Anestesi Regional
Identitas Pasien
Nama
: Tn. Tasim
Usia
: 64 Tahun
Alamat
: Dusun Borontok Barat RT 01 RW 01
Pekerjaan
:No. RM
: 00-55-95-52
Tanggal masuk RS
: 12 Oktober 2014
Anamnesis
Keluhan Tambahan
Pusing, tidak bisa tidur.
RPS
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi yang terkontrol. Riwayat Diabetes mellitus, asma,
alergi, trauma dan operasi sebelumnya disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku memiliki kebiasaan merokok dengan jumlah rokok 2- 3
batang per hari. Riwayat konsumsi alkohol, obat-obatan terlarang alergi
makanan tertentu disangkal.
Pemeriksaan Fisik
PemeriksaanFisik
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Status gizi : TB 160 cm
BB 55 kg
Tanda vital
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,7 C
Pernapasan : 16 x/menit
Status Generalis
Kepala : normosefali, simetris, deformitas (-)
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/Mulut
: Mallampati grade 1
Leher :
KGB tidak teraba membesar. Jarak tiroid-mental kurang lebih 7 cm
Jantung : BJ I-II regular, Murmur (-), Gallop (-)
Paru : SN vesikuler, wheezing -/-, ronki -/ Abdomen :
Datar, supel, hepar dan lien tidak teraba, Defense muscular (-), timpani,
bising
usus (+) normal.
Genitalia:
Benjolan (+) pada skrotum dekstra, nyeri (-), tidak dapat digerakkan,
bising
usus (+), finger tip test tidak dapat dilakukan.
Ekstremitas :
Akral hangat pada keempat ekstremitas, tidak ada edema pada keempat
ekstremitas.
PemeriksaanPenunjang
Kimia
GDS
: 92 mg/dL
Ureum : 27,1 mg/dL
Creatinin
: 0.78 mg/dL
Dari hasil anamnesis, PF dan penunjang
dinyatakan Tn. Tasim 64 tahun menderita
Hernia skrotalis dekstra.
Pasien termasuk klasifikasi ASA 2
Rencana melakukan Herniorraphy dengan
Anestesi Regional
Pre operasi :
Cek persetujuan operasi
Pasien puasa 12 jam 35 menit pre-operatif
Cek dan persiapan obat dan alat anestesi
Infus RL 20 tpm
Tanda vital : TD 173/98 mmHg, Nadi 76x/menit , Suhu : 36,5 C, RR : 16 x/menit
Intra Operatif :
Pasien masuk ruang operasi, di posisikan di atas meja operasi, pasang alat
monitoring.
Pasien diminta untuk duduk dengan posisi badan lurus kepala menunduk.
Kemudian diberikan obat lewat spinal bupivacaine 20 mg dengan jarum spinal
ukuran 27 pada L3-L4. Kemudian pasien diberikan O 2 sebanyak 2 liter/m dengan
menggunakan nasal kanul oksigen untuk maintenance.
Menit
TD
Pulse
Sp O2
10
130/75
84
100
20
110/70
80
100
30
105/65
76
100
ke-
Post-Operatif :
Operasi berakhir pada pukul 13.30 WIB.
Selesai operasi pasien masih dalam kondisi
sadar ruang pemulihan
Pasien segera diberi bantuan O2 kanul 2 lt/m
Melanjutkan terapi cairan
Observasi tanda vital setiap 10 menit.
Pasien di kembalikan ke ruang bangsal Teluk
Jambe.
PEMBAHASAN
Bupivacaine
Efedrin HCl
Pemberian Cairan
Di ruangan sudah diberi cairan RL 500 ml
Jadi kebutuhan cairan puasa sekarang = 1195 500 =
695 ml
Pemberian cairan pada jam pertama operasi
Kebutuhan basal + kebutuhan intraoperasi + 50% x
kebutuhan cairan puasa
95 + 330 + 347,5 = 772,5 ml (773 ml)
Kebutuhan cairan selama operasi (40 menit) = 773
ml
Tidak perlu dilakukan transfusi darah karena jumlah cairan keluar tidak melebihi nilai
allowed blood loss pasien. Pasien diberikan cairan kristaloid atau koloid sebanyak:
Kristaloid: 3 x perdarahan = 3 x 60 = 180.
Cairan Operasi 40 menit = 773 ml
Kebutuhan cairan selama operasi + cairan yang harus diberikan sebagai pengganti
perdarahan 773 ml + 180 ml = 953 ml.
TINJAUAN PUSTAKA