Anda di halaman 1dari 7

TUGAS EVALUASI NILAI GIZI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Evaluasi Nilai Gizi

Oleh :
Ashri Kurnia D
:
Fitrianasari
:
Budiman
Faldi Adzikri
:
Deska Fikania
:
Ahmad Ruyat K
:

(123020287)
(123020291)
(123020319)
(123020323)
(123020326)

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2015

Kurva 2.
1. Pada bulan Mei tahun 1941 terhadap presentase kesegaran buah apel selama
musim tanam mengalami perubaha pati sebanyak 1 %.
2. Pada bulan Juni tahun 1941 dan 1942 mengalami ketidak stabilan perubahan
pati dalam buah apel selama musim tanam.
3. Titik puncak perubahan kadar pati selama musim panen terjadi pada bulan
Agustus 1941 dengn presentase 16%.
4. Kadar pati dalam buah apel mengalami fase stabil pada bulan September
dengan kadar patinya 12,5%.
5. Selama proses musim tanam dan pengendaliannya buah apel megalmi
penurunan sangat drastis pada bulan oktober mencapai 0,5%.

Kurva 4
1. Ceri manis dengan kadar gula kurang dari 2%, pada awal proses
pematangannya kadar gula akan menurun sampai mendekati 0% atau
hamper habis tetapi pada satu bulan terakhir proses pematangan kadar gula
(terutama sukrosa) menjadi naik hamper setengahnya.
2. Ceri manis dengan kadar gula kurang dari 2% (mendekati 1%), pada awal
pematangannya kadar gula akan mengalami kenaikan 2 kali lipatnta, tetapi
memasuki satu bulan terakhir proses pematangan kadar gula pereduksinya
menurun setengahnya dan selanjutnya sampai akhir proses pematangan akan
meningkat hingga mencapai 7% kadar gula pereduksi.
3. Pada akhir proses pematangan dengan naiknya kadar gula pereduksi berarti
naiknya kadar monosakarida yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa juga
disakarida yaitu laktosa dan maltose. Naiknya kadar gula pereduksi akan
mempengaruhi aktivitas enzim, semakin tinggi kadar gula itu menandakan
semakin tingginya aktivitas enzim yang menyebabkan buah cepat matang
(proses pematangan selesai).
4. Ceri manis dengan kadar gula mendekati 3%, pada awal proses pematangan
mengalami perubahan yang cukup fluktuatif, sampai mendekati satu bulan
terakhir proses pematangan kadar gula totalnya akan meningkat smapai
mencapai 9%.

5. Kenaikan kadar gula yaitu termasuk sukrosa, gula peredeksi dan gula total
pada buah selama proses pematangan akan menyebabkan perubahan pada
rasa, tekstur dan warna buah. Rasa yang semakin manis karena kadar
sukrosa yang semakin tinggi. Tekstr yang semakin lunak karena semakin
tingginya kerja enzim untuk memecah pati, sehingga daging buah menjadi
lunak. Warna yang semakin memudar juga karena semakin tingginya kerja
enzim dalam mendegradasi zat warna pada buah.

Kurva 6.
1. Pada bulan desember jeruk batang bawah mempunyai kadar asam
askorbat 0,49 mg/ml.
2. Lemon batang bawah pada bulan januari mempunyai kadar asam
askorbat sebesar 0,51 mg/ml.
3. Asam askorbat pertanggal 8 februari hingga 20 maret terjadi penurunan
cukup drastis, dimana kadar asam askorbat 0,53 menjadi 0,3 mg/ml
4. Pada tanggal 30 maret kadar asam askorbat, lemon batang bawah
mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,4 mg/ml.
5. Lemon batang bawah dan jeruk batang bawah mengalami kestabilan
asam askorbat pada bulan april hingga juni dimana asam askorbatnya
sebesar 0,3 mg/ml.

Kurva 8.
1. Gula total
Selama proses pematangan pada gula total memiliki presentase 9% dihari
ke-20 atau pada hari ke-20, tetapi mengalami penurunan pada hari ke-40 dan
seterusnya.
2. Pati
Pada proses pematangan padahari ke-20 pati yang terkandung dalam kacang
sebesar 25%, akan tetapi mengalami penurunan sampai hari ke-70.
3. Protein kasar
Pada proses pematangan kacang di hari ke-20 protein kasar memiliki
presentase sebesar 23%, dan mengalami kenaikan pada hari ke-40 sampai
seterusnya.
4. Lemak kasar
Pada saat proses pematangan komposisi lemak kasar pada kacang di hari ke20 memiliki presentase sebesar 27%, tetapi mengalami kenaikan pada hari
ke-40, menjasi 50%.
5. Lemak kasar selalu mengalami peningktan pada setiap per 20 harinya.

Kurva 12.
1. Selama proses pematangan buah apel yang diberi perlakuan penambahan
etilen dari hari ke-0 sampai hari ke-10 mengalami penurunan kandungan
pati.
2. Buah apel yang tidak diberi perlakuan penambahan etilen juga mengalami
penurunan.
3. Selama proses pematangan pada buah apel yang diberi etilen mengalami
penurunan kandungan asam sebesar 12% pada hari ke-10
4. Selama proses pematangan pada buah apel yang yang tidak diberi etilen
mengalami penurunan kandungan asam sebesar 8% pada hari ke-10
5. Selama proses pematangan pada buah apel yang diberi etilen dan yang tidak
diberikan etilen sama-sama mengalami penaikan kandungan gula sebesar
10% pada hari ke-10.

Anda mungkin juga menyukai