LAPORAN PENDAHULUAN
ANAK SEHAT
1.
2.
-
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
4.
-
DEFINISI
Anak / balita adalah bayi yang berumur dibawah 5 tahun atau masih kecil yang perlu
tempat tergantung pada seseorang dewasa yang mempunyai kekuatan untuk manidri
dengan usaha anak balita yang tumbuh(Dongoes, Marilyn E.2008)
Balita adalah seseorang sebagai makluk sosial yang melalui pertumbuhan dan
perkembangna anak (Ngastiah.2008)
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan sel serta jaringan interselular,
berarti tambhnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebgaian atau keseluruhan sehingga
dapat diukur dengan satuan panjang dan berat
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemapuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosiliasi dan
kemandirian
CIRI-CIRI PRINSIP TUMBUH KEMBANG ANAK/BALITA
Perkembangan menimbbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan petumbuhan. Settiap pertumbuhan disertai
dengan perubahan fungsi
Tumbuh pada tahap awal untuk menetukan perkembangan selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati
tahap selanjutnya
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbedabeda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan
perkembangan pada masing-masing anak
Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi
peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi
Perkembangan mempunyai pola yang tepat
Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah kepala, kemudian menuju kearah kaudal,
perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal alalu berkembang ke bagian
distal
Perkembangan memiliki tahapan yang beruntutan
Tahap perkembangan memiliki tahap yang beruntutan
Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Bermain, aktifitas fisik, tidur : anank perlu bermain, melakuakn aktifitas fisik dan tidur
karena hal in dapatt merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, merangsang
metabolisme karbohidrat, merangsang pertumbuhan dan perkembangan
Pelayanan kesehatan : anak perlu dipantau / diperiksa kesehatannya secara teratur
b.
Kebutuhan Kasih Sayang dan Emosi (Asih)
Menciptakan rasa aman dan nyaman, annak merasa dilindungi
Diperhatikan minat, keinginan dan pendapatnya
Diberi contoh
Diberi dorongan / dimotivasi dan dihargai
Dididik dengan penuh kegembiraan, melakukan koreksi dengan kegembiraan dan
kasih sayang
c.
Kebutuhan Stimulasi (Asah)
Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin kemampuan
sensorik, motorik, emosonal, biacra, kognitif, kemandirian, kreatifitas, moral dan
spiritual anak. Dasar perlunya stimulasi dini :
Milyaran sel otak dibentuksejak anak didalam kandungan usia 6 bulan danbelum
ada hubungan sel-sel otak
Orangtua perlu merangsang hubungan sel-sel otak
Bila ada hubungan rangsangan sel-sel otak
Semakin banyaak variasi maka hubungan antara sel-sel otak semakin komplek
Ketrampilan bahasa, kemandirian, kreatifitas, produktifitas
8.
9 bulan
10 bulan
11 bulan
12 bulan
14 bulan
15 bulan
1,5 tahun
2 tahun
2,5 tahun
3 tahun
3,5 tahun
4 tahun
9.
a.
Gerakan kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot
seperti duduk, berdiri dan sebagainya
b.
Gerakan halus atau motorik halus adalah aspek yeng berhubungan degan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakuakn oleh otot-otot kecil, tetap memerlukan koordinasi yang cermat seperti
mengarati sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya
c.
Kemampuan bicara dan bahasa dalah aspek yang berhubungan dengan kemapuan
mandiri anak (makan sendiri, memberskan mainan selesai bermain) berrpisah dengan
ibu / pengasuh anak, bersosialisai dan berinteraksi dengan lingkungan dan sebagainya.
POHON MASALAH
ANAK
ANAK SAKIT
ANAK SEHAT
Penyimpangan pertumbuhan
Penyimpangan perkembangan
Gangguan pendengaran dan pengelihatan
Penyimpangan mental Emosional
Kurus
Kurus sekali
Gemuk
Mikrosefal
Dirujuk ke fasilitas yang lebih mampu
Gangguan daya dengar
Intervensi dini penyimpangan tumbang
Ada perbaikan
Tidak ada perbaikan
Masalah mental emosional
Autis
Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
Gangguan gerak kasar
Gangguan gerak halus
Gangguan bicara dan bahasa
Gangguan sosialisasi dan kemandirian
INTERVENSI
Dx
: Anak sehat usia......... bulan/tahun
Tujuan : Tumbuh kembang anak dapat terpantau dengan sesuai umur anak
KH
: KU anak baik
Tumbuh kembang, test daya dengar, test daya ingat sesuai dengan umur anak
Intervensi
1.
Lakukan komunikasi terapeutik dengan anak
R : dengan komunikasi terapeutik anak tidak akan takut, cemas dalam tumbuh
kembangnya
2.
3.
4.
5.
6.
A.
1.
2.
3.
B.
A.
1.
2.
3.
Kebutuhan
Dukungan dari bidan pada ibu untuk menstimulasi anaknya sesuai dengan usianya
Tujuan
: tahap perkembangan anak sesuai dengan umur anak
KH
: KU anak baik
Perkembangan sesuai dengan umur anak
BB sesuai umur anak
Intervensi
Anjurkan ibu menstimulasi anaknya sesuai dengan umur anak
R : stimulasi dapat membantu perkembangan anak secara bertahap sesuai usianya
Ingatkan ibu agar memberikan ASI secara exsklusif pada anaknya
R : di dalam ASI terdapat nutrisi yang dibutuhkan anak dan lebih banyak dari pada susu
formula
Berikan panduan pada ibu tahap perkembangan anak dan stimulasinya
R : dengan membuka buku panduan ibu dapat lebih mudah melakukan stimulasi pada
anak
IMPLEMENTASI
Tindakan dari intervensi sesuai kebutuhan klien
EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keefektifitasan asuahan kebidanan yang
dilakukan dengan mengacu pada kriteria hasil
DAFTAR PUSTAKA
Giatno, bambang.2005.Buku Pegangan Kader Posyandu.Jawa timur : Dinas Kesehatan
Nursalam.2005.Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta: Salemba Medika
Sri Asutik.2005.Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.Jakarta:Depkes RI
Diposkan oleh Diah Konyel di 04.55
a.
b.
Ras
Faktor Lingkungan
a.
Lingkungan Internal
1.
Intelegensi
Pada umunya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika intelegensi
rendah.
2.
Hormon
Ada 3 jenis hormone yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk pertumbuhan
tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormone tiroid menstimulasi
pertumbuhan sel interstitial testis, memproduksi testosterone dan ovarium memproduksi
estrogen yang mempengaruhi perkembangan dan reproduksi.
3.
Emosi
Hubungan yang hangat dengan orangtua, saudara teman sebaya serta guru
berpengaruh terhadap perkembangan emosi, sosial, intelektual anak, cara anak
berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak diluar rumah.
b. Lingkungan Eksternal
1.
Kebudayaan
Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman anak mempersepsikan dan
memahami kesehatan berprilaku hidup sehat.
2.
3.
Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari
makanan bergizi
4.
Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak
5.
Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.
6.
C. Periode Perkembangan
Menurut Donna L. Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1.
Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembentukan organ
dan system organ anak. Selain itu hubungan antara kondisi itu memberi dampak pada
pertumbuhannya.
2.
Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan). Pada periode ini
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik dan
social.
3.
4.
5.
1.
3.
Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberi respon terhadap suara, mengikuti perintah berbicara
spontan.
4.
a.
4-6 minggu :tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemuadian.
b.
c.
d. 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
e.
9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan jari telunjuk
dan ibu jari.
f.
A.
1.
PENGKAJIAN
Pengkajian Identitas dan Riwayat Keperawatan
Nama
b.
Alamat
c.
Telepon
d.
e.
Ras/kelompok entries
f.
Jenis kelamin
g.
Agama
h.
Tanggal wawancara
i.
Informan
imunisasi, hal ini juga dapat dijadikan panduan apakah anak harus mendapat
perawatan lebih lanjut mengenai penyakitnya.
Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
Untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau pembedahan
sebelumnya yang pada kesempatan ini akan digunakan sebagai petunjuk yang berarti
dalam pemberian imunisasi.
a.
b.
c.
Alergi.
d.
Pengobatan terbaru.
e.
f.
g.
a.
Menyeluruh/umum
b.
Integument
c.
Kepala
d.
Mata
e.
Telinga
f.
Hidung
g.
Mulut
h.
Tenggorokan
i.
Leher
j.
Dada
k.
Respirasi
l.
Kardiovaskuler
m.
Gastrointestinal
n.
Genitourinaria
o.
Ginekologik
p.
Muskuluskeletal
q.
Neurologik
r.
Endokrin
anak. Pengkajian nutrisi meliputi pengkajian terhadap asupan diet dan pemeriksaan
klinis.
2.
a.
b.
Sebelum pengkajiaan sebaiknya disediakan waktu untuk bermain agar anak menjadi
kooperatif. Dalam hal ini, bukan berarti mengabaikan tugas utama, tetapi untuk
pendekatan agar anak tidak takut sehingga memudahkan pemeriksaan.
c.
Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah dan tidak menakutkan
anak.
d.
Jika ada beberapa anak, mulailah dengan anak yang kooperatif sehingga akan
mengurangi rasa takut dari anak yang lain.
e.
Libatkan anak dalam proses pemeriksaan. Kita bisa menjelaskan pada anak
mengenai hal-hal yang perlu dilakukan pada dirinya. Apabila mungkin, beri kesempatan
anak untuk membantu proses pemeriksaan.
f.
g.
Berikan pujiaan kepada anak yang kooperatif. Hal ini dapat merangsang anak yang
lain agar tidak takut untuk diperiksa.
h.
Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya mengetahui nasehat
petugas.
Prinsip-prinsip tersebut hendaknya dipahami oleh setiap perawat sehingga
memudahkannya dalam melaksanakan pemeriksaan dan meminimalkan kecemasan
pada anak. Setelah memahami prinsip-prinsip ini, berikutnya adalah melakukan
pengkajiaan pada anak. Hal-hal yang perlu dikaji adalah
a.
Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil, seperti
terinfeksi TORCH, berat badan tidak naik, preeksklamsi, dan lain-lain, serta apakah
ehamilannya dipantau berkala. Kehamilan risiko tinggi yamg tidak ditangani dengan
benar dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Dengan mengetahui riwayat prenatal
maka keadaan anaknya dapat diperkirakan.
b.
Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah secara
normal, dan bagaimana keadaan anak sewaktu lahir. Anak yang dalam kandungan
terdeteksi sehat, apabila kelahirannya mengalami gangguan (cara kelahiran dengan
tindakan seperti forceps, partuss lama, atau kasep), maka gangguan tersebut dapat
mempengaruhi keadaan tumbuh kembang anak.
c.
Pertumbuhan Fisik
Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu diperlakukan pengukuran
antropometri dan pemeriksaan fisik. Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya,
pengukuran antropometri yang sering digunakan di lapangan untuk memantau tumbuh
kembang anak adalah TB, BB, dan lingkar kepala. Sedangkan lingkar lengan dan
lingkar dada baru digunakan bila dicurigai adanya gangguan pada anak. Apabila
petugas akan mengkaji pertubuhan fisik anak, maka petugas tersebut cukup mengukur
BB, TB, dan lingkar kepala. Meskipun tidak semua ukuran antropometri digunakan,
berikut ini akan dijelaskan cara pengukuran dari masing-masing ukuran antropometri:
a)
c)
Lingkar Kepala
Ukuran kepala dinyatakan normal bila berada di antara batas tertinggi dan terendah
dari kurva lingkar kepala. Bila ukuran kepala berada di atas kurva normal, berarti
ukuran kepala besar (macrocephali), sedangkan bila ukuran kepala di bawah kurva
normal, berarti ukuran kepala kecil (microcephali). Kurva lingkar kepala ini dibedakan
antara laki-laki dan perempuan. Adapun cara pengukuran lingkar kepala :
a.
b.
Lingkakan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supraorbita bagian
antrior menuju oksiput pada bagian posterior kemudian tentukan hasilnya
c.
d)
1) Tentukan lokasi lengan yang akan diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan bagian
kiri, yaitu pertengahan pangkal lengan dengan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut
dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dari pada lengan kanan,
sehingga ukurannya lebih stabil.
2) Lingkarkan alat pengukur pada lengan bagian atas (dapat digunakan pita pengukur).
Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran.
3) Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur.
4) Catat hasil pengukuran pada Kartu Menuju Sehat (KMS) atau status anak.
e)
Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarang dilakukan.
Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa (mid respirasi) pada tulang
Xifoidius (incisura subternalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi
berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring.
Cara pengukuran lingkar dada adalah sebagai berikut :
1) Siapkan pita pengukur
2) Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada.
3) Catat hasil pengukuran pada KMS anak atau kartu yang disediakan.
d. Pemeriksaan fisik
Meskipun pemeriksaan fisik tidak dilakukan apabila dilapangkan, namun petugas
perlu mengetahui bahwa pemeriksaan fisik perlu dilakukan agar keadaan anak dapat
diketahui secara keseluruhan. Pemeriksaan fisik dapat dimulai dari rambut, kepala,
leher, dada, perut, genetalia, ekstremitas. Selain itu, tanda-tanda vital dan keadaan
umum perlu dikaji. Pemeriksaan fisik pada pertumbuhan dan perkembangan ini adalah
sama seperti cara pemeriksaan fisik pada bayi dan anak. Oleh karena itu, pemeriksaan
fisik tidak dibahas secara khusus pada bagian ini.
e.
Perkembangan anak
Untuk mengkaji keadaan perkembangan anak, dapat digunakan buku Pedoman
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Dari
pedoman ini dapat diketahui mengenai keadaan perkembangan anak saat ini, apakah
anak berada dalam keadaan normal, meragukan, atau memerlukan rujukan. Apabila
anak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, maka dapat dilakukan DDST yang dapat
dibaca pada Buku Tumbuh Kembang oleh Soetjiningsih (1996).
f.
Data lain
Yang termasuk data lain adalah pola makan, pola aktivitas anak, data penunjang
lainnya, seperti pemeriksaan laboratorium, serta data yang diperlukan terutama apabila
anak berada di klinik.
Interpretasi Hasil Pengukuran dan Tindakan yang Diperlukan
b.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.
5.
Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
6.
C.
1.
PERENCANAAN
Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi
yang terjadi di lingkungan
a.
Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak
b.
c.
d.
2.
a.
Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai
umur anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana
menyendawakan bayi.
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatanan anak
b.
Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model
anaknya.
Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bias memberi contoh yang baik bagi
anaknya
c.
Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak
sesuai dengan umurnya
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
3.
a.
b.
c.
d.
4.
a.
Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang yang
dilewati anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan
Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya
c.
5.
Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
a.
Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai
umur
Rasional: agar ibu paham tentang tumbang anaknya
b.
c.
Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak
Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga
6.
a.
b.
c.
D. PELAKSANAAN
Tindakan keperawatan yang diberikan disesuaikan dengan rencana keperawatan.
E. EVALUASI
A.
Dx 1 : Orang tua mengetahui tugas pekembangan anak yang sesuai dengan kelompok
usia.
B.
C.
Dx 3 :Anak bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya diidentifikasi dan
lingkungan rumah. Keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan kegiatan yang
aman di rumah.
D.
Dx 4 : Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang pada anaknya
dan informasi yang diberikan.
E.
F.
Dx 6 : ibu dapat memberikan imunisasi tambahan yang bisa didapat oleh anaknya
selain imunisasi yang harus didapat oleh anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta: EGC
Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta. Salemba Medika.
1.
PENGERTIAN
Tumbuh adalah proses bertambahnya ukuran/dimensi akibat penambahan jumlah atau
ukuran sel dan jaringan interseluler.
Kembang/perkembangan adalah proses pematangan/maturasi fungsi organ tubuh
termasuk berkembangnya kemampuan mental intelegensia serta perlakuan anak.
2.
1.
2.
3.
3.
1.
Faktor Genetik
2.
3.
Faktor lingkungan
Lingkungan ini meliputi aspek fisikobiopsikososial yang dapat berupa :
a.Orang tua : hidup rukun dan harmonis,persiaan jasmani,mental,social yang matang
pada saat membina keluarga,mempunyai tingkat ekonomo/kesejahteraan yang
cukup,cukup waktu untuk memperhatikan,membimbing dan mendidik anak
b.Pelayanan KIA dan KB yang cukup untuk perlindungan kesehatan Ibu dan Anak
dengan jaringan dan fasilitas yang memadai dalam tenaga,peralatan,anggaran dan
mencakup seluruh populasi.
c.Didaerah perkotaan m,aupun pedesaan diciptakan keadaan yang cukup baik dalam
segi-segi : kesehatan,geografis,demografis,social ekonomi.
d.Pendidikan di rumah,sekolah, diluar sekolah dan rumah untuk pembinaan
perkembangan emosi, social, moral, etika, tanggung jawab,pengetahuan,
ketrampilan dan kepribadian.
D.
E.
Penentuan identitas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DAFTAR PUSTAKA
Wong DL, 1995, Nursing Care Of Infant and Children Fifth Edition,Mosby Year Book,Philadelpia USA.
Mansjoer A, 1999,kapita selekta Kedokteran Jilid II,media Aesculapius FK UI Jakarta
Potter and Perry,1993,Fundamental Of Nursing, Mosby Year Book,Philadelpia USA.
Short JR, 1994 Penyakit anak Jilid 2,Bina Aksara,Jakarta
Beberapa pokok yang harus kita ketahui dalam mengetahui perkembangan seseorang
anak (yang dimaksud dengan perkembangan adalah tingkat perkembangan yang harus
dicapai anak pada umur tersebut) Apabila ada kecurigaan, kita dapat melakukan test
screening (DDST), sehingga deteksi dan intervensi dini dapat dilakukan agar tumbuh
kembang anak dapat optimal
BAB II
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Klien
a. Anak b. Ibu
Nama : An. R Nama : Ny. D
Umur : 9 bulan Umur : 22 th
Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam
Anak ke : I (satu) Pendidikan : SMU
Pendidikan : - Pekerjaan : IRT
Agama : Islam Penghasilan Alamat : Plumpung Rejo Alamat : Plumpung Rejo
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya tidak ada keluhan apa-apa dan ibu mengatakan ingin
mengetahui pertumbuhan anaknya saat ini
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan anaknya tidak dalam keadaan sakit apapun
4. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit menurun, menular, dan
menahun seperti: DM, TBC, Jantung, Asma, dll.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit menurun, menular, dan
menahun seperti: DM, TBC, Jantung, Asma, dll.
6. Imunisasi yang didapat: HB, BCG, DAPAT Combo 3x, Polio 4x
7. Riwayat Antenatal
TM I : 2x, keluhan: mual, Tx: B6, afolat
TM II : 2x, keluhan: tidak ada klh, Tx: Vit C, Fe
TM III : 3x, keluhan: tidak ada klh, Tx: Vit C, Fe
8. Riwayat Natal
Umur kehamilan 9 bulan, jenis persalinan normal (spontan), penolong bidan, keadaan
bayi baik, bayi menangis, gerakan aktif, BB 3100gr, PB 49cm
9. Riwayat Gizi
Pemberian ASI dari bayi lahir sampai usia 9 bulan
10. Riwayat Psikososial
Yang mengasuh orang tua, hubungan dengan keluarga baik
11. Riwayat tumbuh kembang
Duduk : 8 bln
Merangkak : 8 bln
Makan biskuit sendiri : 8 bln
Berdiri dengan berpegangan : 9 bln
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola nutrisi
Makan 3x sehari bubur nasi tim (nasi, sayur, lauk)
Minum ASI dan air putih
b. Pola Eliminasi
BAB : 1x sehari, feces lunak, bau khas
BAK : 5 6x sehari, warna jernih
c. Pola Istirahat Tidur
Siang 2jam malam 10 jam
d. Pola Aktivitas
Bermain bersama orang tuanya
e. Perilaku Kesehatan
Mandi 2x sehari, ganti baju 2 3x sehari, keramas 3x seminggu
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Suhu : 36,7C
Nadi : 102 X/m
Respirasi : 40 X/m
BB : 9200 gram
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bentuk simetris, warna rambut hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe
VII. EVALUASI:
Tanggal : 02-09-2010 Jam : 09.00 WIB
S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan nakes
O : KU bayi : baik
Kesadaran : composmentis
Suhu : 36,7C
Nadi : 102 X/m
Respirasi : 40 X/m
BB : 9200 gram
- Personal sosial : Dada dengan tangan, tepuk tangan
- Motorik halus : Menaruh kubus dalam cangkir, membentuk 2 kubus, memegang icikicik
- Motorik kasar : Duduk, merangkak, berdiri berpegangan
- Bahasa : Mengoceh, menirukan kata-kata, menoleh kearah suara
A : Bayi usia 9 bulan dengan tumbuh kembang normal
P : Lanjutkan intervensi:
- anjurkan ibu untuk tetap memberikan stimulasi kepada anaknya, antara lain:
1. sering mengajak bicara anak
2. memberikan mainan
3. memberikan kue/biscuit supaya bisa makan sendiri
- observasi tumbuh kembang anak
LAPORAN PENDAHULUAN
DDST
A. Definisi Denver Development Stress Test (DDST)
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan
perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi
semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah
dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukkkan validitas yang tinggi. Dari
beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat
mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami
keterlambatan perkembangan, dan pada follow up selanjutnya ternyta 89% dari
kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian.
Tetapi dari penelitian Borowitz (1986) menunjukkan bahwa DDST tidak dapat
mengidentifikasikan lebih separoh anak dengan kelainan bicara. Frankerburg
melakukan revisi dan restandarisasi kembali DDST dan juga tugas perkembangan pada
sektor bahassa ditambah, yang kemudian hasil revisi dari DDST tersebut dinamakan
Denver II.
B. Manfaat
Penyimpangan perkembangan pada bayi dan anak usia dini sering kali sulit
dideteksi dengan pemeriksaan fisik rutin. DDST dikembangkan untuk membantu
petugas kesehatan dalam mendeteksi perkembangan anak usia dini.
Menurut study yang dilakukan oleh The public health agency of Canada, DDST adalah
metode test yang paling banyak digunakan untuk masalah perkembangan anak.
Denver II dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain :
1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usianya
2. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat
3.Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukan gejala kemungkinan adanya
kelainan perkembangan
4. Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan
5. Memantau anak yang beresiko mengalami kelainan perkembangan
C. Perkembangan Menurut DDST II
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian
rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya (Soetjiningsih, 1997).
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development
Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R).
Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini
bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.
1. Aspek Perkembangan yang dinilai
Terdiri dari 125 tugas perkembangan.
Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas
Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai :
a. Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya.
b. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otototot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan
c. Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
2. Cara menghitung usia anak
Telah disebutkan di awal bahwa penerapan DDST ditunjukan untuk menilai
perkembangan anak berdasarkan usianya. Dengan demikian, sebelum melakukan test
ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui usia anak tersebut. Untuk menghitung usia
Beritahu ortu bahwa pemeriksaan tidak mengharapkan anak dapat melakukan semua
tugas yang diberikan kepada anak
Penting untuk pelaksana test
a. Item-item test sebaiknya disajikan secara fleksibel. Akan tetapi lebih dianjurkan
mengukuti petunjuk berikut :
Item yang kurang memerlukan keaktifan anak sebaiknya didahulukan, misalnya sektor
personal-sosial, baru kemudian dilanjutkan dengan sector motorik halus-adaptif
Item yang lebih mudah didahulukan. Berikan pujian pada anak jika ia dapat
menyelesaikan tugas dengan baik, juga saat ini mampu menyelesaikan tetapi kurang
tepat. Ini ditunjukan agar anak tidak segan untuk menjalani test berikutnya
Item dengan alat yang sama sebaiknya dilakukan secara berurutan agar penggunaan
watu agar lebih efesien
Hanya alat-alat yang akan digunakan saja yang diletakan diatas meja
Pelaksanaan test untuk semua sector dimulai dari item yang terletak di sebelah kiri
garis umur, lalu dilanjutkan ke item di sebelah kanan garis umur
b. Jumlah item yang dinilai tergantung pada lama waktu tersedia, yang terpenting
pelaksanaanya mengacu pada tujuan test, yaitu mengidentifikasi perkembangan anak
dan menentukan kemampuan anak yang relatif lebih tinggi
6. Cara pengukuran :
a. Tentukan umur anak pada saat pemeriksaan
b. Tarik garik pada lembar DDST II sesuai dengtanumur yang telah ditentukan
c. Lakukan pengukuran pada anak tiap komponen dengan batasan garis yang ada milai
dari motorik kasar, bahasa, motorik halus, dan personal social
d. Tentuka hasil penilaian apakah normal, meragukan dan abnormal
e. Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa.
Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
f. Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama dengan
atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
g. Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas
perkembangan pada formulir DDST.
h. Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F.
i. Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan
dan tidak dapat dites.
Abnormal
Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor
atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang
lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia
meragukan Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama
tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.
Pada anak-anak yang lahir prematur,usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun
7. Cara penilaian
Cara melakukan penilaian DDST, peneliti menentukan usia anak, kemudian menarik
garis usia pada lembar DDST sesuai dengan usia anak. Dilakukan tes pada keempat
sektor yang dimulai dari item pada sebelah kiri garis usia, kemudian mulai dilakukan
pemeriksaan pada keempat sektor yaitu personal sosial, motorik halus, bahasa dan
motorik kasar.
Setelah dilakukan tes, dilakukan penilaian, apakah Lulus (Passed = P), gagal tetapi
belum melampaui batas umur (Fail = F), gagal karena sudah melampaui batas umur
(Delay = D) ataukah anak tidak mendapatkan kesempatan tugas atau anak menolak
melakukan tugas (No opportunity = NO). Setelah itu dihitung pada masing-masing
sector, berapa yang P, F, dan D,
8. Penilaian test prilaku
Penilaian prilaku dilakukan setelah test selesai. Dengan mengguanakan skala pada
lembar test, penilaian ini dapat membandingkan prilaku anak selama test dengan
prilaku sebelumnya. Kita boleh menanyakan kepada orang tua atau pengasuh apakah
prilaku anak selama test dengan prilaku sebelumnya, kita boleh menanyakan kepada
orang tua atau pengasuh apakag prilaku anak sehari-hari sama dengan prilakunya saat
itu, terkadang anak tengah dalam kondisi, sakit, atau marah sewaktu menjalani
tersebut. Jika demikian test dapat ditunda dan dilanjutkan pada hari lain saat anak telah
kooperatif
9. Pemberian nilai untuk setiap itemnya
a. L =lulus /lewat (P= pass). Anak dapat melalkukan item dengan baik atau baik atau
orang tua / pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak dapat menyelesaikan
item tersebut (item tertanda L)
b. G= gagal (F=fail). Anak tidak dapat melakukan item dengan baik atau orang tua /
pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak tidak dapat melakukan item
tersebut (khusus yang bertanda L)
c. M = menolah (R=refusal). Anak menolak atau melakukan test untuk item tersebut.
Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak apa yang harus
dilakukanya (khususnya item tanpa tanda L )
d. Tak = tak ada kesempatan (NO opportunity). Anak tidak mempunyai kesempatan untuk
melakukan item kerena ada hambatan (khusus item yang bertanda L )
10. Penilaian Peritem
a. Penilaian item Lebih (advance) nilai lebih tidak perlu diperhatikan dalam penilaian test
secara keseluruhan (karena biasanya hanya dapat dilakukan oleh anak yang lebih tua )
b. Penilaian itm OK atau normal. Nilai tidak perlu di perhatikan dalam penilaian test
secara keseluruhan. Nilai OK dapat diberikan pada anak dalam kondisi berikut
Anak gagal (G) atua menolak (M) melakukan tugas untuk item disebelah kanan garis
usia, kondisis ini wajar karena item disebelah kanan garis usia pada dasarnya
merupakan tugas untuk anak yang lebih tua.
Anak Lulus / Lewat (L), Gagal (G) atau Menolak (M) melakukantugas untuk item
didaerah putih kotak (daerah 25 %-75%). Jika anak lulus, sudah tentu hal ini dianggap
normal
c. Penilaian item P = peringkatan (C=caution)
Nilai Peringatan diberikan jika anak Gagal (G) atau Menolak (M) melakukan tugas
untuk item yang dilalui oleh garis usia pada daerah gelap kotak (daerah 75% - 90%).
Hal ini karena hasil riset menunjukkan bahwa sebanyak 75% - 90% anak di usia
tersebut sudah berhasil (Lulus) melakukan tugas tersebut. Dengan kata lain, mayoritas
anak sudah bisa melaksanakan tugas dengan baik
d. Penilaian item T= Terlambar (D = Delayed).
Nilai Terlambat diberikan jika anak Gagal (G) atau Menolak (M) melakukan tugas
untuk item di sebelah kiri garis usia sebab tugas tersebut memang ditujukan untuk anak
yang lebih muda. Seorang akan seharusnya mampu melakukan tugas untuk kelompok
usia yang lebih muda, yang tentunya berupa tugas-tugas yang lebih ringan. Jika, tugas
untuk anak yang leblih muda tidak dapat dilakukan atau ditolak, anak tentu akan
mendapatkanpenilaian T (terlambat). Huruf T ditulis di sebelah kanan item dengan hasil
penilaian Terlambar. Perlu diperhatikan bahwa ada dua macam T. Pertama, terlambat
karena anak mengalami kegagalan (G). T jenis ini memungkinkan anak mendapat
interpretasi penilaian akhir Suspek. Kedua, terlambat karena anak menolak
melaksanakan tugas (M). T jenis ini memungkinkan anak mendapat interpretasi
penilaian akhir Tak dapat diuji
e. Penilaian item Tak ada kesempatan (No Opportunity). Nilai Tak ini tidak perlu
diperhatikan dalam penilaian tes secara keseluruhan. Nilai Tak ada kesempatan
diberikan jika anak mendapat skor Tak atau tidak ada kesempatan untuk mencoba
atau melakukan tes
D. Petunjuk Pemakaian Test Skrining Perkembangan Dari Denver
1. Usahakan anak tersenyum dengan memberikan senyum, berbicara atau memberikan
isyarat, jangan sentuh anak
2. Anak harus melihat tangan beberapa detik
3. Orang tua dapat membantu mengajari menyikat gigi dan menaruh pasta gigi diatas sikat
4. Anak tidak diharapkan mampu mengikat sepatu ataumengancingkan/resleting
dibelakang \
5. Gerakan benang perlahan dalam bentuk suatu lengkungan dari satu sisi ke sisi yang
lain
6. Lulus jika anak mencoba melihat terus dimana benang menyilang, benang harus
dilepaskan dengan cepat dari tangan pemeriksa
7. Lulus jika anak mengambil kismis dengan bagian ibu jari dan jari
8. Menggaris dapat bervariasi hanya 30 derajat
9. Buat kepalan dengan ibu jari yang menunjuk ke atas dan goyangkan hanya ibu jari,
lulus jika anak menirukan dan tidak menggerakan semua jari lain selain ibu jari
10. Lulus bila menggambar selain bentuk tertutup, gagal dalam pergerakan yang terus
menerus
11. Garis mana yang lebih panjang ?(bukan lebih besar). Putar kertas terbaik dan ulangi
(lulus 3 dari 3 atau 5 dari 6)
12. lulus bila garis yang bersilang dekat dengan titik tengah
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEBIDANAN
(DDST)
DI SUSUN OLEH :
LISKA NURJANAH
NIM : 1002100024
Pembimbing Institusi,
Mahasiswa,
LISKA NURJANAH
NIM : 1002100024
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A.
1.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.
(Pemkot Malang Dinkes, 2007 : 4)
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
3.
4.
5.
6.
b.
1.
Anak yang dilahirkan dari ras / bangsa Amerika maka ia tidak memiliki faktor hereditas
ras / bangsa Indonesia atau sebaliknya.
Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau
kurus.
Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama
kehidupannya.
Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki laki.
Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
Genetik
Genetic (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak akan menjadi
ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang bepengaruh pada tumbuh kembang
anak seperti kerdil.
Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti ada
sindrom downs dan sindrom turner.
(Pemkot Dinkes Malang, 2007 : 5)
Faktor luar (eksternal)
Faktor prenatal
Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi
pertumbuhan janin.
Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan congenital seperti club foot.
Toksin / zat kimia
Beberapa obat obatan seperti aminopterin, thalidomide dapat menyebabkan kelainan
congenital seperti palatoskisis.
Endokrin
Diabetes mellitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hyperplasia adrenal.
Radiasi
Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti
mikrosefali, spina bifida, retardasi mental, dan deformitas anggota gerak, kelainan
congenital mata, kelainan jantung.
Infeksi
Infeksi pada trimester I dan II oleh TORCH (Toxoplasam, Rubella, Citomegalo virus, dan
Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin : katarak, bisu tuli,
mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan jantung congenital.
Kelainan imunologi
Eritroblastosis fetals timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu
sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui
plasenta masuk ke dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis
yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kern ikterus yang
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
c.
d.
4.
a.
Anoksia embrio
Anoksia embrio disebabkan oleh jaringan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan
terganggu
Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah / kekerasan mental pada ibu hamil
dan lain-lain.
Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan otak.
Faktor pasca salin
Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
Penyakit kronis / kelainan congenital
Tuberculosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani.
Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia
kebutuhan dasar anak (provider) sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar
matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, merkuri, rokok, dll).
Psikologis
Hubungan anak dengan orang di sekitarnya, seorang anak yang tidak dikehendaki oleh
orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di
dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Endokrin
Gangguan hormone, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak
mengalami hambatan pertumbuhan.
Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang
jelek, dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak sangat mempengaruhi tumbuh
kembang anak.
Perkembangan memerlukan rangsang / stimulasi khususnya dalam keluarga,
misalnya penyediaan alat main, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga
lain terhadap anak.
Obat obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian
halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang
menyebabkan terhambatnya produksi hormone pertumbuhan.
(Pemkot Dinkes Malang, 2007 : 6)
Aspek aspek perkembangan yang dipantau
Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot
besar seperti duduk, berdiri dan sebagainya.
b.
5.
a.
1.
2.
Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan begian bagian tubuh tertentu
dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti
mengambil sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
Demokrasi (autoritatif)
Tidak diperbolehkan.
12. Pemberian kasih sayang juga dapat membentuk temperamen anak, seperti penurut
(easy), sulit diatur (difficult), dan pemalu (slow to warm up).
c.
Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
1.
Stimulasi merupakan cikal bakal proses pembelajaran anak, stimulasi ini terdiri atas
pendidikan dan pelatihan.
2.
Stimulasi dini berasal dari rangsangan yang ada di lingkungan anak, seperti bermain,
berdiskusi, dll. Selain itu, stimulasi ini juga bisa berasal dari orang tua.
3.
Stimulasi ini dapat merangsang hubungan antar sel otak (sinaps).
4.
Miliaran sel otak dibentuk sejak kehamilan berusia 6 bulan. Pada saat itu belum ada
hubungan antar sel otak.
5.
6.
a.
b.
7.
a.
b.
6.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
B.
1.
Bila ada rangsangan, maka akan terbentuk rangsangan yang semakin kompleks.
Dengan demikian dapat merangsang otak kiri dan kanan, sehingga terbentuklah
multiple intelligent dan juga kecerdasan yang lebih luas dan tinggi
Stimulasi melalui bermain
Cara mrngembangkan kemampuan tersebut bisa melalui rangsangan suara, music,
gerakan, perabaan, bicara, bernyanyi, bermain, memecahkan masalah, mencorat-coret
atau menggambar.
Kapan stimulasi dilakukan ?
Stimulasi dapat dilakukan sejak janin berusia 23 minggu pada masa-masa ini
merupakan awal terjadinya sinaptogenesis. Stimulasi dilanjutkan sampai anak berusia 3
tahun ketika sinaptogenesis berakhir dan berakhir dan usia 14 tahun yang merupakan
akhir pruning.
Semakin dini dan semakin lama stimulasi diberikan, maka akan semakin besar dan
lama manfaatnya.
Kebutuhan akan stimulasi.
Stimulasi dapat menunjang perkembangan mental psikososial (agama, etika, moral,
kepribadian, kecerdasan, kreativitas, ketrampilan, dsb).
Stimulasi dapat terjadi di lingkungan pendidikan informal, formal dan non formal.
(Vivian nanny, 2010 : 153)
Anamnesis tumbuh kembang anak
Anamnesis factor prenatal dan perinatal.
Merupakan factor yang terpenting untuk mengetahui perkembangan anak.Anamnesis
harus menyangkut factor resiko untuk terjadinya gangguan perkembangan fisik dan
mental anak termasuk factor resiko untuk buta, tuli, palsi serebralis, dll.Anamnesis juga
menyangkut penyakit keturunan dan apakah ada perkawinan antar keluarga.
Kelahiran premature.
Harus dibedakan antara bayi premature (SMK : Sesuai Masa Kehamilan) dan bayi
dismatur (KMK : Kecil Masa Kehamilan) dimana telah terjadi retardasi pertumbuhan
intrauterine.
Pada bayi premature, karena dia lahir lebih cepat dari kelahiran normal, maka harus
diperhitungkan periode pertumbuhan intrauterine yang tidak sempat dilalui tersebut.
Anamnesis harus menyangkut factor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
anak. Misalnya untuk meneliti perkembangan motorik pada anak, harus ditanyakan
berat badannya. Karena erat hubungannya dengan perkembangan motorik tersebut.
Penyakit penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi.
Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak.
Merupakan informasi yang sangat penting yang harus ditanyakan pada ibunya pada
saat pertama kali datang.
Pola perkembangan anak dalam keluarga.
Anamnesis tentang perkembangan anggota keluarga lainnya, karena ada kalanya
perkembangan motorik dalam keluarga tersebut dapat lebih cepat.
(Soetjiningsih, 2005 : 16)
Konsep DDST (Denver Development Screening Test)
Pengertian
DDST adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menentukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah.
DDST merupakan salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan
anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ, fungsinya digunakan untuk
menafsirkan personal, sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar pada anak
mulai dari 1-6 tahun.
(Soetjiningsih, 2005 : 71)
2.
a.
b.
c.
d.
e.
Keuntungan DDST
Menilai perkembangan anak sesuai dengan usia.
Memantau perkembangan anak usia 0-6 tahun.
Monitor anak dengan resiko perkembangan.
Menjaring anak terhadap adanya kelainan.
Memastikan apakah anak dengan persangkaan pada kelainan perkembangan atau
benar-benar ada kelainan.
3.
a.
d.
6.
a.
1.
2.
b.
1.
2.
c.
d.
7.
a.
1.
2.
3.
b.
1.
2.
c.
1.
2.
3.
8.
a.
Prosedur DDST
Lulus (pass)
Apabila anak dapat melakukan uji coba dengan baik.
Ibu atau pengasuh member laporan (R) tepat atau dapat dipercaya bahwa anak
dapat melakukan dengan baik.
Gagal (failed)
Apabila anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik.
Ibu atau pengasuh memberi laporan bahwa anak tidak dapat melakukan tugas
dengan baik.
Tidak ada kesempatan (no opportunity)
Apabila anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada
hambatan, seperti retardasi mental dan down syndrome.
Menolak (refusal).
Anak menolak untuk melakukan uji coba biasanya disebabkan karena faktor sesaat
seperti lelah, menangis, sakit, mengantuk, dll.
Interpretasi hasil test keseluruhan (4 sektor)
Normal
Bila tidak ada keterlambatan (delay)
Paling banyak 1 caution
Lakukan ulangan pemeriksaan berikutnya.
Dicurigai (suspect)
Bila didapatkan 2 atau lebih caution atau bila didapatkan 1 atau lebih delay
Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan factor sesaat (takut, lelah,
sakit. Tidak nyaman, dll).
Tidak teruji
Bila ada skor menolak 1 atau lebih item disebelah kiri garis umur
Bila menolak lebih dari 1 pada area 75-90% (warna hijau) yang ditembus garis umur
Ulangi pemeriksaan 1-2 minggu
(Vivian nanny, 2010 : 60)
Pelaksanaan DDST
Menetapkan umur anak dengan patokan
30 hari = 1 bulan
12 bulan = 1 tahun
15 hari = 1 bulan
Perhitungan umur :
Missal : tanggal test : 2008 08 28
Tanggal lahir : 2006 06 14
--------------------02 02 14
Berarti umur anak saat test dilakukan yaitu 2 tahun 2 bulan.
b.
c.
Menarik garis vertical saat test dilakukan pada lembar DDST yaitu 2 tahun 2 bulan.
Memperlihatkan tanda / kode pada ujung kotak sebelah kiri.
R tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tua.
Nomor/angka tugas perkembangan di test sesuai petunjuk dibalik formulir.
d.
Menyimpulkan hasil DDST
Normal / abnormal / questionable / untestable.
C.
1.
wayat kesehatan sekarang :keadaan anak pada saat akan diperiksa, anak sehat atau menderita suatu
penyakit tertentu akan menghambat proses pemeriksaan tumbuh kembang.
ayat kesehatan dahulu : pada riwayat perjalanan penyakit ini disusun cerita yang kronologis. Terinci
dan jelas mengenai keadaan kesehatan anak sejak sebelum terdapat keluhan sampai
ia dibawa berobat. Pengobatan yang diterima anak saat sakit ditanyakan kapan
berobat, kepada siapa serta obat apa saja yang telah diberikan dan bagaimana hasil
pengobatan tersebut.
ayat kesehatan keluarga : untuk mengetahui gambaran kondisi keluarga, ada tidaknya anggota
keluarga yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis B, serta penyakit
menurun seperti asma, hipertensi, penyakit jantung koroner dan kencing manis.
ayat imunisasi : pemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan
mortalitas terhadap penyakit penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi
imunisasi apa saja yang telah diterima oleh anak dan bagaimana reaksinya apa saat
lahir langsung diimunisasi.
wayat pemberian MP-ASI : untuk mengetahui anak diberi ASI, susu formula atau sudah diberi
makanan tambahan. Nutrisi memegang peran yang penting dalam tumbuh kembang
anak, karena anak sedang tumbuh.
ayat perkembangan : merupakan factor yang penting untuk mengetahui perkembangan anak. Tidak
selalu perkembangan anak mulus seperti pada teori, ada kalanya perkembangan anak
normal sampai usia tertentu, kemudian mengalami keterlambatan. Ada juga yang
mulainya terlambat ataukarena sakit.Perkembangan terhenti yang kemudian normal
kembali.Dapat juga perkembangan yang langsung pesat misalnya bahasa.
a kebiasaan sehari hari :
a.
Pola nutrisi : nutrisi memegang peran yang penting dalam tubuh kembang anak,
karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa
kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retradasi pertumbuhan anak.
Makanan yang berlebihan juga tidak baik karena menyebabkan obesitas.
b.
Pola istirahat : istirahat sangat dibutuhkan setelah seharian melakukan aktivitas yang
didapat.
c.
Pola kebiasaan : kebersihan baik kebersihan perorangan maupun kebersihan
lingkungan memegang peranan penting pada tumbuh kembang anak. Kebersihan
perorangan yang kurang akan memudahkan terjadinya penyakit kulit dan saluran
pencernaan.
d.
Pola eliminasi : pada anak adakah gangguan saat BAB karena rawan terjangkit
kuman karena aktivitas di luar rumah. Untuk BAK juga sangat penting untuk
mengetahui akan kebutuhan cairan sudah cukup belum.
t psikososial : suasana damai dan kasih sayang dalam keluarga sangat penting dalam tumbuh
kembang anak. Interaksi orang tua anak merupakan suatu proses yang majemuk dan
dapat dipengaruhi banyak factor yaitu kepribadian orang tua, interaksi antar anggota
dan pengaruh luar. Selain itu, riwayat perkawinan orang tua, jumlah anggota keluarga,
urutan anak ini dan yang mengasuh mempengaruhi dalam tumbuh kembang anak.
b.
1.
a.
b.
Data Obyektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum
: baik / cukup / lemah
Kesadaran
: composmentis / letargis / somnolen / apatis / koma
c.
TTV
Tekanan darah
usia
neonatus
6-12 bulan
1-5 tahun
5-10 tahun
10-15 tahun
Nadi
Umur
Bayi lahir
1 minggu - 3
bulan
3 bulan 2
tahun`
2-10 tahun
>10 tahun
A
Samp
Samp
80-150 x/menit
70-120 x/menit
Samp
75-110 x/menit
55-90 x/menit
60-90 x/menit
55-90 x/menit
Samp
Samp
Rentang
30-60 x/menit
30-60 x/menit
25-50 x/menit
20-30 x/menit
15-30 x/menit
15-30 x/menit
Suhu tubuh
Umur
3 bulan
1 tahun
3 tahun
5 tahun
2.
a.
Istirahat/bangun
100-180 x/menit
100-220 x/menit
Pernafasan
Umur
Neonatus
1 bulan 0 tahun
1-2 tahun
3-4 tahun
5-9 tahun
10 tahun
Sistolik
80 mmHg
90 mmHg
95 mmHg
100 mmHg
115 mmHg
Pemeriksaan antropometri
Berat badan normal
Suhu
37,5 C
37,7 C
37,2 C
37 C
(hand out mata kuliah pemeriksaan fisik bayi)
b.
c.
Lingkar kepala
Lingkar kepala saat lahir normal 34-35 cm, bertambah 0,5 cm/bulan. Pada 6 bulan
pertama menjadi 44 cm. umur 1 tahun 47 cm. 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm.
d.
Lila
Bila saat lahir 11 cm, tahun pertama 16 cm selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak
berubah sampai usia 3 tahun.
3.
Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi)
Kepala
: ada / tidak benjolan abnormal
Mata
: sclera putih/tidak, konjungtiva merah muda/tidak
Mulut
: lembab/tidak, ada/tidak labioskisis/labiopalatoskisis, gigi susu tubuh/belum
Telinga
: ada serumen/tidak, gendang telinga utuh/tidak
Dada
: tampak/tidak tarika dinding dada, ada/tidak benjolan abnormal, ronchi +/-, wheezing
+/-.Pernafasan teratur / tidak
Perut
: ada/tidak benjolan abnormal, teraba/tidak pembesaran hepar, ada/tidak nyeri tekan,
kembung/tidak
integument : turgor kulit baik bila kembali 2 detik
Penilaian perkembangan menggunakan format DDST
Menghitung umur anak
Tanggal pemeriksaan
: 08 12 2010
Tanggal lahir
: 14 07 2010
: 2010 12 08 2010 11 - 38
2010 07 14 2010 07 14
--------------------------------------------- 04 24 4 bulan 24 hari
Jadi usia anak . 5 bulan
Hasil pemeriksaan (personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar )
1.
Personal sosial
Berusaha mencari mainan
:P
2.
Motorik halus
Merah
:P
Cara menghitung umur
:P
:P
:P
:P
:P
:P
:P
DAFTAR PUSTAKA
Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak balita. Jakarta : Salemba Medika
Pemkot Malang, Dinkes. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Malang
Soetjiningsih. 2005. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika
Diposkan oleh Liska Nurjanah di Jumat, September 28, 2012
A. Pengertian
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat diukur. Seangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan
belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun
demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya
mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan
penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas
mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan
berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya
adlah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka
Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan
menerapkan
ide-ide
utuk
pemberian
asuhan
terhadap
anak
3.
nutrisi
untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari
makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi
yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakitpenyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus
serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
4.
penyimpangan
dari
keadaan
normal
disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak.
5.
olahraga
olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap
perkembangan
otot-otot.
6.
urutan
anak
dalam
keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua kebutuhan
terpenuhi
baik
fisik,
ekonomi,
maupun
sosial.
b.
lingkungan
internal
1.
intelegensi
pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi, perkembangannya akan lebih
baik
jika
dibandingkan
dengan
yang
mempunyai
intelegensi
kurang.
2.
hormon
ada
tiga
hormon
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
anak
yaitu:
somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk merangsang sel otak pada
masa pertumbuhan, berkuragnya hormon ini dapat menyebabkan gigantisme; hormon
tiroid, mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya hormon ini apat menyebabkan
kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang testosteron dan merangsang
perkembangan seks laki-laki dan memproduksi spermatozoa. Sedangkan estrogen
merangsang perkembangan seks sekunder wanitadan produksi sel telur.kekurangan
hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan seks.
3.
emosi
hubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu, saudara, teman sebaya
serta guru akan memberi pengaruh pada perkembangan emosi, sosial dan intelektual
anak. Pada saat anakberinteraksi dengan keluarga maka kan mempengaruhi interaksi
anak di luar rumah. Apabila kebutuhan emosi anak tidak dapat terpenuhi
merangkak
berdiri
berjalan.
3.
masa
sensitif
pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana anak
ada
yang
lebih
dulu
bicar
baru
jalan
atau
sebaliknya
ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian subsistemnya dan sebaliknya
dan sebagainya.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah besarnya ukuran sel, mereka membagi dan menyatu
dengan protein, bertambahnya ukuran dan berat badan secara keseluruhan atau
sebagian ( Donna L. Wong, 1999)
Perkembangan fisik berpengaruh secara :
Langsung
Akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak
Tidak langsung
Akan berpengaruh terhadap cara pandang dirinya terhadap keadaan dirinya sendiri dan
orang lain akan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak
Daur pertumbuhan utama
Ada empat periode :
Periode pra lahir s.d 6 bulan adalah periode cepat
Akhir tahun pertama pasca lahir : melambat s. d stabil yaitu antara usia 8 12 tahun
Gigi
Mulai erupsi usia 6 8 bulan
Usia 9 bulan baru 3 buah gigi
Usia 2 2,5 tahun : 20 gigi susu
Urutan Erupsi : gigi depan bawah
Usia 6 tahun : 1 2 gigi tetap
Usia 10 tahun : 14 16 gigi tetap
Usia 13 tahun 27 28 gigi tetap
Usia 17 25 tahun : bertambah 4 buah gigi bungsu
Makna gigi
Pengaruhnya terhadap emosi, usia 1 3 tahun secar emosional terganggu
Gangguan terhadap keseimbangan tubuh, akibat rasa nyeri dan tidak nyaman
Isyarat kedewasaan, munculnya gigi tetap pertanda masa kanak berganti menuju tahap
dewasa
Penampilan : mencabut gigi susu yang goyang lebih cepat kan membuat gigi baru
tonggos
Pengucapan kata- kata
Perkembangan susunan saraf
Masa kandungan 4 tahun sangat pesat (jumlah dan ukuran), setelah itu
pengembangan sel saraf dalam fungsi.
Perubahan pada masa remaja
Periode pubertas : usia kedewasaan berlangsung 3 4 tahun
Gadis berusi 12 14 tahun
Laki-laki berusia 13 15 tahun
Ada perubahan hormonal (gonadotropin dan pertumbuhan) dan organ reproduksi
Perubahan tubuh masa pubertas
1. Ukuran tubuh, pertumbuhan cepat 2 tahun sebelum kematangan organ reproduksi,
penambahan tinggi 10 15 cm dan berat 5 10 kg , wanita mencapai tubuh dewasa
usia 18 tahun sementara pria usia 19 20 tahun
2. Perubahan proporsi tubuh.
Ada yang proporsional ada yang tidak
3. Ciri kelamin utama dan sekunder
Prilaku masa puber : cenderung sulit diduga dan agak melawan norma (tahap negatif),
mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan fikirannya, sangat kritis, ingin mandiri,
cenderung menyendiri.
Perasaan tidak nyaman, sangat memperhatikan pandangan orang lain sehingga
berpengaruh terhadap jangka panjangnya dalam sikap, prilaku sosial, minat dan
kepribadian.
Bahaya perkembangan fisik :
Kematian, 2 mg pertama kehidupan : masa kritis, 1 tahun pertama kehidupan akibat
penyakit, 2 tahun pertama kehidupan akibat kecelakaan.
Sakit ; saluran pencernaan dan pernafasan pada bayi, usia 3 8 tahun rawan penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dari kemajuan yang sederhana ke keterampilan yang lebih
kompleks melalui proses belajar
Prinsip prinsip pertumbuhan dan perkembangan :
1. Tumbang manusia akna berjalan sesuai dengan yang diprediksikan, berkelanjutan
dan berurutan.
2. Tumbang neuromuskular mengikuti / sesuai dengan pola cephalo-caudal atau
proximodistal
3. Setiap perkembangan terkini adalah diyakini sebagai tanda telah selesainya tugas
perkembangan yang sebelumnya, dan sebagai dasar untuk mengembangankan
keahlian baru.
4. Tumbang mungkin untuk sementara akan gagal atau menurun selama periode kritis
5. Pola tumbang setiap individu berbeda tergantung genetik. Lingkungan yang
mempengaruhi selama masa kritis
TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN :
A. SIGMEUN FREUD (PERKEMBANGAN PSYCHOSEXUAL)
1. Fase oral (0 1 tahun)
Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan saat
mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau
benda benda sekitarnya.
2. Fase anal (2 3 tahun)
Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat BAB,
waktu yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.
3. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 4 tahun)
Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh sentral bila
menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki laki pada ibunya menimbulkan gairah
sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.
4. fase latent (4 5 tahun sampai masa pubertas )
Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan
kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak nak mencari teman
sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis kelaminnya dari
orang dewasa.
5. Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin hubungan rasa
cinta dengan berbeda jenis kelamin.
B. PIAGET (PERKEMBANGAN KOGNITIF)
Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan
berpersepsi dan kemampuan mengakses
informasi, berfikir logika, memecahkan
masalah kompleks menjadi simple dan
memahami ide yang abstrak menjadi
konkrit, bagaimana menimbulkan prestasi
dengan kemampuan yang dimiliki anak.
a. Tahap sensori motor ( 0 2 tahun)
Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang bersifat
simbolis (berfikir). Sekitar usia 18 24 bulan anak mulai bisa melakukan operations,
awal kemampuan berfikir.
tetap sama.
Tahap IV : Format Operation (11 dewasa)
Masa dimana anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan
hipotesis. Pada masa ini anak bias mamikirkan hal-hal apa yang akan atau mungkin
terjadi. Perkembangan lain pada masa remaja ialah kemampuan untuk berpikir
sistematis dan memecahkan suatu persoalan.
Selain tahapan-tahapan yang telah dijelaskan terdahulu,perkembangan intelektual juga
dapat diukur dengan kemampuan anak menggunakan kata-kata. Interaksi orang tua,
anak dan dengan lingkungannya akan menentukan perkembangan bahasa anaka.
Dengan kata lain apabila interaksi ini maksimal akan menyebabkan anak dapat bicara
lebih cepat sedangkan apabila interaksi kurang maka akan memakan waktu untuk mulai
bicara.
Perkembangan Emosi dan Sosial
Kepribadian seorang anak merupakan integrasi perasaan dan sikap yang dicerminkan
dalam tingkah laku. Seorang dewasa dikatakan mempunyai kepribadian yang sehat
apabila ia mampu untuk memberi kasih sayang, mencapai sesuatu yang ia inginkan
dan menjadi interdependent pada fungsinya. Hal ini dicapai melalui proses dalam
kehidupan.
Sejak ia lahir, masing-masing tingkat usia mempunyai tugas yang mesti ia selesaikan
sebelum ia melangkah ke tugas pada tingkat usia berikutnya.
4. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau mengemukakan
bahwa :
Di dalam jiwa individu terdapat tiga komponen yaitu :
Id : nangis, minta minum,makan, dll.
Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh terhadap lingkungan.
Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.
Perkembangan berhubungan dengan bagian-bagian fungsi tubuh dan dipandang
sebagai aktifitas yang menyenangkan.
Insting seksual memainkan peranan penting dalam perkemabngan kepribadian.
Menurut Freud perkembangan manusia terjadi dalam beberapa fase dimana setiap
fasenya mempunyai waktu dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan secara kontinyu.
Penentuan identitas
Belajar tidak tergantung pada orang lain
Bertanggung jawab pada diri sendiri
Intim dengan lawan jenis
(-) konflik diri, ambivalen
(+) peer group
Tanggung jawab perawat membantu anak menyelesaikan tahap-tahap
perkembangan dan antisipasi terhadap orang taua tentang fase-fase yang akan
dilaluinya.
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1.
Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang
yang berlainan organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya
berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang
berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangnnya juga
berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum.
a.
masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi
yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.
b. masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari
2 periode yaitu :
a.
masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan intrauterin,
terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh
telah terbentuk dan mulai berfungsi.
b.
Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya
perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui
plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid)
omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina.
2. Masa bayi
: usia 0 1 tahun
a.
masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.
1.
: 0-7 hari
: 8-28 hari
b.
masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari 1 tahun).
3. masa prasekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan dengan
aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir.
4. masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah,
keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan
jenis kelamin yang sama ( usia 6 18/20 tahun).
a.
b.
masa remaja :
1.
a.
wanita
b. pria
wanita
b. pria
: usia 13 18 tahun
: usia 15-20 tahun
Masa-masa tersebut diatas ternyata memiliki ciri-ciri khas yang masing-masing masa
mempunyai perbedaan dalam annatomi, fisiologi, biokimia dan karakternya.
Tumbuh Kembang Neonatus
1. Penampilan Fisis
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi
janin, balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar, muka berbentuk
bundar, mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang
mendatar, abdomen lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek.
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat
dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan
antara 2500 4500 g.
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya
menunjukkan panjang badan sekitar 45 55 cm.
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
1.
Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang
dialami seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan antenatal ini sangat
menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8 minggu
pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat menjadi
organisme yang mempunyai bentuk anatomis seperti manusia. Pada sistem-sistem
tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih dari 8 minggu.
2. Pertumbuhan setelah lahir
a.
Berat badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke
10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi
3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada
umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun.
Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai
pre adolescent growth spurt ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata kenaikan
berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan adolescent
growth spurt ( pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak laki-laki , growth
spurt ( pacu tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun,
sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak
perempuan lebih cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18
tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada
umur 20 tahun. Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak
mendapat gizi yang baik, adalah berkisar anatara :
700 1000 gram/bulan pada triwulan I
500 600 gram/bulan pada triwulan II
: 3,25 kg
: umur(bulan) + 9
3.1-6 tahun
: umur(bulan) x 2 + 8
4. 6-12 tahun
: umur(bulan) x 7 5
Contohnya : Ny. Nia melahirkan bayi pada tanggal 30 November 2004 dengan berat
badan waktu lahir 3,5 kg. Maka hitunglah berapa umur dan berat badan By. Nia saat
ini !
2004 11 30 ( Lahir )
2005 03 31 ( Saat penimbangan )
Jadi umur BY Nia adalah 4 bulan 1 hari, maka BB By. Nia adalah :
Umur ( bulan ) + 9 / 2 = 13 / 2 = 6,5 Kg.
b. Tinggi badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan
anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :
1 tahun 1,5 x TB lahir
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun 1,5 x TB setahun
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun )
Menurut Berhman,1992 adalah sebagai berikut :
a. Lahir
: 50 cm
b. Umur 1 tahun
: 75 cm
c. 2-12 tahun
: umur (tahun) x 6 + 77
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi
badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan
potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :
TB anak perempuan = ( TB ayah 13 cm) + TB ibu 8,5 cm
TB anak laki-laki
Contohnya adalah sebagai berikut : Sepasang suami istri datang ke poliklinik Tumbang
untuk dipantau tumbuh kembang anaknya. Setelah dianamnesis didapatkan data
senagai berikut TB suami 165 cm, sedangakan TB istri 160 cm, maka hitunglah TB
optimal anak perempuannya ?
TB anak perempuan : ( TB ayah 13 cm) + TB ibu 8,5 cm
( 165 cm 13 cm ) + 160 cm 8,5 cm
312 cm / 2 8,5 cm
156 cm 8,5 cm
Dilihat dari proporsi antara kepala, badan, serta anggota gerak maka akan tampak
perbedaan yang jelas antara janin, anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai berikut :
pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana
ukuran panjang kepala hampir sama panjang badan ditambah tungkai bawah. Anggota
gerak sangat pendek.
Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran anteroposterior dada masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih
pendek. Sebagai titik tengah tinggi badannya adalah setinggiumbilikus.
Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara proporsional
kecil, sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.
Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam
perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi
yang
berguna
agar
potensi
berkembang,
sehingga
perlu
mendapat
perhatian.Frankenburg dkk.(1981) melalui Denver Development Stress Test (DDST)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai
perkembangan anak balita yaitu :
1.
2.
3.
Intelektual
4.
5.
Komunikasi pasif
6.
Komunikasi aktif
7.
12-16 minggu
20 minggu
26 minggu
9-10 bulan
merangkak
bersuara da.. da
tangan lainnya
13 bulan
1-2 minggu
Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami perkembangan
anak dalam batas normal atau mengalami keterlambatan. Sehingga kita dapat
melakukan deteksi dini dan intervensi dini, agar tumbuh kembang anak dapat lebih
optimal.
Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur
dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yag meliputi :
Language ( bahasa )
Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan
cara penilaiannya.
c.
3-6 bulan
9-12 bulan
18-24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan tes
dilakukan pada tanggal 5 Oktober 1994, maka perhitungannya sebagai berikut ;
1994 10 5 ( saat tes dilakukan )
1992 5 23 ( tangga lahir Budi )
Umur Budi 2 4 12 = 2 tahun 4 bukan 12 hari, karena 12 hari lebih kecil dari 15 hari,
maka dibulatkan kebawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan.
Kemudian garis umur ditarik vertikal pada formulir DDST yang memotong kotak-kotak
tugas perkembangan pada ke-4 sektor. Tugas-tugasyang terletak di sebelah kiri garis
itu, pada umumnya telah dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Budi(2 tahun 4 bulan).
Apabila Budi gagal mengerjakan beberapa tugas-tugas tersebut.(F), maka berarti suatu
keterlambatan poda tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang gagal dikerjakan berada
pada kotak yang terpotong oleh garis vertikal umur, maka ini bukanlah suatu
keterlambatan, karena pada kontrol lebih lanjut masih mungkin terdapat perkembangan
lagi. Begitu pula pada kotak-kotak sebelah kanan garis umur.
Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau terdapat kode R
maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya, sedangkan bila
terdapat kode nomor maka tugas perkembangan doites sesuai petunujuk dibaliknya
formulir.
Agar lebih cepat dalamelaksanakan skrining, maka dapat digunakan thp praskrining
dengan menggunakan :
DDST Short Form, yang masing-masing sektor hanya diambil 3 tugas 8 hingga
seluruhnya ada 12 tugas ) yang ditanyakan pada ibunya. Bila didapatkan salah satu
gagal atau ditolak, maka dianggap suspect dan perlu dilanjutkan dengan DDST
lengkap. Dari penelitian Frankenburg didapatkan 25% anak pada pemeriksaan DDST
Short Form ternyata memerlukan pemeriksaan DDST lengkap.
Bentuk kuesioner ini digunakan orang tua yang berpendidikan SLTA keatas. Dapat diisi
orang tua di rumah atau pada saat menunggu di klinik. Dipilih 10 pertanyaan pada
kuesioner yang sesuai dengan umur anak. Kemungkinan dinilai berdasarkan kriteria
yang sudah ditentukan, dan pada kasus yang dicurigai dilakukan tes DDST lengkap.
Referensi :
1.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI.
Jakarta. 192 : 6 18.
2.
Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.
3.
4.