Soundersco.
Kadariani.2001.SemenBasisSebagaiInsulatorTerhadapThermaShock
DiBawahRestorasiLogam.USUeRepository
Combe,E.C.1992.SariDentalMaterial,Trans,SlamatTarigan.
Jakarta:BalaiPustakan
2. Klasifikasi dan komposisi
Nggak ngerti aku klasifikasinya gimana , tak kasi macam-macam aja
A. SEMEN ZINC OXYDE EUGENOL
Komposisi :
Zinc Oxyde Eugenol (konvensional) terdiri dari bubuk Zinc Oxyde
dan cairannya berupa eugenol. Terkadang ada bahan tambahan seperti
polimer (metil akrilat), alumina, dan cairannya berupa EBA dimana
penambahannya berfungsi untuk meningkatkkan durabilitas dan
%
69
29,3
1,0
0,7
Bahan liquid
Eugenol
Olive oil
%
85
15
%
90,3
8,2
1,4
0,1
0,1
Bahan liquid
H3PO
H3PO4
Al
Sn
H20
%
38,2
16,2
2,5
7,1
36
Persen berat
29,0
- Alumina
16,6
- Calcium Fluorida
34,3
- Alumunium Fluorida
5,3
- Sodium Fluorida
5,0
- Alumunium Phospate
9,8
Cairan yang digunakan Semen Ionomer Kaca adalah larutan dari asam
poliakrilat dalam konsentrasi kira-kira 50%. Cairan ini cukup kental
cenderung membentuk gel setelah beberapa waktu. Pada sebagian
besar semen, cairan asam poliakrilat dalah dalam bentuk kopolimer
dengan asam itikonik, maleic atau asam trikarbalik. Asam-asam ini
cenderung menambah reaktivitas dari cairan, mengurangi kekentalan
dan mengurangi kecenderungan membentuk gel. Asam tartaric juga
terdapat dalam cairan yang memperbaiki karakteristik manipulasi dan
meningkatkan waktu kerja, tetapi memperpendek pengerasan. Terlihat
Persen berat
47,5
- Air
47,5
- Asam tartarik
5,0
E. SEMEN SILIKAT
Komposisi
Powder : Bubuk semenya adalah kaca yang terdiri dari silica (SiO2);
alumina (Al2O3); senyawa flourida, seperti NaF, dan Na3AlF6; dan
beberapa garam kalsium, seperti Ca(H2PO4)H2O dan CaO. Bahanbahan ini dipanaskan sampai suhu 1400C sampai terbentuk kaca.
Tujuan senyawa flourida adalah untuk menrunkan temperature
pencampuran dari kaca.
Cairan : Cairannya adalah larutan dari asam fosfor dengan garamgaram dapur. Ketika bubuk dan cairan dicampur , permukaan partikel
bubuk terpajan asam, dan melepaskan ion-ion Ca2+, Al3+, dan F-. ionion logam berpresipitasi sebagai fosfat yang membentuk matriks
semen dengan sisipan garam-garam fluoride.
Silikat dan glass ionomer mempunyai beberapa keuntungan karena
mengandung fluor yang akan menghambat karies. Namun sekarang
silikat jarang digunakan karena mudah larut jika tertutup oleh plak
yang asam sedangkan semen glass ionomer mungkin akan lebih tahan
lama. (Kidd, 200)
F. RESIN MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT
Self cured dan light cured resin modified glass ionomer atau hybrid
ionomers tersedia dalam bentuk serbuk-cairan, serbuk-serbuk, atau
unit uncapsulated unruk semen. Resin modified glass ionomers juga
digunakan untuk material restorasi.
Komposisi
Serbuk self cured resin modified glass ionomer cement berisi sebuah
radiopaque, fluoroaluminosilicate glass dan sebuah microencapsulated
potassium persulfate dan ascorbic acid catalyst sistem. Cairannya
adalah sebuah larutan aquaeous asam polycarboxylic dimodifikasi
dengan golongan pendant methacrylate. Ini juga mengandung 2hydroxyethylmethacrylate (HEMA) dan asam tartar. Semen self cured
yang lain mengandung sebuah campuran fluoroaluminosilicate dan
borosilicate glass pada serbuknya. Cairannya adalah monomer
complex berisi golongan asam carboxylic yang dapat mengalami
reaksi asam basa dengan golongan glass dan vinyl yang akan
polimerisasi ketika reaksi kimia aktif. Suatu light cured resin modified
glass ionomer cement mengandung fluoroaluminosilicate glass pada
serbuk dan kopolimer acrylic dan asam maleic, HEMA, air,
camphorquinone, dan sebuah activator pada cairan.
G. SEMEN IONOMER KACA DENGAN MODIFIKASI LOGAM
(CERMET)
H. Semen Silikofosfat
Komposisi
Powder
Aluminosilicate Glass
Seng oxide
Magnesium oxide
Liquid
Asam fosfat
Seng dan alumunium salt
Air
I. Kalsium Hidroxide
Kalsium Hidroksida tersedia dalam 4 sediaan yaitu:
1. Dalam 2jenis pasta yaitu base dan katalis
2. Sistem light cured
3. Sistem pasta dalam bentuk suntikan
4. Dalam bentuk bubuk (dicampur dengan air suling)
Komposisi kalsium hidroksida pasta dan katalis adalah
sebagai berikut :
1. Base paste :
Kalsium sulfat
2. Catalyst paste:
-
Sumber :
Manappallil. Jj. 2003. Basic dental material. New delhi :
Jaypee. Hal 259-260.l
J. Gutta Percha
Secara kimia , gutta percha merupakan transisomer karet. Gutta
percha merupakan suatu bahan alami yang terdiri dari eksudat
koagulasi yang telah dimurnikan dari pohon Mazer (Isonandra percha)
yang berasal dari archipelago Melayu atau Amerika Selatan. Gutta
percha mentah mengandung 20-30% resin dan 70-80% karbohidrat
getah.
Gutta percha yang biasa digunakan dalam bidang kedokteran gigi
terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk dan bentuk .Bentuk biasa
digunakan untuk produk-produk yang diinjeksikan karena memiliki
sifat aliran yang lebih baik. Sedangkan bentuk biasa digunakan untuk
batangan gutta percha atau gutta percha cone. Gutta percha bentuk
memiliki sifat yang lebih rapuh daripada gutta percha bentuk .
Gutta percha dapat digunakan untuk cone saluran akar serta berisi
gutta percha (19-22%), zinc oksid(59-75%) dan malam, bahan
Silikat
180
26000
3,5
500
70
besar
0,7
ada
TABEL GEJEEEEE
A. SEMEN ZINC OXYDE EUGENOL
SIK
150
22000
6,6
960
48
Ringan
0,4
Ada
Solubility
kelarutan semen ini dalam air cukup tinggi, termasukyang
tertinggi diantara semua bahan semen gigi, hal ini terutama
Keasaman
PH-nya mendekati 7 yang membuatnya menjadi salah satu
semen dental dianjurkan untuk dipakai pada cavitas dalam
Kelebihan :
1. Meminimalkan kebocoran mikro
2. Memberikan perlindungan terhadap pulpa
3. Daya antibakteri
Kekurangan :
Mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan
Kelebihan
1. Tidak mengiritasi pulpa
2. Merekat baik pada struktur gigi
3. Perlekatannya melalui ikatan kimia dengan hirdoksiapatit
sehingga tidak mudah lepas
4. Insulator panas yang baik
Kekurangan
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
E. SEMEN SILIKAT
Secara estetis awalnya restorasi silikat mempunyai estetis
sangat baik dan dapat menyamai warna gigi apabila pemilihan
bahan dilakukan dengan tepat. Setelah beberapa lama silikat dapat
mengalami staining terutama bila permukaan telah menjadi kasar
oleh karena aberasi atau erosi. (Combe, 159)
1. Sifat fisik
a. Kuat dalam menahan kompresi (180MPa)
b. Lemah dalam menahan tekanan tarik (3.5MPa)
c.
d.
e.
f.
2. Sifat biologi
a. Ph = <3 saat dimasukkn kedalam rongga mulut, <7 setelah
pemakaian satu bulan
b. Mempunyai efek kariostatis, dikarenakan terdapat kandungan
fluoride
c. terjadi reaksi pulpa
3. Erosi dalam saliva
4. Estetis kurang, dikarenakan warnanya yang agak buram
5. Tidak terjadi ikatan antara semen silikat dengan enamel dentin
GATAUUUUU
H. Semen Silikofosfat
I.
reparatif.
Merangsang perbikan apikal= dapat menstimulasi perbaikan
jaringan keras gigi dalam banyak keadaan dan dapat
berkontak lansgsung dengan jaringan periapikal.
J. Gutta Percha
1. Sifat Biologis :
Guta perca memiliki sifat tidak mengiritasi jaringan lunak dan
pulpa, tidak berbau sebagai bahan pengisian saluran akar. Bahan
ini mudah disterilkam dan dapat menghambatpertumbuhan
bakteri/aktivitas anti bakteri dengan menggunakan desinfektan
dingin seperti larutan metafen tak berwarna atau senyawa
ammonium kuarterner seperti zefiran, larutan trimersal 0,1% dan
etil alcohol 60%. Kombinasi zinc oxide eugenol dan ikatan acrylic
diameter 160 tidak memberikan egek negative pada
periodonsium sedangkan calsium hydroxide dapat rangsangan
penutupan pada apeks saluran akar.
2. Sifat Fisik :
Gutta percha point bersifat plastisitas, untuk mendapatkan sifat
plastis digunakan teknik melalui pemanasan (thermoplasticied
gutta-percha technique) dan secara kimiawi (kloroperca,
eucaperca). Dengan cara termoplastik menggunakan lebih banyak
panas untuk menaikan plastisitas gutta percha dan sedikit tekanan
sedangkan dengan menggunakan pelarut kimiawi mengurangi
viskositas gutta percha pada keadaan yang lebih cair dan menaikan
plastisitasnya melebihi plastisitas pada keadaan thermoplastic.
Bentuk molekul translinear dan sifat kristalnya lebih cepat
sehingga mengakibatkan guta percha lebih keras dan kaku
sehingga lebih mudah patah serta kurang elastic pada getah murni.
3. Sifat Termis:
Karakteristik temperature gutta percha berdasarkan proses
terjadinya kristalisasi dibagi atas 2 bentuk yaitu alpha dan beta.
Bentuk fase beta melunak sekitar 98,6 F (37C) berubah menjadi
bentuk kristal ke fase alfa sekitar 107,6F - 111,2F (42C - 44C)
dan akhirnya mengerut, berbentuk amorphous. Gutta percha
4. Aplikasi
5. Indikasi dan kontraindikasi
No
1
Jenis semen
Zinc Okside Eugenol
Indikasi
1.
Meredakan rasa
Kontraindikasi
1.
Kasus pupla
sakit
2.
(penghambat)
3.
Tambalan
sementara
4.
Senemtasi inlay,
Semen Polikarboksilat
Semen silikofosfat
Basis
Sementasi untuk
1.
Perawatan
pulpa
2.
Kasus pulpa
gangrene atau mati
1.
Kasus pulpa
gangrene atau mati
kariesnya tinggi
1.
Pada gigi sulung
2.
Kekuatan kunyah
1.
tidak besar
3.
Pada insidensi
Tidak dapat
dgunakan sebagai
restorasi klas I dan
klas IV karena rapuh
dan tidak kuat untuk
sulit dihindarkan
6.
Pasien kurang
5
Kalsium hidroksida
kooperatif
1.
Pulpa yang
terbuka dalam pulp
capping dan pulpotomy
2.
Leakage canal
3.
Apexification ,
merangsang pembentukan
apex
4.
Membentuk
menahan tekanan
oklusal
1.
Peradangan
pulpa (pulpitis)
2.
Kasus gangrene
pulpa , seperti : abses