Anda di halaman 1dari 23

Tugas Makalah

PENGANTAR PENDIDIKAN
PROSES DAN SITUASI PENDIDIKAN

OLEH:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

WAODE IRMAWATI
DWI YANTI RITIA SAUMI
WARDA ELFIANTI A
ERTI AGRIANA SARI
ARWIN AFIUDIN
LD. AAN FAINAL ANDI
RIZKY RAHMADANI

( A1K1 15 165 )
( A1K1 15 021 )
( A1K1 15 121 )
( A1K1 15 023 )
( A1C3 13 109 )
( A1C3 13 103 )
( A1C3 13 053 )

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015

Kelompok 9

Page 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
rahmat, hidayah dan karunianyah lah penulis telah dapat menyelesaikan makalah
yang berjuudul Proses dan Situasi Pendidikan. Salawat beriring salam penulis
sampaikan kepada nabi Muhammad SAW karena dengan kerasulan beliaulah kita
telah dibawa dari alam yang penuh dengan kejahiliahan menuju alam yang penuh
keimanan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar pendidikan, makalah
ini juga disusun untuk menambah pengetahuan kita tentang Teori pengantar
pendidikan. Dengan adanya makalah ini penulis berharap dapat membantu temanteman dalam mata kuliah pengantar pendidikan dan dalam mengajar nantinya.,
Dalam penulisan makalah ini, tentu saja tidak akan dapat diselesaikan
dengan sendirinya oleh penulis tanpa dorongan dan semangat, serta bimbingan
dari berbagai pihak, sehingga dengan bantuan tersebut penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih.
Penulis menyadari dalam penyajian resume ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dari pembaca agar dapat
diperbaiki pada pembuatan resume yang akan datang. Semoga resume ini
bermanfaat sebagaimana yang diharapkan.
Kendari,

Oktober 2015

Tim Penyusun

Kelompok IX

Kelompok 9

Page 2

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang...................................................................................4
Rumusan Masalah..............................................................................5
Tujuan Penulisan................................................................................5
Manfaat Penulisan.............................................................................5

BAB II KERANGKA BERPIKIR DALAM PENULISAN


A.
B.
C.
D.

Metode Penulisan.............................................................................6
Ruang Lingkup Kajian dan Pembahasan......................................6
Sumber Data dan Informasi...........................................................6
Teknik Pengumpulan dan Penyajian Data dan Informasi
.......................................................................................................
6
E. Peta Konsep Kajian dan Pembahasan...........................................7

BAB III KAJIAN DAN PEMBAHASAN


A. Definisi Pendidikan...........................................................................8
B. Pendidikan Sebagai Sebuah Proses................................... . ..10
C.
Pendidikan
Sebagai
Proses
Pendewasaan
.......................................................................................................
12
D. Situasi Pendidikan..............................................................................15
E. Belajar dan Pembelajaran...................................................................18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan......................................................................................20
B. Saran ................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................23

Kelompok 9

Page 3

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penididikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia
dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia.
Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan
pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar didik, yang ditambah imbuhan
menjadi mendidik. Mendidik

berarti memelihara atau memberi latihan

mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dari pengertian ini didapat beberapa
hal yang berhubungan dengan Pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pendidikan adalah suatu proses atau usaha manusia untuk mengubah
sikap

dan prilaku

seseorang

atau

sekolompok orang dalam

usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.


Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan
manusia itu sendiri. Sehingga pada Situasi Pendidikan terjadi interaksi antara
pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan, oleh karena
itu pendidik dan subjek pendidik saling bergantungan dalam melaksanakan
pendidikan. Pendidikan dapat dibedakan menjadi pendidikan formal, informal
dan nonformal. Pendidikan formal adalah segala bentuk pendidikan atau
pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik bersifat
umum maupun bersifat khusus. Contohnya adalah pendidikan SD, SMP, SMA
dan perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Pendidikan Informal dalah jenis
pendidikan atau pelatihan yang terdapat didalam keluarga atau masyarakat
yang diselenggarakan tanpa ada organisasi tertentu(bukan organisasi).
Pendidikan nonformal adalah segala bentuk pendidikan yang diberikan secara
terorganisasi tetapi diluarwadah pendidikan formal.

Kelompok 9

Page 4

Pada makalah ini, akan dikaji hal-hal yang berhubungan dengan


pendidikan yang berupa proses dan situasi yang ada dalam lingkup pendidikan
didalam kehidupan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka kami mengambil masalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian pendidikan
Pendidikan dijadikan sebagai sebuah proses
Pendidikan dijadikan sebuah proses pendewasaan
Situasi dalam pelaksanaan pendidikan
Belajar dan pembelajaran

C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pendidikan
2. Untuk mengetahui Pendidikan dijadikan sebagai sebuah proses
3. Untuk mengetahui Pendidikan dijadikan sebuah proses pendewasaan
4. Untuk mengetahui Situasi dalam pelaksanaan pendidikan
5. Untuk mengetahui Belajar dan pembelajaran
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui pendidikan
2. Dapat mengetahui Pendidikan dijadikan sebagai sebuah proses
3. Dapat mengetahui Pendidikan dijadikan sebuah proses pendewasaan
4. Dapat mengetahui Situasi dalam pelaksanaan pendidikan
5. Dapat mengetahui Belajar dan pembelajaran

Kelompok 9

Page 5

BAB II
KERANGKA PIKIRAN DALAM PENULISAN
A. Metode Penulisan
Metode penulisan dalam makalah ini menggunakan metode
pengumpulan data dari berbagai sumber
B. Ruang Lingkup Kajian dan Pembahasan
Ruang lingkup kajian dan pembahasan dalam makalah ini mengenai
Proses dan Situasi Pendidikan.
C. Sumber Data dan Informasi
Sumber data dan informasi yang kami gunakan diperoleh melalui
buku,jurnal dan media internet.
D. Teknik Pengumpulan dan Penyajian Data dan Informasi
Teknik pengumpulan dan penyajian data dan informasi menggunakan
data dari internet,jurnal dan buku referensi dan di sajikan dalam bentuk
makalah dan power point.

E. Peta Konsep
Kelompok 9

Page 6

Pengertian Pendidikan

Pendidikan Sebagai Sebuah Proses


Proses dan Situasi Pendidikan

Pendidikan Sebagai Proses Pendewasaan

Situasi dan Pelaksanaan Pendidikan

Belajar dan Pembelajaran

BAB III

Kelompok 9

Page 7

KAJIAN DAN PEMBAHASAN


A. Pengertian Pendidikan
1. Definisi pendidikan menurut kamus bahasa indonesia.
Kamus Bahasa Indonesia , Pendidikan berasal dari kata didik, lalu
kata ini mendapat awalan kata me sehingga menjadi mendidik artinya
memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan
diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
2. Definisi Pendidikan Secara Luas.
Pendidikan

adalah

hidup

(segala

pengalaman

belajar

yg

berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi


hidup

yang

mempengaruhi

pertumbuhan

individu,

suatu

proses

pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan


lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang haya sejak
manusia lahir).
3. Definisi Pendidikan Secara Sempit.
Pendidikan adalah sekolah (pengajaran yang di selenggarakan
disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di
upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya
agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh
terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka).
4. Definisi Lain Pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
Kelompok 9

Page 8

masyarakat, dan pemerintahan. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran


atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan diluar sekolah sepanjang
hayat. Untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan
dalam berbagai lingkungan hidup. Secara tepat di masa yang akan datang.
Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam
bentuk pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan luar
sekolah.
5. Definisi pendidikan berdasarkan fungsi
1. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya.
2. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi.
3. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga Negara.
4. Pendidikan sebagai proses penyiapan tenaga kerja.
6. Definisi berdasarkan pendekatan ilmiah
1. Pendidikan adalah sosialisasi; suatu proses membantu generasi
muda agar menjadi anggota masyarakat yang diharapkan
( sosiologi ).
2. Pendidikan adalah enkulturasi atau pembudayaan; suatu proses
dengan jalan mana seseorang menyesuaikan diri kepada suatu
kultur

masyarakat

dan

mengasimilasikan

nilai-nilainya

( antropologi ).
3. Pendidikan sebagai human investment ( ekonomi ).
4. Pendidikan sebagai proses civilisasi; suatu upaya menyiapkan
warga Negara yang sesuai dengan aspirasi bangsa dan negaranya
( politik ).
5. Pendidikan berarti proses adaptasi, proses penyesuaian diri yang
terbaik dari seseorang manusia yang sadar terhadap lingkungannya
( biologi ).
6. Pendidikan identik dengan personalisasi; upaya membantu
perubahan tingkah laku individu untuk mencapai perkembangan
optimal menjadi diri sendiri ( psikologi ).

Kelompok 9

Page 9

7. Pendidikan ialah pendewasaan; suatu upaya yang dilakukan secara


sengaja oleh orang dewasa untuk membantu anak atau orang yang
belum dewasa agar mencapai kedewasaan ( pedagogik ).
B. Pendidikan Sebagai Sebuah Proses
Pendidikan adalah usaha setiap bangsa yang dilakukan sepanjang
masa. Melalui pendidikan yang diusahakan oleh setiap bangsa agar
tercapainya cita-cita yang didambakan oleh generasi yang satu generasi
berikutnya. Merealisasi cita-cita yang dirumuskan dalam pandangan hidup
yang dianut oleh bangsa itu. Dalam hal ini pendidikan merupakan suatu alat
bagi terlaksananya tujuan. Hidup yang ada pada masing-masing bangsa dapat
ditinjau dari pada falsafah negaranya.
Pendidikan selain merupakan alat bagi tercapainya suatu tujuan
hidup bangsa, juga merupakan suatu cara untuk mengubah keadaan bangsa itu
sendiri. Untuk mengangkat taraf kehidupannya, menyehatkan pandangan
hidup warganya, pendidikan mengambil peranan yang sangat penting. Untuk
memahami pendidikan secara mendalam, banyaklah hal yang perlu dipelajari
terlebih dahulu. Beberapa buah pengenalan mengenai bidang-bidang
pendidikan yang menyangkut faktor-faktor pendidikan yang menganut
falsafah bangsa yang bersangkutan. Pendidikan merupakan suatu alat didalam
merealisir suatu cita-cita bangsa disamping juga merupakan suatu cara untuk
mempertinggi mutu cita-cita bangsa itu sendiri.
Mengapa pendidikan dikatakan sebagai sebuah proses, karena
dalam Proses pendidikan berlangsung dengan pergaulan (interaksi sosial).

Kelompok 9

Page 10

Proses pendidikan merupakan interaksi antar berbagai unsur pendidikan


dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Maksudnya proses pendidikan itu
merupakan kegiatan sosial atau pergaulan antara pendidik dengan peserta
didik dengan menggunakan isi atau materi pendidikan, metode dan alat
pendidikan tertentu yang berlangsung dalam suatu lingkungan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Sehingga pendidikan dijadikan sebagai sebuah proses antara lain :
Pendidikan Sebagai Proses Transformasi Budaya, sebagai proses
transformasi budaya pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan
budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya
tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi
muda. Ada bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok
diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan
lain-lain.
Pendidikan Sebagai Proses Pembentukan Pribadi, sebagai proses
pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang
sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian
peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu
pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka
yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha
sendiri.
Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara, Pendidikan
sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang
terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara
yang baik.
Pendidikan sebagai proses Penyiapan Tenaga Kerja, Pendidikan
sebagai

penyiapan

tenaga

kerja

diartikan

sebagai

kegiatan

membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk

Kelompok 9

Page 11

bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan,


dan keterampilan kerja pada calon luaran.
Proses merupakan kegiatan yang melakukan pengolahan suatu data
menjadi informasi. Informasi dari beberapa data masukan, dan hasil dari
proses tersebut menghasilkan output. Dalam proses pendidikan, salah satu
yang dihasilkan adalah perubahan tingkah laku dan pencapaian tujuan
pendidikan. Sehingga setelah seseorang melewati proses pendidikan
diharapkan adanya proses pendewasaan yang dapat berpengaruh dalam
kehidupan seseorang karena proses pendidikan ini berlangsung seumur hidup
sepanjang kehidupan seseorang tersebut.
C. Pendidikan Sebagai Proses Pendewasaan
Pendidikan merupakan suatu proses pemanusiaan manusia muda
atau proses pengangkatan manusia muda ke taraf insani.
Johann Frederich Herbart (1776-1841) terutama tentang pendidikan
(selain konsepnya tentang manusia) untuk mendasari pemahaman tentang
pendidikan sekaligus kritik/refleksi filosofis atasnya.
Konsep Pemikiran Johann Frederich Herbart.
Dalam konsep pendidikan yang dikemukakan Herbart, Pendidikan
didasari atas suatu pemahaman dari proses mental atau perhatian psikologi.
Menurutnya, psikologi dan filsafat moral dapat diibaratkan sebagai suatu mata
rantai yang saling berhubungan. Dalam pendidikan perlu penyaluran
perkembangan psikologi pribadi (revolusi kultur manusia) dari kehidupan
primitif menuju ke kehidupan yang lebih beradab. Maka dari itu, tujuan utama
dari pendidikan yaitu membangun karakter manusia.
Teori pendidikan bukan hanya menunjuk pada sekolah dasar saja tetapi
juga pada pendidikan secara keseluruhan yaitu:
1. Hakikat Pendidikan.

Kelompok 9

Page 12

Adapun mengajar ide-ide materi memberi latihan kepada seseorang


untuk membangun perasaan dan keingintahuannya merupakan bagian dari
pembentukan personalitas. Hal inilah yang harus diajarkan oleh seorang guru.
Karena itu, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mencerdaskan seseorang
tetapi pendidikan juga bertujuan untuk mengupayakan pembentukan
personalitas orang tersebut.
2. Kurikulum Inti.
Menurut Herbart manusia lebih mudah didekati dari segi pengetahuan
ketimbang segi moral. Dalam pendidikan dibutuhkan instruksi pendidikan
yang bergantung pada sistem partikal. Dalam hal ini dipengaruhi oleh tiga
faktor, yakni intensitas, urutan dan unifikasi dari upaya-upaya intelektual.
Artinya, terbentuknya tahap pengetahuan karena berawal dari ketertarikan.
Ketertarikan lebih menunjuk kepada aktifitas pribadi seseorang.
Ketertarikan terdapat dua macam yaitu ketertarikan pengetahuan dan
ketertarikan etika. Ketertarikan Pengetahuan bersifat empirik yakni tertarik
pada fakta-fakta yang didatangkan dari rasa ingin tahu yang dalam.
Sedangkan Ketertarikan Etika bersifat simpatik, sosial, dan religius. Bersifat
simpatik dapat diartikan tertarik kepada seseorang yang sifatnya pribadi.
Ketertarikan etika yang bersifat sosial artinya tertarik pada kehidupan
nasional, terutama dalam kehidupan berorganisasi. Sedangkan yang bersifat
religius maksudnya adalah tertarik kepada Sang Ilahi, Tuhan Yang Maha Esa.
3.

Metode Pendidikan.
Metode pendidikan yang dipakai oleh Herbart adalah metode

aplikatif. Metode aplikatif yaitu adanya evaluasi atau tes dengan melihat
fakta-fakta yang ada di dalamnya. Akan tetapi, untuk mencapai aplikasi
diperlukan langkah-langkah formal, yang oleh hukum Herbartian ditemukan
lima langkah formal, yakni persiapan, presentasi, asosiasi, kondensasi dan
aplikasi.
Adapun perincian langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

Kelompok 9

Page 13

1). Ide atau informasi yang hendak diajarkan diperkenalkan kepada siswa
haruslah dipersiapkan agar dapat dipahami secara jelas (persiapan).
2). Ide yang diperkenalkan haruslah menarik dan dapat diikuti oleh para siswa
(presentasi)
3). Melalui perbandingan semua asosiasi harus dieliminasi agar ide-ide dapat
diberikan secara penuh dalam suatu garis pemikiran (asosiasi).
4). Ide-ide yang telah disatukan haruslah terfokus dalam satu urutan pemikiran
(kondensasi).
5). Untuk menguatkan ide-ide yang telah terikat para siswa harus dituntun
menuju penerapan ide ke dalam situasi yang baru (aplikasi).
Kesimpulannya, manusia yang mengalami proses pendidikan adalah makhluk
yang sekaligus individu dan sosial. Ia adalah individu yang otonom dalam
kebersamaan dengan yang lain. Maka dari itu pendidikan mengemban tugas
besar yakni, menuntun, membimbing dan menyadarkan manusia sebagai pribadi
yang otonom dalam menentuikan diri sendiri serentak pula mengantar setiap
individu menjadi makhluk sosial yang bisa hidup harmonis bersama orang lain.
Pendidikan sangat penting karena dapat mengantar setiap orang kepada
pemahaman yang benar akan makna hidup. Karena itu misi pendidikan bersifat
universal, tanpa dibatasi oleh perlbagai kepentin dan pribadi atau golongan.
Pendidikan hadir untuk membentuk kepribadian manusia yang matang dan
integral. Kepribadian yang matang berarti mampu menentukan diri sendiri
secara bebas dan bertanggung jawab.

D. Situasi Pendidikan
Situasi pendidikan merupakan kondisi yang ditandai dengan adanya
sejumlah kandungan pokok yang terdapat pada kegiatan pendidikan yaitu
adanya peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan, yang ketiganya
terintegrasi melalui proses pembelajaran.

Kelompok 9

Page 14

Adapun pengertian dari peserta didik, pendidik dan tujuan pendidikan


adalah sebagai berikut:
1. Peserta Didik adalah setiap manusia yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik
pendidikan

formal

maupun

pendidikan

nonformal,

pada

jenjang

pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga dikenal


dengan istilah lain seperti Siswa, Mahasiswa, Warga Belajar, Pelajar,
Murid serta Santri.
a. Siswa adalah istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
b. Mahasiswa adalah istilah umum bagi peserta didik pada jenjang
pendidikan perguruan tinggi.
c. Warga Belajar adalah istilah bagi peserta didik nonformal seperti
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
d. Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang
mengikuti pendidikan formal tingkat menengah maupun tingkat
atas.
e. Murid memiliki definisi yang hampir sama dengan pelajar dan
siswa.
f. Santri adalah istilah bagi peserta didik pada jalur pendidikan non
formal, khususnya pesantren atau sekolah-sekolah yang berbasiskan
agama Islam.
Pendidikan merupakan bantuan bimbingan yang diberikan pendidik
terhadap peserta didik menuju kedewasaannya. Sejauh dan sebesar apapun
bantuan itu diberikan sangat berpengaruh oleh pandangan pendidik
terhadap kemungkinan peserta didik untuk di didik. Sesuai dengan
fitrahnya manusia adalah makhluk berbudaya, yang mana manusia
dilahirkan dalam keadaan yang tidak mengetahui apa-apa dan ia
mempunyai kesiapan untuk menjadi baik atau buruk.
2. Pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak
didik, sedangkan dalam pandangan masyarakat adalah orang yang

Kelompok 9

Page 15

melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di


lembaga pendidikan formal (Sekolah atau institusi pendidikan dengan
kurikulum yang jelas dan terakreditasi), tetapi bisa juga di lembaga
pendidikan non formal (Lembaga Pendidikan Ketrampilan, Kursus, di
mesjid, di surau/musala, di gereja, di rumah, dan sebagainya).
Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Pasal 39 (2) menjelas bahwa
pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan

proses

pembelajaran,

menilai

hasil

pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan. Tenaga pendidik meliputi guru,


dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003 pasal 1).
3. Tujuan Pendidikan, Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang
untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam
segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat
untuk lebih memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan mulai
dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas.
Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter
seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Akan tetapi disini pendidikan hanya menekankan pada intelektual saja,
dengan bukti bahwa adanya UN sebagai tolak ukur keberhasilan
pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter dan budi pekerti
anak.
Ciri Situasi Pendidikan

Kelompok 9

Page 16

Dari uraian diatas mengenai situasi pendidikan kita dapat mengetahui


ciri-ciri dari situasi pendidikan. Ciri dari situasi pendidikan ialah adanya
suuatu sistematika yang jelas dari sistem pendidikan itu sendiri. Disini dapat
kita lihat bentuk dari satuan pendidikan yang dikelompokkan menjadi :
1. Jalur Pendidikan Formal
Terdiri atas pendidikan yang diselenggarakan di sebuah lembaga yang
terikat suatu bentuk peraturan. Seperti sekolah-sekolah negeri yang dibangun
oleh pemerintah ataupun sekolah-sekolah swasta yang resmi.
2. Jalur Pendidikan Non-formal
Terdiri atas pendidikan yang penyelenggaraannya bukan dilakukan
sebuah lembaga. Seperti tempat-tempat kursus.
3. Jalur Pendidikan In-formal
Terdiri atas pendidikan yang diselenggarakan dikeluarga dan
lingkungan.

Tri Pusat Pendidikan


1.) Keluarga
a. Keluarga sebagai lembaga pendidikan yang utama;
b. Sikap keluarga berhubungan dengan adanya perubahan-perubahan
di dalam masyarakat ( Sosial Shange )
c. Keluarga sebagai persekutuan hidup ( Gemeinschaft ) dan
masyarakat ( Gesellschaft ), dan mereka punya ciri-ciri utama
sendiri;
d. Peranan keluarga dalam pembentukan kepribadian anak.
2.) Sekolah
a. Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan;
b. Guru sebagai penanggung jawab di sekolah;
c. Pandangan hidup guru.
3.) Masyarakat ( Lingkungan Sekitar )
Masyarakat dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak,
baik pengaruh yang menguntungkan ( positif ) maupun pengruh yang
merugikan ( negatif ) perkembangan anak.

Kelompok 9

Page 17

E. Belajar Dan Pembelajaran


1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah
input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah
apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respons berupa
reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru
tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk
diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat
diamati adalah stimulus dan respons, oleh karena itu apa yang diberikan
oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respons) harus
dapat diamati dan diukur.

Adapun manfaat belajar adalah sebagai berikut:


1. Kita akan selalu mendapat pengetahuan baru yang belum kita ketahui.
2. Adanya peningkatan kualitas kehidupan kita yang mau selalu belajar.
Sebagai contoh,penemuan teknologi yang banyak digunakan manusia,
merupakan salah satu hasil yang diperole dari sebuah proses belajar.
3. Hasil belajar yang sudah kita miliki ,bisa digunakan untuk membantu
orang lain yang membutuhkan.

Kelompok 9

Page 18

4. Kita dapat memecahkan masalah yang kita hadapi dengan pengetahuan


yang kita miliki dari belajar,jika kita mau belajar. Terutama jika kiita mau
belajar dari sesuatu yang perna dihadapinya dimasa lalu.
5. Dengan belajar kita bisa memanfaatkan pengetahuan yang kita miliki
untuk menunjang kebutuhan kita sendiri.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
dapat belajar dengan baik.
Ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh setiap penggerak
pendidikan

untuk

melakukan

pengembangan

pembelajaran

yang

diberikan kepada para peserta didik. Di antaranya adalah sebagai berikut.


1. Materi pembelajaran. Materi yang disampaikan dalam sebuah kegiatan
pembelajaran merupakan hal yang teramat penting untuk dikembangkan
dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan
pembelajaran apa saja yang bisa didapatkan oleh para peserta didik.
2. Media pembelajaran. Kehadiran sebuah media yang baik dalam sebuah
kegiatan pembelajaran merupakan sebuah hal yang teramat penting.
Karena sebuah kegiatan pembelajaran tidak akan dapat berjalan dengan
baik jika tanpa adanya sebuah media pembelajaran yang mendukung. Para
peserta didik memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda terhadap
materi pembelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidiknya, terutama
untuk materi pembelajaran yang bersifat abstrak. Sehingga hal ini peranan
media pembelajaran adalah untuk membantu para peserta didik dalam
memahami

materi

pembelajaran

yang

pendidiknya.
Kelompok 9

Page 19

disampaikan

oleh

tenaga

3. Strategi pembelajaran. Maksudnya cara penyampaian materi pembelajaran


dari seorang tenaga pendidikan kepada para peserta didik pun perlu untuk
diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran . hal ini terutama yang sangat
diperlukan adalah meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang dapat
membaca situasi pembelajaran dan mengenali potensi yang dimiliki oleh
setiap

peserta

mengembangkan

didiknyasehingga
sebuah

strategi

mereka
pembelajaran

dapat
yang

memilihdan
baik

untuk

dikembangkan sehinnga dengan hal itu tersebut maka akan lebih mudah
mencapai tujuan dari adanya kegiatan pembelajaran.
4. Situasi pembelajaran, sebuah kegiatan pembelajaran tak akan berjalan
dengan baik tanpa adanya situasi pembelajaran yang mendukung. Untuk
mendapatkan situasi belajar yang mendukung tersebut maka diperlukan
adanya sarana dan prasarana yang baik. Sebaiknya jika suasana konduktif
ini tidak didapatkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran maka kegiatan
pembelajaran yang berlangsung tidak berjalan dengan maksimal. Karena
itu pengembangan situasi pembelajaran yang baik ini merupakan sebuah
hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam sebuah kegiatan
pembelajaran

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Proses merupakan kegiatan yang melakukan pengolahan suatu data menjadi
informasi. Informasi dari beberapa data masukan, dan hasil dari proses

Kelompok 9

Page 20

tersebut menghasilkan output. Dalam proses pendidikan, salah satu yang


dihasilkan adalah perubahan tingkah laku dan pencapaian tujuan
pendidikan. Sehingga setelah seseorang melewati proses pendidikan
diharapkan adanya proses pendewasaan yang dapat berpengaruh dalam
kehidupan seseorang karena proses pendidikan ini berlangsung seumur
hidup sepanjang kehidupan seseorang tersebut.
2. Manusia yang mengalami proses pendidikan adalah makhluk yang sekaligus
individu dan sosial. Ia adalah individu yang otonom dalam kebersamaan
dengan yang lain. Maka dari itu pendidikan mengemban tugas besar yakni,
menuntun, membimbing dan menyadarkan manusia sebagai pribadi yang
otonom dalam menentukan diri sendiri serentak pula mengantar setiap
individu menjadi makhluk sosial yang lebih dewasa untuk

bisa hidup

harmonis bersama orang lain.


3. Situasi pendidikan merupakan suatu keadaanya yang ada didalam ruang
lingkup

pendidikan

yang

berisi

peranan

pokok

seperti

peserta

didik,pendidik,dan memiliki tujuan pendidikan . Dalam situasi pendidikan


kita bisa mendapatkan pendidikan secara formal, non formal dan in formal.
4. Secara singkat, antara belajar dan pembelajaran saling terkait satu sama lain.
Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, akan tetapi
pembelajaran dilakukan disekolah dimana guru dan siswa saling
berinteraksi untuk mengolah informasi agar pengetahuan yang telah
dilakukan dapat tertanam dalam diri siswa. Belajar dan pembelajaran
diarahkan dengan tujuan untuk membangun suatu kemampuan berfikir
peserta didik serta menerima materi pelajaran yang ada dalam proses
pembelajaran, dimana pengetahuan yang diperoleh peserta didik ini dapat
diperoleh dari luar diri akan tetapi harus dikonstruksi atau dipupuk dari diri
masing-masing peserta didik. Kegiatan belajar akan berhasil apabila proses
pembelajaran yang terjadi berjalan dengan baik dan lancar.
B. Saran

Kelompok 9

Page 21

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi setiap manusia


untuk menambah wawasan dan pengetahuan agar menjadi orang yang
lebih baik. Jadi, jangan pernah merasa rugi telah menuntut ilmu didunia
pendidikan

karena secara tidak langsung selama kita menempuh

pendidikan dari tingkat sekolah sampai keuniversitas kita sudah banyak


sekali mendapat ilmu-ilmu yang sangat berguna untuk masa depan nanti.
Pesan saya kepada para generasi muda jangan pernah merasa jenuh untuk
mendapatkan pendidikan entah itu dari manapun asalkan bernilai positif
karena pendidikan itu sangat berguna untuk diri kita sendiri dan bahkan
untuk orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman Prof .dr. M.Pd. 2014. Belajar dan pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Crow And Crow. 1994. Pengantar Pendidikan Edisi III. Yogyakarta: Rake Sarasin
Dinwahyudin. 2007. Pengantar Pendididkan. Jakarta : Rineka Cipta
Tirtaraharja, Umar. Dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta :
Rineka Cipta

Kelompok 9

Page 22

http://puji-lestari73.blogspot.co.id/2011/05/pendidikan-sebagai-sebuahproses.html
http://www.kompasiana.com/raicool/pendidikan-sebagai-prosespendewasaan_55002c7ca33311ef6f51026c
http://anisahachmad.blogspot.co.id/2014/02/pendidikan-sebagai-saranapendewasaan.html
http://belajarpsikologi.com/tujuan-pendidikan-nasional/
https://lembayungsurga.wordpress.com/2012/11/11/peserta-didik-sebagai-subjekpendidikan/
http://www.kompasiana.com/etri_asih/hubungan-antara-belajar-danpembelajaran_550d6264813311552cb1e2c9
http://www.google.co.id/search?
q=apa+saja+manfaat+pembelajaran&hl=id&biw=&bih=&gbv=2&oq=apa+saja+
manfaat+pembelajaran&gs_l=heirloom-serp.3
Popham W. James, Baker Eva L. 2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis.
Jakarta: Rineka Cipta

Kelompok 9

Page 23

Anda mungkin juga menyukai