A. LATAR BELAKANG
Gejala perpecahan dan gejolak keluarga akhir2 ini
makin terasa. Berbagai indikator mudah dilihat.
Misalnya: Perceraian, pertengkaran suami-istri,
kenakalan anak (menentang orang tua, mencuri,
berjudi, melanggaran aturan sekolah dan
berjudi,meminum minuman keras, penggunaan
Ibarat
Amoeba
dyad
Keluarga yang terdiri dari tiga blok
triad
c. Menurunnya Kewibawaan
Jika kewibawaan orang tua/suami sudah
hilang, atau orang tua/suami terlalu otoriter
mk keluarga itu tdk akan berfungsi lagi.
Contoh:
Isteri mjd penguasa di rumah tangga dimana
seorang suami patuh saja dg segala
kehendaknya.
Itu berarti wibawa seorang suami telah
hilang dan scr otomatis kelrga itu tdk
fungsional lg
2. Keluarga Materialistik
Gejolak dan kekacauan keluarga lebih
menakutkan daripada ketakberfungsian
komponen2 sistem keluarga.
Namun, hal ini tetap menjadi awal dari
kekacauan keluarga.
Maksudnya, tujuan keluarga itu adl
mengumpulkan harta benda dengan asumsi
bahwa hal itu akan membahagiakan
keluarganya tujuh turunan.
3. Isteri Berkuasa
Islam mengajarkan bahwa laki2 adl
pemimpin thd perempuan atau suami atas
isteri dan anak2nya.
Namun, dalam perjalanan hidup
materialistik, kadang2 suami yg rendah
pendidikan, derajat dan penghasilan
biasanya mjd bulan2an isteri.
Karena isteri mempunyai kualitas yg serba
tinggi, mk merasa berkuasa atas suami dan
rumah tangga.
B. SITUASI GLOBAL
Masyarakat Islam sangat terkejut
ketika muncul usul dari Negara2
Barat melalui PBB dalam Sidang
ICPD (International Conference
on Population and Development)
Bulan Desember th 2000 yg lalu
di Kairo.
C. KEKACAUAN KELUARGA
Kehidupan keluarga dijaman kemajuan
industri dan teknologi mengalami berbagai
cobaan.
Cobaan yang dimaksud bukan hanya karena
faktor ekonomi, akan tetapi lebih banyak
pada faktor sosial-psikologis.
Keluarga kaya belum tentu luput dari
masalah sosial-psikologis yg kemungkinan
lebih banyak.
1. Faktor Internal
Beban psikologis Ayah/ Ibu yg berat
(Psychological overloaded), seperti tekanan
(stres) ditempat kerja, kesulitan keuangan
keluarga, dsb.
Tafsiran dan perlakuan thd perilaku
marah2 dsb.
Kecurigaan suami/isteri bahwa salah satu
diantara mereka diduga berselingkuh dll.
2. Faktor Eksternal
Campur tangan pihak ketiga dalam
masalah keluarga
Pergaulan yg negatif anggota keluarga,
dalam hal ini perilaku dari luar
dikembangkan scr negatif thd keluarga.
Kebiasaan isteri bergunjing di rumah
orang lain
Kebiasaan berjudi akan berakibat
kekacauan keluarga.
UPAYA PREVENTIF
Setiap orang menginginkan keluarga bahagia.
Definisi keluarga bahagi ini sangat beragam
karena dasar filsafat, norma, nilai, dan agama
yg dianut beragam pula.
Namun satu hal yg perlu diingat, bahwa setip
anggota keluarga membutuhkan kasih sayang,
perhatian, dorongan, kegembiraan, dan
ketenangan batin.
c. Mendorong Anak
Adl upaya orang tua agar anak2 maju sesuai
bakat, kemampuan dan kepribadiannya.
Dengan demikian anak akan berkembang
secara optimal.
THANKS
FOR YOUR
ATTENTION!!!