Anda di halaman 1dari 9

Daftar Isi

BAB 1 PERTUMBUHAN EKONOMI SISI PERMINTAAN..............................


1.

PERMINTAAN AGREGAT.................................................................
1.1. Komsumsi Rumah Tangga..................................................
1.2. Investasi...............................................................................

BAB 2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran......................................

Daftar Tab
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan................................
Tabel 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran.................................
Daftar GambarY
Grafik 1.1 Indikator Penuntun Investasi.................................................3
Grafik 1.2 Indikator Penuntun Investasi 2010........................................4
Grafik 1.3 Pembentukan Modal Tetap Bruto...........................................4
Grafik 1.4 Realisasi PMA dan PMDM (BKPM)...........................................5
Grafik 1.5 Total Ekspor, Ekspor Migas dan Non Migas (nilai riil).............6

BAB 1
PERTUMBUHAN EKONOMI SISI PERMINTAAN

1.

PERMINTAAN AGREGAT
1.1. Komsumsi Rumah Tangga
Di sisi permintaan, sumber utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal I

sampai III tahun 2010 ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Menguatnya konsumsi rumah tangga didukung oleh variabel makroekonomi yang
positif, daya beli masyarakat yang tetap kuat, meningkatnya pembiayaan dari
lembaga keuangan, serta kepercayaan konsumen dan dunia usaha yang masih
positif. Akselerasi kinerja investasi juga didukung oleh membaiknya kondisi
makroekonomi serta meningkatnya kepercayaan dunia usaha akan prospek
kondisi ekonomi mendatang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010
meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi
tahun 2009 yang hanya mencapai 4,5% (tabel 1). (Indonesia, Indonesia Statistical
Year Book 2010 2010)
Tabel 1.1
Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan
Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan

Sumber : Bank Indonesia, 20091


Menguatnya konsumsi rumah tangga sejalan dengan meningkatnya daya
beli masyarakat, rendahnya suku bunga kredit, cukup optimisnya keyakinan
konsumen akan kondisi perekonomian dan kuatnya nilai tukar rupiah yang
1 Dikutip dari www.bi.go.id dalam tahun dasar 2000 % YoY

mendorong relatif rendahnya harga barang impor. Peningkatan ini juga


ditunjukkan oleh perkembangan indikator penuntun konsumsi rumah tangga yang
mengindikasikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih berada dalam fase
eskpansif (Grafik 1) terutama ditunjang oleh konsumsi nonmakanan yang
meningkat. Hingga triwulan III 2010, konsumsi nonmakanan terindikasi tetap
tinggi seperti ditunjukkan pada grafik 2. (BPS 2010)
Grafik 1.1
Indikator Penuntun Investasi

1.2. Investasi
Faktor lain yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi indonesia tahun
2010 adalah investasi, terindikasi dari indikator penuntun investasi bahwa hingga
kuartal III, investasi masih menunjukkan fase ekspansi (Grafik 3), masih
tingginya pertumbuhan impor barang modal, meningkatnya pertumbuhan PMA
dan PMDN, dan cukup besarnya rencana relokasi investor asing serta rencana
penambahan kapasitas produksi. Faktor yang mendukung diantaranya peningkatan
penggunaan kredit investasi dan leasing, cukup besarnya rencana penerbitan
saham dan obligasi korporasi untuk kegiatan investasi, meningkatnya
pertumbuhan FDI dan penarikan utang luar negeri swasta. Persepsi pasar yang
membaik terhadap kondisi investasi, menguatnya nilai tukar rupiah yang
mendorong relatif rendahnya harga barang impor, dan penerapan berbagai
kebijakan juga mendukung peningkatan kegiatan investasi. (Indonesia,
www.bi.go.id/publication 2011)

Grafik 1.2
Indikator Penuntun Investasi 2010

Realisasi investasi memperlihatkan pertumbuhan pembentukan modal


tetap bruto (PMTB) yang terus meningkat, yaitu dari sebesar 3,3% pada tahun
2009 menjadi rata-rata 7,9% selama semester I 2010. Peningkatan investasi
terutama terjadi pada investasi mesin yang terus membaik sejak triwulan IV 2009
(Grafik 3). Sementara itu, pertumbuhan investasi bangunan cenderung stabil
(Grafik 5) dan investasi alat angkut mengalami perlambatan pada triwulan II
2010. Data konsumsi semen pada Juli-Agustus 2010 menunjukkan pertumbuhan
yang masih tinggi, begitu pula impor bahan bangunan terus meningkat hingga
triwulan III 2010. (Kuncoro 2012).

Grafik 1.3
Pembentukan Modal Tetap Bruto

1.2.1. Investasi dalam Negeri dan Asing


Realisasi investasi baru dan investasi perusahaan yang sudah mendapat ijin
usaha (PMA dan PMDN) juga terus meningkat (Grafik 4). Sampai dengan
triwulan II 2010, realisasi PMA telah mencapai 60% dari target, sementara
realisasi PMDN telah mencapai 52,6% dari target. BKPM memperkirakan target
PMA dan PMDN selama tahun 2010 masing-masing sebesar Rp118,4 triliun dan
Rp41,6 triliun dapat tercapai dengan mempertimbangkan realisasi di semester I
tersebut. (Insukindro 2014)
Grafik 1.4
Realisasi PMA dan PMDM (BKPM)

1.2.2. Ekspor impor


Dari tabel 1 tercatat kinerja ekspor dan impor masih cukup tinggi, faktor
yang mendukung masih tingginya ekspor diantaranya yaitu stabilnya produksi
minyak, masih cukup baiknya kondisi perekonomian negara mitra dagang,
kepercayaan konsumen serta bisnis di lingkungan global, meningkatnya harga
komoditas ekspor, dan adanya penambahan kapasitas produksi. Pertumbuhan
ekspor riil pada triwulan III 2010 (Juli-Agustus) masih berada di level yang
tinggi, yaitu sekitar 21% (yoy), namun melambat apabila dibandingkan
pertumbuhan pada triwulan II 2010 (31,1%,yoy). Perlambatan kinerja ekspor
terjadi baik pada ekspor migas maupun non migas, meningkat dibandingkan
dengan pertumbuhan bulan Juni sebesar 28,2% (yoy) namun melambat

dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II 2010 sebesar 31,2% (yoy) (Grafik


7). Perlambatan tersebut akibat melambatnya ekspor pertambangan, terutama
komoditas tembaga dan nikel yang dibarengi dengan menurunnya ekspor
pertanian seperti kayu dan udang. Sementara itu, ekspor non-SDA meningkat
dibandingkan dengan triwulan II 2010 khususnya pada komoditas minyak kelapa
sawit, produk plastik, mesin dan mekanik. (Saragih 2014).
Grafik 1.5
Total Ekspor, Ekspor Migas dan Non Migas (nilai riil)

BAB 2
Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran
Secara sektoral, struktur sisi penawaran pada triwulan III tidak banyak
berubah dari triwulan sebelumnya yang masih ditopang oleh pertumbuhan yang
tinggi di sektor nontradable, meskipun pada sektor tradable, sektor industri
mengalami pertumbuhan yang relatif stabil, terindikasi dari perkembangan
indikator komposit yang sampai dengan Agustus 2010 tumbuh stabil. Indeks dan
utilisasi kapasitas produksi Survei Produksi - BI sampai dengan pertengahan
triwulan III 2010 menunjukkan perkembangan yang masih baik. Selain itu, indeks
penjualan eceran komoditas industri, impor mesin industri, penjualan alat berat,
serta konsumsi listrik masih menunjukkan perkembangan yang positif sampai
dengan Agustus 2010. Membaiknya kondisi ekonomi di dalam negeri serta pasar
global menjadi faktor utama meningkatnya penjualan sektor industri. (Indonesia,
Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Tahun 2014 2014).
Tabel 2.2
Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran

Daftar Pustaka
BPS. Indonesia dalam Angka 2010. Jakarta: BPS, 2010.
Indonesia, Bank. Indonesia Statistical Year Book 2010. Jakarta: Bank
Indonesia, 2010.
Indonesia, Bank. Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Tahun 2014.
Jakarta: BI, 2014.
. www.bi.go.id/publication. December 20, 2011. http://www.bi.go.id
(accessed 8 12, 2015).
Insukindro. "Arus Investasi Asing Langsung dan Domestik." Jurnal
Ekonomi Keuangan, 2014: 25-35.
Kuncoro, Mudrajat. "Indikator Penentu Investasi." Indonesia Journal of
Finance, 2012: 20-35.
Saragih, Bungaran. "Kondisi dan Prospek Kinerja Ekspor Impor Indonesia
dalam Pemerintahan Jokowi ." Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014: 10-25.

Anda mungkin juga menyukai