Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pertumbuhan lalu lintas di Indonesia semakin meningkat seiring dengan

kemajuan sarana transportasi. Peningkatan ini sudah merata diberbagai pulau,


terutama pulau-pulau besar, salah satunya di Pulau Jawa telah mencapai antara
10% hingga 15% setiap tahun, dimana pertambahan sarana transportasi yang tidak
diimbangi dengan peningkatan sumber daya untuk pembangunan pembangunan
prasarana transportasi telah menimbulkan banyak terjadinya kemacetan di
berbagai ruas jalan. Selain itu juga kebanyakan ruas jalan yang ada saat ini semula
hanya direncanakan untuk melayani lalulintas lokal dan interregional, sehingga
akan menimbulkan terjadinya peningkatan lalulintas yang melebihi kapasitas ruas
jalan utama, dengan kondisi tersebut maka pemerintah lewat Kementrian
Pekerjaan Umum merencanakan berbagai pembangunan wilayah Propinsi Jawa
Barat pada sektor transportasi, yaitu Pengembangan Jalan Bebas Hambatan yang
berada di selatan Kota Bandung, tepatnya adalah Kabupaten Bandung.
Peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan terutama untuk
kesinambungan distribusi barang dan jasa.
Kabupaten Bandung adalah salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang memiliki
tingkat pertumbuhan lalu lintas yang cukup tinggi, disamping itu banyak sektor
industri di kawasan industri memperparah kemacetan di ruas Kopo hingga
Soreang. Oleh karena itu salah satu pembangunan yang direncanakan oleh
Pemerintah pada sektor transportasi adalah Perencanaan Jalan Tol Pasir Koja
Soreang.
Perencanaan Jalan Tol ini juga direncanakan untuk mengatasi masalah
transportasi di Kabupaten Bandung. Rencana sistem jaringan, sistem transportasi
ini diharapkan akan lebih meningkatkan aksesibilitas antar daerah maupun antar
kawasan fungsional serta akan memberikan banyak pilihan moda bagi para
pemakai jalan untuk tujuan tertentu.
1.2. Maksud dan Tujuan

a. Untuk merencanakan geometrik jalan baik alinyemen horisontal, vertikal,


perkerasan jalan dan drainase yang baik dan memenuhi persyaratan agar
tingkat kenyamanan tercapai.
b. Mengembangkan pengetahuan yang lebih luas dan penulis memperoleh pada
waktu kuliah khususnya dalam hal perencanaan geometrik jalan bebas
hambatan sehingga dapat memberi manfaat khususnya untuk penulis dan
untuk masyarakat umumnya.
1.3. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Tugas Akhir inii akan membahas Perencanaan Jalan Tol Cikampek
Palimanan yang meliputi beberapa Kabupaten di Propinsi Jawa Barat, sehingga
jalan tol ini harus memenuhi persyaratan teknis, yang akan dibahas dalam Tugas
Akhir adalah:
1. Perencanaan Geometrik
2. Perencanaan Perkerasan Kaku.
1.4. Kriteria Desain
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari dua data langsung dilapangan sedangkan data sekunder diperoleh
dari instansi Pemerintah terkait (Dinas Perhubungan, Bina Marga, Bapeda)
Propinsi Jawa Barat.
1.5. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan penulisan yang baik dan teratur sesuai dengan Ruang
Lingkup pembahasan Tugas Akhir ini. Untuk lebih jelas permasalahannya disusun
dengan sistematika pembahasan dan penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memberikan latar belakang dari Perencanaan Geometrik Jalan dan
metodologi pengumpulan data.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung dalam perencanaan geometrik


jalan berdasarkan kriteria-kriteria yang digunakan dalam perencanaan
geometrik perkerasan dan drainase.
BAB III METODOLOGI
Bab ini menjelaskan konsep-konsep dasar dalam suatu jalan raya dengan
tujuan untuk memenuhi persyaratan dengan uraian atau pembahasan
susunan kerja.
BAB IV KRITERIA DISAIN
1. Perhitungan perencanaan geometrik jalan meliputi:
Gambar rencana profil memanjang
Gambar rencana profil melintang
Gambar rencana superelevasi
2. Perencanaan Perkerasan
BAB V KESIMPULAN
Penulis menyimpulkan hasil dari pembahasan masalah dan hasil desain
geometrik dan perkerasan kaku yang sesuai dengan perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai