Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AUDITOR

Proses akhir dari pekerjaan audit yang dilaksanakan oleh seorang auditor adalah
mengkomunikasikan penilaiannya tentang tingkat kewajaran penyajian laporan keuangan
yang disusun manajemen sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Penyampaian hasil
penilaian ini disajikan secara tertulis dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam
standar profesional akuntan publik. Dalam laporan tersebut harus dimuat salah satu
pendapat auditor berkenaan dengan tingkat kewajaran penyajian laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (standar akuntansi
keuangan) berdasarkan audit yang dilaksanakannya.
Laporan yang diterbitkan oleh auditor dapat dibagi dalam 2 kategori yaitu :
1. laporan audit standar, dan
2. laporan audit yang menyimpang dari standar.
Jenis-jenis pendapat auditor
Dalam standar profesional akuntan publik yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia pendapat auditor dibagi kedalam lima kategori yaitu:
1.
2.

Pendapat wajar (unqualified opinion)


Pendapat wajar dengan bahasa penjelasan (unqualified opinion with language
disclosure)
3.
Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
4.
Pendapat tidak wajar (adverse opinion)
5.
Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion)

Laporan auditor standar (Un Qualified Opinion)


Laporan auditor standar adalah laporan audit yang diterbitkan oleh auditor dengan
memuat pernyataan pendapat bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan suatu satuan usaha, hasil usaha, dan arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. (standar akuntansi keuangan)
Unsur-unsur pokok yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan audit standar
adalah sebagai berikut:
a.
Suatu kalimat yang berbunyi Laporan Auditor Independen
b.
Alamat laporan ditujukan kepada pihak yang memberi tugas
c.
Laporan disusun dalam tiga paragraf yang terdiri dari:
1.
Paragraf pengantar
2.
Paragraf scope
3.
Paragraf Opini
d.
Tanda tangan auditor, nama dan nomor register auditor
e.
Tanggal laporan audit
Mengacu pada unsur-unsur pokok yang dikemukakan diatas maka bentuk laporan
auditor standar dapat dilihat pada gambar 1-2 berikut:

Page 1

KANTOR AKUNTAN PUBLIK


DRS. EMDE B. RIJAL

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


Nomor: 001/KAMD-GA/00/00

Kepada Yth:
Sdr. Direktur Utama PT. Misal
Jalan Jenderal Sudirman No.1
Pekanbaru
Kami telah mengaudit neraca PT. Misal per tanggal 31 Desember 00 serta laporan
laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 00. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manjemen
perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan audit yang kami lakukan.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan
melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji materil. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas
dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian
terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Misal per
tanggal 31 Desember 00, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.

Pekanbaru, 05 Maret 01
Pimpinan,

Drs. EMDE B.RIJAL


Page 2

Reg.Neg. 1234

Analisis terhadap kandungan masing-masing paragraf


Paragraf pengantar
Kami telah mengaudit neraca PT. Misal per tanggal 31 Desember 00 serta laporan
laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 00. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manjemen
perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan audit yang kami lakukan.
Dalam paragraph pengantar ini ada beberapa hal yang harus dicermati:
Kami telah mengaudit.
Kalimat ini menegaskan jenis jasa yang diberikan auditor kepada PT Misal.
Sebelum diterbitkannya standar profesioanal akuntan publik, kalimat ini dimulai
dengan pernyataan, Kami telah memeriksa. Akan tetapi sejak diterbitkannya SPAP
pada tahu 1994 maka pernyataan tersebut dirubah menjadi
Kami
telah
mengaudit
Neraca PT Misal per 31 Desember 00, dan perhitungan laba rugi
Pernyataan ini menjelaskan bahwa, jasa audit yang diberikan auditor adalah untuk
Neraca PT. Misal , bukan untuk perusahaan selain dari PT Misal. Neraca per 31
Desember 00 dan , menegaskan bahwa yang diaudit auditor hanyalah Laporan
keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 00 bukan untuk laporan
keuangan diluar periode tersebut. Auditor hanya bertanggung jawab atas opini yang
diberikan untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manjemen perusahaan.
Pernyataan ini menegaskan bahwa, yang bertanggung atas laporan keuangan yang
diaudit auditor adalah manajemen perusahaan. Maksudnya adalah, yang
bertanggung jawab menyusun laporan keuangan adalah manajemen perusahaan
bukan auditor.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan audit yang kami lakukan.
Pernyataan ini untuk mempertegas pernyataan diatas, dan lebih mempertegas
bahwa tanggung jawab auditor hanyalah pada opini yang diberikan atas laporan
keuangan yang diauditnya.
Paragraf ruang lingkup audit (scope)
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan
dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji materil. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas
dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian
Page 3

terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia
Pernyataan ini menegaskan bahwa audit yang dilaksanakan auditor adalah audit
yang bersifat umum yang pelaksanaannya didasarkan pada standar profesional
akuntan publik yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, bukan didasarkan
pada standar yang lain.
merencanakan dan melaksanakan audit

Sesuai dengan standar pekerjaan lapangan yang pertama dinyatakan bahwa,


pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan
keyakinan yang
memadai bahwa laporan keuangan yang disusun manajemen bebas dari salah
saji yang material.
Audit dilaksanakan berdasarkan perngujian terhadap
bukti-bukti
pendukung dan bukti penguat
Auditor juga menilai prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan manajemen
apakah sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan diterapkan secara
konsisten. Dan auditor juga menilai kewajaran estimasi-estimasi signifikan yang
dibuat oleh manajemen.

Auditor juga melakukan penilaian terhadap penyajian laporan secara


keseluruhan apakah telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
(standar akuntansi keuangan)
Kami yakin bahwa audit kami
Pernyataan ini menegaskan bahwa pernyataan pendapat yang diberikan auditor
didasarkan pada keyakinannya atas pekerjaan audit yang sudah dilaksanakannya.
Auditor
tidak boleh memberikan pernyataan pendapat apabila dia tidak
melaksanakan pekerjaan audit.
Paragraf pernyataan pendapat (opini)
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Misal per
tanggal 31 Desember 00, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
Dalam paragraph ini auditor memberikan sebuah pernyataan pendapat tentang :
tingkat kewajaran penyajian laporan keuangan
tingkat kewajaran posisi keuangan yang digambarkan dalam neraca
tingkat kewajaran hasil usaha

tingkat kewajaran arus kas,diukur dengan prinsip-prinsip akutansi yang


berlaku umum (standar akuntansi keuangan)
Laporan auditor yang menyimpang dari laporan standard

Page 4

Pernyataan pendapat wajar dengan bahasa penjelasan


(Un Qualified opinion with language disclosure)
Untuk keadaan tertentu, auditor dapat memberikan pendapat wajar dengan
bahasa penjelasan untuk menjelaskan kondisi tertentu yang dihadapi auditor dalam
melaksanakan audit. Pernyataan pendapat ini tidak mempengaruhi pendapat wajar
tanpa pengecualian. Didalam standar profesional akuntan publik dijelaskan beberapa
keadaan yang memungkinkan auditor memberikan pernyataan pendapat tersebut.
Keadaan-keadaan tersebut adalah:
a.
b.

c.
d.
e.
f.
g.
h.

i.

Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain


Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaankeadaan yang luar biasa. Laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu
prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
Laporan keuangan dipenuhi oleh ketidak pastian peristiwa masa yang akan
datang, yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit.
Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Diantara dua periode akuntansi terdapat suatu pebahan material dalam
penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya
Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan
keuangan komperatif.
Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) namun tidak disajikan atau tidak ditelaah.
Informasi tambahan yang diharuskan oleh IAI-Komite Prinsi Akuntansi
Indonesia telah dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang jauh dari pedoman
yang dikeluarkan oleh Komite, dan auditor tidak dapat melengkapi prosedur audit
yang berkaitan dengan informasi tersebut, atau auditor tidak menghilangkan
keragu-raguan yang besar apakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan
pedoman yang dikeluarkan oleh Komite.
Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan
secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan.

Sebagai illustrasi penggunaan laporan ini, misalkan kantor akuntan publik


Emde
melakukan audit terhadap PT.Misal. Perusahaan ini memeliki anak
perusahaan PT. Contoh yang diaudit oleh kantor akuntan publik Bebas & Rekan.
Akuntan publik Emde memutuskan untuk membuat referensi laporan yang dibitkan
oleh kantor akuntan publik Bebas & Rekan sebagai bagian dari pendapatnya. Apabila
hal ini dilakukan oleh kantor akuntan publik Emde maka, harus dijelaskan
kenyataan ini dalam paragraph pengantar dan harus menunjuk kelaporan audit
akuntan publik Bebas & Rekan dalam pernyataan pendapatnya. Pencantuman
laporan audit kantor akuntan publik Bebas & Rekan didalam laporan akuntan publik
Emde ini merupakan petunjuk adanya pemisahan tanggung jawab dalam
pelaksanaan audit. Format laporan audit yang dibuat oleh kantor akuntan publik
Emde dapat dilihat pada gambar 1-3
Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)
Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan oleh auditor apabila menemui
kondisi-kondisi berikut ini:
Page 5

a.

Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan ruang
lingkup
audit yang
cukup signifikan yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan yang diaudit, sehingga auditor tidak dapat menerapkan prosedurprosedur audit sebagaimana yang diatur dalam standar profesional akuntan
publik;
b.
Ditemukan penyimpangan-penyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku
umum (standar akuntansi keuangan) dalam laporan keuangan yang disusun
manajemen yang dampaknya cukup materil terhadap kewajaran penyajian
laporan keuangan.
Jika auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian, auditor harus
menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih paragraf
terpisah yang dicantumkan sebelum paragraf pendapat . Dalam paragraf pendapat,
auditor mencantumkan secara tegas kalimat pengecualian sesuai dengan
penjelasan yang dikemukakan dalam paragraf sebelumnya.
Didalam standar profesional akuntan publik ditegaskan bahwa, untuk pendapat
dengan pengecualian agar dihindarkan penggunaan frasa tergantung pada (subject
to) kerena frasa tersebut maknanya tidak jelas sehingga dapat disalah tafsirkan oleh
pihak pemakai laporan.

Gambar 1-3
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Nomor: 001/KAMD-GA/00/00

Kepada Yth:
Sdr. Direktur Utama PT. Misal
Jalan Jenderal Sudirman No.1
Pekanbaru
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT. Misal dan anak perusahaan PT.
Contoh per tanggal 31 Desember 00 serta laporan laba rugi, laporan laba ditahan,
laporan arus kas konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31

Page 6

Desember 00. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan.


Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit yang kami lakukan. Kami tidak mengaudit laporan keuangan
PT.Contoh, suatu anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki PT. Misal, yang
laporan keuangannya menyajikan total aktiva dan pasiva sebesarp Rpper 31
Desember 00 dan total pendapatan sebesar Rp. . Untuk periode yang berakhir
pada tanggal tersebut. Laporan keuangan PT. Contoh diaudit oleh kantor akuntan
Bebas & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah
diserahkan kepada kami, dan pendapat kami sejauh yang berkaitan dengan
jumlah-jumlah untuk PT. Contoh , semata-mata hanya didasarkan atas laporan
audit kantor akuntan publik tersebut.
Sama dengan paragraf scope sebelumnya.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan akuntan publik
Bebas & Rekan yang kami sebutkan diatas, laporan keuangan konsolidasi yang
kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan PT. Misal per tanggal 31 Desember 00, dan hasil usaha, serta arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.

Pekanbaru, 05 Maret 01
Pimpinan,
Drs. EMDE B.RIJAL
Reg.Neg. 1234
Sebagai illustrasi misalnya, manajemen perusahaan merubah metode penilaian
persediaan dari metode LIFO kemetode FIFO tanpa alasan yang cukup.
Akibat
perubahan ini maka harga pokok penjualan naik sebesar Rp. 1,000,000.00
sehingga laba kotor turun sebesar Rp. 1,000,000.00.
Berdasarkan fakta tersebut maka bentuk laporan auditor disusun sebagai gambar
1-4 berikut:

Gambar 1-4
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Nomor: 001/KAMD-GA/00/00

Kepada Yth:
Page 7

Sdr. Direktur Utama PT. Misal


Jalan Jenderal Sudirman No.1
Pekanbaru
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT. Misal dan anak perusahaan PT.
Contoh per tanggal 31 Desember 00 serta laporan laba rugi, laporan laba ditahan,
laporan arus kas konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 00. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit yang kami lakukan. Kami tidak mengaudit laporan keuangan
PT.Contoh, suatu anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki PT. Misal, yang
laporan keuangannya menyajikan total aktiva dan pasiva sebesarp Rpper 31
Desember 00 dan total pendapatan sebesar Rp. . Untuk periode yang berakhir
pada tanggal tersebut. Laporan keuangan PT. Contoh diaudit oleh kantor akuntan
Bebas & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah
diserahkan kepada kami, dan pendapat kami sejauh yang berkaitan dengan
jumlah-jumlah untuk PT. Contoh , semata-mata hanya didasarkan atas laporan
audit kantor akuntan publik tersebut.
Sama dengan paragraf sebelumnya
Seperti yang dijelaskan dalam catatan X atas laporan keuangan, dalam tahun 00
manajemen perusahaan melakukan perubahan terhadap metode penilaian
persediaan dari metode LIFO ke metode FIFO. Akibat dari perubahan tersebut,
harga pokok penjualan menjadi naik sebesar Rp. 1,000,000.00 dan laba turun
sebesar Rp. 1,000,000.00. Meskipun penggunaan FIFO sesuai dengan prisnip
akuntansi yang berlaku umum, menurut pemndapat kami perusahaan tidak
memberikan alasan yang cukup beralasan dalam melakukan perubahan ini seperti
yang diharuskan oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
Menurut pendapat kami, kecuali perubahan metode penilaian persediaan yang
kami uraikan dalam paragraf diatas, laporan keuangan i yang kami sebut diatas
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT.
Misal per tanggal 31 Desember 00, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.

Pekanbaru, Maret 01
Pimpinan,

Drs. EMDE B.RIJAL


Reg.Neg. 1234

Page 8

Pendapat Tidak Wajar (Adverse opinion)


Pendapat ini diberikan oleh aditor apabila laporan keuangan secara
keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum (standar akuntansi keuangan). Apabila auditor memberikan pendapat
tidak wajar, auditor harus menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf
pendapat dalam laporannya, mengenai alasan-alasan yang mendukung pendapat
tidak wajar tersebut. Dan auditor juga harus menjelaskan dampak utama hal yang
menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar tersebut terhadap posisi keuangan,
hasil usaha dan arus kas. Jika auditor memberikan pendapat tidak wajar, paragraf
pendapat harus berisi penunjukkan langusung ke paragraf terpisah yang
menjelaskan dasar untuk pendapat tidak wajar tersebut.
Sebagai contoh misalnya, nilai aktiva tetap yang disajikan dalam neraca
didasarkan pada penilaian kembali bukan didasarkan pada harga perolehan.
Penyusutan aktiva tetap dihitung berdasarkan nilai tersebut. Apabila hal ini
ditemukan auditor maka bentuk laporan dapat dilihat pada gambar 1-6 berikut:
Gambar 1-6
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Nomor: 001/KAMD-GA/00/00
Alamat
Pragraf pertama dan kedua (sama dengan paragraf sebelumnya)
Sebagaimana telah dijelaskan dalam catatan X atas laporan keuangan, Perusahaan
mencantumkan perkiraan aktiva tetap berdasarkan nilai setelah dilakukan
penilaian kembali, dan penyusutannya dihitung berdasarkan nilai tersebut. Prinsip
akuntansi yang berlaku umum mengharuskan penyajian aktiva tetap berdasarkan
harga perolehan dikurangi dengan penyusutan yang dihitung berdasarkan harga
perolehan tersebut.
Akibat dari penyimpangan yang kami sebutkan diatas, saldo nilai persediaan per 31
Desember 00 lebih tinggi sebesar Rp..karena biaya penyusutan aktiva tetap
yang dibebankan kedalam biaya overhead pabrik didasarkan pada nilai aktiva yang
telah direvaluasi yang nilainya lebih tinggi dari harga perolehan. Nilai buku aktiva
tetap yang disajikan dalam neraca lebih tinggi dari pada nilai buku aktiva tetap
yang disajikan berdasarkan harga perolehan.
Menurut pendapat kami, karena dampak hal yang kami uraikan dalam paragraf
diatas , laporan keuangan yang kami sebut diatas tidak menyajikan secara
wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan PT
Misal tanggal 31 Desember 00 dan hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut.
Pekanbaru, 05 Maret 01
Pimpinan,
Drs. EMDE B.RIJAL
Reg.Neg. 1234
Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion)
Page 9

Pernyataan tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor apabila, adanya


pembatasan terhadap ruang lingkup audit, sehingga tidak dapat melaksanakan yang
cukup untuk memungkinkan auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan
yang diauditnya. Jika pernyataan tidak memberikan pendapat disebabkan kerena
adanya pembatasan ruang lingkup audit, auditor harus menunjukkan dalam
paragraf terpisah, alasan mengapa audit yang dilakukannya tidak berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Auditor harus
menyatakan bahwa, ruang lingkup audit yang dilakukannya, tidak memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor juga menjelaskan keberatan
lain yang berkaitan dengan kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Sebagai contoh misalnya dalam
melaksanakan audit, manajemen
perusahaan berkeberatan untuk melaksanakan inventory taking. Bukti-bukti yang
mendukung harga perolehan aktiva tetap sebelum tahun 00 tidak lagi tersedia dalam
arsip perusahaan. Auditor tidak
dapat menggunakan prosedur audit lainnya
terhadap persediaan dan aktiva tetap. Apabila hal yang semacam ini ditemukan
auditor dalam auditnya maka, bentuk laporan auditor dapat dilihat pada gambar 1-7
berikut:
Gambar 1-7
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Nomor: 001/KAMD-GA/00/00
ALAMAT
Kami telah ditugasi untuk mengaudit neraca PT Misal per 31 Desember 00 serta
laporan laba rugi, laporan laba ditahan dan arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen.
Paragraf dua tidak perlu dibuat
Perusahaan tidak melakukan perhitungan pisik atas persediaan. Nilai persediaan
yang dicantumkan dalam laporan keuangan per 31 Desember 00 adalah nilai
menurut catatan perusahaan. Selanjutnya, kami tidak menemukan bukti-bukti
yang mendukung harga perolehan aktiva tetap yang dibeli sebelum tanggal 31
Desember 00. Kami tidak dapat menerapkan prosedur audit lainnya terhadap
persediaan dan aktiva tetap.
Kerena perusahaan tidak melaksanakan perhitungan pisik atas persediaan dan
kami tidak dapat menerapkan prosedur audit lain untuk meyakinkan kami atas
kuantitas persediaan dan harga perolehan aktiva tetap, lingkup audit kami tidak
cukup memungkinkan kami menyatakan pendapat, dan oleh kerenya, kami tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan PT Misal per 31 Desember 00.
Pekanbaru, 05 Maret 01
Pimpinan,
Drs. EMDE B.RIJAL
Reg.Neg. 1234

PERUBAHAN FORMAT LAPORAN AUDIT DI INDONESIA

Page 10

Sebelum tahun 1994, laporan auditor standar dibagi kedalam dua paragraf yakni
paragraf scope dan paragraf opini. Bentuk laporan ini diatur didalam buku Norma
Pemeriksaan Akuntan (NPA) yang untuk pertama kalinya diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia pada tahun 1973. Norma Pemeriksaan Akuntan ini telah dijadikan dasar
pelaksanaan audit oleh akuntan publik hingga dengan akhir tahun 1993.
Bentuk laporan auditor standar yang diatur dalam Norma Pemeriksaan Akuntan
tersebut adalah sebagai berikut:
Kami telah memeriksa Neraca PT ABC untuk periode yang berakhir tanggal 31
Desember 19xx serta pehitungan laba rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 19xx
Pemeriksaan telah kami laksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan, dan
oleh kerenanya meliputi pemeriksaan lainnya yang kami pandang perlu sesuai dengan
keadaan.
Menurut pendapat kami, Neraca dan Perhitungan laba rugi terlampir telah
menyajikan secara wajar posisi keuangan PT ABC dan hasil usahanya untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 19xx yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum yang diterapkan secara konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pada tanggal 1 Agustus 1994 Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan buku standar
profesional akuntan publik. Dengan diterbitkannya buku ini maka, sebagai landasan
untuk melaksanakan audit digunakan seluruh ketentuan-ketentuan yang ad didalan SPAP
ini termasuk format laporan audit standar. Format laporan audit standar menurut SPAP
lihat laporan audit pada halaman ..
Perbedaan yang sangat prinsipil antara laporan audit standar menurut NPA dengan
SPAP adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

5.

Pada lembaran laporan auditor harus dibuat kalimat LAPORAN AUDITOR


INDEPENDEN. Ketentuan ini tidak diatur didalam NPA
Dalam NPA audit report standar terdiri dari 2 paragraf sedangkan dalam SPAP
laporan terdiri dari tiga paragraf.
Dalam NPA awal paragraf scope dimulai dengan kami telah memeriksa
sedangkan dalam SPAP, dimulai dengan kami telah mengaudit
Dalam NPA tidak diungkapkan batasan tanggung jawab antara manajemen
dengan auditor, sedangkan dalam SPAP, diungkapkan secara tegas bahwa Laporan
keuangan adalah tanggung jawab manajemen sedangkan auditor bertanggung jawab
pada pernyataan pendapat yang diberikannya atas laporan keuangan berdasarkan
audit yang dilakukannya.
Dalam NPA tidak dinyatakan secara tegas NPA yang ditetapkan oleh IAI,
sedangkan dalam SPAP dinyatakan bahwa:
a.
Audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan IAI.
b.
Pernyataan tentang keharusan untuk merencanakan dan melaksanakan
audit.
c.
Audit yang meliputi pengujian atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
d.
Penilaian atas prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara komprehensif.
Page 11

6.

Dalam paragraf opini menurut NPA harus dinyatakan penerapan prinsip


akuntansi secara Konsisten dengan tahun sebelumnya sedangkan dalam SPAP, kata
konsistensi tidak lagi perlu dingkapkan.

KETERBATASAN DARI LAPORAN AUDITOR


Laporan auditor yang diterbitkan atas audit yang dilakukan atas laporan keuangan
memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan ini disebabkan oleh beberapa faktor , yaitu:
1.

Laporan audit diterbitkan setelah tanggal neraca.


Oleh kerena informasi
sifatnya dinamis, sehingga ada informasi-informasi penting yang terjadi antara tanggal
neraca dengan tanggal laporan yang tidak diungkapkan dalam laporan keuangan yang
diaudit oleh auditor. Misalnya jumlah kas, nilai piutang, nilai persediaan dan utang
2.
Dalam melaksanakan audit, auditor dibatasi oleh waktu dan biaya, sehingga
dalam pemilihan data yang akan diuji auditor menggunakan sample.
3.
Dalam melaksanakan pekerjaan auditor menggunakan profesional judgment
misalnya untuk menetapkan batasan materiality.
4.
Laporan audit yang diterbitkan auditor formatnya sudah diatur didalam
standar profesional akuntan publik. Dalam laporan auditor tersebut tidak dijelaskan
secara lengkap tingkat kompleksitas dari proses audit serta keputusan auditor dalam
memberikan opini. Tidak semua pemakai jasa akuntan atau pengguna informasi dapat
membaca dan memahami laporan audit yang diterbitkan oleh auditor

Page 12

Anda mungkin juga menyukai