Anda di halaman 1dari 2

Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba

A. Aneka Organisasi Nirlaba yang Membutuhkan Akuntansi


Dalam penciptaan akuntabilitas yang baik, diperlukan sarana untuk mewujudkannya, yaitu
dengan menerapkan akuntansi. Ada tiga manfaat penerapan akuntansi, yaitu:
1.
Penyediaan informasi yang akurat dan andal
2.
Menciptakan akuntabilitas publik
3.
Untuk pengendalian manajemen
Adapun organisasi nirlaba yang membutuhkan akuntansi:
a. Masjid
Masjid sebagai tempat peribadatan warga Muslim tidak terlepas dari akuntansi.
Pengelolaan dana yang bersumber dari sumbangan yang tidak berharap apapun pada
tempat peribadatan tersebut lantas tidak membuat pertanggungjawaban tamir masjid
dikesampingkan.
b. Lembaga Swadaya Masyarakat
Lembaga Swadaya Masyarakat atau Organisasi Non-Pemerintah (non-government
organization NGO) merupakan organisasi yang dikelola oleh swasta atau di luar
pemerintahan
c. Partai Politik
Menurut UU RI No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, partai politik adalah organisasi
yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara serta memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
B. Akuntansi untuk Masjid
Tentunya, akuntansi keuangan yang sesuai dengan organisasi keagamaan adalah
akuntansi untuk entitas nirlaba sebagaimana yang diatur dalam PSAK No. 45 tentang Standar
Akuntansi untu Entitas Nirlaba. Berdasarkan PSAK No. 45, laporan keuangan yang harus
disajikan adalah Laporan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, Neraca, dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
Adapun sumber pendapatan terbesar umumnya berasal dari penderma. Untuk dapat
mengendalikan penggunaan pendapatan, maka pendapatan dapat dikelompokkan menurut tujuan
penggunaannya, yaitu :
a. Pendapatan terikat temporer artinya pendapatan yang tujuan penggunaannya sudah
jelas atau sudah ditentukan penderma. Dikatakan temporer karena pemanfaatannya
jangka pendek (tidak permanen). Bisa jadi pendapatan yang diterima merupakan
perpaduan antara pendapatan terikat dan temporer.

b. Pendapatan tidak terikat adalah pendapatan yang tidak dialokasikan untuk pendapatan
terikat temporer
Output dari aktivitas penganggaran adalah laporan realisasi anggaran. Laporan realisasi
anggaran dapat disusun per bulan, per tigabulan, agar capaian organisasi dapat diketahui secara
interim. Diharapkan, dengan laporan realisasi anggaran pengelola dapat mengevaluasi
keberhasilan aktivitas dan ketersediaan dana.
Pada bagian akhir Laporan Realisasi Anggaran perlu diberi penjelasan mengenai
munculnya selisih antara anggaran dan realisasi. Laporan Realisasi Anggaran juga akan lebih
baik jika dilengkapi dengan realisasi jadwal pelaksanaan aktivitas.
Jika terjadi realisasi, baik realisasi biaya maupun pendapatan, maka pencatatan harus
didasarkan pada bukti. Beri kode pada bukti tersebut, dan kelompokkan berdasarkan Kode
Pendapatan atau Kode Biaya. Apabila realisasi sudah dicatat, maka beri tanda bahwa bukti telah
dibukukan.

Anda mungkin juga menyukai