Anda di halaman 1dari 12

Generic health/ fitness

delivery system (GHFDS)


Disusun oleh :
Sri Bintang V.S
121000434
Nurul Husna
121000463
Shella Mawaddah
121000472
Sofia Rahma
121000500
Sofia Karalina
121000523
Mila Sinaga
121000533

Sistem Pengantar
Kesehatan/Kebugaran yang
umum (GHFDS)
pendekatan

ini untuk perencanaan


program dinamis dan interaktif.
memberikan pemahaman yang konstan
dan masukan sehingga baik untuk
memenuhi kebutuhan mereka di
populasi sasaran.
masukan dari langkah sebelumnya di
GHFDS mengubah pendekatan yang
digunakan dalam menyediakan langkahlangkah selanjutnya dalam model.

Bagan model pendekatan GHFDS

Setiap langkah memiliki dua


komponen, yaitu :
1. komponen pendidikan memberikan
pengalaman kognitif dalam setiap langkah,
sedangkan komponen layanan menyediakan
pengalaman yang berkelanjutan
2. Komponen layanan memberikan suatu
rencana atau penyusunan layanan dalam
bentuk layanan kesehatan.

Umpan balik dari langkah-langkah kemudian


menjadi paling berguna dalam memodifikasi
pelaksanaan program
1.

Need assesment (Penilaian Kebutuhan)


Dalam penetapan pelaksanaan
kebutuhan dilakukan :
a) Menentukan status kesehatan sasaran saat ini
(tentukan status kesehatan sasaran saat ini;
putuskan siapa yang mengumpulkan data &
langkahnya ; menggunakan dua sumber data)
b) Menganalisa data yang dikumpulkan (menentukan
arah program ; menetapkan kebutuhan yang lebih
prioritas ; dapat memahami masalah)
c) Memprioritaskan data yang telah diidentifikasi
(menetapkan arah program yang akan
dilaksanakan ; perencana menetapkan kebutuhan
mana yg prioritas ; penggunaan sumber daya
secara optimal)

Lanjutan...
2. Penetapan tujuan perencanaan

Dasar untuk merancang media


promosi dan merancang evaluasi.
Dimana tujuan tersebut harus
realistis, jelas dan dapat diukur.
3. Strategi untuk memenuhi tujuan
Berdasarkan keputusan WHO pada
tahun
1994,
strategi
promosi
kesehatan dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu sebagai berikut:

Lanjutan

Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan


orang lain agar orang lain tersebut membantu
atau mendukung terhadap apa yang diinginkan.
Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi
adalah pendekatan kepada para pembuat
keputusan atau penentu kebijakan di berbagai
sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para
penjabat tersebut mau mendukung program
kesehatan yang kita inginkan. Dukungan dari para
pejabat pembuat keputusan tersebut dapat
berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
dalam bentuk undang-undang, peraturan
pemerintah, surat keputusan, surat instruksi dan
sebagainya.

Dukungan

Sosial (Socialsupport)
Strategi dukunngan sosial ini adalah suatu kegiatan
untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh
masyarakat
(toma),
baik
tokoh
masyarakatformalmaupun informal.
Tujuan utama kegiatan ini adalahagar paratokoh
masyarakat, sebagai jembatan antara sektor
kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan
dengan masyarakat (penerima program) kesehatan.
Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melalui
toma pada dasarnya adalah mensosialisasikan
program-program kesehatan, agar masyarakat mau
menerima dan mau berpartisipasi dalam program
kesehatan tersebut

Pemberdayaan

Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan
pada masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah
mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi kesehatan).
Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan
berbagai
kegiatan,
antaralain:
penyuluhan
kesehatan,
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk
misalnya: koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan
peningkatan pendapatan keluarga (income generating skill).
Dengan meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga akan
berdampak terhadap kemampuan dalam pemeliharaan kesehatan
mereka, misaln ya terbentuknya dana sehat, terbentuknya pos
obat desa, berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatankegiatan semacam ini di masyrakat sering disebut gerakan
masyarakat untuk kesehatan. Dari uraian tersebut sasaran
pemberdayaanmasyarakatadalah masyarakat.

4. Pelaksanaan program

1. Persiapan Pelaksanaan

menyusun jadwal apabila dalam melaksanakan kegiatan

menyusun organisasi pelaksanaan promosi kesehatan,

Mendapatkan media komunikasi yang diproduksi oleh Dinas Kesehatan


Kabupaten / Dinas

Kesehatan Propinsi (apabila ada).

2. Fasilitasi

melaksanakan pelatihan sambil bekerja (on the job training), agar mampu
melaksanakan

kegiatan promosi kesehatan..

pemberdayaan masyarakat

3. Implementasi Kegiatan

Melaksanakan kegiatan pelatihan yang berkaitan dengan promosi kesehatan


terlebih dahulu

Mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan promosi kesehatan (penyuluhan )

Melaksanakan kegiatan program promosikesehatan (penyuluhan), di tempat


ibadah maupun

di sekolah sesuai rencana yang tercantum

Melaksanakan pembangunan sarana air bersih, jamban sekolah dan tempat


cuci tangan, di

sekolah sesuai rencana.

4. Bantuan Teknis

5.

Pelaksanaan program evaluasi,


proses untuk menentukan
apakah hasil program yang
dijalankan sesuai dengan tujuan
perencanaan secara efektif.

Ringkasan dari pendidikan


kesehatan/perencanaan promosi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai