Konsep kurva S (C/SCSC) hanya memperhitungkan time dan cost, tidak peduli value
(pendacapainnya). Namun dengan metode EVM mereka juga memperhitungkan
value yang sudah didapat dengan waktu tertentu dan biaya tertentu. Di amreika EVM menjadi standar terutama untuk proyek pemerintah. Di Indonesia nampaknya belum bisa karena penilaian proyek didasarkan pada penyerapan anggaran. EVM memperhitungkan criteria : organisasi, planning &budgeting, accounting, analisis , revisi dan data maintenance . Revisi dari planning bila dilakukan di tahap akhir bisa menimbulkan kecurigaan.
Stock out cost : contoh pengunjung datang tapi g ada barang . kalau ada back order maka sales dan demand bisa mirip. Demand forecast : bisa diukur dengan mempelajari perilaku konsumen