Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB V
ANALISA KIMIA LUMPUR BOR
5.1.
TUJUAN PERCOBAAN
1.
2.
3.
Menentukan pH, alkalinitas, kesadahan total, dan kandungan ionion yang terdapat dalam lumpur.
5.2.
DASAR TEORI
Dalam operasi pemboran pengontrolan kualitas lumpur pemboran
harus terus menerus dilakukan sehingga lumpur bor tetap berfungsi
dengan kondisi yang ada.
Perubahan kandungan ion-ion tertentu dalam lumpur pemboran
akan berpengaruh terhadap sifat-sifat fisis lumpur pemboran, oleh karena
itu kita perlu melakukan analisa kimia untuk mengontrol kandungan ionion tersebut kemudian dilakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam
penanggulannya.
Dalam percobaan ini, akan dilakukan analisis kimia lumpur bor
dan filtratnya, yaitu : analisis kimia alkalinitas, analisis kesadahan total,
analisis kandungan ion klor, ion kalsium, ion besi, serta pH lumpur bor
(dalam hal ini filtratnya).
Alkalinitas berkaitan dengan kemampuan suatu larutan untuk
bereaksi dengan suatu asam. Dari analisa alkalinitas kita bisa mengetahui
konsentrasi hidroksil, bikarbonat dan karbonat. Pengetahuan tentang
konsentrasi ion-ion ini diperlukan misalnya untuk mengetahui kelarutan
batu kapur yang masuk ke dalam sistem lumpur pada waktu pemboran
menembus formasi limestone.
74
75
5.3.
Peralatan
1.
2.
Buret mikro
3.
Pengaduk
4.
Pipet
5.
pH paper
5.3.2
Bahan
76
77
Keterangan :
1. Labu Erlenmeyer
2. Batang Pengaduk
78
79
5.4.
PROSEDUR PERCOBAAN
2.
CO 3 H HCO 3
3.
4.
HCO 3 H H 2 O CO 2
Mencatat pemakaian H 2SO 4 total (M ml).
5.
Catatan :
-
6. Perhitungan :
-
Total Alkalinity =
M x N H 2SO 4 x 1000
ml Filtrat
80
CO3-2 Alkalinity
(M - P) x N H 2SO 4 x 1000
2
x BM CO 3
ml Filtrat
P x N H 2 SO 4 x 1000
2
x BM CO 3
ml Filtrat
ppm Alkalinity
ppm OH- =
(2P - M) x N H 2 SO 4 x 1000
x BM OH ml Filtrat
HCO3-1 Alkalinity
ppm HCO3-1 =
(M - 2P) x N H 2 SO 4
x BM HCO 3
ml Filtrat
2.
3.
endapan jingga.
4.
AgNO3 .
Reaksi yang
terjadi :
Cl Ag AgCl (s)
(putih)
(merah)
81
5.5.
5.5.1
Hasil Percobaan
H2SO4 mula-mula
=0
=4
=8
5.5.2 Perhitungan
Perhitungan dalam percobaan yang dilakukan kelompok / plug Q :
1. Total Alkalinitas
M x NH 2SO 4 x 1000 8 x 0.02 x 1000
ml filtrat
3
= 53.33 epm
2. CO 3
Alkalinity
P x N H 2SO 4 x 1000
4 x 0.02 x 1000
2
x BM CO 3
x 60
ml filtrat
3
= 1600.02 ppm
3. Menentukan Kandungan Clorida
ml AgNO3 x N AgNO3 x 1000
x BA Cl -1
ml filtrat
7.6 x 0.02 x 1000
x 35.5
2
= 2698 ppm
82
5.5.3
Plug
Lumpur Dasar
Alkalinity
Penambahan
OH
Bentonite
Air
NaHCO3
NaOH
CACO3
22,5
350
0,4
0,4
0,2
3200
6,71
216,66
22,5
350
0,4
0,5
0,2
640
0,04
22
22,5
350
0,4
0,6
0,2
440
0,732
26,67
22,5
350
0,4
0,7
0,2
22,5
350
0,4
0,8
0,2
2000
22,5
350
0,4
0,9
0,2
1600,02
22,5
350
0,4
0,2
200
0,61
16,67
22,5
350
0,4
0,4
0,3
160
0,65
13,33
22,5
350
0,4
0,4
0,4
22,5
350
0,4
0,4
0,5
22,5
350
0,4
0,4
0,6
1235,33
22,5
350
0,4
0,4
0,7
520
22,5
350
0,4
0,4
0,8
3880
22,5
350
0,4
0,4
0,9
720
1065
HCO3
433,3
CO3
60
total
36,6
3,74
128
53,33
1040
28
0,24
6800
24
299,33
480
24,67
2,684
24
Penambahan
NaCl
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
Kandungan
Cl2698
2591,5
1739,6
171,5
1917
2698
3479
2627
2248,33
2691
4189
2982
2662,5
5751
83
5.6.
PEMBAHASAN
Pengontrolan kualitas lumpur bor yang disirkulasikan harus tetap
dilakukan pada waktu pengeboran. Kandungan zat kimia yang terikat dalam
lumpur yang telah disirkulasikan dapat mempengaruhi sifat-sifat lumpur
pemboran.
Data-data yang perlu diketahui meliputi tingkat alkalinitas, kesadahan
total, kandungan ion Cl, ion Ca, ion Fe, serta pH lumpur bor. Dalam hal ini yang
di
analisa
hanyalah
filtrate
lumpurnya,
dengan
demikian
kita
dapat
1 ml
84
5.7.
KESIMPULAN
1. Hasil percobaan :
a.
Total Alkalinitas
b.
CO 3
Alkalinity
= 53,33 epm.
= 1600,02 ppm.
85
Hasil Percobaan
Alkalinitas
: 3 ml
N H2So4
: 0,02 N
Volume filtrate
N AgNO3
: 3 ml
:
Volume AgNO3
0,02 N
: 1 ml
(M x N H 4SO 4 x 1000)
ml Filtrat
3.4 x 0.02 x 1000
22.7 epm
3
b. Konsentrasi klorida =
86
batu kapur yang masuk kesistem lumpur pada waktu pemboran menembus
formasi lime stone.
b. Analisa kandungan klorida diperlukan untuk mengetahui kontaminasi
garam yang menembus/ masuk ke dalam sistem lumpur pada waktu
pemboran menembus formasi garam atau kontaminasi garam yang berasal
dari air formasi.