Pengumpulan Data
Validitas dan Reliabilitas Instrumen: Agar tetap konsisten dengan studistudi sebelumnya yang direview di bagian 1, pengukuran diadopsi dari
sebelumnya, daya terima e-commerce, belanja online, dan studi lain
sebelumnya serta dihubungkan dengan teori. Kuesioner mencakup 15
pertanyaan yang digunakan , respon diukur dengan 5 poin skala jenis
Likert (1 sangat tidaks setuju; 2 tidak setuju; 3 netral; 4 setuju; 5 sangat
setuju). Untuk memvalidasi instrumen tersebut, 20 pakar TI Iran
diwawancara. Dengan demikian, beberapa modifikasi dibuat untuk
kuesioner tersebut, pada dasarnya komentar-komentar dikumpulkan
melalui studi utama ini. Setelah studi utama ini, pre-tes diberikan pada 30
pedagang yang dipilih secara acak dengan pengalaman e-commerce.
Feedback diminta dengan memperhatikan panjang instrumen, format
skala, validitas konten, dan kejelasan pertanyaan. Pada dasarnya
feedback itu, modifikasi minor yang dilakukan, setelah modifikasi ini
kuesioner akhir didesain. Semua skala pengukuran memiliki level
reliabilitas (kehandalan) yang dapat diterima, dengan koefisien alfa
Cronvach.
Grup sampel: Masyarakat statistik sampel penelitian ini mencakup semua
pedagang propinsi Sistan dan Baluchestan Iran, yang memiliki aktivitas
ekspor/impor internasional. Surat undangan dikirimkan kepada setiap
orang untuk berpartisipasi dalam sesi pelatihan. Sebanyak 94 pedagang
dan pakar bisnis ambil bagian dalam sesi tersebut dengan memperoleh
kuesioner, hanya 80 orang yang bergabung dan membalasanya. Dari
populasi sekitar 74% pria dan 26% wanita, 80% sarjana dan 20%
pascasarjana.
Analisis Korelasi
Hasil analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan T-student,
level kesalahan alfa ditetapkan 0,05 dan Degree of Freedom ditetapkan 79
(DF=79). Parameter-parameter ini digunakan untuk penilaian dan
pengujian hipotesis penelitian. Hasil statistik ditampilkan pada Tabel 1.
Juka peringkat tiga hipotesis disajikan pada Tabel 2.
Hasil T-tes: Dapat digambarkan dari Tabel 1 bahwa nilai Sig atau P-value
untuk H1 sama dengan 0,705 yang mana lebih besar daripada a=0,05
sehingga H1 diterima yang menunjukkan infrastruktur teknis untuk ecommerce di Iran Supports E-Commerce didasarkan pada pandangan grup
sampel. Tambahannya, analisis T-tes menunjukkan H2 diterima juga,
menunjukkan faktor-faktor manajemen dan organisasi dapat mendukung
e-commerce di Iran. Baris terakhir tabel itu mengilustrasikan bahwa, Sig
atau P-value untuk H3 sama dengan 0.00, menunjukkan bahwa latar
belakang sosial budaya masyarakat di Iran jauh di belakang penerimaan
e-commerce (sulit menerima e-commerce).
Analisis mendalam dilakukan untuk 15 pengukuran dalam kuesioner
berbasis grade group sampel. Hasil itu disajikan pada Tabel 3.
Seperti yang dapat digambarkan pada Tabel 3, antara lain infrastruktur
teknis, faktor logistic memperoleh skor terendah terkait transportasi, kartu
pos dan kecepatan pengiriman tidak memadai untuk mendukung e-
e-commerce
dan
Implikasinya
bagi
Pendahuluan
Adopsi e-commerce dapat membawa dampak positif bagi suatu
negara karena kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan
membuka akses pasar yang lebih luas. Penelitian menunjukkan bahwa
keberhasilan adopsi e-commerce lebih banyak terjadi di negara negara
maju daripada di negara-negara berkembang dengan banyak faktor yang
berkontribusi didalamnya. Aktifitas tertinggi masih didominasi oleh
pencarian informasi dan bersosialisasi. Namun, berbagai faktor yang
berkontribusi terhadap peningkatan adopsi e-commerce menunjukkan
Dari daftar peringkat top sites dunia terlihat bahwa situs portal
mendominasi daftar top ten sites. Daftar tersebut juga menunjukkan
popularitas community provider (facebook dan twitter) yang dapat
diartikan pula sebagai adanya perubahan kebiasaan berinternet dari
penduduk dunia, yang tidak hanya untuk mencari informasi dan
berkorespondensi, tetapi juga bersosialisasi dan menikmati konten video.
Situs yang dapat dikategorikan sebagai situs e-commerce yang memiliki
peringkat tertinggi adalah Taobao.com, sebuah market creator dari Cina,
diikuti oleh Amazon.com serta e-bay. Taobao dan e-bay merupakan
market creator dengan tipe C2C dimana pada tipe ini perkembangan
pesatnya lebih disebabkan oleh aktifitas individu-individu yang
mengaksesnya daripada kemampuan produsen untuk menarik minat
pengguna internet. Sedangkan Amazon.com merupakan pioneer dalam
situs e-commerce yang saat ini tidak hanya terbatas pada penjualan buku
namun telah berkembang sebagai online retailer yang terdiversifikasi
dengan menyediakan ribuan jenis barang. Hal ini menunjukkan bahwa
aktifitas mencari informasi dan bere-mail masih merupakan aktifitas
utama dalam menggunakan internet.
Akan tetapi, Amazon.com menunjukkan kemampuan dalam
menjangkau pelanggan di seluruh dunia, sehingga dalam hal belanja,
pengguna internet masih lebih memilh Amazon.com daripada situs online
retailer lokal dari negara mereka. Sejumlah keunikan dalam online retailer
yaitu banyaknya penjual, kemudahan setiap orang untuk dapat menjadi
penjual maupun pembeli, penggunaan bahasa lokal, serta banyaknya fitur
interactive yang memungkinkan dialog antara penjual dengan pembeli
ternyata lebih menarik pengguna internet dunia untuk berkunjung
dibandingkan dengan online retailer yang hanya memiliki satu penjualnya.
Situs-situs market creator saat ini dapat dengan mudah dijumpai di tiaptiap negara meski popularitasnya masih tertinggal dibandingkan dengan
kategori yang lain. Hal ini memberikan harapan baru, bahwa peningkatan
adopsi e-commerce dapat dicapai melalui dukungan terhadap kemudahan
dalam menggunakan situs kategori market creator melalui perbaikan
infrastruktur pendukungnya seperti, adanya penyedia delivery system
yang reliable, adanya payment system yang mudah dan aman bagi
transaksi antar individu seperti paypal, hingga kemampuan untuk
mengakses situs tersebut pada perangkat mobile.
Aktifitas ecommerce melalui online retailer saat ini semakin terlihat
sebagai pola lama, dan didunia nyata sekalipun, semakin banyak orang
yang lebih suka berbelanja ke mall atau pusat perbelanjaan daripada ke
toko. Namun demikian, sebagaimana dalam mall atau pusat belanja
terdapat banyak toko di dalamnya, maka setiap pihak yang ingin berbisnis
di internet akan tetap perlu untuk memiliki online shop dan sangat perlu
juga untuk membuat online shop tersebut terhubung dengan berbagai
pasar online yang ada, karena disanalah online shopper saat ini berada.
4.Implikasi
Dengan memperhatikan data tersebut, serta dengan melihat kondisi
Indonesia saat ini yang mengalami perbaikan pada berbagai indikator
adopsi e-commrce, maka organisasi bisnis perlu untuk menyiapkan diri