Disusun oleh :
Andry Arijanto
Vivi Apriyantini
Mike Namolia Wijoyo
Angelia Prahara Anita
Ike Wijayanti
01700057
01700051
01700068
01700149
01700163
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................
A. Definisi .............................................................................................
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel Data Sarapan dan Prestasi Siswa Pada Pelajaran IPA, IPS, OlahRaga danTotal Nilai
17
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
19
Tabel 6
21
Tabel 7
Tabel 8
3
33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya
kami dapat menyelesaikan Laporan Penelitian dengan Judul Hubungan antara Kebiasaan
Sarapan dengan Prestasi Belajar yang Dicapai dalam Bidang IPA, IPS, Olah Raga, Total
Nilai dan Daya Ingat pada Siswa kelas VI SDN Prati Kecamatan Sedati, Kabupaten
Sidoarjo yang diselenggarakan di Puskesmas Sedati mulai tanggal 19 Mei 2008 sampai
tanggal 14 Juni
2008. Kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Rektor
Surabaya
Universitas
Wijaya
Kusuma
2.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya
3.
Pimpinan dan Staf Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya
4.
dr. Indah Suwarni selaku kepala Puskesmas Sedati Kabupaten
Sidoarjo
5. dr. Gembong sebagai dosen pembimbing di Puskesmas Sedati yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran dan kritik sehingga laporan penelitian ini dapat
terselesaikan
6. Perawat dan Bidan Puskesmas Sedati yang membantu kami selama kami membuat
laporan penelitian ini.
7. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan
ini.
Kami selaku penyusun telah berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan
Laporan
Hasil Penelitian ini, namun kami sadar tidak ada satu karyapun yang sempurna. Sehingga
saran dan kritik akan kami perhatikan demi hasil yang lebih baik.
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti
ujian profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sedati,
Dosen Pembimbing
(dr.Gembong Nuswanto)
LAMPIRAN
Lampiran 1
Contoh Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman bagi Anak Sekolah SD/MI
Nasi
Ikan mas
Tahu
Sayur bayam
Pisang ambon
(gr)
150
50
100
100
50
Berat
URT
1 gls
1 ptg sdg
1 bj bsr
1 gls
1 bh sdg
Energi
(kkal)
532,5
Protein
(gr)
22
Sawut singkong
Ayam goreng
Sayur lodeh
Nanas
150
50
100
75
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 gls
1/6 bh sdg
447,5
18
Nasi
Telur balado
Tempe
Sayur kacang
Melon
150
60
100
100
150
1 gls
1 btr
2 ptg
1 gls
1 ptg bsr
527,5
25
Nasi
Ayam goreng
Sayur kacang panjang
Pepaya
150
50
100
100
1 gls
1 ptg sdg
1 gls
1 ptg sdg
447,5
20
150
100
100
100
75
1 gls
1 gls
1 bj bsr
2 ptg sdg
1 bh bsr
512,5
21
Nasi
Cap cay (bakso, ayam,
sayuran)
Mangga
150
150
1 gls
1 gls
375
11,5
50
bh sedang
Nasi
Semur tahu
Orak-arik
(sayuran+telor)
Jambu biji
Nasi
Sayur asem
Ikan goreng
Jeruk Manis
150
100
100
1 gls
1 bj bsr
1 gls
477,5
22
100
150
100
50
100
1 bh bsr
1 gls
1 gls
1 ptg sdg
1 bh bsr
477,5
19
200
50
1 gls
1 bh sdg
Hari
ke
1
Menu
Sumber Protein
Hewani & Vitamin
Susu segar
Alpukat
2
3
Telur rebus
Jeruk buah
Susu sapi
Jambu air
60
100
200
100
1 bakteri
1 bh sdg
1 gls
1 bh sdg
Sumber Protein
Nabati & Vitamin
25
1 mk sdg
Bubur kacang ijo
125
1 bh bsr
Belimbing
2
Susu kedelai
200
1 gls
Semangka
150
1 ptg bsr
3
Tempe bacem
100
2 ptg sdg
Kedondong
100
1 bh bsr
4
Pisang Goreng
150
1 gls
Pepaya
50
1 ptg sdg
Diambil dari :
Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian Jakarta, 2008
95
10
447,5
20
Keterangan :
-
Sayuran URT. 1 gls Aqua sayuran yang sudah direbus dan ditiriskan
Lampiran 2
Nama Siswa Kelas VI SDN Pranti :
1. Abillah Faikudin
2. Atim Tabah Hidayah
3. Alfi Lailatun Nikmah
4. Agung Santoso
5. Achmad Rais Prasetyo
6. Diah Niswatul Mubarroh
7. Doni Setiawan
8. Eko Wahyu Nugroho
9. Erwin Widodo
10. Fajar Nurdiansah
11. Farikhin
12. Joko Supriyanto
13. Kholif Rahman Hakim
14. Lilis Setyowati
15. Muh. Yadi
16. M.A Febriyanto
17. Samsul. A
18. Tika. N
19. Wahyu M.P
20. Zainudin
Daftar 10 (sepuluh) kata untuk tes daya ingat :
1. Borobudur
2. Merkurius
3. Paru paru
4. Bendungan
5. Segitiga
6. Khatulistiwa
7. Sepak bola
8. Klorofil
9. Helikopter
10. Pattimura
Lampiran 3
Quisioner untuk anak
1. Apakah adik tahu apa itu sarapan ?
a. Tidak tahu
b. Tahu
Sarapan adalah ..
2. Menurut adik apakah sarapan itu bermanfaat ?
a. Bermanfaat
b. Tidak bermanfaat
Karena
Karena
- .
- .
- ..
- .
3. Apakah adik selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah ?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
4. Jika adik selalu sarapan, menu apa yang biasa disiapkan ibu ?
a. Nasi, sayur, daging, dan susu
b. Nasi dan telur
c. Makanan instant (seperti nie instant)
d. Lain-lain , Sebutkan ...
5. Jika adik tidak terbiasa sarapan, apa alasannya ?
a. Malas / tidak suka sarapan.
b. Takut terlambat sekolah.
c. Ibu tidak menyiapkan.
d. Alasan lain, sebutkan ..
6. Jika adik tidak terbiasa sarapan, apa yang biasa diberikan /disiapkan ibu sebagai
ganti sarapan ?
a. Uang jajan , Jumlahnya Rp
b. Kudapan / Snack / Kue
c. Lain-lain, sebutkan .
7. Apa yang sering adik keluhkan saat mengikuti pelajaran disekolah ?
a. Membosankan.
b. Mengantuk.
c. Sulit menangkap pelajaran.
d. Tidak ada keluhan.
Lampiran 4
Quisioner untuk Ibu
1. Apakah ibu tahu apa itu sarapan ?
a. Tidak tahu
b. Tahu
Sarapan adalah .
2. Menurut ibu apakah sarapan itu bermanfaat ?
a. Bermanfaat
Karena
- .
-
b. Tidak bermanfaat
Karena
- .
- .
3. Apakah ibu selalu membiasakan anak anda untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah ?
a. Ya
b. Tidak
4. Jika anda membiasakan anak anda untuk sarapan, menu apa yang biasa anda berikan ?
a. Nasi, sayur, dan daging di tambah susu.
b. Nasi dan telur.
c. Makanan instant (seperti mie instant).
d. Lain-lain, sebutkan .
5. Jika anak anda tidak terbiasa sarapan, apa alasannya ?
a. Tidak sempat untuk menyiapkan.
b. Tidak praktis.
c. Anak saya tidak suka sarapan.
d. Alasan lain, sebutkan
6. Jika anak anda tidak terbiasa sarapan, apa yang biasa anda berikan sebagai ganti sarapan ?
a. Uang jajan, sebutkan jumlahnya Rp
b. Kudapan / snack / kue
c. Lain-lain, sebutkan .
7. Seberapa sering anak anda sarapan ?
a. Setiap hari
b. Kadang-kadang
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi
penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak
saat ini. Upaya peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia harus dilakukan sejak
dini, sistematis dan berkesinambungan. ( Judarwanto , 2008 )
Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian
nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh
kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat
dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul masalah terutama dalam pemberian
makanan yang tidak benar dan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan
gangguan pada banyak organ-organ dan sistem tubuh anak. ( Judarwanto , 2008 )
Sarapan atau makan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsi
seseorang. Biasanya orang makan malam sekitar pukul 19:00 dan baru makan
lagi paginya sekitar pukul 06:00. Berarti selama sekitar 10-12 jam mereka puasa.
Dengan adanya puasa itu, cadangan gula darah (glukosa) dalam tubuh seseorang
hanya cukup untuk aktivitas dua sampai tiga jam di pagi hari. Tanpa sarapan
seseorang
Wiharyanti, 2006 )
Studi mengenai sarapan yang dilakukan di IPB oleh Faridi, Madonijah dan
Latifah menunjukkan bahwa 46,3 % anak di beberapa SD di Duren Sawit Jakarta Timur
selalu sarapan, 41,3% kadang-kadang sarapan dan sisanya 12,4% tidak pernah sarapan.
Presentase anak Hipoglikemi diukur pada pukul 09:00 relatif rendah (55%)
dibandingkan anak yang tidak sarapan (73%). ( Wiharyanti, 2006 )
Pincock, D. Richardson, G Helm, Shails ahli Gizi Inggris tahun 2003 dengan Metode
Random pada 29 anak, tentang tingkat perhatian dan kemampuan daya ingat pada 30,
90, 150,
210 menit setelah sarapan dalam empat hari didapatkan hasil: Anak yang tidak
sarapan dan hanya memperoleh minuman glukosa menunjukkan daya konsentrasi atau
tingkat perhatian dan kemampuan mengingat yang menurun secara signifikan seiring
dengan pertambahan
cereal meski
kemampuan
selaras dan seimbang. Serasi artinya sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak.
Selaras adalah sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial budaya serta agama dari keluarga.
Sedangkan
seimbang
artinya
nilai
gizinya
harus
sesuai
dengan
kebutuhan
berdasarkan usia dan jenis bahan makanan seperti karbohidrat, protein dan lemak. (
Judarwanto, 2008
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Rumusan Umum
Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar bidang
IPA, IPS, Olahraga, Total nilai Kelas dan daya ingat siswa Sekolah Dasar?
2. Rumusan Khusus
a.Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar
di bidang IPA?
b. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan
di bidang IPS?
c. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan
di bidang Olahraga?
d. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan
dicapai?
e. Apakah ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat?
f. Berapa jumlah kalori minimal yang ideal untuk sarapan bagi anak usia sekolah?
g. Bagaimana cara meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap arti
pentingnya kebiasaan sarapan bagi anak usia sekolah?
C.
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar bidang
IPA, IPS, Olah Raga, Total nilai dan Daya Ingat siswa Sekolah Dasar.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidang IPA
b. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar bidang IPS
c. Mengetahui pengaruh
Olahraga.
d. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap prestasi belajar Total nilai
yang dicapai.
e. Mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan terhadap daya ingat.
f.Mengetahui jumlah kalori minimal yang ideal untuk sarapan anak usia
sekolah.
g. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap arti pentingnya kebiasaan
sarapan bagi anak usia sekolah.
D.
MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Sekolah
Meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya kebiasaan sarapan rutin
dalam mencapai prestasi belajar dan daya ingat yang maksimal
2. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan pertimbangan guna menyusun strategi lebih lanjut dalam rangka
membiasakan
rutin supaya
mencapai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
DEFINISI
Sarapan atau makan pagi berarti berbuka puasa setelah malam hari kita tidak
makan.
Sarapan memutus masa puasa tersebut, bila puasa tersebut tidak disudahi
dengan makan pagi, cadangan gula darah (glukosa) dalam tubuh seseorang hanya
cukup untuk aktivitas dua-tiga jam di pagi hari. Kadar glukosa normal antara 70
hingga
110 mg/dl. Tanpa sarapan seseorang akan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa
dibawah normal. ( Wiharyanti, 2006)
Hipoglikemia mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing, dan sulit berkonsentrasi.
Itu semua karena kekurangan glukosa yang merupakan sumber tenaga bagi otak. (
Wiharyanti, 2006)
Sarapan pagi bagi anak usia sekolah sangatlah penting karena waktu sekolah
adalah aktivitas yang membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. Sarapan pagi
harus memenuhi sebanyak 1/4 kalori sehari (Judarwanto, 2008).
Sebagai pemasok energi awal, khususnya sebagai sumber energi glukosa bagi
otak, sarapan sangat dianjurkan terutama pada anak balita, anak-anak, remaja dan
wanita hamil. Glukosa sangat terlibat dalam mekanisme daya ingat kognitif (memori)
seseorang, meskipun tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan ( intisari, 2008).
B.
MANFAAT SARAPAN
Berikut adalah manfaat sarapan pagi: (Rahmi, 2007, Bagwel, 2008)
1. Memberi energi untuk otak
Hanya minum teh manis atau makan beberapa potong biskuit hingga waktunya
makan siang bukan merupakan
sarapan.
Manfaat
sarapan
adalah adalah
energi (terdiri dari 2/3 gula kompleks dan 1/3 gula cepat terserap). Sedangkan lemak
30% (2/3 lemak tidak jenuh dari nabati dan 1/3 asal hewani, ikan dan ternak)
dari kebutuhan energi harian.
Agar seimbang dan lengkap nilai gizinya, sarapan hendaknya tersusun dari jenis
pangan seperti berikut:
1. Susu dan produk olahan susu
Susu, keju, dan yoghurt merupakan sumber protein hewani, kalsium,
vitamin A, B2, dan D.
Meski susu bergizi, namun masih ada kekurangan asam amino esensial (penting dan
mutlak ada tapi tidak dapat dibuat dalam tubuh) khususnya metionin.
Susu merupakan pangan terbaik sebagai pembawa kalsium dalam tubuh.
Mineral kalsium sangat penting sebagai dasar masa pertumbuhan tulang dan gizi.
Satu liter susu mengandung protein setara dengan empat butir telur. Susu
sebanyak itu mencukupi kebutuhan bayi/balita sebanyak 40% energi, 70%
protein,
>100% kalsium, >100% fosfor, 10% besi, 40% vitamin A, 10% vitamin D, 60%
vitamin B1, >100% vitamin B2 dan 40% vitamin C.
Sedangkan bagi orang dewasa, 1 liter susu identik dengan pemenuhan
kebutuhan sebanyak 22% energi, 45% protein, >100% kalsium, 100% fosfor,
6% zat besi, 40% vitamin A, 30% vitamin B1, 60% vitamin B2 dan hanya 25%
vitamin
C.
Protein sangat penting untuk membangun tubuh serta pembaruan jaringan
dan otot. Sedangkan vitamin B2 berperan dalam transformasi dan asimilasi
berbagai
zat gizi (protein, lemak, karbohidrat) oleh organ tubuh. Susu juga mengandung
Dilihat dari kualitas gizi proteinnya telur merupakan pangan standar. Satu butir
setara gizi proteinnya dengan semangkuk susu. Dibandingkan dengan protein susu,
protein telur unggul dalam penyediaan asam amino esensial treonin dan methionin,
namun kalah kandungan isoleusin, leusin, tyrosin dan ionin. Dibandingkan dengan
daging, telur unggul pada semua asam amino esensial kecuali kandungan lisin dan
histidinnya, sedangkan kedelai, unggul dalam semuanya, kecuali fenilalanin.
3. Nasi, roti, dan produk serealia
Nasi, roti, dan produk serealia merupakan sumber karbohidrat kompleks,
vitamin kelompok B, dan mineral.Roti bisa diolesi margarin, mentega
atau madu kental. Di samping itu mentega juga sebagai sumber vitamin A.
Pagi hari sebaiknya
makan makanan
khususnya
bagi
mereka yang bermasalah dengan kadar kolesterol atau ingin melangsingkan tubuh.
Produk serelia dikenal sebagai sumber energi karena kandungan gulanya
(karbohidrat). Bila dikonsumsi saat makan, gulanya akan membebaskan energi
sepanjang pagi dan akan menghindari menurunnya tekanan terus (ketegangan otot).
Selain sebagai
sumber
energi,
serealia
juga kaya
D.
berolahraga,
tahun, akan semakin besar lagi kebutuhan energi serta zat-zat gizinya dibandingkan
dengan usia 7-9 tahun. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak laki-laki dan
perempuan mulai dibedakan. Biasanya anak laki-laki lebih aktif dan lebih banyak
bergerak sehingga lebih banyak membutuhkan konsumsi zat gizi dalam makanan
mereka
Perhatian khusus perlu diberikan pada anak yang bersekolah, karena umumnya
pada terganggunya
konsentrasi
anak dalam
menerima pelajaran di sekolah. Jika anak tidak sempat makan pagi di rumah, jangan
lupa mambawakan bekal makanan yang praktis dan higienis. Berikan pengertian pada
anak bahwa bekal yang dibawa dari rumah lebih sehat dan bergizi ketimbang jajanan.
Hendaknya anak tidak dibekali dengan makanan yang merepotkan dalam
mengkonsumsi. Misalnya, nasi lengkap dengan sayur dan lauk-pauknya, apalagi
ditambah makanan berkuah. Makanan hendaknya yang praktis dan menarik namun
memenuhi kelengkapan gizi yang diperlukan.
Kecukupan Energi Baku Bagi Orang Indonesia per hari (Berdasarkan Komisi
ahli
FAO/WHO 1973)
Jenis Kelamin
Laki-laki
Golongan Umur
(Tahun)
Berat Tubuh
(kg)
Energi yang
digunakan
(kalori)
0,5 - 1
1-3
4-6
7-9
10 - 12
13 - 15
16 - 19
20 - 39
40 - 50
> 60
8,0
11,5
16,5
23,0
30,0
40,0
53,0
55,0
55,0
55,0
900
1160
1450
1790
2130
2280
2600
2530
2470
2020
10 12
32,0
1980
13 15
42,0
2100
16 19
45,0
1940
Wanita
20 39
47,0
1880
40 59
47,0
1740
> 60
47,0
1500
Sumber : diambil dari Widyakarya Natioanal Pangan & Gizi 1978.
BAB III
OBYEK DAN METODE
A.
JENIS PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan sesaat atau cross sectional study.
Penelitian
ini
merupakan
studi
analitik
untuk
mengetahui
signifikansi
POPULASI
Populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti
di desa Pranti Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
C.
SAMPEL
Sampel yang diambil adalah seluruh siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti di
desa Pranti Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 19 siswa.
D.
E.
HIPOTESA
1.
Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan
prestasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
2.
Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan
prestasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
3.
Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan
prestasi pada mata pelajaran Olah Raga.
4.
Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan
prestasi pada Total Nilai yang dicapai.
5.
Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pada anak kelas VI SDN Pranti dengan
daya ingat.
F.
Pengumpulan Data
a.
Data primer :
b.
Data sekunder: Data yang diperoleh dari SDN Pranti berupa rapor (Laporan
Prestasi) siswa kelas VI.
Adapun cara yang kami lakukan untuk Tes Daya Ingat adalah dengan cara
memberikan waktu selama lima menit kepada para siswa untuk membaca dan
mengingat sepuluh kata yang biasa ditemui dalam berbagai mata pelajaran siswa
kelas VI SD, kemudian ditulis kembali pada lembar jawaban dalam waktu
dua menit.
2.
Pengolahan Data
Data mentah sudah diolah secara manual untuk disusun dala tabel distribusi
frekuensi dan tabel kontingensi 2x2 yang diperlukan untuk analisa.
3.
Analisa Data
Menggunakan Uji Fisher Exact Probability untuk menganalisa data dengan
menggunakan 2 variabel yaitu kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa. Langkah
analisa Uji Fisher Exact Probability:
a.
Ho
Ha
Ada
hubungan
antara
kebiasaan
sarapan
Sarapan
Tidak Sarapan
Di atas rata-rata
kelas
A
Di bawah rata-rata
kelas
B
C
A+C
D
B+D
Jumlah
A+B
C+D
N
Keterangan :
A, B, C, D
dengan
4.
Variabel Penelitian
a.
b.
ingat c.
d.
e.
f.
5.
Definisi Operasional
a.
Sarapan
dengan kandungan kalori + 500 700 kal ( setara dengan 100 g nasi + 100
g sayur
+ 100 g lauk , dll seperti pada tabel contoh menu beragam untuk anak
usia sekolah SD pada halaman lampiran )
b.
mean
< mean
mean
< mean
Prestasi OR baik
Prestasi OR kurang
mean
< mean
mean
Daya ingat
Baik
Kurang
6.
mean
< mean
Kebiasaan Sarapan /
Tidak Sarapan
BAB IV
HASIL DAN ANALISA DATA
A. DATA PENELITIAN
Data yang diperoleh pada penelitian kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pranti sebagai berikut
:
Tabel 1
Tabel Data Sarapan dan Prestasi Siswa pada Pelajaran IPA, IPS, Olah raga dan Total
Nilai di SDN Pranti tahun 2008
Kebiasaan
Sarapan
Tidak
sarapan
75
Sarapan
74
No
Nilai IPA
Nilai IPS
Nilai OR
Total Nilai
66
Sarapan
65
Tidak
72
sarapan
83
Tidak
68
sarapan
72
Sarapan
70
10
Tidak
73
11
sarapan
71
12
Sarapan
70
13
Sarapan
67
14
Sarapan
72
15
Sarapan
83
16
Sarapan
74
17
Tidak
69
18
sarapan
74
19
Sarapan
65
Sarapan
Sarapan
Tidak
sarapan
Sarapan
Tidak
sarapan
Tabel 2
Tabel Data Sarapan dan Daya Ingat Siswa SDN Pranti tahun 2008
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kebiasaan Sarapan
Tidak sarapan
Sarapan
Sarapan
Tidak sarapan
Tidak sarapan
Sarapan
Tidak sarapan
Sarapan
Sarapan
Sarapan
Sarapan
12
13
14
15
16
17
18
19
Sarapan
Tidak sarapan
Sarapan
Sarapan
Sarapan
Tidak sarapan
Sarapan
Tidak sarapan
9
6
9
10
9
8
10
8
B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 3
Tabel Frekuensi Kebiasaan Sarapan di SDN Pranti
Kebiasaan
Sarapan
Sarapan
Frekuensi
12
63,5%
Tidak sarapan
36,5 %
Jumlah
19
100 %
Frekuensi kebiasaan sarapan siswa siswi kelas VI SDN Pranti didapatkan sarapan
sebanyak 63,5 % dan tidak sarapan sebanyak 36,5 %
Untuk uji Fisher exact probability yang akan digunakan sebagai perameter prestasi siswa
siswi kelas VI SDN Pranti sebagai berikut :
Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk uji statistik digunakan parameter sebagai berikut :
-
Mean
Dibawah rata
: 7,1
: > 7,1
: < 7,1
Ilmu Pengetahuan Sosial
Mean
: 7,6
: > 7,6
Olah raga
Mean
: 6,84
: > 6,84
Total Nilai
Mean
: 71,7
: > 71,7
Mean
: 9,1
: > 9,1
C. PENGUJIAN HIPOTESIS
1.
Tabel 4
Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran IPA
di kelas VI SDN Pranti
Kebiasaan Sarapan
Prestasi
Diatas
Rata-rata
5
2
7
Sarapan
Tidak sarapan
Jumlah
Dibawah
Rata rata
7
5
12
Jumlah
12
7
19
a. Hipotesa :
Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas
VI SDN Pranti pada mata pelajaran IPA
Ha : Ada hubunga antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN
Pranti pada mata pelajaran IPA
b. Menghitung harga P =
P = 0,04
c. Keputusan statistik : P hitung = 0,04
a = 0,05
Ho = ditolak karena nilai p hitung < a
d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan
demikian berdasarkan uji Fisher exact probability diatas kami dapat
membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan
prestasi siswa kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran IPA
2.
Sarapan
Tidak sarapan
Jumlah
Prestasi
Diatas
Rata-rata
8
1
9
Dibawah
Rata rata
4
6
10
Jumlah
12
7
9
a. Hipotesa :
Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas
VI SDN Pranti pada mata pelajaran IPS
Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN
Pranti pada mata pelajaran IPS
b. Menghitung harga P =
P = 0,04
c. Keputusan statistik : P hitung = 0,04
a = 0,05
Ho = ditolak karena nilai p hitung < a
d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan
demikian berdasarkan
uji Fisher exact probability diatas kami dapat
membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa
kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran IPS
3. Hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi pada mata pelajaran Olah Raga
Tabel 6
Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran Olah
Raga di kelas VI SDN Pranti
Kebiasaan Sarapan
Prestasi
Diatas
Dibawah
Jumlah
Rata-rata
Rata rata
Sarapan
9
2
11
Tidak sarapan
2
6
8
Jumlah
11
8
19
Tabel 7
Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi pada Mata Pelajaran Olah
Raga di kelas VI SDN Pranti
Kebiasaan Sarapan
Prestasi
Diatas
Dibawah
Jumlah
Rata-rata
Rata rata
Sarapan
10
1
11
Tidak sarapan
1
7
8
Jumlah
11
8
19
a. Hipotesa :
Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas
VI SDN Pranti pada mata pelajaran olah raga
Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN
Pranti pada mata pelajaran olah raga
b. Menghitung harga P 1=
P 1= 0,02
Menghitung harga P 2= ( 10 + 1 )! ( 1 + 7 )! ( 10 + 1 )! ( 1 + 7 )!
19! 10! 1! 1! 7!
P 2= 0,003
c. Keputusan statistik : P hitung = P1 + P2 = 0,02 + 0,003 = 0,0115
2
a = 0,05
Ho = ditolak karena nilai p hitung < a
d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan
demikian berdasarkan Uji Fisher Exact Probability diatas kami
dapat membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan
dengan prestasi siswa kelas VI SDN Pranti pada mata pelajaran
olah raga
4.
Tabel 8
Tabel Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Total Nilai kelas VI
SDN Pranti
Kebiasaan Sarapan
Sarapan
Tidak sarapan
Jumlah
a. Hipotesa :
Prestasi
Diatas
Rata-rata
9
1
10
Dibawah
Rata rata
3
6
9
Jumlah
12
7
1
Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas
VI SDN Pranti pada total nilai
Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi anak kelas VI SDN Pranti
pada total nilai
b. Menghitung harga P =
P = 0,02
c. Keputusan statistik : P hitung = 0,02
a = 0,05
diatas kami
membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan
sarapan
dengan
Prestasi
Diatas
Rata-rata
11
3
14
Sarapan
Tidak sarapan
Jumlah
Dibawah
Rata rata
1
4
5
Jumlah
12
7
19
a. Hipotesa :
Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat anak kelas
VI SDN Pranti
Ha : Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya ingat anak kelas
VI SDN Pranti
b. Menghitung harga P =
P = 0,04
c. Keputusan statistik : P hitung = 0,04
a = 0,05
Ho = ditolak karena nilai p hitung < a
d. Kesimpulan : karena nilai p hitung < 0,05 maka Ho ditolak, dengan
demikian berdasarkan uji Fisher exact probability diatas kami dapat
membuktikan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan
daya ingat kelas VI SDN Pranti
BAB V
PEMBAHASAN
1. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan dengan
prestasi siswa dibidang IPA menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN Piranti
Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, prestasi diatas rata rata sebanyak 5 siswa
dan prestasi dibawah rata rata sebanyak 7 siswa, sedangkan yang tidak rutin
sarapan, prestasi diatas rata rata 2 siswa dan prestasi dibawah rata rata
sebanyak 5
siswa.
Hal ini menujukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati
dengan kebiasaan sarapan di bidang IPA lebih tinggi dibanding yang
tidak sarapan.
2. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan
dengan prestasi siswa dibidang IPS menunjukkan bahwa siswa kelas VI
SDN Piranti Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, pretasi diatas rata rata
sebanyak 3 siswa dan prestasi dibawah rata rata sebanyak 9 siswa,
sedangkan yang tidak rutin sarapan, prestasi diatas rata rata 1 siswa
dan prestasi dibawah rata rata sebanyak 6 siswa.
Hal ini menujukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati
dengan kebiasaan sarapan di bidang IPS lebih tinggi dibanding yang
tidak sarapan
3. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan
dengan prestasi siswa dibidang olah raga menunjukkan bahwa siswa
kelas
VI SDN Piranti Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, pretasi diatas rata
rata
sebanyak 9 siswa dan prestasi dibawah rata rata sebanyak 2 siswa.
Sedangkan yang tidak rutin sarapan, prestasi diatas rata rata 2
dan
siswa
prestasi dibawah rata rata sebanyak 6 siswa.
Hal ini menujukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati
dengan kebiasaan sarapan di bidang olah raga lebih tinggi dibanding
yang
tidak sarapan
4. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan
dengan prestasi total nilai menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN
Piranti
Sedati Sidoarjo, yang rutin sarapan, prestasi diatas rata rata sebanyak
9 siswa dan prestasi dibawah rata rata sebanyak 3 siswa.
yang
Sedangkan tidak rutin sarapan, prestasi diatas rata rata 1 siswa dan
dibawah
prestasi
Hal ini menunjukkan bahwa prestasi siswa kelas VI SDN Pranti Sedati
dengan kebiasaan sarapan total nilai siswanya lebih tinggi
dibanding
tidak sarapan
5. Dari uji statistik yang kami lakukan mengenai hubungan antara sarapan
dengan daya ingat menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN Piranti
Sedati
Sidoarjo, yang rutin sarapan, daya ingat baik sebanyak 11 siswa dan
daya
ingat kurang baik sebanyak 1 siswa. Sedangkan yang tidak rutin
sarapan, daya ingat baik 3 siswa dan daya ingat kurang baik sebanyak 4
siswa.
Hal ini menujukkan bahwa daya ingat siswa kelas VI SDN Pranti Sedati
dengan kebiasaan sarapan lebih tinggi dibanding yang tidak sarapan
6. Karena pada penelitian ini hasil yang kami dapatkan sangat signifikan,
mungkin dapat dilakukan pada populasi yang lebih besar dengan hasil
yang
lebih signifikan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan pada siswa kelas VI SDN Pranti
Kecamatan
Sedati
dengan
kebiasaan
sarapan,
kami
dapat
membuktikan
adanya
hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi siswa dibidang IPA,IPS, Olah raga,
total nilai, dan
daya ingat.
Saran
1. Pihak Puskesmas
melakukan
penyuluhan
mengenai
pentingnya kebiasaan sarapan pada orang tua murid dan siswa itu sendiri
2. Pihak sekolah melalui Usaha Kesehatan
memantau kondisi gizi pada anak didik melalui standarisasi kantin UKS
yang sesuai dengan Program Dinas Kesehatan yaitu :
-
Bersih
DAFTAR PUSTAKA