Latar Belakang Pertumbuhan lalu lintas di Indonesia semakin meningkat seiring dengan
kemajuan sarana transportasi. Peningkatan ini sudah merata diberbagai pulau,
terutama pulau-pulau besar, salah satunya di Pulau Jawa telah mencapai antara 10% hingga 15% setiap tahun, dimana pertambahan sarana transportasi yang tidak diimbangi dengan peningkatan sumber daya untuk pembangunan pembangunan prasarana transportasi telah menimbulkan banyak terjadinya kemacetan di berbagai ruas jalan. Selain itu juga kebanyakan ruas jalan yang ada saat ini semula hanya direncanakan untuk melayani lalulintas lokal dan interregional, sehingga akan menimbulkan terjadinya peningkatan lalulintas yang melebihi kapasitas ruas jalan utama, dengan kondisi tersebut maka pemerintah lewat Kementrian Pekerjaan Umum merencanakan berbagai pembangunan wilayah Propinsi Jawa Barat pada sektor transportasi, yaitu Pengembangan Jalan Bebas Hambatan yang berada di selatan Kota Bandung, tepatnya adalah Kabupaten Bandung. Peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Kabupaten Bandung adalah salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang memiliki tingkat pertumbuhan lalu lintas yang cukup tinggi, disamping itu banyak sektor industri di kawasan industri memperparah kemacetan di ruas Kopo hingga Soreang. Oleh karena itu salah satu pembangunan yang direncanakan oleh Pemerintah pada sektor transportasi adalah Perencanaan Jalan Tol Pasir Koja Soreang. Perencanaan Jalan Tol ini juga direncanakan untuk mengatasi masalah transportasi di Kabupaten Bandung. Rencana sistem jaringan, sistem transportasi ini diharapkan akan lebih meningkatkan aksesibilitas antar daerah maupun antar kawasan fungsional serta akan memberikan banyak pilihan moda bagi para pemakai jalan untuk tujuan tertentu. 1.2. Maksud dan Tujuan
a. Untuk merencanakan geometrik jalan baik alinyemen horisontal, vertikal,
perkerasan jalan dan drainase yang baik dan memenuhi persyaratan agar tingkat kenyamanan tercapai. b. Mengembangkan pengetahuan yang lebih luas dan penulis memperoleh pada waktu kuliah khususnya dalam hal perencanaan geometrik jalan bebas hambatan sehingga dapat memberi manfaat khususnya untuk penulis dan untuk masyarakat umumnya. 1.3. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah Tugas Akhir inii akan membahas Perencanaan Jalan Tol Cikampek Palimanan yang meliputi beberapa Kabupaten di Propinsi Jawa Barat, sehingga jalan tol ini harus memenuhi persyaratan teknis, yang akan dibahas dalam Tugas Akhir adalah: 1. Perencanaan Geometrik 2. Perencanaan Perkerasan Kaku. 1.4. Kriteria Desain Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari dua data langsung dilapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi Pemerintah terkait (Dinas Perhubungan, Bina Marga, Bapeda) Propinsi Jawa Barat. 1.5. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan penulisan yang baik dan teratur sesuai dengan Ruang Lingkup pembahasan Tugas Akhir ini. Untuk lebih jelas permasalahannya disusun dengan sistematika pembahasan dan penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Memberikan latar belakang dari Perencanaan Geometrik Jalan dan metodologi pengumpulan data. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung dalam perencanaan geometrik
jalan berdasarkan kriteria-kriteria yang digunakan dalam perencanaan geometrik perkerasan dan drainase. BAB III METODOLOGI Bab ini menjelaskan konsep-konsep dasar dalam suatu jalan raya dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan dengan uraian atau pembahasan susunan kerja. BAB IV KRITERIA DISAIN 1. Perhitungan perencanaan geometrik jalan meliputi: Gambar rencana profil memanjang Gambar rencana profil melintang Gambar rencana superelevasi 2. Perencanaan Perkerasan BAB V KESIMPULAN Penulis menyimpulkan hasil dari pembahasan masalah dan hasil desain geometrik dan perkerasan kaku yang sesuai dengan perencanaan.