Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN
NUTRISI TUMBUHAN

Oleh :
Kelompok 7

PRODI BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
NOVEMBER 2014

HALAMAN PENGESAHAN
Percobaan Nutrisi Tumbuhan
Oleh:
Kelompok 7
Yogyakarta, 18 November 2014

Anggota
Nama

NIM

Anis Anya Habibah

13308141035

Mery Nur Fitriani

13308141036

Nandya Mahardika

13308141038

Rahayu Tri Rejeki

13308141040

Tanda tangan
1.
2.
3.
4.

Diserahkan pada tanggal 19 November 2014 jam 09.00 WIB

Mengetahui,
Dosen pembimbing/Asisten praktikum

(...........................................)

Percobaan Nutrisi Tumbuhan


A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui gejala-gejala kekurangan unsur hara tertentu pada tumbuhan.
B. Tinjauan Pustaka
Sel tumbuhan memiliki ciri fisiologi yang berbeda dengan sel hewan khususnya
dengan keberadaan dinding sel pada sel tumbuhan. Dinding sel pada tumbuhan tinggi
merupakan matriks yang di dalamnya terdapat rangka, yaitu senyawa selulosa yang
berwujud mikrofibril atau benang halus. Matriks pada dinding sel ini tersusun dari
beberapa senyawa yaitu hemiselulosa, pektin, plastik biologik, protein dan lemak (Ali,
2011).
Sebagian besar unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan diserap dari larutan tanah
melalui akar kecuali karbon dan oksigen yang diserap dari udara oleh daun. Penyerapan
unsur hara secara umum lebih lambat dibandingkan dengan penyerapan air oleh akar
tanaman. Sistem perakaran tanaman lebih dikendalikan oleh sifat genetis dari tanaman
yang bersangkutan, tetapi telah pula dibuktikan bahwa sistem perakaran tanaman tersebut
dapat dipengaruhi oleh kondisi tanah ataupun media tumbuh tanaman. Faktor yang
mempengaruhi pola penyebaran akara antara lain adalah penghalang mekanis, suhu tanah,
aerasi, ketersediaan air dan ketersediaan unsur hara (Lakitan, 1993).
Dinding sel secara umum dibedakan menjadi dinding sel primer dan dinding sel
sekunder. Perbedaan antara kedua macam dinding ini terletak pada fleksibilitas, ketebalan,
susunan mikrofibril dan pertumbuhannya. Seluruh aktivitas sel tumbuhan sangat
tergantung dengan keberadaan dinding sel ini. Dinding sel selain berfungsi untuk proteksi
isi sel juga berperan sebagai jalan keluar masuknya air, makanan dan garam-garam
mineral ke dalam sel. Sel tumbuhan merupakan bagian terkecil dari sistem hidup dan di
dalam sistem ini sel-sel saling bergantung. Perilaku sel tidak hanya dipengaruhi oleh
keadaan sel itu sendiri tetapi juga sel-sel di sekitarnya dan tumbuhan itu sendiri serta
lingkungan luar. Berbagai macam zat seperti makanan, zat mineral, air dan gas bergerak
dari sel ke sel dalam bentuk molekul atau partikel (Ali, 2011).
Menurut Ismail (2011), jenis unsur meliputi:
a) Nutrien Non-mineral
Nutrien non-mineral : hidrogen (H), oksigen (O), dan karbon (C). Umumnya diperoleh
dari air dan O2 & CO2 dari atmosfer.
b) Nutrien Mineral

Terdapat 13 nutrien mineral, diperoleh dari tanah, larut dalam air dan diserap melalui
akar tumbuhan. Ketersediaan unsur ini di dalam tanah tidak selalu cukup sehingga
para petani sering menggunakan pupuk untuk menambah nutrien dalam tanah.
Nutrien Mineral dibagi dalam dua kelompok : makronutrien dan mikronutrien.
1. Makronutrien (diperlukan dalam jumlah besar : 0,5 5% dari berat kering)
Makronutrien dapat dibagi menjadi dua kelompok : nutrien primer dan nutrien
sekunder.
-

Nutrien primer terdiri dari nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).

Nutrien sekunder terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S).

2. Mikronutrien
Mikronutrien merupakan unsur esensial untuk pertumbuhan tumbuhan yang
diperlukan dalam jumlah sedikit (kecil). Termasuk unsur mikronutrien adalah boron (B),
tembaga (Cu), besi (Fe), klor (Cl), mangan (Mn), molybdenum (Mo), dan Seng (Zn).
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi juga
ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur
hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan
tanaman. Apabila unsure tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan
menunjukkan gejala kekurangan unsure tersebut dan pertumbuhan tanaman akan merana.
Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya unsur hara makro dan unsur
hara mikro. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang lebih besar
(0.5-3% berat tubuh tanaman). Sedangkan unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman
dalam jumlah yang relatif kecil (beberapa ppm/part per million dari berat keringnya
(Gardener, 1992).
Unsur dapat melakukan tiga fungsi yang jelas di dalam tumbuhan yaitu elektrokimia,
struktur dan katalitik. Peran elektrokimia meliputi proses menyeimbangkan konsentrasi
ion, stabilitas makromolekul, stabilitas koloid, betarlisasi muatan dan lain-lain. Peranan
struktur dilakukan oleh unsur dalam keterlibatannya pada struktur kimia molekul biologi
atau digunakan dalam membentuk polimer struktural (seperti kalsium dalam pektin, fosfor
dalam fosfolipid). Peran unsur dalam fungsi katalitik yaitu menjadi bagian aktif (sisi aktif)
suatu enzim. Beberapa makronutrien melakoni ketiga peran tersebut, sedangkan
mikronutrien hanya melakoni fungsi katalitik (Sasmitamihardja, 1996).
Defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara. bisa menyebabkan
pertumbuhan pohon tidak stabil atau pertumbuhan tanaman yg tidak normal dapat disebabkan
oleh adanya defisiensi satu atau lebih unsur hara, gangguan dapat berupa gejala visual yang

spesifik. Gejala defisiensi bersifat relatif, seringkali defisiensi satu unsur hara bersamaan
dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah membedakan gejala-gejala
defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit menyerupai gejala defisiensi unsur hara
mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai macam sebab (Anonim1, 2011).
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman.
Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organik, tanamana menggunakan bahan
anorganik unruk mendapatkan energi dan pertumbuhannya. Dengan fotosintesis, tanaman
mengumpulkan karbon yang ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang
diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinarmatahari. Unsur yang
diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme
perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolsime. Dengan
menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak
dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan
metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman
yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu
orrgan tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan (Anonim2, 2011).
Unsur mikro merupakan unsur yang dibutuhkan oleh suatu organisme dalam jumlah
yang sedikit. Sebagian unsure mikro seperti besi (Fe) dibutuhkan oleh semua bentuk
kehidupan, unsur-unsur lain hanya dibutuhkan oleh spesies tertentu saja. Misalnya pada
vertebrata, unsur iodine (I) merupakan bahan utama penyusun hormone yang diproduksi oleh
kelenjar tiroid (Campbell, 2004).

C. Metode Praktikum
a. Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat Praktikum
: Laboraturium Biologi dasar FMIPA UNY
Waktu Praktikum
: Rabu, 08 November 2014 / pukul 09.00-10.40 WIB.
b. Alat dan Bahan
Alat :
1. Botol aqua 1,5 L
2. Gelas beker 200ml/ 1000ml
3. Karet sumbat berlubang
4. Alumunium foil

Bahan:
1. Mikronutrien : Ca(NO3)2 ; KNO2; MgSO4;
KH2PO4; Fe EDTA
2. Def N
: MgSO4; KH2PO4; Fe EDTA
Mikronutrien

Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat yang akan digunakan.
2. Mengisi gelas beker dengan aquades 300ml, menambahkannya dengan larutan.
komposisi mikronutrien lalu menambahkannya lagi dengan aquades sampai
volume 1000 ml.
3. Menempatkan larutan ke dalam botol 200ml dan sisanya dimasunkkan ke dalam
botol mineral.
4. Melakukan percobaan 2 dan 3 tetapi dengan menggunakan komposisi Def N.
5. Mencuci bibit cabai dan memasukkannya kedalam botol yang berisi komposisi
mikronutrien dan def N masingmasing dua bibit.
6. Menutupdengan gabus penutup.
7. Membungkus dengan alumunium foil.
8. Menempatkan botol didalam green house.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


a) Tabel deskripsi gejala Defisiensi N dan Mikronutrien
1. Tabel deskripsi gejala Defisiensi N
Waktu
pengukuran

Ulangan

1
Penanaman
(8-10-2014)

Deskripsi gejala visual defisien


-

Daun berjumlah 7 helai


Daun berwarna hijau tua
Akar sedikit tapi pendek
Pada beberapa daun sudah ada yang berlubang
dan memiliki bercak-bercak hitam
Daun berjumlah 7 helai
Daun berwarna hijau tua

Keterangan

Pengukuran I
(14-10-2014)

Pengukuran II
(21-10-2014)

1
-

Akar sedikit tapi panjang


Pada beberapa daun sudah ada yang berlubang
dan memiliki bercak-bercak hitam
Beberapa daun tetap berwarna hijau tua
Akar tetap masih sedikit tetapi bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun di dekat ujung batang berwarna
kuning kecoklatan (mengalami klorosis)
Tumbuh 1 bakal daun
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Beberapa daun tetap berwarna hijau tua
Akar tetap masih sedikit tetapi bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun di dekat ujung batang berwarna
kuning kecoklatan (mengalami klorosis)
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Beberapa daun tetap berwarna hijau tua
Akar bertambah banyak dan bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Dua daun di dekat ujung batang berwarna
kuning kecoklatan (mengalami klorosis)
Daun ke-4 dari pucuk daun ujungnya berwarna
kecoklatan
Bakal daun tumbuh dan berkembang menjadi
lebih besar
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Beberapa daun tetap berwarna hijau tua
Akar bertambah panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Dua daun di dekat ujung batang berwarna
kuning kecoklatan (mengalami klorosis)
Daun ke-4 dari pucuk daun ujungnya berwarna
kecoklatan
Tumbuh 1 bakal daun
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Daun berjumlah 8 helai dan beberapa masih
berwarna hijau tua
Akar bertambah banyak dan bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun di dekat ujung batang yang
mengalami klorosis, saat ini mengalami
nekrosis. Sedangkan daun yang satunya lagi
bercak-bercak hitam semakin banyak
Daun ke-4 dari pucuk daun ujungnya berwarna
kecoklatan dan menjadi kering dan layu

Volume
larutan Def N
berkurang
dari volume
awal

Volume
larutan Def N
berkurang
dari volume
awal

Pengukuran
III
(28-10-2014)

1
Pengukuran
IV
(4-11-2014)

Bakal daun tumbuh dan berkembang menjadi


lebih besar
Ujung batang berwarna coklat
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Beberapa daun masih berwarna hijau tua
Akar bertambah banyak dan bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun di dekat ujung batang yang
mengalami klorosis, saat ini mengalami
nekrosis. Sedangkan daun yang satunya lagi
bercak-bercak hitam semakin banyak
Daun ke-4 dari pucuk daun ujungnya berwarna
kecoklatan dan menjadi kering dan layu
Bakal daun tumbuh dan berkembang menjadi
lebih besar
Ujung batang berwarna hijau kecoklatan
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Beberapa daun masih berwarna hijau tua
Akar bertambah banyak dan bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun yang mengalami nekrosis sudah
gugur, sedangkan daun yang satunya layu
Daun ke-4 dari pucuk daun yang ujungnya
berwarna kecoklatan gugur
Bakal daun tumbuh dan berkembang menjadi
lebih besar dan muncul 1 bakal daun
Ujung batang berwarna coklat
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Secara keseluruhan, saat ini daun pada
tanaman cabai berjumlah 7 helai
Beberapa daun masih berwarna hijau tua
Akar bertambah banyak dan bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun yang mengalami nekrosis sudah
gugur, sedangkan daun yang satunya layu
Daun ke-4 dari pucuk daun yang ujungnya
berwarna kecoklatan gugur
Bakal daun tumbuh dan berkembang menjadi
lebih besar
Ujung batang berwarna hijau kecoklatan
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Secara keseluruhan, saat ini daun pada
tanaman cabai berjumlah 6 helai

2. Tabel deskripsi gejala Mikronutrien

Volume
larutan Def N
berkurang
dari volume
awal

Volume
larutan Def N
berkurang
dari volume
awal

Waktu
pengukuran

Ulangan

1
Penanaman
(8-10-2014)
2

Deskripsi gejala visual defisien


-

Pengukuran I
(14-10-2014)

Pengukuran II
(21-10-2014)
1

Daun berjumlah 6 helai


Daun berwarna hijau tua
Akar sedikit tapi pendek
Pada beberapa daun sudah ada yang berlubang
dan memiliki bercak-bercak hitam
Daun berjumlah 6 helai
Daun berwarna hijau tua
Akar sedikit tapi panjang
Pada beberapa daun sudah ada yang berlubang
dan memiliki bercak-bercak hitam
Beberapa daun tetap berwarna hijau tua
Akar tetap masih sedikit tetapi bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun di dekat ujung batang berwarna
kuning kecoklatan (mengalami klorosis)
Tumbuh 1 bakal daun
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Beberapa daun tetap berwarna hijau tua
Akar tetap masih sedikit tetapi bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun di dekat ujung batang berwarna
kuning kecoklatan (mengalami klorosis)
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Beberapa daun tetap berwarna hijau tua
Akar bertambah banyak dan bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Dua daun di dekat ujung batang berwarna
kuning kecoklatan (mengalami klorosis)
Daun ke-4 dari pucuk daun ujungnya berwarna
kecoklatan
Bakal daun tumbuh dan berkembang menjadi
lebih besar
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Beberapa daun tetap berwarna hijau tua
Akar bertambah panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Dua daun di dekat ujung batang berwarna
kuning kecoklatan (mengalami klorosis)
Daun ke-4 dari pucuk daun ujungnya berwarna
kecoklatan
Tumbuh 1 bakal daun
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Daun berjumlah 7 helai dan beberapa masih
berwarna hijau tua

Keterangan

Volume
larutan
Mikronutrien
berkurang
dari volume
awal

Volume
larutan
Mikronutrien
berkurang
dari volume
awal

1
-

Pengukuran
III
(28-10-2014)

2
1

Pengukuran
IV
(4-11-2014)

Akar bertambah banyak dan bertambah


panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun di dekat ujung batang yang
mengalami klorosis, saat ini mengalami
nekrosis. Sedangkan daun yang satunya lagi
bercak-bercak hitam semakin banyak
Daun ke-4 dari pucuk daun ujungnya berwarna
kecoklatan dan menjadi kering dan layu
Bakal daun tumbuh dan berkembang menjadi
lebih besar
Ujung batang berwarna coklat
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Beberapa daun masih berwarna hijau tua
Akar bertambah banyak dan bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun di dekat ujung batang yang
mengalami klorosis, saat ini mengalami
nekrosis. Sedangkan daun yang satunya lagi
bercak-bercak hitam semakin banyak
Daun ke-4 dari pucuk daun ujungnya berwarna
kecoklatan dan menjadi kering dan layu
Bakal daun tumbuh dan berkembang menjadi
lebih besar
Ujung batang berwarna hijau kecoklatan
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Beberapa daun masih berwarna hijau tua
Akar bertambah banyak dan bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun yang mengalami nekrosis sudah
gugur, sedangkan daun yang satunya layu
Daun ke-4 dari pucuk daun yang ujungnya
berwarna kecoklatan gugur
Bakal daun tumbuh dan berkembang menjadi
lebih besar dan muncul 1 bakal daun
Ujung batang berwarna coklat
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Secara keseluruhan, saat ini daun pada
tanaman cabai berjumlah 6 helai
Beberapa daun masih berwarna hijau tua
Akar bertambah banyak dan bertambah
panjang
Pangkal daun tetap segar dan berwarna hijau
Satu daun yang mengalami nekrosis sudah
gugur, sedangkan daun yang satunya layu
Daun ke-4 dari pucuk daun yang ujungnya
berwarna kecoklatan gugur
Bakal daun tumbuh dan berkembang menjadi

Volume
larutan
Mikronutrien
berkurang
dari volume
awal

Volume
larutan
Mikronutrien
berkurang
dari volume
awal

lebih besar
Ujung batang berwarna hijau kecoklatan
Tinggi tanaman bertambah dari tinggi awal
Secara keseluruhan, saat ini daun pada
tanaman cabai berjumlah 5 helai

a. Pembahasan
Praktikum pertumbuhan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya
terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman. Praktikum ini dimulai pukul 09.00 sampai pukul
10.40 WIB, yang dilakukan di kebun biologi dan di simpan di Green House. Langkah yang
dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Selanjutnya mengambil
mikronutrien dan def N yang dimasukkan kedalam botol jam. mencuci bersih bibit cabai dan
mengukur sekaligus menghitung jumlah daunnya. Lalumenutupbotol jam dengan gabus dan
memasukkan benih cabai kedalam bolongan gabus. Menaruh botol jam ke green house.

E. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
b. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta : Erlangga
Gardner, Franklin . 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta : UI Press
Ismail. 2010. Fisiologi Tumbuhan. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM
Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Rajawali Pers
Sasmitamihardja. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai