Mulyadi
Fakultas Kedokteran
Univ. Syiah Kuala
Banda Aceh
PENGERTIAN KANKER
terkontrol
(normal : perkembangbiakan tjd bila dibutuhka
tbh)
Kanker paru :
klj limfa
pleura
paru yg satunya
-
v.pulmonalis
jantung kiri
PATOGENESIS
* ROKOK
- 90 % ca paru
PEROKOK
- 99 % perokok TIDAK kena ca paru
Hubungan rokok Ca paru : asosiasi KAUSAL
bukan hub. sebab
akibat
- Besar risiko terjadi Ca bronkhogenik pd perokok
dlm jangka 10 20 tahun merokok :
1 - 10 btg / hari meningkatkan risiko : - 15 kali
20 - 30 btg / hari meningkatkan risiko : 40-50
kali
40 - 50 btg / hari meningkatkan risiko : 70-80
kali
ROKOK
DNA damage
NEOPLASIA
reactive electrofiles
(ultimate carcinogen)
PRO CARCINOGEN
DETOXICATION
PRODUCTS
phase I
phase II
enzymes
enzymes
non electrofiles
metabolites
Tahap metabolisme
metabolit
karsinogenik
regulator
region
pertumbuhan
Proto
mutasi
onkogen
fungsi
struktural
region
gangguan
protein
onkogen
Ca
gangguan
struktur &
= NSCLC)
Tujuan :
- persamaan persepsi komunikasi
- penentuan modalitas terapi
- perkiraan prognosis
- evaluasi hasil terapi
TNM
Tx, N0, M0
Tis, N0, M0
IA
IB
II A
T1, N0, M0
T2, N0, M0
T1, N1, M0
II B
T2, N1, M0
T3, N0, M0
III A
T1,
T2,
T3,
T3,
N2, M0
N2, M0
N1, M1
N2, N0
III B
Sebarang T, N3, N0
T4, sebarang N, M0
IV
Sebarang T, Sebarang N, M1
Konfirmasi
Diagnostik lanjutan
Bukan
Tinggi
Golongan
Risiko
Diagnostik
dan
terapi
penyakit paru non kanker
Semua hasil -
Curiga kanker
paru
Re skrining 4 - 6
bulan
Teruskan
diagnostik kanker
paru
Teruskan
diagnostik kanker
paru
utk menentukan
pemeriksaan
jenis kanker
marker
tumor
CT scan kepala
TBLB
Bone scan/bone survey
KGB
USG - CT abdomen
Torakoskopi ekplo
Torakotomi ekplorasi
GEJALA KLINIS
Gejala klinis Ca bronkhogenik dpt dibagi :
1. Gejala intra pulmoner
2. Gejala intratorasik ekstra pulmoner
3. Gejala ekstra torasik non metastatik
4. Gejala ekstra torasik metastatik
a. Kecurigaan terhadap :
- pria : wanita = 5 : 1
- Umur > 40 tahun (> 80 %)
- Perokok berat ( > 80 %)
Paparan industri
- Adanya gejala klinik
b. Langkah penyaringan
sitologi sputum
foto
torak
-:
penyaringan
d. Biopsi
e. Mediastinoskopi
f. Imunologi positif
g. Biochemical marker
diagnosa
+ : staging
c. Penentuan
modalitas terapi .
Terhadap kanker paru
dikenal 5 macam
modalitas terapi :
1. Pembedahan
2. Radiasi
3. Sitostatika
4. Hormonal
5. Imunoterapi
d. Evaluasi
Tergantung :
1. jenis histopatologis
2. tahapan (staging)
3. penampilan penderita
(performance status)
FEV
NORMAL
75
55
45
35 30
O
Batas indikasi pembedahan
dari segi faal paru.
75
arsir :batas indikasi pembedahan
N: normal
O: obstruktif
SEDANG
R: restriktif
R-O : kel. gabungan
55
45
R-O
AGAK BERAT
35
30
BERAT
VC
HUB. BERAT OBSTRUKSI atau RESTRIKSI dgn kemungkinan untuk OPERASI
PARU
10
0
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5 modalitas Tx Ca bronkhogenik :
Baku :
- operasi
- sitostatika
- radiasi
Eksperimental :
- hormonal terapi
- Imunoterapi
Tujuan
terapi
kuratif
paliatif
kesembuhan
(mengatasi gejala / keluhan)
FINANCE
SPIRITUAL
PHYSICAL
TOTAL
SUFFERING
PSYCHOLOGICAL
CULTURAL
SOCIAL
JUSTIAFIABILITY
Kemoterapi
- Syarat utama : histologi tumor, Indeks Karnoffsky > 60
kombinasi regimen.
- Prinsip pemilihan regimen :
Platinum based therapy
Respon obyektif satu obat Ca 15 %
Toksisitas obat tdk melebihi grade 3 skala WHO
Stop / ganti: bila stl Tx 2 siklus evaluasiTu: progresif
FINAL OBJECTIVE
Might not lengthen survival,
BUT increase their
QUALITY OF LIFE
Attaining meaningful
survival