Disusun oleh :
Nama
: Alviana Noor F.
NIM
: 13/355975/SV/5326
Hari/Jam
Regu
:4
Asisten
: 1. Rini Meiarti
2. Garri Martha K. W
PROGRAM DIPLOMA
ACARA V
IDENTIFIKASI PETA GEOLOGI SEBAGAI DASAR PEMBUATAN PETA
BENTUKLAHAN
I.
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenali struktur geologi yang tervisualkan
dalam peta geologi
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi simbol geologi pada peta geologi
3. Mahasiswa mampu mengetahui sebaran jenis jenis batuan penyusun
melalui formasi geologi secara spasial
II.
III.
DASAR TEORI
Sumber: http://psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/susun-peta-geologi
%20%281%29.pdf
Peta
geologi
pada dasarnya
merupakan
Pemetaan Geologi
Pemetaan geologi adalah suatu proses ilmiah yang bersifat interpretasi
dan dapat menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam tujuan,
termasuk misalnya untuk penilaian kualitas air bawah tanah dan resiko
pencemaran, memprediksi bencana longsor, gempabumi, erupsi gunungapi,
karakteristik sumberdaya mineral dan energi, manajemen lahan dan
perencanaan tataguna lahan, dan lain sebagainya. Informasi yang ada pada
peta geologi sangat dibutuhkan bagi para pengambil kepurtusan, baik untuk
keperluan sektor publik maupun swasta, seperti misalnya dalam penentuan
rencana rute suatu jalan, sistem cut and fill pada pembutan jalan di medan
lapangan, peta topografi (peta dasar), kompas geologi, lensa stereoskop, palu
geologi, kamera, serta peralatan tulis lainnya.
Pekerjaan pemetaan geologi lapangan mencakup observasi dan
pengamatan singkapan batuan pada lintasan yang dilalui, mengukur
kedudukan batuan, mengukur unsur struktur geologi, pengambilan sampel
batuan, membuat catatan pada buku lapangan dan mem-plot data geologi
hasil pengukuran keatas peta topografi (peta dasar). Catatan hasil observasi
lapangan biasanya dibuat dengan menggunakan terminologi deskripsi batuan
yang baku terutama dalam penamaan batuan. Tatanama batuan dan
pengelompokkan satuan batuan harus mengikuti aturan Sandi Stratigrafi.
Penentuan lokasi singkapan dengan menggunakan kompas serta membuat
sketsa singkapan dan mendokumentasikan melalui kamera.
Pada dasarnya, peta geologi disusun dan diolah di lapangan melalui
kegiatan lapangan, kemudian disempurnakan setelah dibantu dengan hasil
analisa di laboratorium (petrologi / petrografi, paleontologi, radiometri dsb),
analisa struktur dan studi literatur dan data sekunder. Setiap unsur geologi
dianggap sebagai bentuk bentuk yang sederhana, batas satuan batuan, sesar,
diperlakukan sebagai bidang-bidang teratur yang dapat diukur kedudukannya
dan digambarkan dalam peta. Peta geologi pada hakekatnya merupakan
gambar teknik yang memperlihatkan sebaran satuan satuan batuan dan
secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Berkat perkembangan teknologi
saat ini, memungkinkan pemanfaatan GPS (Global Positioning System)
untuk penentuan lokasi dari obyek-obyek geologi secara akurat serta
penggunaan Computer Note-book (Lap Top) dan PDA (Personal Digital
Assistant) untuk mencatat dan merekam data geologi langsung di lapangan.
Pada pemetaan geologi, para ahli geologi tidak saja melakukan
observasi dan pencatatan akan tetapi juga melakukan analisa dan penfsiran
di lapangan, seperti menentukan jenis sesar, hubungan antar satuan batuan
dan lain sebagainya. Semua hasil pekerjaan lapangan yang berupa hasil
pengukuran kedudukan batuan, lokasi-lokasi singkapan batuan dan unsurunsur geologi lainnya harus diplot pada peta dasar dan pekerjaaan analisis
terhadap hubungan antar batuan atau satuan batuan juga harus dilakukan dan
dipecahkan di lapangan. Hal-hal yang tidak dapat dikerjakan dan dilakukan
di lapangan, seperti misalnya analisa paleontologi, analisa petrografi,
maupun analisa sedimentologi, maka diperlukan pengambilan contoh batuan
guna keperluan analisis di laboratorium.
Hasil akhir dari suatu pemetaan geologi lapangan adalah suatu peta
geologi beserta penampang geologinya yang mencakup uraian dan
penjelasan dari bentuk bentuk bentangalam atau satuan geomorfologinya,
susunan batuan atau stratigrafinya, struktur geologi yang berkembang
beserta gaya yang bekerja dan waktu pembentukannya dan sejarah
geologinya.
Manfaat dan Kegunaan Peta Geologi
Data geologi umumnya disajikan dalam bentuk berbagai jenis peta,
antara lain: Peta Geohidrologi, Peta Geologi Teknik, Penampang Geologi,
Laporan Geologi dsb. Mengapa orang membutuhkan data geologi ? Data
geologi dibutuhkan untuk menunjang upaya-upaya manusia dalam:
Peta geologi sebagai peta yang menggambarkan sebaran berbagai
jenis batuan dan struktur geologi dalam suatu peta dan merupakan sumber
informasi geologi dari suatu wilayah akan bermanfaat bagi para perencana
maupun pelaksana dalam bidang:
1. Keteknikan (Pembangunan Pondasi Bendungan, Jalan Raya, Daya
Dukung Lahan, Daerah Rawan Longsor, Daerah Rawan Banjir, dll)
2. Perencanaan Wilayah dan Kota (Perencanaan Tata Ruang)
3. Pertambangan (Potensi Bahan Galian Ekonomis)
4. Perminyakan (Potensi Sumberdaya Gas dan Minyakbumi)
5. Industri (Potensi Sumberdaya Air dan Mineral).
sebagai ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan. Dalam arti yang lebih luas,
stratigrafi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang aturan,
hubungan, dan pembentukan (genesa) macam-macam batuan di alam dalam
ruang dan waktu.
- Aturan: Tatanama stratigrafi diatur dalam Sandi Stratigrafi. Sandi
stratigrafi adalah aturan penamaan satuan-satuan stratigrafi, baik resmi
ataupun tidak resmi, sehingga terdapat keseragaman dalam nama maupun
pengertian nama-nama tersebut seperti misalnya: Formasi/formasi, Zona/zona,
Sistem dan sebagainya.
-Hubungan: Pengertian hubungan dalam stratigrafi adalah bahwa setiap
lapis batuan dengan batuan lainnya, baik diatas ataupun dibawah lapisan
batuan tersebut. Hubungan antara satu lapis batuan dengan lapisan lainnya
adalah selaras (conformity) atau tidak selaras (unconformity).
-Pembentukan (Genesa): Mempunyai pengertian bahwa setiap lapis
batuan memiliki genesa pembentukan batuan tersendiri. Sebagai contoh,
facies sedimen marin, facies sedimen fluvial, facies sedimen delta, dsb.
-Ruang: Mempunyai pengertian tempat, yaitu setiap batuan terbentuk
atau diendapkan pada lingkungan geologi tertentu. Sebagai contoh, genesa
batuan sedimen: Darat (Fluviatil, Gurun, Glacial), Transisi (Pasangsurut/Tides, Lagoon, Delta), atau Laut (Marine: Lithoral, Neritik, Bathyal,
atau Hadal)
-Waktu: Memiliki pengertian tentang umur pembentukan batuan
tersebut
dan
biasanya
berdasarkan
Skala
Umur
Geologi.
Contoh:
2. Sandi Stratigrafi
Pada hakekatnya ada hubungan tertentu antara kejadian dan aturan
batuan di alam, dalam kedudukan ruang dan waktu geologi. Stratigrafi
membahas aturan, hubungan, kejadian lapisan serta tubuh batuan di alam.
Sandi stratigrafi dimaksudkan untuk memberikan pengarahan kepada para ahli
geologi yang bekerja mempunyai persepsi yang sama dalam cara
penggolongan stratigrafi. Sandi stratigrafi memberikan kemungkinan untuk
tercapainya keseragaman dalam tatanama satuan-satuan stratigrafi. Pada
dasarnya, Sandi Stratigrafi mengakui adanya satuan lithostratigrafi, satuan
litodemik,
satuan
biostratigrafi,
satuan
sekuen
stratigrafi,
satuan
kronostratigrafi dan satuan geokronologi. Sandi ini dapat dipakai untuk semua
macam
batuan.
- Facies adalah aspek fisika, kimia, atau biologi suatu endapan dalam
kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapkan pada waktu yang sama
dikatakan berbeda facies, kalau kedua batuan tersebut berbeda ciri fisik, kimia
atau biologinya.
IV.
LANGKAH KERJA
Mengidentifikasi Peta
Geologi lembar Malang
Membuat penampang
Menentukan ketinggian
garis kontur
Mengukur
strike
berdasarkan
Penjelasan Sebaran
Formasi Geologi serta
simbol geologi pada
Peta Geologi
Menjelaskan
formasi
Menyebutkan material,
batuan
Qvt, Qvb,
umur, pada
tebal,
serta
dan
Qvs
asosiasinya
V.
1.
2.
3.
4.
HASIL PRAKTIKUM
Penampang melintang formasi geologi
Penjalasan sebaran Formasi Geologi pada Peta
Tabel identifikasi simbol geologi pada Peta Geologi
Tabel Simbol Geologi selain di lembar yang telah digunakan
Hasil terlampir
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1998. Penyusunan Peta Geologi.
http://psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/susun-peta-geologi
%20%281%29.pdf . diakses pada 13-11-2013 pukul 14.29 WIB
Noor, Djauhari. 2009. BAB 12 PETA GEOLOGI. http://118.97.161.124/perpusfkip/Perpustakaan/Geography/Geografi%20Fisik/Bab-12+Peta+Geologi.pdf.
Diakses pada 13-11-2013 pukul 22.17 WIB