Yoana Widyasari
STIKES NU Tuban
Prodi DIII Kebidanan
ABSTRAK
Di Indonesia banyak pantangan yang dikenakan kepada ibu setelah melahirkan (ibu post SC) dan harus diperhatikan jangan sampai
pantangan tersebut merugikan kondisi gizi ibu, karena pada ibu post SC harus lebih banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan protein,
karbohidrat, vitamin serta mineral, karena kandungan zat gizi tersebut sangat penting untuk proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pantang makanan pada ibu post SC dengan penyembuhan luka jahitan Sectio Caesarea.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan
adalah ibu post SC yang kontrol di poli kandungan RSUD Dr. R. Koesma Tuban yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 40 orang, dalam
penelitian ini sampling yang digunakan adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak.
Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus chi square dengan taraf kesalahan
( = 0,05).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kecukupan nutrisi dan cairan terhadap penyembuhan luka SC, dimana
pada = 0,05 hasil
2 hitung = 3,95, yang berarti 2 hitung > 2 tabel (3,95 > 3,481) yang berarti H
ditolak.
Dari hasil penelitian ini maka penting sekali diadakaan pemberian informasi untuk meninggalkan kebiasan berpantang makanan
pada ibu post SC sehingga luka jahitan Sectio Caesarea dapat sembuh dengan cepat.
PENDAHULUAN
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira-kira 6 minggu. (Prawirohardjo, 2002 :
122)
Perawatan post partum dimulai sejak kala uri
dengan menghindarkan adanya kemungkinan
perdarahan post partum dan adanya infeksi.
(Prawirohardjo, 2002 : 242)
Perawatan paska persalinan diantaranya :
mobilisasi, tidur terlentang selama 8 jam paska
persalinan, miring kanan dan kiri, hari ke-2 duduk,
hari ke-3 jalan-jalan, miksi, kencing hendaknya
dilakukan sendiri secepatnya. Defekasi, buang air
besar harus dilakukan 3-4 hari paska persalinan.
Perawatan payudara, dilakukan sejak wanita hamil
supaya puting susu lemas, tidak keras, dan kering
sebagai persiapan untuk laktasi. Diet, makanan harus
bermutu, bergizi, dan cukup kalori. Sebaiknya makan
makanan yang mengandung protein, banyak cairan,
sayur-sayuran, dan buah-buahan. (Mochtar, 1998 :
116)
Hipotesis Penelitian
H1 : Ada pengaruh kecukupan nutrisi dan cairan pada
ibu post Sectio Caesarea terhadap penyembuhan
luka jahitan Sectio Caesarea.
Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah cross sectional yakni penelitian yang menekan
pada waktu pengukuran data variabel independen dan
dependen hanya satu kali pada suatu saat. (Nursalam,
2003 : 85) cross sectional adalah suatu penelitian
untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktorfaktor risiko dengan obyek, dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat. Artinya, tiap subyek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap status karakter atau variabel subyek pada
saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua
subyek penelitian diamati pada waktu yang sama.
(Soekidjo, 2005 : 145)
Pada penelitian ini populasinya adalah
seluruh ibu post Sectio Caesarea yang kontrol di poli
kandungan RSUD Dr. R. Koesma Tuban. Dengan
jumlah populasi mulai bulan Januari-Desember 2006
rata-rata estimasi terdapat 45 ibu nifas dengan Sectio
Caesarea perbulan. Sampel yang diambil adalah ibu
post sectio caesarea yang kontrol di poli kandungan
RSUD Dr. R. Koesma Tuban yang memenuhi kriteria
inklusi sebagai berikut :
1. Ibu post sectio caesarea yang menandatangani
informed consend
2. Ibu post sectio caesarea hari ke-10
Adapun kiteria eksklusi sebagai berikut :
1. Ibu yang tidak mempunyai riwayat DM.
2. Ibu yang tidak merokok.
Besar Sampel
Untuk menentukan besar sampel digunakan
rumus :
n=
N
1 + N (d 2 )
Keterangan :
N : besar populasi
n
: besar sampel
d
: tingkat signifikan ( = 0,05)
(Nursalam, 2003 : 96)
Dari sampel awal didapatkan :
N = 45
d = = 0,05
maka n =
45
1 + 45(0,05) 2
45
1 + 45 x0,0025
45
n=
1 + 0,1125
45
n=
1,1125
n=
n = 40,4
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh n (jumlah
sampel) = 40
Pada penelitian ini dilakukan dengan random
sampling tipe simple random sampling yaitu
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
(Nursalam, 2003 : 98)
Variabel independen pada penelitian ini adalah
kecukupan nutrisi dan cairan pada ibu post Sectio
Caesare. Variabel dependen pada penelitian ini
adalah penyembuhan luka jahitan sectio caesarea.
Instrumen yang digunakan adalah wawancara
terstruktur dengan jenis pertanyaan tertutup untuk
variabel kecukupan nutrisi dan cairanbu post Sectio
Caesarea dan observasi terstruktur untuk variabel
penyembuhan luka jahitan Sectio Caesarea. Lokasi
penelitian di Poli Kandungan RSUD Dr. Koesma
Tuban. Waktu penelitian mulai bulan Maret 2007.
Data yang telah terkumpul akan dianalisis
dengan menggunakan uji chi kuadrat dengan tingkat
kemaknaan = 0,05. Dimana 2 hitung > 2 tabel
maka Ho ditolak dan jika 2 hitung < 2 tabel maka
Ho diterima.
k
( fo fh)2
i =1
fh
2 =
Keterangan :
: chi kuadrat
fo
: frekuensi yang diobservasi
fh
: frekuensi yang diharapkan
(Sugiyono, 2005 : 104)
x2
C=
N + x2
m 1
Cmax =
m
Keterangan :
C
: koefisien kontigensi
Cmax : koefisien kontigensi maksimal
N
: sample
: chi kuadrat
m
: Jumlah baris atau kolom yang paling
banyak
Jumlah
Presentase (%)
15
25
37,5
62,5
Jumlah
40
100
Jumlah
Presentase (%)
23
17
40
57,5
42,5
100
Penyembuhan Luka
Jahitan SC
Cepat
Lama
6 (40%)
17 (68%)
23 (57,5%)
9 (60%)
8 (32%)
17 (42,5%)
Total
15 (100%)
25 (100%)
40 (100%)