Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh orientasi pembelajaran
karyawan dan transfer heuritik pemimpin terhadap kreativitas karyawan.
Penelitian ini juga menguji peran efikasi-diri kreatif sebagai pemediasi pengaruh
orientasi pembelajaran karywan dan transfer heuristik pemimpin pada kreativitas
karyawan. Berdasarkan hal tersebut, maka dihasilkan simpulan sebagai berikut:
1. Orientasi pembelajaran karyawan tidak berpengaruh signifikan pada
kreativitas karyawan. Hasil pengujian hipotesis penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Gong, Huang dan Farh (2009) dan
Hirst, Van Knippenberg dan Zhou (2009) yang menemukan bahwa orientasi
karyawan berpengaruh terhadap kreativitas karyawan.
2. Transfer heuristik pemimpin berpengaruh signifikan terhadap kreativitas
karyawan. Hasil uji hipotesis ini mendukung hasil dan teori yang dibangun
oleh McMahon dan Ford (2013). Terdapat mekanisme lain di luar motivasi
intrinsik yang dapat menjelaskan pengaruh tipe kepemimpinan terhadap
kreativitas karyawan. Mekanisme tersebut dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan karyawan dengan meningkatkan kemampuan kognitif karyawan
dengan cara mengenalkan pola masalah, proses menemukan masalah dan
memberikan solusi bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Dari pola
pengenalan, penemuan dan pemecahan masalah yang diajarkan oleh seorang
pemimpin akan diadaptasi oleh karyawan untuk menyelesaiakan permasalahan
lainnya.

82

3. Efikasi-diri kreatif tidak memediasi pengaruh positif orientasi pembelajaran


karyawan pada kreativitas karyawan. Konsep orientasi pembelajaran
ditemukan mempengaruhi efikasi-diri kreatif,

namun tidak menghasilkan

kreativitas karyawan. Pengaruh orientasi pembelajaran pada kreativitas


karyawan pada kontek pekerjaan yang komplek dan sulit mungkin juga
dipengaruhi oleh kemampuan dan gaya kognitif karyawan serta budaya dalam
organisasi.
4. Efikasi diri kreatif tidak memediasi pengaruh positif transfer heuristik transfer
pada kreativitas karyawan. Hasil ini mempertegas bahwa transfer heruristik
pemimpin merupakan tipe kepemimpinan yang berbeda dengan tipe
kepemimpinan lain yang menggunakan mekanisme motivasi instrinsik untuk
menjelaskan hubungan kausal antara kepemimpinan dengan kreativitas
karyawan. Transfer heuristik pemimpin langsung menitikberatkan pada
peningkatan

kemampuan

kognitif

karyawannya

untuk

meningkatkan

kreativitas karyawan tanpa harus meningkatkan keyakinan akan kemampuan


karyawan untuk menghasilkan kinerja kreatif.
5.2 Implikasi Penelitian
1. Implikasi Teori
Secara teoritis, penelitian ini mengkorfirmasi pengaruh orientasi
pembelajaran dan transfer heuristik pemimpin terhadap kreativitas
karyawan. Selain itu, penelitian ini juga mengkorfirmasi efikasi diri kreatif
sebagai variabel pemediasi orientasi pembelajaran dan transfer heuristik
pemimpin pada kreativitas karyawan. Penelitian ini memberikan
kontribusi untuk mengisi celah penelitian peran efikasi-diri kreatif sebagai

83

variabel pemediasi transfer heuristik pemimpin pada kreativitas karyawan.


Penelitian ini juga menguji tipe kepemimpinan baru dikembangkan oleh
McMahon dan Ford (2013) pada kreativitas karyawan pada setting
karyawan pada bagian operasional dan pemeliharaan di industri
telekomunikasi di Indonesia
2. Implikasi Manajerial
Secara praktikal penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi
kepada

pihak

manajemen

perusahaan

khususnya

pada

industri

telekomunikasi bahwa orientasi pembelajaran saja tidaklah cukup untuk


meningkatkan kreativitas karyawan, dibutuhkan juga kemampuan kognitif
yang cukup dan gaya kognitif innovatif untuk dapat menciptakan
kreativitas karyawan. Selain itu, perusahaan harus berhadti-hati dalam
mempertimbangkan proses kodifikasi pengetahuan yang terjadi di dalam
organisasi, agar tidak menimbulkan efek negatif bagi terciptanya
kreativitas karyawan. Dalam teori kepemimpinan, ditemukan bahwa
pemimpin yang meningkatkan kemampuan kognitif karyawan mereka
dengan transfer heuristik yang mereka miliki dengan proses pelibatan
karyawan dalam mengenali masalah hingga proses penyelesaian masalah
terbukti dapat meningkatkan kreativitas karyawan.
5.3 Keterbatasan dan Saran Penelitian Mendatang
Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey melalui kuesioner
karena keterbatasan waktu dan biaya, sehingga penjelasan perbedaan
antara hipotesis yang telah usulkan dengan hasil pengujian kurang dalam.
84

Oleh karena itu penelitian yang akan datang diharapkan menambahkan


metode lain (FGD, wawancara tidak terstruktur ) selain menggunakan
kuesioner agar diperoleh justifikasi yang semakin meyakinkan.
2. Pengukuran transfer heuristik pemimpin dan efikasi-diri kreatif dilakukan
titik waktu yang sama sehingga tidak dapat mengungkap hubugan kausal.
Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan pengukuran dua titik
waktu yang berbeda sehingga dapat melihat efikasi-diri kreatif sebelum
dan sesudah adanya transfer heuristik pemimpin.
3. Penelitian

ini

mengesampingkan

kemungkinan

adanya

kreativitas

karyawan yang mungkin telah dimiliki oleh karyawan sebelum adanya


transfer heuristik yang dilakukan oleh pemimpin. Pengukuran hipotesis
yang lebih ketat dapat dilakukan mengukur kreativitas karyawan dalam
beberapa periode waktu.
4. Sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada karyawan pada
departemen operasional dan pemeliharaan pada industri telekomunikasi
dengan karakteristik yang unik (perubahan teknologi tinggi dengan tipe
pekerjaan yang komplek) sehingga generalisasi dilakukan secara hati-hati.
Penyampelan secara random akan memberikan generalisasi yang lebih
luas.

85

Anda mungkin juga menyukai