dengan model ceramah, dan
jarang melakukan diskusi antar mereka.
Mereka mengharapkan adanya perubahan
dalam cara belajar mengajar di kelas
dengan tujuan agar mereka menjadi lebih
termotivasi untuk belajar dan memahami
setiap materi yang diajarkan guru.
Kemudian, mereka juga mengakui bahwa
mereka cenderung tidak memahami
hubungan konseptual antar materi-materi
yang mereka pelajari.
d. Mengecek Sumber Daya yang
Tersedia
Hasil observasi dan wawancara
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1. Data Ketersediaan Sumber Daya
yang Dibutuhkan dalam Penelitian
No.
(1)
1
2
3
4
5
6
7
Ketersediaan
Ya
Tidak
(3)
(4)
e. Rencana Kerja
Rancangan rencana kerja meliputi
proses perancangan dan pengembangan
produk, dimana kedua proses tersebut
mengikuti langkah-langkah yang telah
ditentukan oleh Branch.
Page 7
2. Design (Desain)
a. Mengadakan atau membuat hal yang
dibutuhkan
Pada tahap ini, peneliti membuat
LKS Mind Map berbasis Scientific sesuai
rancangan, yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
b. Menyusun
Evaluasi
Formatif
Rancangan
Dari validasi kelayakan LKS yang
dilakukan diperoleh hasil bahwa setiap
indikator penilaian LKS untuk aspek
kelayakan isi, kelayakan penyajian,
kelayakan bahasa, dan kelayakan kegiatan
scientific memperoleh rata-rata skor secara
berurutan 3.63, 3.64, 3.67, dan 3.83,
sehingga
diperoleh
rata-rata
dari
keseluruhan aspek sebesar 3.7 yang berarti
kelayakan LKS termasuk dalam kategori
sangat
layak
dengan
persentase
kelayakan sebesar 92.47%.
c. Menghasilkan Strategi pengujian
Peneliti membuat tes hasil belajar
berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari
20 item. Item soal ini terlebih dahulu
diujicobakan kepada siswa yang telah
mempelajari materi yaitu pada siswa kelas
IX A SMP Negeri 11 Kota Jambi. Dari
distribusi skor uji coba post test yang
diperoleh pada uji coba post test
digunakan untuk mengetahui validitas,
daya beda, taraf kesukaran, dan reabilitas
soal-soal post test, sehingga diperoleh
item-item soal yang layak untuk digunakan
untuk post test pada tahap implementasi.
3. Development (pengembangan)
Pada tahap ini terdapat produk
yang telah direvisi sesuai saran kemudian
di ujicobakan sebagai berikut :
a.
Page 10
Sugiyono.2010.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
ALFABETA:Bandung.
Sugiarto,dkk.
2012.
Pengembangan
Lembar
Kerja
Siswa
Pada
Pembelajaran Kimia SMA Kelas XI
Pokok Bahasan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Laju Reaksi
Melalui Pendekatan Scaffolding.
Diakses pada tanggal 2 Maret 2015
Jam 14:32.
Sukardi.2012. Metodologi Penelitian
Pendidikan
Kompetensi
dan
Prakteknya. Bumi Aksara:Jakarta.
Windura, Sutanto.2013. 1st MIND MAP
untuk Siswa, Guru, & Orang Tua.
Gramedia:Jakarta.
Warsita,
B.,
2008.
Teknologi
Pembelajaran
Landasan
dan
Aplikasinya.Jakarta : Rineka Cipta.
Yamasari, Yuni.2010. Pengembangan
Media Pembelajaran Matematika
Berbasis ICT yang Berkualitas.
Diakses pada tanggal 7 Januari 2015
Jam 19:02.
Yulaelawati, E. (2004). Kurikulum dan
Pembelajaran; Filosofi, Teori dan
Aplikasi. Jakarta : Pakar Raya.
Page 11