Anda di halaman 1dari 27

EUTHANASIA

Gabby Lausia
Jessica Juliana Florencia
Florentina Ditta
Agustine
Olivia Laimena
Jennifer Isrongirl Fono

EUTHANASI
A?
CARING
OR
KILLING

Euthanasia berasal dari bahasa


Yunani, eu yang berarti baik dan
thanatosyang berarti kematian.
Euthanasia adalah tindakan
mengakhiri kehidupan makhluk
(orang ataupun hewan) yang sakit
berat atau luka parah dengan
kematian yang tenang dan mudah
atas dasar perikemanusiaan.
Sering disebut juga denganmercy
killing, a good death, atauenjoy
death(mati dengan tenang).

Jenis Jenis
Euthanasia

DITINJAU DARI CARA PELAKSANAANNYA

Perbuatan yang dilakukan secara aktif oleh


Euthanasia aktif ( Mercy Killing)
dokter untuk mengakhiri hidup seorang (pasien)
yang dilakukan secara medis. Biasanya
dilakukan dengan penggunaan obat-obatan
yang bekerja cepat dan mematikan.
Euthanasia aktif terbagi menjadi dua golongan:
1.Euthanasia aktif langsung, misalnya dengan
memberi tablet sianida atau suntikan zat yang
segera mematikan.
2.Euthanasia aktif tidak langsung, misalnya
dengan mencabut oksigen atau alat bantu
kehidupan lainnya.

Euthanasia Pasif
Mempercepat kematian dengan cara:
Tolak berikan/ambil tindakan pertolongan
biasa
Hentikan pertolongan biasa yang sedang
berlangsung
Contohnya: tidak memberikan antibiotik
pada pasien pneumonia berat.

DITINJAU DARI PERMINTAAN :


Euthanasia Volunter
Mempercepat kematian atas permintaan
pasien.
Adakalanya tidak harus dibuktikan dengan
pernyataan tertulis dari pasien, asal ada
bukti lain yang mendukung misalnya saksi.

Euthanasia Involunter
Mempercepat kematian tanpa
permintaan/persetujuan pasien, bahkan
bertentangan dengan pasien.
Dalam hal ini dianggap keluarga pasien
yang bertanggung jawab atas penghentian
bantuan pengobatan.

Legalitas
Pada tahun 2012, euthanasia
dilegalkan di Belgia, Belanda,
dan Luksemburg.
Di beberapa negara lain, seperti
Swiss dan Kolombia, membantu
seseorang untuk mati adalah
sah dalam keadaan tertentu.
Di Amerika Serikat, euthanasia
hanya legal di negara bagian
Washington, Oregon dan
Montana.

Kasus Euthanasia di Dunia


Dr. Jack
Kevorkian

Dr. Jack Kevorkian adalah seorang ahli patologi


yang terkenal karena karya kontroversialnya
menciptakan mesin pencabut nyawa ini,lahir di
Pontiac, negara bagian Michigan, Amerika pada 26 Mei
1928. Ia mengaku telah membantu sebanyak 130
pasien dalam usaha untuk mengakhiri hidupnya. Oleh
karena perbuatannya itu, Dr. Death (Julukan Jack
Kevorkian) dituntut penjara selama 8 tahun. Ia
dituding atas tuduhan melakukan kejahatan
pembunuhan tingkat dua pada tahun 1998 dengan
cara meracuni Thomas Youk, dan didokumentasikan
dalam bentuk video dalam acara 60 Minutes.
Ia mulai menjalani masa tahanan sejak 1999 dan
dibebaskan dengan syarat pada 1 Juni 2007,
disamping selain itu adalah alasan kesehatan. Sejak
tahun 1980, ketika ia menuliskan serangkaian artikel
tentang eutanasia (link ke wikipedia) dalam Jurnal
Medicine and Law, dan memuat iklan di sebuah koran
lokal sebagai konsultan kedokteran untuk solusi
kematian. Dalam hal ini, ia membantu pasien-pasien
yang menderita penyakit tanpa harapan sembuh lagi
seperti kanker stadium akhir dan lain-lain.
Dr. Death, menyebut mesin pencabut nyawanya
dengan "Thanatron" yang artinya mesin kematian

Kasus Euthanasia di Indonesia


Kasus euthanasia pertama di Indonesia terjadi pada tahun 2004 di Rumah Sakit
Islam, Bogor. Permohonan euthanasia diajukan oleh Panca Satrya Hasan
Kusumo selaku suami dari pasien Ny. Agian Isna Nauli Siregar (33 tahun) yang
menderita kerusakan saraf permanen di otak besar kanan dan kiri, otak kecil
kanan dan kiri, batang saraf dan pusat saraf di otak setelah menjalani
perawatan pasca melahirkan dan mengalami koma.
Permohonan euthanasia ini diajukan oleh Hasan karena tidak mampu lagi
menyediakan dana untuk pengobatan dan perawatan istrinya juga merasa
kasihan melihat penderitaan yang dialami oleh sang istri dimana kondisi
kesehatan sang istri sudah tidak bisa pulih lagi. Hal inilah yang menjadi alasan
Hasan untuk mengajukan permohonan euthanasia aktif yaitu suntik mati
kepada dokter yang menangani istrinya agar penderitaan sang istri tidak
berkepanjangan. Tetapi permohonan suntik mati tersebut ditolak oleh dokter.
Kemudian pada tanggal 22 Oktober 2004 secara formal Hasan mengajukan
permohonan euthanasia terhadap istrinya ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Pada hari itu juga Hasan meminta penetapan euthanasia kepada Menteri
Kesehatan. Tetapi, pihak Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menolak permohonan
tersebut karena dinilai menyalahi hukum. Atas permohonan tersebut diberikan
solusi oleh Menteri Kesehatan yang menjabat saat itu yakni Siti Fadillah Supari
bahwa untuk selanjutnya biaya perawatan dan pengobatan Ny. Agian akan
ditanggung oleh pemerintah. Hal ini dianggap sebagai jalan terbaik dari pada
melakukan suntik mati terhadap Ny. Again. Tanpa diduga pada tanggal 6 Januar i
2005 Ny. Agian yang berbulan-bulan koma telah sadar kembali.

Peraturan
tentang
Euthanasia
di Indonesia

Secara hukum di Indonesia praktek


euthanasia (aktif) dilarang. KUHP Bab IX
tentang Kejahatan terhadap Nyawa,
pasal 344 berbunyi : Barangsiapa
merampas nyawa orang lain atas
permintaan orang itu yang jelas
dinyatakan dengan kesungguhan hati,
diancam dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun.
Lalu pasal 345:Barangsiapa sengaja
mendorong orang lain untuk bunuh diri,
menolongnya dalam perbuatan itu, atau
memberi sarana kepadanya untuk itu,
diancam dengan pidana paling lama
empat tahun kalau orang itu jadi bunuh
diri.
Hak hidup dalam Undang-Undang Nomor
39 Tahun 1999 tentang HAM Pasal 4
menjelaskan bahwa setiap manusia atau
setiap orang tanpa kecuali memiliki hak
untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kebebasan pribadi, pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak

EUTHANASIA MENURUT PANDANGAN MEDIS


Euthanasia merupakan suatu tindakan yang
dilarang sesuai dengan Kode Etik Kedokteran
Indonesia Pasal 11 yang berbunyi:
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat
kewajiban dirinya dalam melindungi hidup
mahluk insani.
Sementara letting die/allowing to die
dibolehkan jika dapat dibuktikan dengan
tepat dan akurat berbagai ketentuan yang
ada. Sebagai contoh seperti: penyakit
tersebut memang tidak dapat disembuhkan
lagi (upaya medis tidak ada gunannya lagi
jika pengobatan itu diteruskan)

Pro dan Kontra


Euthanasia

Euthanasia Keputusan Terbaik

Adanya hak moral bagi setiap orang untuk mati


terhormat. Maka seseorang mempunyai hak memilih cara
kematiannya.
Euthanasia adalah tindakan belas kasihan/kemurahan
pada si sakit. Maka tidak bertentangan dengan perikemanusiaan. Meringankan penderitaan sesama adalah
tindakan kebajikan.
Euthanasia adalah juga tindakan belas kasih pada
keluarga. Bukan hanya si sakit yang menderita, tetapi
juga keluarganya. Meringankan penderitaan si sakit
berarti meringankan penderitaan keluarga khususnya
penderitaan psikologis.
Euthanasia mengurangi beban ekonomi keluarga. Dari
pada membuang dana untuk usaha yang mungkin sia-sia,
lebih baik uang dipakai untuk keluarga yang masih hidup.
Euthanasia meringankan beban biaya sosial masyarakat,

Euthanasia Seharusnya Dilarang


Euthanasia tetap adalah pembunuhan.
Sangat riskan untuk disalahgunakan, misal keluarga
pasien yang kekurangan uang atau dokter yang
disuap.
Nyawa manusia sangatlah berharga.
Hidup adalah anugerah dari Tuhan.Dan Tuhanlah
yang menentukan kapan kita harusmati. Keputusan
itu tidakberadaditangankita.
Selalu ada mukjizat

Pandangan
agama
tentang
Euthanasia

Dalam perspektif hukum Islam, memang tidak


dikenal istilah tindakan "mempercepat kematian",
karena yang berhak menentukan kematian hanya
Allah SWT.
Firman-Nya: "Apabila telah datang ajal mereka, maka
mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat
pun dan tidak (pula) mendahulukannya". (QS 12:49)
Dalam hukum pidana Islam (jinayah), pembunuhan
hanya boleh (bahkan wajib) dilakukan ketika
ditemukan tiga alasan. Yakni: (satu)
Pezinamukhsan(sudah berkeluarga) harus dirajam
sampai mati; Dua, membunuh dengan sengaja (qatl
al-'amd) harus dibunuh juga (qishash);. Tiga, pelaku
murtad yang kemudian memerangi Allah SWT dan
Rasul-Nya, ia harus dibunuh, disalib, dan diasingkan
dari daerahnya.
Dalam konteks ini, maka euthanasia bisa
dikategorikan sebagaijarimahatau tindakan yang
bisa diancam dengan hukuman pidana, dan
karenanya, dilarang oleh agama.

ISLAM

KRISTEN

Gereja Protestan memiliki pendekatan yang berbeda-beda


dalam pandangannya terhadap euhtanasia dan orang yang
membantu pelaksanaan eutanasia :
Gereja Methodis dalam
buku ajarannya
menyatakan bahwa : "
penggunaan teknologi
kedokteran untuk
memperpanjang kehidupan
pasien terminal
membutuhkan suatu
keputusan yang dapat
dipertanggung jawabkan
tentang hingga kapankah
peralatan penyokong
kehidupan tersebut benarbenar dapat mendukung

Gereja Lutheran di Amerika


menggolongkan nutrisi
buatan dan hidrasi sebagai
suatu perawatan medis yang
bukan merupakan suatu
perawatan fundamental.
Dalam kasus dimana
perawatan medis tersebut
menjadi sia-sia dan
memberatkan, maka secara
tanggung jawab moral dapat
dihentikan atau dibatalkan
dan membiarkan kematian
terjadi

KATOLIK
Paus Yohanes Paulus II, yang prihatin dengan semakin
meningkatnya praktek euthanasia, dalam ensiklik Injil
Kehidupan(Evangelium Vitae)nomor 64 yang
memperingatkan kita agar melawangejala yang paling
mengkhawatirkan dari `budaya kematian' dimana
jumlah orang-orang lanjut usia dan lemah yang
meningkat dianggap sebagai beban yang
mengganggu.
Paus Yohanes Paulus II juga menegaskan bahwa
euthanasia merupakan tindakan belas kasihan yang
keliru, belas kasihan yang semu:Belas kasihan yang
sejati mendorong untuk ikut menanggung penderitaan
sesama. Belas kasihan itu tidak membunuh orang, yang
penderitaannya tidak dapat kita tanggung
(Evangelium Vitae, nomor 66).
Euthanasia dan bunuh diri merupakan penolakan
terhadap kedaulatan Allah yang mutlak atas kehidupan
dan kematian, seperti dinyatakan dalam doa Israel
kuno,Engkau berdaulat atas hidup dan mati; Engkau
membawa kepada gerbang alam maut dan ke atas
kembali (Keb 16:13; bdk. Ayub 13:2).

HINDU
Pandangan agama Hindu terhadap euthanasia
didasarkan pada ajaran tentang karma, moksa
dan ahimsa. Karma adalah suatu konsekuensi
murni dari semua jenis kehendak dan maksud
perbuatan, yang baik maupun yang buruk, lahir
atau batin dengan pikiran kata-kata atau
tindakan. Akumulasi terus menerus dari karma
yang buruk adalah penghalang moksa yaitu
suatu kebebasan dari siklus reinkarnasi. Ahimsa
adalah prinsip anti kekerasan atau pantang
menyakiti siapa pun juga.
Bunuh diri adalah suatu perbuatan yang terlarang
di dalam ajaran Hindu sebab perbuatan tersebut
dapat menjadi faktor yang mengganggu karena
menghasilkan karma buruk. apabila seseorang
melakukan bunuh diri, maka rohnya tidak akan
masuk neraka ataupun surga melainkan tetap
berada di dunia fana sebagai roh jahat dan
berkelana tanpa tujuan hingga ia mencapai masa
waktu di mana seharusnya ia menjalani
kehidupan.

BUDHA
Agama Budha sangat menekankan
larangan untuk membunuh
makhlukhidup. Ajaran ini merupakan
moral fundamental dari Sang Budha.
Oleh karena itu, jelas bahwa euthanasia
adalah perbuatan yang tidak dapat
dibenarkan dalam ajaran agama Budha.
Selain itu, ajaran Budha sangat
menekankan pada welas asih (karunia).
Mempercepat kematian seseorang
secara tidak alamiah merupakan
pelanggaran terhadap perintah utama
ajaran Budha. Tindakan jahat itu akan
mendatangkan karma buruk kepada
siapa pun yang terlibat dalam tindakan
euthanasia tersebut.

Bagaimana Posisi Dokter?


Jika ada kasus
Pasien yang tidak dapat
disembuhkan
Pasien yang menderita sakit
terus menerus
Mana yang lebih baik?
Membiarkan pasien terus
tersiksa oleh penyakitnya
Mempercepat kematiannya

Sumpah Hipokrates
Aku tidak akan memberikan
obat yang mematikan
kepada siapa pun bahkan
jika diminta, atau
menyarankan nasihat
Hipokrates,
semacam
itu. Bapak Kedokteran
Modern

Dalam praktiknya, dokter tidaklah mudah melakukan


euthanasia, meskipun dari sudut kemanusiaan
dibenarkan karena merupakan hak bagi pasien yang
menderita sakit akut (sesuai Deklarasi Lisboa tahun
1981). Akan tetapi dokter tidak dibenarkan
melakukan upaya aktif untuk memenuhi keinginan
pasien tersebut.
Mengapa demikian?
Sebab, perbuatan menghilangkan nyawa orang lain
disamping merupakan pelanggaran berat terhadap
Kode Etik Kedokteran, juga merupakan tindak
pidana.

Kesimpulan
Sulit mencari kesepakatan tentang
euthanasia.
Euthanasia menjadi sesuatu yang tidak
dapat dibenarkan ketika kemudian ada
campur tangan orang lain didalamnya.Hak
untuk mematikan dan menghidupi
seseorang adalah hak Tuhan.Jika seseorang
melakukan euthanasia, maka ia sudah
melanggar kedaulatan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai

  • WAYANG
    WAYANG
    Dokumen13 halaman
    WAYANG
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat
  • Folk Architecture
    Folk Architecture
    Dokumen17 halaman
    Folk Architecture
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat
  • Angkor Wat
    Angkor Wat
    Dokumen4 halaman
    Angkor Wat
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat
  • Menara Air
    Menara Air
    Dokumen2 halaman
    Menara Air
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat
  • Desain Interior Mall
    Desain Interior Mall
    Dokumen11 halaman
    Desain Interior Mall
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat
  • Dna
    Dna
    Dokumen17 halaman
    Dna
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat
  • Princess Tower
    Princess Tower
    Dokumen8 halaman
    Princess Tower
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat
  • Rumah Larik
    Rumah Larik
    Dokumen10 halaman
    Rumah Larik
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat
  • Aqua Tower
    Aqua Tower
    Dokumen6 halaman
    Aqua Tower
    Florentina Ditta Agustine
    100% (2)
  • Fungsi Wayang Dan Wayang
    Fungsi Wayang Dan Wayang
    Dokumen1 halaman
    Fungsi Wayang Dan Wayang
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat
  • UTILITAS
    UTILITAS
    Dokumen152 halaman
    UTILITAS
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat
  • Arsitektur Yunani
    Arsitektur Yunani
    Dokumen20 halaman
    Arsitektur Yunani
    Florentina Ditta Agustine
    Belum ada peringkat