Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KASUS
DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUANG PDL SAYAP A
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
Disusun Oleh :
Nama
: HARPAINSYAH
Nim
: 02101142
Tingkat : 1 (SATU)
DBD
Derajat I
Demam dan uji torniquet
Derajat II
Demam pendarahan spontan, pada umumnya dikulit atau pendarahan lainnya.
Derajat III
Demam, pendarahan spontan, disertai atau tidak disertai hepatomegali dan
ditemukan gejala-gejala kegagalan sirkulasi meliputi nadi yang cepat dan
lemah, tekanan nadi menurun (< 20 mmHg) atau hipotensi disertai ekstremitas
dingin dan anak gelisah.
Derajat IV
Demam, pendarahan spontan, disertai atau tidak disertai hepatomegali dan
ditemukan gejala renjatan hebat (nadi tak teraba dan tekanan darah tak
terukur). (Soegianto, 2006: 85-87)
E. Standar Laboratorim
a.
Haemoglobin : 12-16 g %
b.
Leukosit
c.
Diffount :
: 5-10 ribu
- Eosinofil
: 1-3%
- Basofil
: 0-1%
- Segment
: 50-70%
- Limfosit
: 20-40%
- Monosit
: 2-8%
d.
Trombosit
Hematokrit
: 200-400 Ribu
: 37-48%
F. Diagnosa
Demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang berbahaya, yang jika
terlambat penanganannya dapat menyebabkan kematian. Permasalahan dalam
penanganan DBD adalah salah diagnose dimana pasien dianggap mengidap penyakit
lain seperti tipus, common cold, dan lainnya.
Biasanya pasien yang datang ke sarana kesehatan mengeluh adanya panas,
pusing, sakit kepala, mual dan kadang disertai nyeri otot abdomen.
Data ini sulit bagi petugas untuk mendiagnosa secara pasti sehingga berdasarkan
pengamatan , banyak petugas kesehatan dalam memberikan terapi bersifat
simptomatik dan kuratif sekaligus preventif.
Kondisi ini cenderung akan menyebabkan dampak merugikan bagi pasien
karena pasien diharuskan mengkonsumsi antibiotic dua macam sekaligus.
Bagi petugas lapangan pemberian antibiotic 2 macam sekaligus dianggap lebih baik,
mengingat :
1. Tidak adanya fasilitas laboratorium untuk diagnose penunjang
2. Lebih ekonomis disbanding pasien harus dating lagi
3. Sebagai sarana untuk mendiagnosa penyakit lain, misalnya jika dengan obat
tersebut tidak sembuh maka arah penyakit adalah penyakit yang tidak
responsive ke antibiotic contoh : jika tipus dianggap responsive ke antibiotic,
2.
1.
diperkenankan memberikan obat panas paracetamol 10-15 mg/kgBB setiap 34 jam diulang jika simkom panas masih nyata diatas 38,5 0C.
2.
Pusing
Mual muntah
B. Diagnosa Keperawatan
a. Peningkatan suhu tubuh
b. Gangguan rasa nyaman nyeri
c. Gangguan pemenuhan nutrisi sehingga kurang dari kebutuhan tubuh
d. Potensial terjadi perdarahan intraabdominal
e. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
f. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit diet dan perawatan
g. Gangguan aktivitas sehari-hari
C. Rencana Keperawatan
DP I
Tujuan
DP II
Tujuan
:
-
DP III
Tujuan
DP IV
:
-
Tujuan
DP V
:
-
Tujuan
:
-
Monitor KU pasien
DP VI
Tujuan
:
-
:
-
DP II
Memonitor KU pasien
E. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses dari bagian terakhir dari proses asuhan
keperawatan yang membandingkan secara sistematis perubahan prilaku klien
sebagai hasil dari tindakan keperawatan dengan tujuan yang hendak di capai
Hasil evaluasi berupa :
1. Teruskan, Jika rencana ada masalah rencana masih akan diteruskan
2. Modifikasi masalah yang disebut kemungkinan tapi tidak ditemui pedukung
3. Terpecahnya masalah yang dipecahkan dan intervensi dihentikan
10
PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama
: Tn P
Umur
3Tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Suku Bangsa
Indonesia
Agama
Islam
Alamat
Jln. panjaitan
Tanggal MRS
12 Desember 2011
Tanggal pengkajian
12 Desember 2011
Med. Reg
162479
Diagnosa
: Tn A
Umur
38 tahun
Suku Bangsa
Indonesia
Agama
Islam
Pendidikan
SMP
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
11
Hubungan
: Ayah Kandung
12
: Badan panas
2. Keluhan Tambahan
: tidak ada
b. Imunisasi
:Lengkap(DPT,BCG, campak,folio)
menderita
Ket:
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
12
: Tinggal serumah
Nadi
: 100 X/Menit
Pernafasan
: 28 X/Menit
Suhu
: 39 C
2. Kepala
Bentuk
: Oval, simetris
Rambut
: Hitam
Tekstur
Kebersihan
: Cukup
3. Mata
Bentuk
: Simetris
Pupil
: Isokor
Sklera
: Normal
Konjungtiva
: Tidak pucat
Kelainan
: Tidak ada
Kebersihan
: Cukup
4. Telinga
Bentuk
: Simetris
Kelainan
: Tidak ada
Sekret
: Tidak ada
Kebersihan
: Cukup
5. Hidung
Bentuk
: Simetris
Kebersihan
: Cukup
6. Mulut
Bentuk
: Simetris
Warna Bibir
13
Kebersihan
: Cukup
7. Leher
Bentuk
: Normal
Kebersihan
: Cukup
8. Kulit
Warna
: Sawo matang
Oedema
: Tidak ada
Turgor
: Elastis
Kebersihan
: Cukup
9. Dada
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
Perkusi
: Sonor
Auskultasi
: Vesikuler
10. Ekstremitas
Ekstremitas Bawah
: Simetris
Ekstremitas Atas
: Simetris
11. Abdomen
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
Perkusi
: Tympani
Auskultasi
12. Genetalia
Kelainan
: Tidak ada
Pengeluaran
: - BAB : 1 x sehari
- BAK : 4 5 x sehari
14
h.
Data Laboratorium
Hasil
Pemeriksaan
Nilai Normal
Hematologi :
-
Hb
12,5 g/dl
12,4 g/dl
12 16 g/dl
Hematokrit
36 vol%
40 vol%
37 43 vol%
Leukosit
2200 mm3
2700 mm3
Trombosit
14700 mm3
14700 mm3
Hitung jenis :
-
Basofil
0-1%
Eosinofil
13%
Batang
26%
Segment
50
48
50 70 %
Limfosit
38
42
20 40 %
Monosit
8
0
28%
Catatan
: Hasil laboratorium tanggal 09, September 2009 ada di catatan
perkembangan dan lampiran (status klien)
i.
Therapy
Antasida syrup 3 x ct
Amoxilin 4 x 250 mg
PP 1 gr 2 x sehari
Dexametason
Paracetamol 2 x 1
Bedrest
15
Banyak minum
16
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn P DENGAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUANG ANAK
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Nama
Umur
: Tn P
: 3 Th
No
12
Tgl MRS
No. RM
Diagnosa
Tujuan
Peningkatan suhu
tubuh b.d proses
penyakit
Ds :
- Ibu klien
mengatakan
badan anaknya
panas
- Ibu klien
mengatakan bahwa
badan anaknya
keluar keringat
dingin
Tupan :
- Peningkatan
suhu tubuh
tidak terjadi.
Do :
Klien tampak
gelisah
- Klien tampak
lemah
- T
: 380c
- RR : 24 x/mnt
- N : 92 x/mnt
Tupen :
- Dalam
waktu 1x 1
jam klien
tidak tampak
gelisah lagi
dan tidak
lagi keluar
keringat
dingin lagi. -
Intervensi
Berikan kompres dingin
Anjurkan
klien untuk
banyak minum
Observas
i tanda vital
tiap 3
jam/lebih
Kaji saat timbulnya
demam
Beri
-
Rencana
Rasional
Kompres
dingin akan
mempengaruhi
hipotalamus sebagai
pusat pengatur
panas sehingga suhu
tubuh akan turun
Peningkatan
suhu tubuh
mengakibatkan
penguapan tubuh
meningkat sehingga
perlu di imbangi
dengan asepan
cairan yang banyak
Ibservasi vital sign tiap 3 jam/lebih
Mengidentifik
asi masalah demam klien
Mengurangi
Evaluasi
Implementasi
Memberi S :
kan kompres
- Ibu klien
dingin pada
mengatakan
daerah frontal
badan anaknya
panas
- Ibu klien
Menganj
mengatakan
urkan klien
bahwa badan
untuk banyak
anaknya keluar
minum 7-8
keringat dingin
gelas/hari
O:
- Klien gelisah lagi
- KU klien masih
lemah
- T : 370c
Mengobs - RR : 24x/mnt
ervasi tanda
- N : 80x/mnt
vital tiap 3
- TD : 100/60
jam/lebih
mmHg
Mengkaji A : Masalah teratasi
saat timbulnya
sebagian
demam
- TD
13
: 110/60
Tupan :
Kebutu
han nutrisi
terpenuhi
Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b.d Tupen :
intake makanan yang - Dalam
tidak adekuat
waktu 1x 24
Ds :
jam intake
- Ibu klien
klien
mengatakan bahwa
adekuat
anaknya mual
dengan
- Ibu klien
kriteria :
mengatakan bahwa - KU klien
anaknya tidak
membaik
nafsu makan
- Makanan
Do :
yang
- KU klien lemah
diberikan -
penjelasan
tentang demam
Kaji
keluhan mual dan muntah
yang dialami
klien
Berikan
makanan yang mudah ditelan
Berikan
Untuk
menetapkan cara
mengatasinya
Membantu
mengurangi
kelelahan klien dan
meningkatkan
asupan makanan
karena mudah
ditelan
Memberi P : Intervensi
kan penjelasan
diilanjutkan
penyebab
demam klien
Menganj
urkan klien
untuk tidak
memakai
selimut dan
pakaian yang
tebal
Kolabora
si dengan tim
dokter dalam
pemberian
therapi
S :
paracetamol
- Ibu klien
mengatakan
Mengkaji
bahwa anaknya
keluhan mual
mual
dan muntah
- Ibu klien
yang dialami
mengatakan
klien
bahwa anaknya
Memberi
tidak nafsu makan
kan makanan O :
yang mudah
- KU kklien lemah
ditelan
- Klien muntah 2 x
@ geas
Porsi
makanan yang
diberikan tidak
14
Klien muntah 2x
@ gelas
Porsi makan yang
diberikan tidak
dihabiskan
dihabiskan
- Rasa mual
dan
muntah
hilang
-
makanan
dalam porsi
kecil tapi
sering
Jelaskan
manfaat nutrisi
bagi klien
-
Catat
jumlah
makanan yang dihabiskan
klien tiap hari
KU klien
lemah
-
Tupan :
Perdarahan
tidak terjadi
Untuk
menghindari mual
dan muntah
Meningkatkan
pengetahuan klien
tentang nutrisi
sehingga
memotivasi klien
untuk makan
Untuk
mengetahui
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
klien setiap hari
Diet makanan
yang sesuai dengan
penyakit merupakan
hal terpenting dalam
proses
penyembuhan
Dengan
pemberian obat
seperti antasida
membantu
mengurangi mual
dan muntah pada
klien dan intake
Memberi
dihabiskan
kan makanan A : Masalah teratasi
dalam porsi
sebagian
kecil tapi
sering
P : Intervensi
Menjelas
diilanjutkan
kan manfaat
nutrisi bagi
klien
18
Mencatat
jumlah
makanan yang
dihabiskan
klien tiap hari
Berkolab
orasi dengan
tim gizi
Berkolab
orasi dengan
tim dokter
dalam
pemberian
obat-obatan
19
15
Potensial terjadinya
perdarahan b.d
Tupen :
trombositopenia
- Dalam 1x 24
Ds :
jam jumlah
- Ibu klien
trombosit mengatakan
meningkat
adanya bintikdengan
bintik merah pada
kriteria :
tangan anaknya
- Tes
Do :
tourniquet
- KU klien lemah
(-)
- Tes torniquet (+)
- Trombosit
- Timbul binti-bintik
200.000
di tangan kanan
- HB : 13,2 klien
- HT : 40
- Trombosit :
- Leukosit :
147.000
5.200
- Hb
: 12,5
- Ht
: 46
- Leukosit : 2.200
-
Gangguan aktivitas
sehari-hari b.d
kondisi tubuh yang
lemah
Ds :
Tupan :
Kebutuhan
aktivitas
sehari-hari terpenuhi
Tupen :
Dalam 1x24
jam klien
nutrisi klien
terpenuhi
Kolabora
si dengan
petugas lab
dalam
memonitor
jumlah
trombosit
setiap hari
Anjurkan
klien untuk
banyak
istirahat
Anjurkan
klien untuk
banyak minum
Kolabora
si dengan tim
dokter dalam
pemberian
therapi
Dengan
memonitor jumlah
trombosit setiap hari
dapat diketahui
tingkat kebocoran
plasma dan
kemungkinan
perdarahan yang
dapat dialami kklien
Aktivitas klien yang tidak
terkontrol dapat
menyebabkan
terjadinya
perdarahan
Dengan
menganjurkan klien
banyak minum
dapat membantu
meningkatkan
jumlah trombosit
Dengan
berkolaborasi
dengan tim dokter
S:
- Ibu klien
mengatakan
timbulnya bintikbintik merah di
tangan masih ada
Berkolab O :
orasi dengan
- KU klien lemah
petugas lab
- Tes torniquet (+)
dalam
- Hasil lab
memonitor
- Trombosit
jumlah
190.000
trombosit
- Hematorit 45
setiap hari
- Leukosit 4.800
- HB 14
Menganj A : Masalah teratasi
urkan klien
sebagian
untuk banyak P : Intervensi
istirahat
dilanjutkan
Menganj
urkan klien
untuk banyak
minum
S : Ibu klien dalam
Berkolab
pemenuhan
orasi dengan
kebutuhannya,
tim dokter
klien masih
20
16
Ibu klien
mengatakan,
dalam pemenuhan
kebutuhannya
masih dibantu
Do :
- KU tampak lemah
- Klien tampak
bedrest
- Terpasang IVFD
RL gtt 20 x/mnt
dapat :
- Klien
mampu
mandiri
- KU
membaik
Tupan :
- Infeksi tidak
terjadi
Kaji
keluhan klien
Kaji hal- hal yang
mampu dan
tidak mampu
dilalukan klien Bantu
klien dalam
memenuhi
kebutuhannya
sehari-hari
Letakkan
barang yang
mudah
dijangkau klien
Jaga
kelancaran dan
kebersihan
tempat
pemasangan
infus
Latih
pergerakan
tangan yang
terpasang infus
bila terjadi
perdarahan dapat
diatasi
Untuk
mengidentifikasi
masalah-masalah
klien
Untuk
mengetahui tingkat ketergantungan
klien dalam
memenuhi
kebutuhannya
Pemberian
bantuan sangat
diperlukan oleh
klien pada saat
kondisi tubuhnya
lemah
Akan
membantu klien
untuk memnuhi
kebutuhannya
sendiri tanpa
bantuan orang lain
Untuk
mencegah terjadinya
edema
dalam
pemberian
therapi
dibantu
O:
- KU klien masih
lemah
Mengkaji - Klien masih
keluhan klien
bedrest
A : Masalah teratasi
sebagian
Mengkaji P : Intervensi
hal-hal yang
dilanjutkan
mampu dan
tidak mampu
dilalukan klien
Membant
u klien dalam
memenuhi
kebutuhannya
sehari-hari
Meletakk
an barang yang
mudah
dijangkau klien
Menjaga
kelancaran dan
kebersihan
tempat
pemasangan
17
Potensial terjadinya
Tupen :
infeksi b.d tindakan - Tidak
intensif
adanya
Ds :
hematom
- Ibu klien
- Tidak
mengatakan pada
adanya
tempat
plebitis
pemasangan infus - Infus
terasa gatal dan
berjalan
pegal
dengan
Do :
lancar
- IVFD terpasang
Wida RL gtt 20
x/mnt
- Klien bedrest
- Keadaan klien
lemah
infus
-
Lakukan
teknik aseptik saat melakukan
tindakan
pemasangan
Segera
cabut jika
tampak adanya
pembengkakan
Dengan
melatih pergerakan
tangan yang
terpasang infus
diharapkan tidak
terjadinya kekakuan
pada jari-jari tangan
-
Observas
i daerah
pemasangan
infus setiap
hari
-
Amati
kelancaran
tetesan infus
setiap hari
Lakukan
teknik aseptik saat melakukan
tindakan
pemasangan
Dengan
mengamati tandatanda peradangan
pada daerah infus
diharapkan dapat
diketahuinya saat
terjadinya infeksi Dengan segera
mencabut infus yang
terpasang sat
terjadinya
pembengkakan
maka infeksi dapat
diminimalisir
Dengan
mengobservasi
daerah pemasangan
infus setiap hari
21
Segera
mencabut jika
tampak adanya
pembengkakan
Mengobs
ervasi daerah
pemasangan
infus setiap
hari
22
infus
perawat dapt
mengetahui apakah
terjadi infeksi atau
tidak
-
18
Mengam
ati kelancaran
tetesan infus
setiap hari
Melakuk
an teknik
aseptik saat
melakukan
tindakan
pemasangan
infus
Dengan
mengamati
kelancaran tetesan
infus setiap hari
diharapkan agar
pasien cepat sembuh
Dengan
melakukan teknik
aseptik saat
melakukan tindakan
pemasangan infus
agar dapat
meminimalisir
terjadinya infeksi
23
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Tn P
Umur
: 3 tahun
Tanggal
DP
12, juli 2009
I
Perkembangan
S : Ibu klien mengatakan suhu tubuhnya mulai turun
O:
-
13,juli 2009
II
TD :
RR : 28x/mnt
Nadi :100x/mnt
Suhu : 39,0 C
A : Masalah teratasi
P : Intervesi dihentikan
S:
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya mual
Ibu klien mengatakan anaknya belum ada
nafsu makan
O:
-
III
KU : Baik
Tanda-tanda vital :
15,juli 2011
IV