Anda di halaman 1dari 2

1.

Teori keadaan tetap (Steady-state theory)


Teori keadaan tetap didasari pada prinsip kosmologi sempurna.
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ada tanpa awal dan
tetap ada tanpa akhir. Hal tersebut didasari oleh kenyataan
bahwa setiap galaksi memiliki jumlah yang tetap sama meski ada
pada kurun waktu yang berbeda. Dalam teori ini tidak dikenal
istilah penciptaan ataupun kiamat. Alam semesta ada dan akan
tetap ada. Teori asal usul alam semesta ini sebetulnya
merupakan teori yang paling jadul. Dan dikemukakan pada saat
teknologi belum canggih seperti sekarang ini. Sekarang, teori
keadaan tetap sudah tidak lagi dipercayai oleh kebanyakan
orang kecuali mereka yang tidak beragama (atheis).

2. Teori dentuman besar (big-bang theory)

Hipotesis teori dentuman besar (Big-Bang) dikemukakan pertama kali


oleh George Lematitre. Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam
semesta dimulai dari sebuah primeval atom atau atom yang sangat padat. Suatu
saat karena terlalu padat dan memiliki energi kalor yang tinggi, atom ini meledak
hingga semua materinya terlempar ke seluruh penjuru ruang hampa yang ada di
sekitarnya.
Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid,
meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut
timbulah dua gaya yang saling berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi
kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan
berhenti. Berarti secara umum teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap
karena mengenal penciptaan dan kiamat.

3. Teori Nebular
Hipotesis teori nebular dikemukakan pertama kali
oleh Laplace pada tahun 1796. Teori ini menyebutkan bahwa
tata surya terbentuk dari kondensasi awan atau kabut gas yang
sangat panas. Kondensasi itu membentuk bagian-bagian terpisah
yang terus berputar. Pada bagian tengah kondensat, partikel
memusat dan memampat sehingga terbentukklah matahari.
Pada partikel yang berada di sisi juga berputar dan membentuk
planet-planet dan sisa kondensat membentuk satelit, asteroid,
meteor, dan lain sebagainya.
4. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Hipotesis teori nebular dikemukakan pertama kali oleh James
Jeans dan Harold Jeffreys di tahun 1919. Teori ini
menyebutkan bahwa planet merupakan hasil dari percikan
bintang (matahari) yang disebut tidal. Planet-planet besar terjadi
karena adanya percikan besar antara 2 bintang besar yang saling
berdekatan. Peristiwa mendekatnya 2 bintang besar tentu sangat
jarang sekali terjadi, oleh karena itu selama ini percikan matahari
tidak mampu membentuk planet.
5. Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar menyebutkan bahwa alam semesta
terbentuk karena adanya dua matahari kembar. Salah satu
matahari tersebut meledak karena terlalu padat dan panas.
Ledakan tersebut membentuk planet-planet dan karena adanya
gaya gravitasi, planet-planet tersebut beredar mengelilingi
bintangnya.
6. Teori Creatio Continua
Hipotesis teori creatio continua dikemukakan pertama kali Fred
Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori ini semesta dari dahulu
ada dan tetap ada. Secara prinsip, teori ceatio continua hampir
mirip dengan teori keadaan tetap. Bedanya, pada teori ini
disebutkan bahwa setiap saat ada partikel alam semesta (baik
berbentuk planet, satelit, dan lain sebagainya) yang lenyap dan
lahir.

Anda mungkin juga menyukai