FISIOLOGI TUMBUHAN
NUTRISI TUMBUHAN
Oleh :
Kelompok 7
PRODI BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
NOVEMBER 2014
HALAMAN PENGESAHAN
Percobaan Nutrisi Tumbuhan
Oleh:
Kelompok 7
Yogyakarta, 18 November 2014
Anggota
Nama
NIM
13308141035
13308141036
Nandya Mahardika
13308141038
13308141040
Tanda tangan
1.
2.
3.
4.
Mengetahui,
Dosen pembimbing/Asisten praktikum
(...........................................)
Terdapat 13 nutrien mineral, diperoleh dari tanah, larut dalam air dan diserap melalui
akar tumbuhan. Ketersediaan unsur ini di dalam tanah tidak selalu cukup sehingga
para petani sering menggunakan pupuk untuk menambah nutrien dalam tanah.
Nutrien Mineral dibagi dalam dua kelompok : makronutrien dan mikronutrien.
1. Makronutrien (diperlukan dalam jumlah besar : 0,5 5% dari berat kering)
Makronutrien dapat dibagi menjadi dua kelompok : nutrien primer dan nutrien
sekunder.
-
Nutrien primer terdiri dari nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Nutrien sekunder terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S).
2. Mikronutrien
Mikronutrien merupakan unsur esensial untuk pertumbuhan tumbuhan yang
diperlukan dalam jumlah sedikit (kecil). Termasuk unsur mikronutrien adalah boron (B),
tembaga (Cu), besi (Fe), klor (Cl), mangan (Mn), molybdenum (Mo), dan Seng (Zn).
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi juga
ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur
hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan
tanaman. Apabila unsure tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan
menunjukkan gejala kekurangan unsure tersebut dan pertumbuhan tanaman akan merana.
Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya unsur hara makro dan unsur
hara mikro. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang lebih besar
(0.5-3% berat tubuh tanaman). Sedangkan unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman
dalam jumlah yang relatif kecil (beberapa ppm/part per million dari berat keringnya
(Gardener, 1992).
Unsur dapat melakukan tiga fungsi yang jelas di dalam tumbuhan yaitu elektrokimia,
struktur dan katalitik. Peran elektrokimia meliputi proses menyeimbangkan konsentrasi
ion, stabilitas makromolekul, stabilitas koloid, betarlisasi muatan dan lain-lain. Peranan
struktur dilakukan oleh unsur dalam keterlibatannya pada struktur kimia molekul biologi
atau digunakan dalam membentuk polimer struktural (seperti kalsium dalam pektin, fosfor
dalam fosfolipid). Peran unsur dalam fungsi katalitik yaitu menjadi bagian aktif (sisi aktif)
suatu enzim. Beberapa makronutrien melakoni ketiga peran tersebut, sedangkan
mikronutrien hanya melakoni fungsi katalitik (Sasmitamihardja, 1996).
Defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara. bisa menyebabkan
pertumbuhan pohon tidak stabil atau pertumbuhan tanaman yg tidak normal dapat disebabkan
oleh adanya defisiensi satu atau lebih unsur hara, gangguan dapat berupa gejala visual yang
spesifik. Gejala defisiensi bersifat relatif, seringkali defisiensi satu unsur hara bersamaan
dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah membedakan gejala-gejala
defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit menyerupai gejala defisiensi unsur hara
mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai macam sebab (Anonim1, 2011).
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman.
Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organik, tanamana menggunakan bahan
anorganik unruk mendapatkan energi dan pertumbuhannya. Dengan fotosintesis, tanaman
mengumpulkan karbon yang ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang
diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinarmatahari. Unsur yang
diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme
perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolsime. Dengan
menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak
dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan
metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman
yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu
orrgan tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan (Anonim2, 2011).
Unsur mikro merupakan unsur yang dibutuhkan oleh suatu organisme dalam jumlah
yang sedikit. Sebagian unsure mikro seperti besi (Fe) dibutuhkan oleh semua bentuk
kehidupan, unsur-unsur lain hanya dibutuhkan oleh spesies tertentu saja. Misalnya pada
vertebrata, unsur iodine (I) merupakan bahan utama penyusun hormone yang diproduksi oleh
kelenjar tiroid (Campbell, 2004).
C. Metode Praktikum
a. Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat Praktikum
: Laboraturium Biologi dasar FMIPA UNY
Waktu Praktikum
: Rabu, 08 November 2014 / pukul 09.00-10.40 WIB.
b. Alat dan Bahan
Alat :
1. Botol aqua 1,5 L
2. Gelas beker 200ml/ 1000ml
3. Karet sumbat berlubang
4. Alumunium foil
Bahan:
1. Mikronutrien : Ca(NO3)2 ; KNO2; MgSO4;
KH2PO4; Fe EDTA
2. Def N
: MgSO4; KH2PO4; Fe EDTA
Mikronutrien
Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat yang akan digunakan.
2. Mengisi gelas beker dengan aquades 300ml, menambahkannya dengan larutan.
komposisi mikronutrien lalu menambahkannya lagi dengan aquades sampai
volume 1000 ml.
3. Menempatkan larutan ke dalam botol 200ml dan sisanya dimasunkkan ke dalam
botol mineral.
4. Melakukan percobaan 2 dan 3 tetapi dengan menggunakan komposisi Def N.
5. Mencuci bibit cabai dan memasukkannya kedalam botol yang berisi komposisi
mikronutrien dan def N masingmasing dua bibit.
6. Menutupdengan gabus penutup.
7. Membungkus dengan alumunium foil.
8. Menempatkan botol didalam green house.
Ulangan
1
Penanaman
(8-10-2014)
Keterangan
Pengukuran I
(14-10-2014)
Pengukuran II
(21-10-2014)
1
-
Volume
larutan Def N
berkurang
dari volume
awal
Volume
larutan Def N
berkurang
dari volume
awal
Pengukuran
III
(28-10-2014)
1
Pengukuran
IV
(4-11-2014)
Volume
larutan Def N
berkurang
dari volume
awal
Volume
larutan Def N
berkurang
dari volume
awal
Waktu
pengukuran
Ulangan
1
Penanaman
(8-10-2014)
2
Pengukuran I
(14-10-2014)
Pengukuran II
(21-10-2014)
1
Keterangan
Volume
larutan
Mikronutrien
berkurang
dari volume
awal
Volume
larutan
Mikronutrien
berkurang
dari volume
awal
1
-
Pengukuran
III
(28-10-2014)
2
1
Pengukuran
IV
(4-11-2014)
Volume
larutan
Mikronutrien
berkurang
dari volume
awal
Volume
larutan
Mikronutrien
berkurang
dari volume
awal
lebih besar
Ujung batang berwarna hijau kecoklatan
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Secara keseluruhan, saat ini daun pada
tanaman cabai berjumlah 5 helai
a. Pembahasan
Praktikum pertumbuhan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya
terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman. Praktikum ini dimulai pukul 09.00 sampai pukul
10.40 WIB, yang dilakukan di kebun biologi dan di simpan di Green House. Langkah yang
dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Selanjutnya mengambil
mikronutrien dan def N yang dimasukkan kedalam botol jam. mencuci bersih bibit cabai dan
mengukur sekaligus menghitung jumlah daunnya. Lalumenutupbotol jam dengan gabus dan
memasukkan benih cabai kedalam bolongan gabus. Menaruh botol jam ke green house.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta : Erlangga
Gardner, Franklin . 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta : UI Press
Ismail. 2010. Fisiologi Tumbuhan. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM
Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Rajawali Pers
Sasmitamihardja. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan