ANALISIS KASUS SEDIMENTASI DI TIGA TITIK
KAWASAN WATER FRONT CITY
‘Yuda Romdania*
Abstract
Prediction of sediment transport along the coast for various conditions is very important to know
im order to know the amotnt of sediment transport and examine the influences that tend to
provoke. Existence of the bualdings on the coast will cause sedimentation in one hand and on the
‘other side causing erosion. Bandar Lampung is city with a coastal region, is currently designing a
Job that is Water Front City (beach city) which is designed in an effort to carry out vision and
‘mission of Bandar Lampung City which ts "Making the city of Bandar Lampung become civilized
comfortable and sustainable." The existence of this work it s necesceny to design a sedimentation
analysis in order to lnow the cmount of the resulting cediment transport and the influences which
tend to be caused che to designing Water Front City. Data collection is performed at three points
then inserted to CERC Equation which get a conclusion of sediment movement. from two points
conical at one point which is toward the Panjang Port resulting a large pile of sediment around
Panjang Port area.
Keywords : CERG, sediment
Abstrak
Prediksi tensportasi sedimen sepanjang pentei untuk berbegei Kondisi sanget penting untuk
ciketamud agar dapat diketahna jumleh transpostast sedimen dan meneliti pengarub-pengaruh yang
cendermng ditimbulkennya Adanya sustu bangunan-bengwnen di pantei aken menimbulken
sedimentasi di satu sisi den menyebabken eros i sisi IeinnyaKota Bender Lampung yang
sebagian wilayshaye merupeken pesisir pantei, saat ini meranceng sustu pekerjaan yeitu Water
Front City (kote pinggiren pantei) yang direnceng dalam upaya menjalanken visi dan misi Kote
Banda Lampung yaitu “Menjadiken Kota Bandar Lamping menjadi kota yang Besbudaya,
Nyamen dan Berkelanjuten”. Adaya rancangen pekerjaan ini meke diperluiven suatu enelisa
sedimentasi ager dapet diketalaa jumleh tensportas sedimen yang dhasilken dan pengerub-
pengauh yang cenderwng diimbulkennya alibet dirancengnya pekerjaan Weter Front City.
Pengembilen date dilakuken di tiga titk yang kemudien dimasuken dalam Persemaen CERC yang
menghasilken kesimpulen pergersken sedimen dari dua titi mengerucut pada satu tt yatu
‘menuju Pelebuhen Panjang sehingga texjadi timpuken sedimen yang besar di sekiter kewasen
Pelabuhan Penjeng
Kata Kunci: persamean CERC, sedimen
I. PENDAHULUAN
‘Meningkatnya aktifitas manusia akhiralkhir ini di sepanjang aliran sungai telah memberi
pengaruh terhadap ekosistem muara. Kegiatan yang memberikan dampak tethadap muara
tersebut antara lain penebangan hutan di bagian hulu. Kegiatan ini menyebabkan mening-
keatnya pengikisan tanah di sepanjang aliran sungai. Sebagai dampalmya jumlah sedimen
i dalam sungai (suspended solid) bertambah dan menyebablan pendanglalan. Faktor
* Stef Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung
JL Sumantsi Brojonegoro No. 1 Bendar LampungJurnal Rekayasa Vol. 14 No.1, April 2010
yang mempengaruhi proses sedimentasi yang terjadi di muara antara lain aktifitas
gelombang dan pola arus.
‘Transportasi sedimen seringkali menyebabkan permasalahan di pelabuhan, Misal, karena
adanya pasang-surut pada daerah pantai atau muara, akan cenderung menyebabkan
terbentulmya suatu spit yang terjadi pada arah dominan pergerakan sedimennya
Derikian pula pada bangunan-bangunan di pantai seperti bangunan pemecah gelombang,
akan mempengaruhi pergerakan sedimennya sehingga akan terjaci penumpulsan sedimen
pada satu posisi dan erosi pada sisi lainnya. Oleh Karena itu predikei transportasi sedimen
sepanjang pantai untuk berbagai Kondlisi sangat penting untuk diletahu, terlebih dalam.
perencanaan suatu pelabuhan, akan sangat penting untuk mengadakan perhitungan
‘mengenai jumlah transportasi sedimen dan meneliti pengaruh-pengaruh yang cenderung
ditimbullkannya,
Wilayah pesisir dan lautan di Indonersia yang kaya akan beragam sumber daya alamnya
telah dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia sebagai salah satu sumber bahan makenan
utama, khususnya protein hewani Selain menyediakan berbagai sumber daya alam
tersebut, wilayah pesisir pantai Indonesia memilili berbagsi fungsi lain, seperti
tranportasi dan pelabuhan, Iawasan industri, agrobisnis dan agroindustri, rekreasi dan
pariwisata serta kawasan permuliman dan tempat pembuangan limbah
Kota Bander Lampung yang sebagian wilayahnya merupakan pesisir pantai, saat ini
merancang suatu pekerjaan yaitu Water Front City (kota pinggiran pantai) yang
dirncang dalam upaya menjalankan visi dan misi Kota Bandar Lampung yaitu
“Menjadiian Kota Bandar Lampung menjadi kota yang Berbudaya, Nyaman dan
Berkelanjutan”. Adanya rancangan pekerjaan ini mala diperlukan suatu analisa
sedimentasi agar dapat diketahui jumlah transportasi sedimen yang dibasilkan dan
pengaruh-pengaruh yang cenderung ditimbulkannya aldbat dirancangnya pekerjaan
Water Front City
Il, METODE PENELITIAN
1. Pengumpulan Data Transportasi Sedimentasi
‘Mengumpulkan data-data yang bersangkutan dengan transportasi sedimentasi guna
‘mengetahui karakteristik sedimentasi
Pelaktsanaan Survey dan Investigasi
3. Kegiatan survey dan investigasi adalah mencalcup semua kegiatan yang dilalesanakan
i lapangan dan di laboratortum mekenilea tanah
4 Transformasi Proyeksi Peta
‘Untuk mengetahui koordinat penyebaran loli ttiktitik sedimentasi
5. Pengambilan Sampel Sedimentasi di Tiga Titik
Pengambilan sampel sedimentasi yang diperiukan untuk menganalisa sedimentas
6. Pelaltsanaan Analisis Data dan Perhitungan
Kegiatan analisis data dalam hal ini adalah hasil dani pengumpulan data kemudian
diitung dengan menggunalan persamaan CERC sehingga menghasillan besamya
pergeralan sedimen
Yuda Romdania, Analisis Kasus Sedimen 58Jamal Rekayasa Vol. 14 No.1, April 2010
Il. HASIL DAN PEMBAHASAN
\Variasi dari arus dekat dengan pantai menyebabkan material terbawa ke garis pantai dan
‘merubah bentule garis pantai. Mekanisme transportasi material ini disebut dengan
transportasi sedimen. Dalam jangla waltu tertentu, transportasi sedimen mungkin terjadi
pada satu arah saja, dan kemudian pada periode lain berubah menjadi arah yang
berlawanan dari arah semula, meskipun biasanya hanya ada satu arah saja yang menonjol
Transportasi sedimen seringlali menyebablen permasalahan di pelabuhan Misal, karena
adanya pasang-surut pada daerah pantai atau muara, akan cenderung menyebablan
terbentulmya suatu spit yang terjadi pada arah dominan pergerakan sedimennya
Demilian pula pada bangunan-bangunan i pantai seperti tangunan pemecah gelombang,
alan mempengaruhi pergerakan sedimennya sehingga akan terjadi penumpukan sedimen
pada satu posist dan erosi pada sisi lainnya. Oleh karena itu predilesitransportasi sedimen
sepanjang pantai untuk berbagsi kondlisi sangat penting untuk diketahui, terlebih dalam.
perencanaan suatu pelabuhan, akan sangat penting untuk mengadakan perhitungan
‘mengenai jumlah transportasi sedimen dan meneliti pengaruh-pengaruh yang cenderung
citimbulleannya.
Transportasi pantai adalah geral sedimen di daerah pantai yang disebablan oleh
gelombang dan arus. Anis adalah perpindahan massa air dani suatu tempat ke tempat
yang lain. Terjadinya arus secara garis besar bisa disebabkan oleh tiga hal, yaite Angin,
Gelombang angin yang telah pecah (breaitng waves) dan akibat Pasang — surut. Yang
paling dominan dari Ketiganya adalah arus yang disebablan oleh gelombang angin dan
pasang — surut Arus ini alsan terjadi Karena kejadian pasang — surut yang berlangsung
secara terus menerus, Sedangkan arus yang disebablan oleh gelombang, terjadi setelah
dalam perambatannya mengalami kedalaman yang culcup kecil sehingga terlampauinya
indeks pemecah (breaker ticex). Gelombang yang telah melampaui breaker index alan
menjadi gelombang pecah Sesaat setelah gelombang pecah mala akan terjadi. sedilat
kenaiken mula air laut, yang dilcenal sebagai wave set up. Setelah terjadi wave set up
maka gelombang alan menjadi kecil dan akthimya lenyap di tepi pantai. Pada saat terjach
‘wave set up mala tinggi mule air di sepanjang pantat alan berbeda karena terjadinya
gelombang pecah tidaklah terjadi secara bersamaan. Perbedaan tinggi mula air inilah
‘yang mengalabatkan arus sepanjang pantai (Jongshore current).
Dua jenis transportasi sedimen pantai yang penting yaitu transportasi menyju dan
‘meninggallan pantai (onshore — offshore transport) dan transport sepanjang pantai. Pada
aplikasi telnil, transportasi sedimen sepanjang pantai digambarlan sebagai laju
perpindahan volume (Q)) yang mempunyai satuan meter loubik per-hari atau yard lubike
pertahun, Volume total ini dapat diulur dengan survey maupun studi,
Yuda Romdania, Analisis Kacus Sedimen 59Jurnal Rekayasa Vol. 14 No.1, April 2010
Penggambaran lainnya dari laju perpindahan sedimen sepanjang pantai adalah dengan
{aju perpindahan berat basah J, yang dihubungkan dengan laju perpindahan volume dalam
persamaan berileut
1.=(0,- pal ")Q a
atm
qe 7
oped a
‘keterangan
erapatan massa dari butir sedimen
erapatan massa air
g = Percepatan gravitas
nt =Porositas antar partikcel sediment
Parameter adalah faktor uang pori, sehingga (1-n)Q) adalah perpindahan volume dari
sedimennya saja. Salah satu keuntungan penggunaan J; adalah bahwa laju perpindahan
‘erat basah dihubungkan dengan kerapatan butir sedimen Faktor (-¢) dihitung untuk
‘mendapatkan besamya daya apung partikel di air. Laju perpindahan sedimen potensial
digunalen, lcarena jumlah secara quantitas menggambarkan sedimen mempunyai jumlah
yang culup untuk dipindahlen, dan bahwa bangunan penghalang (seperti groin, jetty,
‘brackwater, submarine, Canyon, dan lainain) tidak dapat memperlambat atau
‘menghentikan perpindahan sedimen sepanjang pantai hanya memindahlen posisi
perpindahan sedimen tersebut
Laju perpindahan sedimen sepanjang pantai potensial, tergantung pada jumlah
kketersediaan material litoral, sebagian besar dihubungkan dengan Komponen longshore
‘yang disebut energi atau power fluks seperti persamaan berikut
P, = (BC,)y sin &% cos a
6)
dimana By adalah energi gelombang yang dihitung pada breaker line,
_ eH
As
dan Cp adalah kecepatan group gelombang pada breaker line,
wa
—_|
Cy= leh -[e%] a
Yuda Romdania, Analisis Kasus Sedimen 60Jamal Rekayasa Vol. 14 No.1, April 2010
dimana x adalah indeks breaker Hh/d (Beg adalah Fluks energi gelombang yang
dihitung pada daerah breaker, dan oy adalah sudut gelombang pecah terhadap garis
pantai. Laju perpindahan beban basah J; mempunyai satuan yang sama dengan P; (Nidt),
sehingga hubungan kesamaan tersebut dapat dituliskan
A= KPr [9]
Dan K adalah koefisien perbandingan empiris yang tidak berdimensi. Ini adalah
‘keuntungen lain dani penggunaan J dari pada laju perpindahan volume Q;. Persamagan di
atas disebut dengan Persamaan CERC.
Selanjutnya persamaan CERC dapat ditulis
I, = KP, = K(EC,), sin a, cos a, fal
dimana dengan mengasumsiken shallow water breaking, memberikan
HH; | gH;
Le eels sin cosy
:
aT se sina, cose,
'
an
l= oes a se sina) (8)
Kemndian dengan menggunaken persamaan di awal, hubungan J dapat di jelaskan
terhadap laju perpindahan volume sebagai berilut
Kg
°- Ga pat
Q, =f et sinQa,) ()
Vanasi K berdasarkan diameter butir rata-rata adalah
K=14e25?s) [10]
Dimana Ds adalah Ukuran butir rata-rata dari sedimen pantai dalam millimeter.
Dari hasil penelitian dan perhitungan yang telah ada, nampak bahwa untuk aplikasi
‘berupa studi lapangan, penggunaan secara fisik terhadap data lapangan dari Persamaan
CERC sangat diperlukan.
Yuda Romdania, Analisis Kacus Sedimen olJurnal Rekayasa Vol. 14 No.1, April 2010
Oleh Karena itu sebelum melakukan perhitungan laju perpindahan sedimen sepanjang
pantai, ada beberapa data yang perlu dilenglapi Data-data tersebut didapat dan
penelitian dengan pengambilan sampel sedimen langsung di lapangan maupun
berdasarkan data-data selcunder, seperti yang telah di jelasian ci sub bab di atas
Seperti telah diteranglan di atas, bahwa hasil simulasi model matematila arus oleh
pasang — surut dengan menggunakan Kisaran 1,6 meter (digunakan nilai kisaran yang
lebih tinggi dari hasil survei), MWL = 0,92 meter, kondisi batas (boundary condition)
‘erupa pasang — surut yang mempunyei bentule sinusoidal, dapat disimpullan sebagai
berileut
1. Kecepatan arus maksimal 0,08 m/det sehingga sangat rendah untuk terjadinya erosi
pantat
2. Arah arus pada saat pasang nail mengarah ke daratan, pada saat turun mengarah ke
aut tegak lurus garis pantat.
3. Pada saat air di puncak pasang dan di lembah surut maka arus yang terjadi sangat
kkecil, sedangkan pada saat mule air nail dan moka air turun akan terjadi arus
4. Sudut gelombang pecah oy adalah 30° berdasarkan hasil pengolahan data angin
dengan arah angin datang maksimum (lihat gambar mawar angin) adalah sebesar 45°
Kedalaman air laut rata-rata (MWL) yang digunakan sebagai data d adalah 0,92 m
Tinggi gelombang dani variasi tinggi mula air pada saat pasang dan surut (H) adalah
1,6m Sedanglan tinggi gelombang pecah Hy adalah 0,5 m.
Gambar 1 Lokasi Pengambilan Sedimen di Sekitar Pelabuhan Panjang
Gambar 1 merupaian gambar lokasi dimana akan diambil sampel sedimen. Pengambilan
sedimen dilalculcan di tiga titik, yaitu titik A di sekitar Pelabuhan Panjang, tik B di
sekitar Karang Maritim dan di titiicC di Sekitar Pelabuhan Srengsem Dan analisa sampel
di atas dapat dikatalan bahwa karakteristike sedimen yang terdapat di Kawasan pantat
Kota Bandar Lampung umumnya berupa butiran pasir, batu-batu kerilal dan lumpur
dengan diameter yang beragam seperti yang terlihat disepanjang pantai kawasan studi
yaitu sekitar kawasan pelabuhan Panjang sampai pelabuhan Srengsem. Selain itu, di
‘beberapa bagian pantai juga terlihat endapan berupa sampah yang berasal dari buangan
Yuda Romdania, Analisis Kasus Sedimen 02Jamal Rekayasa Vol. 14 No.1, April 2010
masyaralcat di sekitar pantai dan sampah yang berasal dari hulu sungai yang akhimya
‘bemmuara di kewasan ini
Setelah diperoleh semua data yang dibutublan untuk perhitungan, dilakukan tabulast
perhitungan dengan menggunakan Persamaan CERC. Dengan hasil perhitungan seperti
tabel di bawab int
Dari hasil perhitungan besamya transportasi sedimen yang terjadi, kemudian angka
secara Inantitas dimasukken dalam peta lokasi Dengan demikian tergambar arah
pergerakannya seperti terlihat pada gambar berikut
Titik A(Sekitar Pelaby
1,600.790,685 sx
Titi BGekiter Kering =
412,719,255 mak”
‘Tiik CGekiter Pelebuhen}
805.925,811 m/th/m’
Gambar 2. Lokasi Transportasi Sedimentasi
Pada gambar 2, nampak bahwa besamya transportasi dari Titik A sebesar 1.600.790,685
métivm’, pada Titik B sebesar 412,719,255 mi/th/m’, dan pada Titike C805.925,811
mvtivm’. Dari nilai tersebut, dapat diestimasi bahwa pergerakan longshore sedimen,
‘bergerak sepanjang garis pantai dalam 2 arah berlawanan dan bertemu di satu titile
Yuda Romdania, Analisis Kacus Sedimen 03+9 wauppas sisey sisUy DRwpucy vpny
ee ae Ltd
mtleee nig ena ne
Carel o jaevow | eo | tot olan
oe Ee ae us se ete gam
5+
Breathe @, He
a 5, 1
or IR — "ey 94
Ast FUL 20
oe
O10c tady TAN HT tat vm doyey fourJamal Rekayasa Vol. 14 No.1, April 2010
Pergerakan sedimen sepanjang garis pantai tersebut merupakan alsbat dari pergeralcan
angin dan gelombang yang datang dari areh tenggara yang mengaldbatian tejadinya
gelombang pecah Selain itu, pergerakan sediment juga dipengaruhi oleh arus air laut
sekitar kawasan pantai, dari gambar sedimen dapat diketahui tahwa anus terbesar berada
i sekitar Pelabuhan Srengsem Sedimen bergerak dari Pelabuhan Srengsem menuju
Pelabuhan Minyak Panjang, sehingga terjadi tumpukan sediment yang besar di sekitar
Jawasen pelabuhan Panjang. Alasan lain yang bisa digunakan adalah pada Daerah Sekatar
Pelabuhan Panjang yang mempunyai back ground sebagai lolasi rekdamasi terbesar
denipada kawasan Pelabuhan Srengsem Dapat digambarkan bahwa pada seat terjadinya
rekfamasi di daerah tersebut, sediment halus dan pasir ikcut teranglat oleh tenaga yang
timbul saat penimbunan terjadi. Aldbatnya pasir dan sediment halus tersebut kemidian
mengendap Kembali dengan posisi endapan terhalus berada di pemmulean dasar pantai
sebagai pengaruh perbedaan kecepatan jatuh butir sediment berdasarkan berat dan wlairan
partikelnya. Kondisi yang terbentuk adalah penumpuken sediment halus pada permukean
dasar pantai dan juga sedimen yang tergerak dari Pelabuhan Srengsem menuju Pelabuhan
Minyal Panjang Secara melcanis, pembuktiannya dapat dilihat dari adanya penumplean
sediment yang besar di daerah Pelabuhan Panjang
IV. KESIMPULAN
1. Karaktenistike sedimen yang terdapat di Kawasan pantai Kota Bandar Lampung
‘umumnya berupa butiran pasir, batu-batu Kerilal dan lumpur dengan diameter yang
‘beragam.
2 Dan data yang diperoleh dihasilkan besamya transportasi dari Titik A sebesar
1.600.790,685 m'/th/m’, pada Titik sebesar 412.719,255 mith/m’, dan pada Titile
€805.925,811 miithim’. Dani nilai-nilai ini dapat diestimasi btahwa pergerakan
Jongshore sedimen, bergerak sepanjang garis pantai dalam 2 arah berlawanan dan
‘ertennu di satu titike
3. Penumpukan sedimen terbesar terjadi di pelabuhan panjang Karena Pelabuhan
Panjang yang mempunyai back ground sebagai lolasi reklamasi terbesar daripada
Jawasen Pelabuhan Srengsem.
DAFTAR PUSTAKA
Efniyeldi. 1999. Sebaran Spasial Karaktertstik Sedimen dan Kualitas Air Muara
‘Sungai Bantan Tengah Bengkalis Kaitannya dengan Budidaya KJA
Einstein, HA. Edited By Hsieh Wen Shen, 1971. Sedimentation. Colorado State
University. USA.
Helfinalis, 2005. Jurnal Suspensi dan Endapan Sedimen dt Peratran Laut Jawa
Lembaga Inu Pengetahuan Indinesia Jakarta
Helfinalis. Jumal Pola Distribusi Sedimen Suspensi Abrasi dan Prediksi Pergeralcan
Pasang - Surut di Perairan dan Pantai Teluk Lampung Lembaga Iimu Pengetaluan
Indonesia. Jakarta
Hutagahing, Horas, dic, 1997. Metode Anaitsis Air Laut. Sedtmen dan Biota Pusat
Penelitian dan Pengembangan Oseanolog Lembaga Iimu Pengetahuan Indonesia
Jalerta
Kuswandi, Eddy 2008. Studi Sebaran Sedimen Tersuspenst Berdasarkan Musi Anginat
Peratran Pesisir Pemalang Menggunakan Data Aqua. Kumpulan Jumal Penelitian
Imm Kelautan. Semarang.
Saud, Ismail. 2008. Prediist Sedimentast Kalt Mas Swabaya Jumal Aplikasi. ITS
Surabaya.
Yuda Romdania, Analisis Kacus Sedimen 65Jurnal Rekayasa Vol. 14 No.1, April 2010
Wahid, Abdul. 2006. Analisis Karaiteristik Sedtmentast at Wadui PLTA Bakaru, Jumal
Hutan dan Masyarakat. Universitas Hasanudin. Makassar
Widada, Sugeng dan Warsito Atmojo. 1999. Iftuks Sedimen dan Laju Sedimentast di
Muara Sungai Pengiol Jepara Universitas Dipenogoro. Semarang
Widhiyent, Wintet Wahyu. 2005. Pemodelan Perubahan Garis Pantat USO, Sulawest
Tengah dengan Menggunakan Software Genesis. ITS. Surabaya.
Yuda Romdania, Analisis Kasus Sedimen 06