Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan. Kata nikah berasal dari bahasa arab
yang berarti bertemu, berkumpul. Menurut istilah nikah ialah suatu ikatan lahir batin antara
seorang laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga melalui
aqad yang dilakukan menurut hukum syariat Islam..
Saya shalat, tidur, berpuasa, makan dan menikahi wanita. Barang siapa yang
tidak suka dengan perbuatan(sunnah)ku maka dia bukanlah dari golonganku (H.R.
Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik r.a)
A. HUKUM MENIKAH
1.
Mubah/Jaiz, artinya dibolehkan dan inilah yang menjadi dasar hukum nikah.
2.
Wajib, yaitu orang yang telah mampu/sanggup menikah sedangkan bila tidak
Sunat, yaitu orang yang sudah mampu menikah namun masih sanggup
Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan dan telah memiliki
keinginan atau hasrat tetapi ia belum mempunyai bekal untuk memberikan nafkah
tanggungan-nya.
5.
niat yang buruk, seperti niat menyakiti perempuan atau niat buruk lainnya.
B. TUJUAN MENIIKAH
1. Sunnah Nabi
2. Untuk Memperoleh Kebahagiaan dan Ketenangan Hidup (sakinah)
3. Melaksanakan Perintah Allah SWT
4. Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam
5. Untuk Memperoleh Keturunan yang Syah
C. RUKUN NIKAH
RUKUN
1. Calon Suami
SYARATNYA
Beragama Islam
Atas Kehendak Sendiri
Bukan Muhrim
Tidak sedang ihrom haji atau umroh
1
2. Calon Istri
Beragama Islam
Tidak Terpaksa
Bukan Muhrim
Tidak Sedang Dalam Masa Iddah
Tidak Sedang Ihrom haji atau umroh
3. Adanya Wali
Mukallaf(Islam, Dewasa, Sehat Akal)
Laki-laki Merdeka
Adil
Tidak Sedang Ihrom haji atau umroh
4. Adanya 2 Orang Mukallaf(Islam, Dewasa, Sehat Akal)
Laki-laki Merdeka
Saksi
Adil
Tidak Sedang Ihrom haji atau umroh
5. Adanya Ijab dan Dengan kata-kata nikah atau yang semakna
Qobul
Istri tidak boleh puasa sunnah kecuali dengan izin suaminya, terutama jika
suami sedang berada di rumah seharian.
Hak-hak Istri:
-
agama.
Dan
menteri
agama
melimpahkan
kepada
AKAD NIKAH
Ijab adalah ucapan wali (dari pihak mempelai wanita) sebagai penyerahan
kepada laki-laki
menepatinya, dan bila ditinggal (pergi) menjaga diri dan harta suaminya.
(HR. Ibnu Majah)
2. Haram menikahi Wanita Musyrik/Kafir
3. Utamakan Memilih Yang Bukan Kerabat
4. Utamakan Wanita Yang Subur (Berketurunan)
5. Mengutamakan Yang Masih Gadis
M. HUKUM PACARAN DALAM ISLAM
Memang larangan mengenai pacaran di dalam Islam tidak dibahas secara
gamblang. Mungkin itulah salah satu faktor yang mengakibatkan kebanyakan
orang awam tidak dapat menerima atas hukum pelarangan pacaran ini.
Namun, dalam dunia dakwah islam, larangan pacaran adalah hal yang
sudah sangat dimengerti, maka aneh sekali manakala ada seseorang yang
mengaku sebagai aktivis dakwah islam, namun ia tetap melakukan pacaran.
Meskipun tidak dijelaskan secara gamblang, namun banyak sekali dalil
yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk pelarangan aktifitas pacaran
tersebut. Telah sama-sama kita ketahui bahwa Islam adalah agama yang
mengharamkan perbuatan zina, termasuk juga perbuatan yang MENDEKATI
ZINA.
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra, 17 : 32)
Apa saja perbuatan yang tergolong MENDEKATI ZINA itu? Diantaranya
adalah: saling memandang, merajuk atau manja, bersentuhan (berpegangan
tangan, berpelukan, berciuman, dll), berdua-duaan, dll. Karena unsur-unsur ini
dilarang dalam agama Islam, maka tentu saja hal-hal yang di dalamnya
terdapat unsur tersebut adalah dilarang. Termasuk aktifitas yang namanya
"PACARAN